Leaflet: Tujuan, Jenis, dan Tips Membuatnya untuk Pemasaran

Leaflet: Tujuan, Jenis, dan Tips Membuatnya untuk Pemasaran
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 19 April, 2024
Share

Leaflet adalah salah satu media pemasaran berbentuk cetak. Di tengah maraknya digital marketing, media leaflet masih dinilai efektif untuk mempromosikan berbagai produk dan event. 

Bahkan tak hanya untuk promosi, leaflet juga bersifat informatif dan edukatif karena sering digunakan untuk berbagi informasi tertentu kepada masyarakat. 

Memangnya, seperti apa bentuk leaflet dan isinya terdiri dari apa saja? Apakah cara membuat leaflet sama seperti media cetak lainnya? Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan apa itu leaflet dalam artikel ini!


⁠Apa itu leaflet? 

Pengertian leaflet adalah media cetak berbentuk selebaran yang dilipat menjadi 2-4 bagian. 

Umumnya, konten leaflet berisi pesan atau informasi untuk memasarkan produk maupun mengedukasi khalayak umum. 

Konten leaflet berbentuk teks dan biasanya dilengkapi ilustrasi agar lebih menarik. 

Karena model isi kontennya, leaflet juga termasuk salah satu bentuk reklame, yakni pemberitahuan tentang suatu produk. Itulah kenapa beberapa orang menyebutnya sebagai reklame leaflet

Namun, fungsi dan tujuan leaflet cukup luas. Hal itu juga yang menjadi alasan kenapa leaflet masih digunakan sampai sekarang. 


⁠Fungsi dan Tujuan Leaflet 

Secara umum, fungsi dan tujuan leaflet terbagi menjadi tiga, yakni sebagai alat komunikasi, promosi, dan identifikasi. Berikut ini penjelasannya:

Alat komunikasi 

Sebagai alat komunikasi, fungsi leaflet digunakan untuk memberikan informasi atau edukasi kepada khalayak umum tentang suatu topik.  

Beberapa contoh leaflet sebagai alat komunikasi adalah leaflet tentang gizi seimbang untuk anak, informasi tentang destinasi wisata, cara mengatasi nyamuk demam berdarah, atau edukasi tentang suatu penyakit. 

Alat promosi 

Selain untuk mengomunikasikan suatu informasi, fungsi leaflet juga untuk mempromosikan suatu produk kepada masyarakat luas. 

Contoh leaflet sebagai alat promosi adalah leaflet kartu kredit atau deposito yang dibagikan oleh bank. 

Karena tujuannya adalah untuk promosi, reklame leaflet umumnya menggunakan gaya bahasa yang lebih persuasif. 

Selain itu, gambar leaflet juga dibuat eye-catching untuk menarik perhatian masyarakat umum. 

Bahkan, beberapa perusahaan menyertakan kupon diskon ke dalam leaflet agar masyarakat semakin termotivasi untuk langsung membeli produk yang dipromosikan. 

Alat identifikasi 

Sebagai alat identifikasi, leaflet artinya memiliki fungsi untuk memperkenalkan suatu merek, perusahaan, atau logo bisnis kepada masyarakat. 

Contohnya adalah leaflet klinik atau rumah sakit yang berisi informasi penting, seperti alamat, nomor telepon, layanan, dan fasilitas. 

Nah, berdasarkan fungsi dan tujuannya sebagai alat identifikasi, promosi, serta komunikasi, leaflet terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik. Ada apa saja? 


⁠Jenis Leaflet 

Lipatan kertas putih untuk dijadikan leaflet. (Image by Freepik) 

Dengan fungsi dan tujuannya yang cukup beragam, tidak mengherankan apabila media leaflet hadir dalam banyak jenis konten.

Berikut adalah jenis-jenis leaflet mulai dari leaflet untuk bisnis, amal, hingga pendidikan:

Leaflet konferensi 

Sesuai namanya, leaflet satu ini memuat informasi lengkap tentang program atau acara konferensi; mulai dari tema acara, lokasi dan jadwal konferensi, profil para pembicara yang hadir, hingga cara untuk mendaftar konferensi tersebut. 

Leaflet bisnis 

Umumnya, leaflet bisnis dibuat untuk memperkenalkan suatu brand, bisnis atau perusahaan kepada masyarakat. 

Jadi, jangan heran kalau kamu menemukan logo bisnis dalam leaflet satu ini. Biasanya, leaflet bisnis juga akan menyebutkan produk yang dijual oleh perusahaan. 

Leaflet promosi 

Pada dasarnya, leaflet adalah sebuah media pemasaran. Alhasil, leaflet promosi paling umum ditemukan di pasaran. 

Tujuannya leaflet promosi sangat jelas, yakni untuk mempromosikan suatu produk kepada khalayak luas agar mereka tertarik untuk membelinya. 

Karena itu, leaflet promosi biasanya memuat informasi tentang keunggulan produk, harga, hingga cara beli. 

Leaflet pendidikan 

Kamu pernah mendapatkan leaflet berisi informasi tentang suatu sekolah, universitas, atau lembaga les? Itulah contoh leaflet pendidikan!  

Umumnya, informasi yang dimuat dalam leaflet pendidikan adalah alamat lembaga, fasilitas, daftar ekstrakurikuler atau unit kegiatan mahasiswa (UKM), prestasi dari beberapa murid atau mahasiswa, tata cara pendaftaran, hingga biaya pendidikan. 

Leaflet amal 

Pengertian leaflet amal adalah leaflet yang ditujukan untuk mengajak masyarakat melakukan kegiatan amal. 

Beberapa contoh ajakan dalam leaflet alam adalah memberikan donasi kepada korban bencana alam, menyumbang biaya pembangunan masjid, atau untuk bagi-bagi sembako kepada keluarga yang membutuhkan. 

Leaflet klinik 

Untuk memberi tahu keberadaan suatu klinik, biasanya pihak klinik akan membuat dan menyebarkan leaflet. 

Isinya memuat informasi tentang lokasi dan nomor telepon klinik, fasilitas dan layanan yang disediakan, hingga jadwal praktik dokter. 

Leaflet startup 

Leaflet juga bisa digunakan untuk memperkenalkan perusahaan startup, baik kepada masyarakat umum maupun calon investor. 

Melalui leaflet satu ini, kamu bisa menemukan berbagai informasi tentang startup; mulai dari kisah pendirian, profil founders, produk yang dikembangkan, hingga masalah yang coba mereka pecahkan dengan produk tersebut. 

Leaflet laundry 

Pada umumnya, leaflet satu ini memuat detail tentang jasa laundry yang ditawarkan serta harga dan lokasi. 

Beberapa penyedia jasa laundry juga memberikan diskon khusus melalui leaflet tersebut. Biasanya, mereka akan menyebarkan leaflet laundry di daerah perumahan atau pemukiman. 

Leaflet Konstruksi 

Arti leaflet konstruksi adalah leaflet yang digunakan untuk memperkenalkan atau mempromosikan perusahaan konstruksi. 

Cakupannya cukup luas, seperti jasa pembangunan dan renovasi bangunan, jasa arsitektur, hingga jasa kontraktor mekanikal dan elektrikal. 

Leaflet taman kanak-kanak 

Leaflet satu ini termasuk dalam jenis leaflet pendidikan sehingga isinya pun tidak jauh berbeda. 

Biasanya, leaflet taman kanak-kanak menyajikan informasi tentang lokasi dan kontak sekolah, fasilitas, profil tim pengajar, metode pengajaran, hingga biaya pendaftaran dan pendidikan. 

Namun, meskipun terdiri dari banyak jenis, leaflet memiliki ciri-ciri yang seragam sehingga membuatnya mudah dikenali. Memangnya seperti apa, sih, ciri ciri leaflet?


⁠Ciri-ciri Leaflet 

Tidak sulit untuk membedakan leaflet dari media promosi lain yang berbentuk cetak. Kamu bisa mengenali leaflet dengan memperhatikan ciri-ciri berikut ini: 

1. Berisi pesan singkat 

Leaflet memiliki banyak ukuran karena menyesuaikan preferensi masing-masing pembuatnya. 

Namun, ukuran leaflet umumnya adalah sebesar kertas A4 atau sekitar 21 x 29,7 cm. Kertas tersebut kemudian kamu lipat menjadi 2-4 bagian sebelum disebarluaskan. 

Karena bentuknya tersebut, pesan atau informasi teks dalam leaflet pun cenderung singkat, padat, dan jelas. Biasanya, teks pada leaflet hanya terdiri dari 200-400 karakter. 

2. Mempunyai grafis menarik 

Tak hanya teks, leaflet juga umumnya dilengkapi dengan grafis, baik dalam bentuk foto maupun ilustrasi. 

Gambar leaflet biasanya disesuaikan dengan jenis informasi yang disampaikan. Visualnya juga cenderung menggunakan warna cerah untuk menarik perhatian masyarakat. 

3. Membutuhkan sistem penyebaran 

Ciri-ciri leaflet juga bisa kamu lihat dari sistem distribusinya. Agar bisa sampai ke masyarakat luas yang menjadi target pembaca, leaflet harus disebarkan secara manual. 

Misalnya, leaflet universitas dibagikan kepada murid SMA, sedangkan leaflet laundry disebarkan di area perumahan. 

4. Membutuhkan percetakan 

Leaflet artinya media promosi berbentuk cetak, sehingga pasti membutuhkan percetakan. 

Sebelumnya, kamu harus membuat desain leaflet terlebih dulu menggunakan software desain seperti Adobe Photoshop atau Canva

5. Memiliki tujuan yang jelas 

Last but not least, ciri-ciri leaflet juga mencakup adanya tujuan yang jelas sesuai kebutuhan masing-masing pembuatnya. 

Seperti yang dijelaskan pada poin di atas, suatu leaflet bisa bertujuan untuk mengomunikasikan informasi, promosi produk, atau memperkenalkan perusahaan. 

Agar lebih mudah mengenali leaflet, memahami ciri-cirinya saja tidaklah cukup. Kamu juga perlu mengetahui bentuknya yang umum ditemui di pasaran.


⁠Bentuk Leaflet 

Seorang wanita sedang memerhatikan sebuah leaflet. (Image by Freepik) 

Leaflet memiliki bentuk yang cukup berbeda dari media promosi cetak lainnya. Umumnya, leaflet terdiri dari 2-4 lipatan dengan konten yang dicetak pada kedua sisinya. 

Selain itu, bentuk leaflet juga bisa kamu kenali dari ukuran dan jenis kertasnya. 

Ukuran 

Kalau kamu melihat contoh gambar leaflet, mayoritas ukuran leaflet mengikuti kertas jenis A4 atau sekitar 21 x 29,7 cm. Jika ada perbedaan, biasanya ukurannya tidak akan terlalu jauh. 

Bukan tanpa alasan, kertas A4 menjadi acuan ukuran leaflet karena dianggap ideal untuk memuat seluruh informasi secara ringkas. 

Jika ukuran kertas leaflet terlalu besar, penerima akan kesulitan membawanya sehingga meningkatkan risiko penolakan.

Adapun jika ukuran kertas leaflet terlalu kecil, bisa-bisa informasi yang ingin disampaikan justru tidak muat atau terpaksa harus dicetak dalam ukuran font yang terlalu kecil. 

Jenis kertas 

Pada umumnya, kebanyakan leaflet dicetak pada kertas art paper meskipun ada juga yang menggunakan kertas HVS. 

Jika dibandingkan, art paper cenderung lebih tebal daripada HVS. Selain itu, tampilan art paper juga lebih mengkilap sehingga terlihat menarik. 

Namun, terlepas dari jenis kertasnya, leaflet memiliki struktur yang sama. Struktur tersebut juga umumnya berlaku pada seluruh jenis leaflet. Lantas, struktur leaflet terdiri dari apa saja?


⁠⁠Struktur Leaflet 

Meskipun leaflet terdiri dari banyak jenis, tujuan, hingga ukuran dan jenis kertas, struktur konten mereka cenderung sama dengan satu sama lain. 

Berikut adalah struktur leaflet yang umum digunakan:

Judul 

Idealnya, leaflet selalu diawali dengan judul pada halaman atau bagian paling depan kertas. 

Judul dicetak dalam font paling besar agar penerima bisa langsung mengetahui garis besar informasi yang disajikan dalam leaflet. 

Strap-line 

Di bawah judul leaflet, biasanya kamu akan menemukan strap-line atau frasa pendek untuk menarik pembaca. 

Karena diletakkan pada bagian paling depan kertas leafletstrap-line harus terdengar catchy supaya penerima leaflet tertarik untuk terus membaca isinya. 

Namun, satu leaflet bisa terdiri dari beberapa strap-line. Selain diletakkan di bagian paling depan, strap-line terkadang juga ditulis sebagai signature slogan untuk menjadi penutup leaflet. 

Paragraf singkat 

Informasi pada leaflet disampaikan dalam bentuk paragraf singkat. Gaya bahasanya juga cenderung ringkas, padat, dan jelas untuk menyesuaikan dengan space. 

Itulah kenapa biasanya konten pada leaflet cenderung bersifat to-the-point sesuai tujuan masing-masing. 

Bullet points 

Komponen satu ini tidak selalu ada dalam leaflet. Namun, bullet points biasanya digunakan untuk menulis suatu daftar agar lebih mudah dibaca.  

Misalnya dalam leaflet klinik, format bullet points dipakai untuk menyampaikan fasilitas dan layanan yang disediakan klinik. 

Contoh lainnya adalah leaflet sekolah swasta yang menuliskan daftar ekstrakurikuler dalam bentuk bullet points. 

Kode QR 

Banyak leaflet zaman sekarang yang dilengkapi dengan kode QR yang biasanya diletakkan di bagian paling belakang kertas. 

Kode tersebut dapat memudahkan penerima leaflet untuk melakukan tindakan sesuai tujuanmu. 

Contohnya, kamu membuat leaflet untuk mempromosikan event konferensi bisnis yang akan diadakan beberapa minggu lagi. 

Melalui leaflet tersebut, kamu ingin menarik perhatian orang-orang untuk mendaftar konferensi.

Untuk itu, kamu memilih mencantumkan kode QR pada leaflet. Ketika seseorang melakukan scan kode QR tersebut, mereka akan langsung diarahkan ke halaman formulir online untuk melakukan pendaftaran.  

Nomor telepon, kontak, dan media sosial 

Kalau melihat contoh gambar leaflet pada umumnya, hampir semua leaflet pasti mencantumkan nomor telepon, kontak, dan media sosial pihak pembuat, seperti pihak sekolah, klinik, atau lembaga amal.

Tujuannya adalah mempermudah masyarakat untuk menghubungi mereka. 

Testimonial 

Komponen satu ini umumnya lebih sering ditemukan pada leaflet promosi. Biasanya, testimonial berasal dari konsumen-konsumen yang memiliki pengalaman baik dengan suatu produk.  

Dengan izin dari konsumen yang bersangkutan, perusahaan atau brand mencantumkan testimonial tersebut ke dalam leaflet. 

Adanya testimonial menjadi bukti legit yang dapat meyakinkan masyarakat untuk membeli produk tersebut. 

Nah, setelah mengetahui bentuk dan struktur leaflet, beberapa dari kamu mungkin jadi teringat dengan media promosi lain yang juga berbentuk cetak, yaitu flyer. 

Meski terkesan mirip, kedua media tersebut cukup berbeda dari satu sama lain, lho. 


⁠Perbedaan Leaflet dan Flyer 

Seorang wanita sedang membalik sebuah halaman majalah untuk mencari inspirasi design leaflet. (Image by kaboompics on Freepik) 

Perbedaan antara leaflet dan flyer bisa kamu lihat dari aspek konten, fungsi, tujuan pemasaran, ukuran, serta cara buat. Berikut penjelasannya:

Konten 

Mengingat bahwa leaflet merupakan selebaran yang dilipat menjadi beberapa bagian, ia pun bisa mempunyai beberapa layout berbeda pada satu lembar kertas. 

Sementara itu, flyer hanya memiliki satu layout karena terdiri dari satu lembar tanpa kamu lipat.

Karena bentuk layout tersebut, leaflet mampu membuat lebih banyak konten sesuai jumlah lipatan kertas. Di lain sisi, konten pada flyer cenderung terbatas dan biasanya lebih didominasi gambar. 

Dengan kata lain, konten gambar leaflet lebih sedikit daripada flyer. 

Fungsi 

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, leaflet bisa berfungsi sebagai alat komunikasi, promosi, dan identifikasi atau perkenalan. 

Di sisi lain, flyer biasanya lebih sering digunakan sebagai media promosi saja. 

Tujuan pemasaran 

Meskipun digunakan sebagai alat promosi, konten leaflet biasanya tetap bersifat informatif. 

Contohnya, untuk mempromosikan lembaga les baru, perusahaan akan memberikan informasi lengkap tentang lokasi, kontak, fasilitas, layanan, jenis-jenis paket kelas, hingga harga. 

Sementara itu, karena fungsi flyer adalah media promosi, tujuannya pun biasanya lebih spesifik dengan materi konten yang singkat. 

Beberapa tujuan pembuatan flyer adalah mengenalkan produk baru, menginformasikan suatu event, atau menyebarkan kabar diskon suatu toko. 

Ukuran 

Perbedaan antara leaflet dan flyer juga bisa kamu lihat dari ukuran. Umumnya, leaflet dicetak pada art paper berukuran A4 atau sekitar 21 x 29,7 cm sebelum dilipat.  

Kertas berukuran A4 juga umum digunakan untuk mencetak flyer. Namun, ada juga flyer yang menggunakan kertas A5 atau sekitar 14,8 x 21 cm. 

Sedangkan untuk jenis kertasnya, mayoritas flyer dicetak pada kertas HVS atau art paper tipis. 

Cara pembuatan 

Dari segi cara pembuatan, perbedaan antara leaflet dan flyer tidak terlalu signifikan. Kamu perlu menentukan tema desain terlebih dulu, kemudian gunakan software seperti Adobe Photoshop untuk mendesain konten leaflet dan flyer. 

Bedanya, desain untuk leaflet perlu dibuat mengikuti layout lipatan yang menjadi ciri khasnya. Namun, kamu tidak perlu melakukan hal tersebut pada flyer karena ia berbentuk selebaran biasa. 

Selain itu, konten flyer juga biasanya memiliki lebih banyak gambar daripada leaflet.


⁠⁠Contoh Leaflet Simple 

Berikut ini adalah beberapa contoh leaflet simple yang bisa kamu tiru:

Contoh leaflet untuk produk kecantikan 

Berikut adalah contoh leaflet karya Karta Sasmitha yang dibuat untuk produk kecantikan:

Leaflet produk kecantikan. (Credit: karta sasmitha on Canva) 

Contoh leaflet bisnis 

Berikut adalah contoh leaflet karya Karta Sasmitha yang dibuat untuk bisnis dan perusahaan:

Leaflet bisnis.  (Credit: karta sasmitha on Canva) 

Leaflet menu restoran 

Berikut adalah contoh leaflet karya Karta Sasmitha yang dibuat untuk restoran:

Leaflet menu restoran. (Credit: karta sasmitha on Canva) 

Nah, kini kamu telah mengetahui berbagai contoh tampilan leaflet. Kamu juga bisa membuat sendiri leaflet seperti contoh di atas untuk mendukung strategi pemasaran di dunia kerja. 

Memangnya, seperti apa cara membuat leaflet


⁠Cara Membuat Leaflet 

Ilustrasi proses pembuatan leaflet di komputer. (Image by ArthurHidden on Freepik) 

Sebetulnya, tidak ada aturan baku dalam membuat leaflet sehingga kamu bisa mudah berkreasi. Namun, pastikan desain tersebut sejalan dengan tujuan atau pesan yang ingin kamu disampaikan.  

Dalam dunia kerja, biasanya pembuatan leaflet sederhana maupun materi pemasaran lain disertai dengan brief. 

Brief inilah yang akan menjadi panduan kamu dalam membuat konten leaflet. Secara umum, berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti terkait cara membuat leaflet dengan baik: 

1. Pilih format yang sesuai 

Seperti yang sudah kamu tahu, selebaran leaflet memiliki lipatan yang membaginya menjadi beberapa bagian. 

Sebelum mulai mendesain, kamu perlu menentukan format lipatan leaflet terlebih dulu. Sesuaikan dengan jenis konten dan banyaknya informasi yang akan disampaikan. 

Sebagai bahan pertimbangan, berikut beberapa jenis format lipatan yang biasanya digunakan pada leaflet: 

  • Single/half fold: Satu lembar kertas leaflet dilipat menjadi dua bagian dengan luas sama. Itulah kenapa format ini sering juga disebut sebagai leaflet lipat dua.
  • Lipat tiga: Leaflet dilipat menjadi tiga bagian dengan luas sama. Format ini memungkinkan kamu untuk menyertakan lebih banyak informasi, tapi dalam penulisan teks yang lebih singkat.
  • Window/gate fold: Leaflet juga dilipat tiga, tapi bagian tengah dibuat lebih luas sehingga membuat halaman pertama dan ketiga terlihat seperti jendela atau gerbang. Itulah mengapa format ini disebut gate fold.
  • Lipat empat: Selebaran leaflet dilipat menjadi empat dan masing-masing bagian memiliki luas yang sama. 

2. Pilih template desain leaflet 

Setelah menentukan format yang pas, kamu bisa memilih template desain leaflet. Sebetulnya, kamu bisa membuat template sendiri. Namun, jika ingin menghemat waktu dan tenaga, kamu sebaiknya memanfaatkan software desain seperti Canva.  

Cukup ketikkan keyword “leaflet” pada kolom search, tekan tombol “enter”, dan Canva akan langsung menampilkan deretan template leaflet dalam berbagai desain. 

Banyak juga di antaranya yang bisa kamu pakai secara gratis, lho! Kamu bisa memilih template yang sesuai dengan identitas visual brand serta pesan yang ingin disampaikan. 

Misalnya, untuk mempromosikan produk makeup, membuat leaflet dengan template warna-warni akan terlihat lebih menarik. 

Sedangkan untuk leaflet bisnis, kamu bisa memilih template dengan desain berwarna netral. 

3. Susun konten dengan rapi dan desain menarik 

Berdasarkan template yang telah dipilih, kamu bisa memasukkan konten informasi yang hendak disampaikan melalui leaflet. 

Sesuaikan kembali tata letak, jenis font, dan ukuran font untuk memastikan informasi tersebut mudah dibaca. 

Selain itu, kamu juga bisa mengatur ulang desain tanpa harus mengubah keseluruhan template.

Misalnya, template pilihanmu memasang gambar makeup pada salah satu bagian. Namun, karena konten leaflet-mu membahas tentang pendidikan, kamu bisa mengubah gambar tersebut dengan ikon, simbol, gambar, atau mengandung foto anak sekolah agar lebih populer. 

4. Tentukan jenis kertas dan cetak 

Sudah selesai mendesain leaflet? Periksa ulang dan minta orang lain untuk ikut mengeceknya. 

Dengan begini, kesalahan seperti typo, ketidaksesuaian warna, hingga readability atau tingkat keterbacaan konten yang buruk bisa dihindari. 

Jika semua hal sudah oke dan lolos pengecekan, tentukan jenis kertas untuk mencetak leaflet. Umumnya, kertas leaflet menggunakan art paper yang tebal dengan tampilan mengkilap. 

Tapi kalau ingin lebih hemat, kamu bisa mempertimbangkan HVS.


⁠⁠Kesimpulan 

Leaflet adalah salah satu media cetak yang hingga kini masih efektif digunakan untuk promosi.

Namun, kamu tetap harus mempelajari media-media pemasaran lain yang bersifat konvensional. 

Pasalnya, masih banyak media lain yang bisa kamu gunakan untuk memasarkan produk seperti brosur, baliho, x-banner, hingga spanduk. Setiap media promosi itu punya karakter dan keunggulan masing-masing. 

Kalau kamu butuh insight tambahan seputar marketing dan dunia kerja, kamu bisa mengunjungi rubrik Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download  aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠⁠Pertanyaan Seputar Leaflet 

  1. Apa yang dimaksud dengan leaflet
    Arti leaflet adalah media cetak berbentuk selebaran yang dilipat menjadi 2-4 bagian. Isinya bertujuan untuk mempromosikan produk, menyampaikan informasi, atau memperkenalkan bisnis kepada khalayak umum.
  2. Leaflet ada apa saja? 
    ⁠Berdasarkan fungsi dan tujuannya, leaflet bisa digunakan sebagai alat komunikasi, promosi, dan identifikasi. ⁠Sedangkan untuk jenis-jenisnya, kamu dapat menemukan leaflet konferensi, leaflet bisnis, leaflet promosi, leaflet pendidikan, leaflet amal, leaflet klinik, leaflet startup, leaflet laundryleaflet konstruksi, dan leaflet taman kanak-kanak.
  3. Apa saja ciri-ciri leaflet
    ⁠Pada umumnya, ciri-ciri leaflet adalah sebagai berikut: 
    ⁠- Berisi pesan singkat
    ⁠- Mempunyai grafis menarik
    ⁠- Membutuhkan sistem penyebaran
    ⁠- Membutuhkan percetakan
    ⁠- Memiliki tujuan yang jelas 
  4. Pamflet dan leaflet apa bedanya? 
    ⁠Pamflet adalah selembar kertas tanpa lipatan maupun cover. Biasanya, pamflet bertujuan untuk memberikan informasi tentang manfaat atau penggunaan produk. Di lain sisi, leaflet adalah media cetak dalam bentuk selebaran yang biasa kamu lipat menjadi beberapa halaman. Leaflet bisa digunakan sebagai alat komunikasi, promosi, atau identifikasi.

    ⁠Dari segi ukuran, baik pamflet dan leaflet biasanya menggunakan ukuran selembar kertas A4 atau sekitar sekitar 21 x 29,7 cm. Hanya saja, pamflet tidak kamu lipat, sedangkan leaflet kamu lipat.
  5. Leaflet dan brosur apa bedanya? 
    ⁠Jika leaflet hanya mempunyai satu tampilan, yakni dalam bentuk lipatan, brosur bisa hadir dalam bentuk poster, booklet, atau folder. ⁠Karena bentuknya tersebut, brosur pun dapat memuat lebih banyak informasi untuk dijadikan materi pemasaran jangka panjang. ⁠Di sisi lain, leaflet lebih sering digunakan untuk promosi kilat atau jangka pendek.
  6. Leaflet seperti apa bentuknya? 
    ⁠Leaflet berbentuk cetak dengan ukuran menyerupai kertas A4, yaitu sekitar 21 x 29,7 cm. Umumnya, leaflet dicetak pada art paper atau HVS, kemudian dilipat menjadi 2-4 bagian.

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.