Apa itu Equity? Jenis, Unsur dan Cara Hitungnya

Apa itu Equity? Jenis, Unsur dan Cara Hitungnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 15 April, 2024
Share

(Image by jcomp on Freepik

Buat kamu yang tertarik berkarier di bidang akuntansi dan investasi, equity adalah salah satu istilah yang perlu kamu pelajari. Sebab, equity merupakan salah satu satu faktor penting yang menjadi bahan pertimbangan seseorang sebelum berinvestasi di suatu perusahaan.

Agar lebih kenal dengan arti equity, Jobstreet telah merangkum informasi tentang seluk-beluk equity dalam akuntansi dan investasi. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Equity? 

Equity artinya hak atas kepemilikan aset di perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban yang harus dibayarkan. Dalam bahasa Indonesia, equity juga disebut sebagai ekuitas.

Agar lebih mudah memahami arti ekuitas dalam akuntansi, anggaplah suatu perusahaan dilikuidasi. Kemudian, mereka membayar semua utang perusahaan dengan hasil likuidasi tersebut. Sisa uang dari hasil likuidasi tersebut kemudian dibagikan kepada pemegang saham perusahaan.

Nah, total equity adalah seluruh uang yang diberikan kepada pemegang saham tersebut. Total ekuitas pun menjadi salah satu faktor penting yang menentukan harga saham perusahaan.

Hal tersebut lantaran kondisi ekuitas dapat menggambarkan baik atau buruknya nilai buku keuangan perusahaan tersebut, sehingga harga saham milik pemegang saham pun ikut dipengaruhi oleh ekuitas.

Karena ekuitas dan saham saling berhubungan, pengertian ekuitas dalam akuntansi pun sama dengan arti equity dalam saham. Selain itu, penting pula untuk diketahui bahwa ekuitas terdiri dari beberapa jenis yang bisa kamu lihat di bawah ini!

 Baca Juga: Outsourcing: Pengertian, Sistem, Jenis, dan Contohnya 

Jenis-Jenis Ekuitas 

Tampilan berbagai grafik pada sebuah kertas

(Image by pch.vector on Freepik

Secara umum, jenis-jenis ekuitas terdiri dari equity swasta, equity publik, venture capital, angel investment, dan crowdfunding. Berikut perbedaan masing-masingnya! 

1. Equity swasta 

Pengertian equity swasta disebut juga sebagai private equity. Artinya adalah investasi langsung terhadap perusahaan swasta.  

Jenis ekuitas satu ini juga bisa merujuk pada akuisisi atau pengambilalihan perusahaan publik oleh sejumlah pemegang saham. Umumnya, akuisisi dilakukan untuk meningkatkan ekuitas perusahaan.

Equity swasta termasuk dalam jenis ekuitas bisnis. Selain equity swasta, jenis ekuitas bisnis juga membawahi venture capital.

2. Venture capital 

Venture capital merupakan investasi pembiayaan ekuitas dalam bentuk modal yang berasal dari perusahaan investasi kepada perusahaan rintisan (startup)

Beberapa perusahaan investasi juga biasanya memberikan modal pembiayaan ekuitas kepada perusahaan yang sedang berkembang. Sebagai gantinya, perusahaan investasi akan mendapatkan hak kepemilikan sebagian dalam bentuk saham sebagai pemegang saham startup yang diberi modal.

Jadi, jika startup mendapat keuntungan, perusahaan investasi pun akan menerima sebagian keuntungan bersih perusahaan dan hasil usaha sesuai porsi kepemilikan yang disepakati.

3. Public equity 

Public equity artinya investasi yang diberikan investor kepada perusahaan-perusahaan go public. Perusahaan go public adalah perusahaan yang mengalami perubahan status dari tertutup menjadi terbuka.

Cara membuat perusahaan go public yaitu dengan menawarkan saham dengan lebih tinggi dari nilai buku kepada publik di bursa efek kepada calon pemegang saham.

Dengan mengubah status menjadi go public, pemilik perusahaan bisa mendapat dana modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis dan memperbaiki kondisi keuangan mereka.

4. Angel investment 

Angel investment merupakan investasi dari individu yang memiliki kekayaan bersih dalam jumlah tinggi. Total ekuitas dalam angel investment diberikan investor untuk kebutuhan modal startup dan pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Sistem angel investment biasanya lebih sering ditemukan di komunitas pengusaha atau keluarga dengan kekayaan bersih tinggi. Jenis modal dari mereka biasanya hanya kurang-lebih 25% saham perusahaan.

5. Crowdfunding 

Sementara itu, crowdfunding lebih tepat disebut sebagai pendanaan daripada investasi. Pendanaan tersebut melibatkan masyarakat luas, dan dana modal akan digunakan untuk mengembangkan usaha.

Untuk equity crowdfunding, konsepnya mirip seperti saham. Jadi, uang yang diberikan investor akan menjadi bagian kepemilikan atas perusahaan. Sebagai gantinya, investor akan mendapatkan dividen sebagai imbalan.

Namun, terlepas dari jenisnya, equity adalah sesuatu yang bersifat dinamis. Nilainya dapat berubah akibat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Apa saja faktor yang dimaksud?

Baca Juga: Liabilitas Adalah: Karakteristik, Jenis, dan Contohnya 

Faktor yang Memengaruhi Equity 

Jumlah ekuitas adalah sesuatu yang bisa berubah-ubah. Saat ekuitas lebih tinggi daripada liabilitas (kewajiban perusahaan yang harus dibayar), perusahaan mengalami untung.

Tapi jika yang terjadi adalah sebaliknya, bisa-bisa perusahaan akan defisit. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor berikut.

1. Kinerja perusahaan 

Salah satu faktor utama yang memengaruhi total equity adalah kinerja perusahaan. Semakin baik performa suatu perusahaan, artinya ia berhasil melakukan banyak penjualan sehingga turut meningkatkan keuntungan.

Alhasil, jika perusahaan tersebut dilikuidasi, ukuran nilai jual pun akan tinggi. Jadi, setelah dikurangi dengan berbagai kewajiban pun, para investor masih akan mendapatkan ekuitas dalam jumlah yang relatif menguntungkan.

Sebaliknya, apabila kinerja perusahaan buruk dan sulit menghasilkan keuntungan, jumlah ekuitas pun akan ikut menurun.

2. Struktur modal 

Struktur modal berperan penting terhadap perusahaan karena segala aktivitas diawali dengan adanya modal. Struktur modal merujuk pada perbandingan antara modal yang dimiliki perusahaan dan total utang, baik utang jangka pendek maupun panjang.

Dengan struktur modal yang baik, perusahaan bisa mengelola utang agar tidak membengkak maupun terkena beban atau kewajiban bunga.

Hal tersebut dapat menjaga keseimbangan struktur modal sehingga berdampak positif terhadap likuiditas dan ekuitas perusahaan.

3. Prospek ekonomi 

Selain struktur modal, faktor lain yang dapat memengaruhi jumlah ekuitas adalah prospek ekonomi. Prospek ekonomi yang positif ditandai dengan peningkatan produktivitas di tengah masyarakat, perluasan produksi barang, serta kenaikan aspek urbanisasi dan struktural.

Ketika hal tersebut terjadi, biasanya masyarakat memiliki daya beli yang baik sehingga berpengaruh positif terhadap pemasukan perusahaan. Alhasil, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan maksimal sehingga nilai ekuitas ikut positif.

Kondisi sebaliknya bisa terjadi apabila prospek ekonomi cenderung buruk, misalnya seperti inflasi dan suku bunga yang terlalu tinggi, menurunnya produk domestik bruto (PDB), serta kenaikan angka pengangguran.

4. Risiko pasar 

Terkait equity dalam akuntansi maupun saham, dikenal juga yang namanya risiko pasar. Risiko pasar merujuk pada perubahan situasi dan kondisi pasar yang terjadi di luar kendali perusahaan, sehingga dapat memengaruhi perusahaan secara keseluruhan, termasuk ekuitas dan nilai pasar.

Sebagai contoh risiko pasar yaitu ketika perusahaan ABC memiliki portofolio sekuritas saham yang dulu dibeli dengan harga saham Rp800 juta.

Suatu hari, harga saham jatuh sehingga market value jadi ikut turun menjadi Rp600 juta. Ketika aset tersebut dilikuidasi, nilai ekuitas sesuai market value pun tidak akan setinggi harga beli.

Di samping faktor-faktor yang telah disebutkan, arti equity dalam saham maupun akuntansi juga tidak lepas dari sejumlah unsur penting. Yuk, kita cari tahu unsur-unsur tersebut pada poin di bawah ini!

Unsur dari Nilai Ekuitas 

Tampilan hologram grafik garis di atas tangan

(Image by Freepik

Ekuitas adalah hak atas kepemilikan sebuah perusahaan dikurangi dengan total berbagai kewajiban atau liabilitas.

Dengan cara menghitung ekuitas, kamu bisa mengetahui total nilai ekuitas pemilik usaha dan investor. Nah, total ekuitas pemilik tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa unsur berikut ini:

1. Modal setoran 

Modal setoran adalah total uang modal disetor oleh pemilik usaha pada perusahaan. Dengan kata lain, pemilik usaha juga bertindak sebagai pemegang saham.

Nah, modal ini terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu modal saham dan agio/disagio saham. Modal saham merupakan nilai saham yang berlaku, sedangkan agio/disagio saham adalah selisih nilai setoran dengan nilai saham tersebut.

Apabila selisih setoran saham bernilai positif, akan disebut dengan agio. Sebaliknya, jika selisihnya bernilai negatif, maka disebut disagio.

2. Laba ditahan 

Pengertian ekuitas dalam akuntansi juga mengenal unsur laba ditahan, yakni keuntungan bersih operasional perusahaan yang tidak dibagi maupun diambil oleh para pemegang saham.

Para pemilik perusahaan yang akan menentukan apakah mereka akan membagi atau menahan keuntungan tersebut.

Sebagai contoh equity, katakanlah sebuah perusahaan baru saja go public sehingga statusnya pun terbuka. Alhasil, untuk menentukan apakah mereka akan membagikan atau menahan keuntungan, diadakanlah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

3. Penyesuaian modal belum terealisasi 

Dalam mencari tahu ekuitas, kamu juga perlu mempertimbangkan unsur penyesuaian modal belum terealisasi. Untuk mengetahui nilai pasti dari seluruh aset yang dimiliki perusahaan, biasanya perusahaan akan melakukan proses hitung ulang.

Nah, apabila proses hitung ulang tersebut melibatkan penyesuaian nilai aset, selisihnya dapat mengubah neraca perusahaan. Hal inilah yang bisa menjadi modal belum terealisasi.

Untuk lebih jelas mengenai modal belum terealisasi, misalnya ada suatu perusahaan yang memiliki aset berupa properti. Saat proses hitung ulang, ternyata harga properti tersebut mengalami kenaikan. Terbentuklah selisih nilai akibat kenaikan harga, yang akan menjadi modal belum terealisasi.

Supaya mendapat gambaran lebih jelas soal ekuitas, kita bisa melakukan penghitungan berdasarkan contoh equity di bawah ini.

Cara Menghitung Ekuitas Pemegang Saham 

Terdapat rumus khusus yang bisa kamu gunakan untuk cara mencari ekuitas pemegang saham. Kamu perlu mengurangi nilai aset perusahaan dengan kewajiban yang harus dibayarkan. Begini rumusnya:

Ekuitas = Total Aset - Kewajiban/Liabilitas

Sebagai contoh, kamu memiliki bisnis coffee shop dengan modal awal Rp300 juta. Selama tahun pertama, coffee shop kamu menghasilkan pendapatan Rp500 juta.

Di sisi lain, selama tahun tersebut kamu juga menghabiskan biaya Rp250 juta untuk operasional dan beban lainnya. Maka, jumlah ekuitas coffee shop kamu adalah:

Ekuitas  = Total Aset-Liabilitas  

= (Rp300 juta + Rp500 juta) - Rp200 juta  

= Rp600 juta 

Maka, total ekuitas untuk bisnis coffee shop kamu adalah Rp600 juta. 

Equity atau ekuitas merupakan hak kepemilikan aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban (liabilitas) yang harus dilunasi. Ada berbagai faktor yang memengaruhi jumlah ekuitas, mulai dari kinerja perusahaan, struktur modal, prospek ekonomi, dan risiko pasar.

Kamu juga bisa mengetahui berapa jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan yaitu dengan cara mengurangi total aset terhadap kewajiban atau liabilitas.

Nah, dengan mempelajari soal ekuitas, kamu punya bekal tambahan untuk mengembangkan karier di bidang akuntansi dan investasi.

Jangan berhenti sampai di sini, ya. Terus tingkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan mengakses banyak resources, seperti yang tersedia di blog Jobstreet

Bahkan tidak hanya tentang keuangan, blog Jobstreet juga menyediakan banyak insight menarik seputar dunia karier. Plus, kamu dapat sekaligus mengakses fitur pencarian lowongan kerja di platform Jobstreet

Biar lebih mudah dan praktis, segera download aplikasi mobile JobStreet melalui Apple App Store atau Google Play Store. Gratis! 

Baca Juga: Apa itu Biaya Variabel? Contoh dan Rumus Hitungnya 

Pertanyaan Seputar Equity 

1. Apa perbedaan equity dengan nilai aset? 

⁠Equity adalah hak atas kepemilikan sebuah perusahaan setelah dikurangi oleh seluruh kewajiban (liabilitas) yang harus dibayarkan. Sementara nilai aset merujuk pada sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, seperti bangunan, mesin, uang tunai, dan properti. ⁠

2. Jenis equity apa yang paling penting? 

⁠Jenis-jenis equity sama-sama penting karena berperan dalam memberikan gambaran tentang nilai bersih dari suatu perusahaan. Beberapa jenis equity adalah ekuitas swasta, venture capital, ekuitas publik, angel investment, dan equity crowdfunding.

3. Apa perbedaan antara ekuitas dan modal? 

Ekuitas merujuk pada kepemilikan saham oleh para pemegang saham perusahaan. Di sisi lain, modal bisa mengacu pada investasi awal yang dilakukan secara langsung oleh pemilik perusahaan.

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.