Liabilitas adalah istilah yang kerap digunakan di dunia bisnis untuk menggambarkan kewajiban yang belum diselesaikan. Biasanya, liabilitas bisa ditemukan di dalam laporan keuangan.
Melakukan analisis liabilitas bisa membantu kamu mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
Mengingat liabilitas adalah suatu kewajiban yang harus dibayarkan, kamu perlu mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini. Yuk, simak penjelasan berikut!
Apa itu liabilitas? Secara umum, arti liabilitas adalah sesuatu yang terutang kepada pihak lain.
Pada dasarnya, nama lain utang dalam akuntansi adalah liability. Liabilitas diambil dari kata liability. Dalam Bahasa Inggris arti liability adalah kewajiban.
Singkatnya, apa yang dimaksud dengan liabilitas adalah kewajiban perusahaan pada pihak lain yang belum dibayarkan.
Tak melulu berbentuk uang, liabilitas juga dapat berupa barang, jasa, kerja sama, tukar aset, atau transaksi lain yang mempunyai manfaat ekonomi.
Liabilitas dalam akuntansi adalah kewajiban yang ditentukan oleh peristiwa, pertukaran jasa atau aset, penjualan, maupun transaksi sebelumnya yang dinilai akan memberikan manfaat ekonomi di kemudian hari.
Pada dasarnya, liabilitas merupakan salah satu aspek yang kerap digunakan oleh perusahaan untuk membiayai operasional ataupun melakukan ekspansi besar demi kemajuan perusahaan dalam bisnis.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa inilah pengertian liabilitas:
Liabilitas adalah seluruh kewajiban yang harus dipenuhi dan dibayarkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Kewajiban ini bisa berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.
Dalam neraca keuangan, akun liabilitas akan dicatat di bagian sisi kanan neraca. Adapun hal-hal yang meliputi liabilitas, di antaranya:
Sebagai tambahan, liabilitas dalam kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK) merujuk kepada kewajiban atau utang entitas pada masa kini yang muncul dari peristiwa masa lalu.
Tidak sedikit orang kesulitan membedakan antara aset liabilitas dan ekuitas. Untuk memudahkan kamu memahaminya, berikut perbedaan keduanya:
Secara sederhana, arti liabilitas dan ekuitas adalah kewajiban (utang) dan kekayaan. Dari hal ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa keduanya memiliki perbedaan yang cukup kentara.
Ekuitas adalah kekayaan bersih atau modal perusahaan. Ekuitas dapat berupa nilai uang atau kas maupun bangunan milik perusahaan.
Lain halnya dengan liabilitas yang merupakan kewajiban atau utang perusahaan dan harus dibayarkan.
Ekuitas bisa berkurang karena adanya penarikan modal oleh pemilik, pembagian keuntungan, atau kerugian.
Ekuitas adalah semua yang dimiliki perusahaan setelah mengurangkan kewajiban dari aset.
Pada persamaan dasar akuntansi, aset liabilitas ekuitas akan membantu menyeimbangkan neraca perusahaan. Adapun rumus persamaan dasar akuntansinya sebagai berikut:
Fungsi utama liabilitas adalah untuk membantu memberikan suntikan dana bagi perusahaan.
Pinjaman ini dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis atau membeli keperluan perusahaan lainnya.
Mengingat bisnis harus terus bertumbuh, liabilitas menjadi aspek penting bagi perusahaan untuk mendukung jalannya operasional bisnis.
Alhasil, perusahaan dapat melakukan ekspansi, membuat transaksi lebih efisien, dan meningkatkan peluang bisnis potensial.
Liabilitas merupakan sesuatu yang hampir tidak bisa dihindari, utamanya bagi perusahaan yang tergolong baru berkembang.
Untuk memajukan bisnisnya, perusahaan memerlukan pinjaman dana tunai yang tak sedikit. Liabilitas menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tidak sedikit orang beranggapan bahwa liabilitas dapat merusak citra perusahaan.
Faktanya, tidak demikian karena berkat liabilitas perusahaan mendapatkan kucuran dana yang justru membantu perkembangan bisnis.
Selama perusahaan mampu mengelola liabilitas dengan baik, hal ini tidak akan merugikan. Sebaliknya, perusahaan yang gagal mengelola liabilitas berisiko mengalami kerugian hingga kolaps atau gulung tikar.
Intinya, keseimbangan yang pas antara kewajiban dan ekuitas akan memberikan landasan yang kuat dan stabil bagi perusahaan.
Terapkan strategi terbaik untuk memastikan keuangan perusahaan meningkat dan membayar kewajibannya.
Setelah memahami pengertian dan fungsinya, berikut adalah karakteristik liabilitas yang perlu kamu pelajari:
Secara umum, liabilitas terdiri liabilitas jangka pendek dan jangka panjang.
Namun, sebenarnya terdapat satu jenis liabilitas lain yang sifatnya hanya digunakan pada kondisi tertentu. Jenis liabilitas yang dimaksud dinamakan kontinjensi.
Agar lebih memahami perbedaannya, berikut jenis dan pengertian liabilitas menurut Investopedia:
Liabilitas jangka pendek dikenal dengan sebutan liabilitas lancar, current liabilities, atau short-term liabilities.
Jenis liabilitas ini merupakan tanggungan perusahaan yang wajib dibayar dalam kurun waktu singkat, biasanya 12 bulan atau kurang dari itu.
Liabilitas jangka panjang biasanya juga disebut dengan liabilitas tidak lancar dan long-term liabilities.
Jenis liabilitas ini merupakan tanggungan perusahaan yang wajib dibayar dalam kurun waktu di atas satu tahun.
Seringkali perusahaan mengambil liabilitas jangka panjang ketika pihaknya tidak mempunyai aset cukup untuk melakukan perluasan bisnis.
Liabilitas kontinjensi merupakan tanggungan perusahaan yang biasanya hanya dilakukan pada kondisi tertentu, bersifat tidak pasti atau hanya kemungkinan dan dibayarkan di kemudian hari.
Gugatan hukum dan ancaman tuntutan hukum tercatat sebagai liabilitas kontinjensi paling umum.
Selain itu, hadiah yang tidak terpakai, garansi jaminan produk, dan penarikan kembali juga termasuk liabilitas kontinjensi.
Idealnya, liabilitas jangka pendek dibayarkan oleh perusahaan sesuai jatuh tempo maksimal satu tahun.
Kewajiban ini disebut sebagai utang lancar lantaran perusahaan perlu melakukan pembayaran beberapa kali selama satu tahun, sebelum jatuh tempo.
Cara pembayaran kewajiban dapat dilakukan setiap bulan, per kuartal, maupun per semester. Adapun sejumlah contoh liabilitas jangka pendek, di antaranya:
Utang wesel merupakan janji pembayaran dalam jumlah tertentu kepada pihak pemberi utang (kreditur).
Utang wesel ini biasanya dibuat oleh penerima dana (debitur) sebagai bukti tertulis pada kreditur.
Dalam utang wesel tercantum tanggal jatuh tempo pelunasan. Meskipun tidak ada aturan baku, biasanya jatuh tempo utang wesel berkisar antara 30, 60, 90, 120, atau 180 hari tergantung kesepakatan debitur dan kreditur.
Liabilitas ini timbul lantaran karyawan telah melaksanakan kewajibannya. Perusahaan wajib membayar gaji setiap bulan pada karyawan sesuai nominal yang disepakati.
Biasanya gaji karyawan dibayarkan pada akhir atau awal bulan tergantung kebijakan perusahaan.
Perlu dipahami bahwa nominal gaji karyawan ini dapat berubah setiap bulannya. Hal ini bisa terjadi apabila perusahaan melakukan penambahan atau pengurangan karyawan dengan alasan tertentu.
Beban yang perlu dibayarkan biasanya berupa pembayaran untuk pengeluaran atau bunga terutang. Beban ini belum dibayar ketika perusahaan membuat laporan keuangan.
Contohnya: biaya sewa, bunga pinjaman, biaya asuransi, beban iklan, dan beban lain yang rutin dikeluarkan perusahaan.
Utang dagang merupakan utang pembelian barang untuk melancarkan kegiatan operasional suatu perusahaan.
Contohnya: bahan baku atau alat kerja. Biasanya, utang ini harus dibayar oleh perusahaan pada perusahaan partner atau supplier.
Dividen adalah sebagian keuntungan perusahaan yang harus diberikan perusahaan kepada pemegang saham.
Utang dividen biasanya dibayarkan dengan jangka waktu maksimal satu tahun setelah pengumuman.
Kendati demikian, rata-rata perusahaan kerap membayar tanggungan utang tersebut sekitar tiga bulan setelah pengumuman.
Lantaran termasuk utang lancar, utang dividen akan dicatat pada laporan arus kas, perubahan modal, dan neraca.
Utang pajak merupakan tanggungan atas perhitungan pajak yang telah menjadi kewajiban yang dihitung sesuai aturan berlaku dan dibayar oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Contohnya, pajak penjualan, pajak properti, pajak penghasilan, dan lainnya.
Liabilitas jangka panjang adalah utang tak lancar lantaran perusahaan tidak mampu membayar tanggungan ini dalam jangka waktu satu tahun.
Adapun ragam liabilitas tidak lancar, di antaranya adalah:
Uang bentuk hipotek merupakan utang pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan dengan jaminan berupa aset tetap atau aset tidak bergerak milik perusahaan.
Aset ini bisa berupa bangunan, gedung, tanah, atau mesin.
Pinjaman jangka panjang ini memiliki jangka waktu bervariasi, tergantung kesepakatan antara debitur dengan kreditur.
Umumnya, utang hipotek yang memiliki suku bunga tetap berkisar antara 15 hingga 30 tahun.
Saat perusahaan mengambil pinjaman, perusahaan telah mempertimbangkan kemungkinan terburuk.
Dalam perjanjian tersebut, perusahaan memberikan hak kepada kreditur untuk menyita atau mengambil jaminan apabila gagal melakukan pembayaran.
Utang bank merupakan contoh liabilitas jangka panjang yang paling umum digunakan perusahaan sebagai modal mengembangkan bisnis, melancarkan arus kas, menambah karyawan, melakukan merger, ataupun kebutuhan perusahaan lainnya.
Perusahaan harus memenuhi sejumlah persyaratan yang diberikan oleh bank sebelum mendapatkan persetujuan pinjam dana.
Durasi utang bank bervariasi, tergantung besaran dana yang akan dipinjam.
Utang obligasi merupakan jenis utang jangka panjang berupa surat pengakuan utang yang diberikan oleh perusahaan atau pemerintah.
Utang obligasi beserta bunga ini wajib dilunasi sebelum jatuh tempo. Utang obligasi harus menggunakan akta notaris.
Pasalnya, obligasi harus mencantumkan informasi mengenai nominal pinjaman, suku bunga, jangka waktu, nominal cicilan, dan jaminan secara rinci.
Sebelum terjadi kesepakatan utang piutang, debitur berhak mengecek nominal surat obligasi.
Apabila sesuai, kreditur akan memberikan pinjaman dana sesuai yang tertera pada surat obligasi tersebut.
Pada dasarnya obligasi memiliki banyak ragam yang dibedakan dari sisi penerbit, imbal hasil, nominal, hak penukaran, pembayaran bunga sesuai dengan kesepakatan, dan jaminan.
Supaya lebih jelas, berikut ragam obligasi yang dimaksud:
Liabilitas tidak lepas dari keberadaan aset dan ekuitas. Untuk menghitung liabilitas, kamu bisa menggunakan rumus berikut:
Rumus liabilitas tersebut menunjukkan jumlah tanggungan utang yang berbentuk hipotek wajib dibayar oleh perusahaan kepada kreditur, seperti bank, pemasok, atau pihak pemberi pinjaman lainnya.
Tak dapat dimungkiri bahwa liabilitas berfungsi membantu menganalisis laporan keuangan sehingga perusahaan lebih mudah menyimpulkan kondisinya pada akhir tahun pelaporan.
Jika ekuitas lebih kecil dari liabilitas, artinya sebagian besar aset yang ada dibiayai dengan hak milik eksternal.
Kondisi ini tidak sehat untuk perusahaan. Sebaliknya, jika ekuitas lebih besar dari liabilitas, perusahaan dalam keadaan baik sekalipun memiliki tanggungan utang.
Untuk mengantisipasi rasio yang tidak seimbang, diperlukan analisis liabilitas. Berikut rasio yang umum digunakan dalam menganalisis liabilitas:
Rasio utang terhadap ekuitas atau Debt-to-Equity Ratio (D/E) ini adalah kerangka dasar pengukuran besaran utang perusahaan untuk dibandingkan dengan penggunaan modal pemegang saham yang digunakan untuk membiayai kegiatan bisnis perusahaan.
Rasio utang terhadap ekuitas bervariasi berdasarkan industrinya.
Rasio ini paling baik digunakan untuk membandingkan pesaing dan untuk mengukur perubahan ketergantungan utang perusahaan dari waktu ke waktu.
Rumus: British Business Bank menyebutkan bahwa batas aman rasio utang terhadap ekuitas berkisar antara 1 sampai 1.5. Rumus rasio utang terhadap ekuitas adalah:
Contoh: Sesuai laporan keuangan tahunan perusahaan JCV tahun 2020, perusahaan memiliki liabilitas sebesar Rp 10 miliar dengan ekuitas sebesar Rp 7 miliar. Berapa rasio utang terhadap ekuitas?
Artinya, pada tahun 2020 perusahaan JCV memiliki rasio utang terhadap ekuitas sebesar 1.42.
Berdasarkan aturan British Business Bank, rasio ini masih dianggap aman. Namun, perusahaan perlu memastikan pihaknya mampu melunasi utang sesuai jangka waktu.
Rasio utang terhadap aset atau Debt to Asset Ratio (D/A) tergolong sebagai komponen penting lantaran menyangkut izin operasional perusahaan.
Rasio ini menentukan perbandingan antara jumlah utang perusahaan dengan aset berwujud dan tak berwujud. Ketentuannya:
Rumus: Rasio total utang terhadap aset dihitung dengan membagi utang perusahaan dengan aset perusahaan. Berikut adalah rumusnya:
Contoh: Dari laporan keuangan tahunan perusahaan GYX tahun 2021, perusahaan memiliki utang jangka pendek sebesar Rp 50 miliar dan jangka panjang Rp 100 miliar dengan total aset Rp170 miliar. Berapa rasio utang terhadap aset?
Artinya, pada tahun 2021 perusahaan GYX memiliki rasio utang terhadap aset sebesar 0.88.
Berdasarkan ketentuan di atas, rasio ini menyebut bahwa perusahaan dalam kondisi yang baik dan dianggap mampu menyelesaikan tanggung jawab dasar pengukuran dan pengungkapan utang.
Liabilitas adalah komponen akuntansi yang sebenarnya cukup mudah dipahami. Berbekal rumus yang ada, perhitungan akuntansi liabilitas dapat dilakukan secara mandiri.
Supaya lebih jelas, berikut contoh kasus liabilitas perusahaan fiktif berikut ini:
Total Liabilitas Jangka Pendek = Rp 293 juta
Total Liabilitas Jangka Panjang = Rp 950 juta.
TOTAL LIABILITAS KESELURUHAN:
= Rp 293 juta + Rp 950 juta
= Rp 1.243 miliar
Berdasarkan laporan liabilitas akhir tahun buku 2022, PT DGZ memiliki kewajiban sebesar Rp 1.243 miliar.
Laporan ini akan membantu para pemegang saham, investor, maupun pihak terkait lainnya untuk memahami kondisi keuangan perusahaan.
Demikian ulasan mengenai liabilitas mulai dari pengertian hingga jenisnya. Secara garis besar, liabilitas adalah aspek yang memang diperlukan perusahaan untuk memajukan bisnisnya.
Pastikan bahwa utang tersebut digunakan secara tepat dan dikelola agar menghasilkan entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
Kalau kamu ingin mencari informasi mengenai lowongan kerja terbaru yang sesuai dengan bidang dan keahlian kamu, jangan ragu untuk mengunjungi situs dan aplikasi Jobstreet by SEEK.
Jelajahi Tips Karier Jobstreet untuk menemukan berbagai informasi bermanfaat soal karir, mulai dari cara memoles CV, menghadapi wawancara, hingga kita sukses mengarungi dunia kerja.
Jangan lupa unduh aplikasi Jobstreet by SEEK di App Store dan Play Store agar kamu bisa melamar kerja atau membaca Tips Karier di mana saja!