Apa itu Biaya Variabel? Contoh dan Rumus Hitungnya

Apa itu Biaya Variabel? Contoh dan Rumus Hitungnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 07 March, 2024
Share

Pernah mendengar istilah variable cost atau biaya tidak tetap? Istilah itu umum digunakan untuk kegiatan bisnis dan perhitungan akuntansi. 

Seperti namanya, biaya tidak tetap berbeda dengan biaya tetap. 

Meski begitu, keduanya bisa memengaruhi pengambilan keputusan penting dalam kegiatan bisnis. 

Nah, jika kamu belum familier dengan apa itu biaya variabel, artikel ini akan menjelaskan seluk beluknya mulai dari pengertian, karakteristik, hingga rumus menghitung.


⁠Apa Itu Biaya Variabel? 

Menurut Investopedia, biaya variabel adalah biaya tidak tetap. Dengan kata lain, biaya tidak tetap adalah biaya yang bisa berubah-ubah tergantung pada volume produksi sebuah barang pada suatu waktu.

Lantas, kenapa biaya variabel sangat penting untuk keberlangsungan bisnis?

Alasannya, fungsi utama biaya tidak tetap adalah untuk membantu pemilik usaha mengambil keputusan dalam jangka pendek, terutama saat harus memprioritaskan pembuatan produk tertentu.

Setiap pemilik usaha pasti ingin menekan pengeluaran sebisa mungkin untuk memaksimalkan keuntungan.

Dengan mengetahui besaran variable cost, pemilik usaha dapat menentukan harga jual yang menghasilkan lebih banyak laba.

Pemilik usaha juga bisa mengetahui kapan akan balik modal sebelum berfokus ke penjualan produk yang paling menguntungkan.


⁠Karakteristik Biaya Variabel 

Lalu, apa saja karakteristik dari biaya variabel? Berikut penjelasan selengkapnya. 

1. Total biaya variabel akan berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume produksi dan kegiatan

Salah satu ciri-ciri utama biaya variabel adalah biaya nominalnya yang bersifat dinamis.

Artinya, semakin banyak bahan baku yang kamu gunakan untuk memproduksi barang jualan, semakin besar juga biaya variabel. 

Situasi serupa akan muncul ketika kamu menjual lebih banyak produk.

Sebaliknya, variable cost akan mengecil ketika kamu menggunakan lebih sedikit bahan baku dan menjual barang dalam jumlah yang tidak terlalu banyak karena alasan tertentu.

2. Biaya per unit variabel akan tetap konstan 

Besaran biaya variabel memang akan berubah mengikuti volume biaya produksi perusahaan Nmaun, biaya per unit dalam variable cost tetap sama dari waktu ke waktu, tidak tergantung pada volume produksi. 

Mudahnya, anggap saja kamu memproduksi 100 unit barang pada bulan Januari dan 200 unit barang di bulan berikutnya. 

Biaya produksi bisa saja berubah mengikuti jumlah bahan baku. Tapi, tidak dengan biaya sewa pabriknya atau kebutuhan alat produksi. 

Nah, biaya sewa pabrik tersebut termasuk sebagai biaya per unit atau juga dikenal dengan sebutan biaya tetap (fixed cost) karena harganya akan tetap sama setiap waktu.

3. Biaya variabel merupakan tanggung jawab tertentu 

Siapa yang menentukan biaya variabel? Variabel cost adalah tanggung jawab dari pihak-pihak tertentu dalam perusahaan, seperti manajer operasiona, eksekutif, manajer finansial, dan manajer pemasaran.

Alasannya, pihak eksekutif perusahaan pasti akan menentukan target produksi dan batasan pengeluaran agar bisnis tetap untung. 

Target biaya produksi inilah yang kemudian menjadi acuan tim lainnya, terutama manajer dari berbagai divisi yang sudah disebutkan.

Dengan demikian, besaran biaya variabel di lapangan bisa saja berubah sewaktu-waktu mengikuti  kebijakan dari para petinggi bisnis. 


⁠Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel 

Apa saja perbedaan biaya variabel dan biaya tetap yang paling mencolok? Agar tidak tertukar antara biaya tetap dan biaya variabel, berikut perbedaan keduanya:

1. Waktu terjadinya pengeluaran 

Perbedaan pertama biaya tetap dan biaya variabel adalah seberapa sering perusahaan mengeluarkan biaya untuk keperluan tersebut. 

Biaya tetap atau fixed cost bukanlah transaksi yang sering terjadi setiap hari, melainkan bersifat bulanan atau bahkan tahunan.

Contoh fixed cost adalah biaya sewa kantor atau pabrik, gaji karyawan atau biaya tenaga kerja tetap, pemeliharaan rutin, hingga pajak bisnis.

Sementara itu, biaya variabel adalah biaya yang termasuk dalam jenis transaksi dengan rentang waktu lebih pendek, misalnya setiap minggu atau bahkan setiap hari

2. Nominal pembayaran 

Perlu diketahui bahwa nominal pembayaran biaya tetap selalu akan lebih besar daripada biaya variabel.

Alasannya, pembayaran fixed cost bersifat konstan bahkan ketika keuntungan perusahaan sudah mencapai angka 0. 

Di sisi lain, biaya variabel biasanya punya nominal yang lebih kecil karena bisa disesuaikan dengan kondisi terkini perusahaan.

Contohnya, perusahaan mengubah bahan produksi dari premium menjadi standar ketika kondisi keuangan sulit mencetak laba.

3. Frekuensi pelaporan 

Tahukah kamu kalau biaya variabel dan biaya tetap memiliki waktu pencatatan atau pelaporan yang berbeda?

Sesuai dengan frekuensi pengeluaran yang telah dijelaskan sebelumnya, perusahaan jarang menerbitkan laporan penggunaan biaya tetap.  

Umumnya, pemangku kepentingan dan investor akan menerima laporan tersebut beberapa bulan sekali atau bahkan setahun sekali. 

Sementara itu, perusahaan sering kali menerbitkan laporan biaya tidak tetap setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan.

Baca Juga: Apa Itu Diversifikasi? Manfaat, Kelebihan dan Kekurangannya 


⁠Contoh Biaya Variabel Adalah 

Ilustrasi biaya variabel. (Image by Freepik)

Lantas, apa saja yang termasuk variable cost? Nah, berikut ini adalah contoh biaya variabel:

1. Bahan baku 

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu biaya variabel adalah biaya bahan baku.

Biaya bahan baku tidak terbatas pada material mentah seperti pangan, tekstil, pewarna, atau zat kimia lainnya.

Justru, air dan listrik juga termasuk dalam bahan baku. Pasalnya, mustahil sebuah pabrik bisa memproduksi barang tanpa adanya pasokan kedua sumber energi tersebut. 

Apalagi, tagihan listrik dan ari bisa berubah mengikuti penggunaan pada periode waktu tertentu.

2. Tenaga kerja langsung 

Upah untuk tenaga kerja langsung seperti buruh harian juga termasuk dalam contoh biaya tidak tetap, lho. 

Berbeda dengan karyawan atau tenaga kerja tetap yang menerima gaji konstan setiap bulan, bayaran untuk buruh pabrik dihitung berdasarkan jumlah barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang dijual, semakin tinggi upah mereka.

Dengan kata lain, biaya perusahaan untuk membayar upah tenaga kerja langsung juga bisa berubah-ubah, sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai fixed cost. 

Ingat bahwa tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tetap itu berbeda. 

3. Biaya komisi 

Kalau kamu pernah bekerja di bidang penjualan, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah sales commission atau komisi penjualan.

Ternyata, sales commission juga merupakan salah satu contoh dari biaya variabel. 

Sebab, besaran komisi yang diterima promotor sales tentunya akan sangat bergantung kepada jumlah produk yang terjual setiap harinya. Angka tersebut juga belum tentu bersifat konstan.

Sistem ini juga berlaku pada sistem komisi berdasarkan jumlah referal atau berapa banyak orang yang membeli produk tersebut atas rekomendasi seorang promotor. 

4. Biaya transportasi 

Biaya transportasi seperti ongkos pengiriman adalah salah satu contoh dari variable cost yang akan sering kamu temui dalam bisnis. Kamu akan menemukan biaya transportasi ketika berkecimpung di bidang logistik. 

Sebab, pastinya kamu sudah mengetahui bahwa biaya pengiriman akan berubah menyesuaikan dengan bobot barang, jarak dari gudang ke tempat tujuan. Faktor lain yang juga memengaruhi adalah seberapa sering perusahaan mengirimkan barang. 

Semakin besar ketiga aspek tersebut, biaya variabel adalah semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.

5. Biaya kemasan 

Bahan baku yang sudah disebutkan tidak hanya merujuk kepada energi serta material yang diperlukan untuk membuat barang jualan itu sendiri. 

Justru, ada satu aspek lagi yang tidak kalah penting dan sering terlihat, yakni packaging atau kemasan produk. 

Biaya kemasan termasuk dalam biaya tidak tetap karena nominalnya akan berubah mengikuti jumlah dan kualitas bahan yang digunakan. Faktor lain yang juga memengaruhi biaya kemasan adalah ukuran kemasan itu sendiri serta kuantitas kemasan yang akan dihasilkan.

Biaya tersebut juga bisa bertambah kalau kamu menambahkan add-on seperti pembuatan desain yang lebih mendetail atau waktu penyelesaian desain yang lebih cepat. 

 

Rumus Menghitung Biaya Variabel 

Besaran biaya variabel dapata diketahui menggunakan rumus biaya variabel berikut: 

  • VC = (TC - FC) / Q 

Keterangan:
⁠TC: Total cost atau total biaya produksi dalam satu waktu
⁠FC: Fixed cost atau biaya tetap yang tidak berubah
⁠Q: Quantity atau jumlah unit barang yang diproduksi 

Agar lebih paham, mari gunakan sebuah contoh. Anggaplah kamu sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp 100 juta untuk memproduksi 1.200 unit barang.  

Dari semua total pengeluaran tersebut, 50% di antaranya atau Rp 50 juta terdiri dari biaya tetap. Dengan demikian, hasil perhitungan biaya variabelnya adalah:

  • VC = (100.000.000 - 50.000.000) / 1200 = Rp 41.667,00 (dibulatkan ke atas) 

Dengan kata lain, biaya variabel untuk setiap unit produkmu adalah sebesar Rp 41.667,00.  

Nominal tersebut bisa semakin kecil jika kamu menambah jumlah barang yang diproduksi. Bagaimana? Mudah kan menghitung biaya variabel? Kamu juga bisa menggunakan rumus itu di perusahaan tempat kamu bekerja.


⁠Kesimpulan

Biaya variabel adalah pemegang peranan penting dalam bisnis. Pasalnya, biaya variabel akan mempermudah pemilik usaha menyesuaikan bahan baku dan biaya lain yang diperlukan untuk produksi.

Dengan demikian, mereka bisa menghasilkan lebih banyak keuntungan secara lebih hemat. 

Kemampuan untuk menghitung dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi variable cost akan sangat berguna kalau kamu ingin terjun ke bidang produksi, penjualan dan pemasaran.

Jadi, pastikan kamu mendalaminya sebelum mencari pekerjaan, ya! 

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di seekMAX dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!

Baca Juga: Liabilitas Adalah: Karakteristik, Jenis, dan Contohnya 

 

Pertanyaan Seputar Biaya Variabel 

  1. Apa pentingnya memahami biaya variabel? 
    ⁠Mengetahui biaya variabel akan membantumu menentukan skala prioritas produksi dengan lebih mudah dan menghemat pengeluaran untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan finansial.
  2. Apakah biaya variabel dapat dikendalikan oleh perusahaan? 
    ⁠Ya, perusahaan dapat mengendalikan biaya variabel dari segi pemilihan bahan baku, jumlah produksi, opsi transportasi, dan desain kemasan. Semuanya ditentukan oleh eksekutif, tim pemasaran, tim produksi, dan tim keuangan. 
  3. Apa saja jenis biaya variabel? 
    ⁠Biaya variabel adalah terdiri dari engineered variable cost dan discretionary variable. Contoh dari engineered variable cost adalah penggunaan bahan baku berkualitas standar dibandingkan premium. Adapun contoh discretionary variable adalah biaya promosi yang lebih besar belum tentu menghasilkan penjualan lebih tinggi.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.