Apa itu Marketing? Ini Pengertian, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

Apa itu Marketing? Ini Pengertian, Tujuan, dan Jenis-jenisnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 20 December, 2023
Share

Dalam dunia bisnis, marketing adalah aspek yang tak bisa dipisahkan. Ibaratnya, marketing menjadi jantungnya bisnis. Tanpa marketing, bisnis tidak akan jalan.  

Cakupan marketing (pemasaran) lebih luas, tidak sekadar aktivitas iklan atau promosi saja. Mulai dari riset pasar (market research) sampai menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Ini semuanya masuk di ranah pemasaran.  

Kalau kamu tertarik terjun di bidang marketing, kamu harus punya pemahaman yang luas. Yuk, kita bahas serba-serbinya pada artikel berikut ini!


⁠Temukan lowongan kerja marketing hanya di situs dan aplikasi Jobstreet by SEEK.

Apa Itu Marketing?

Seorang wanita sedang menjelaskan strategi marketing perusahaan.

Melansir American Marketing Association, pengertian marketing adalah strategi dan taktik untuk menciptakan, menyampaikan, dan menjaga nilai pelanggan. Aktivitas di dalamnya pun bermacam-macam. Mulai dari identifikasi target pasar, penentuan harga, promosi, distribusi, hingga pelayanan pelanggan.   

Sementara itu, Forbes menyebutkan bahwa arti marketing ialah strategi untuk mengubah calon konsumen menjadi pelanggan yang puas. 

Tujuannya untuk meyakinkan seseorang bahwa produkmu layak untuk mereka gunakan. Strategi pemasaran yang baik dapat membangun loyalitas merek dan meningkatkan penjualan secara keseluruhan.  

Dengan begitu, marketing bukan hanya tentang menjual produk atau layanan saja, ya! Tetapi juga memahami pasar dan konsumen dengan baik.  

Tujuan dan Manfaat Marketing

Marketing Adalah

Berlawanan dengan anggapan umum, keuntungan komersial bukanlah tujuan utama dari marketing. Menurut Prof. Dr. H. Buchari Alma, M.Pd., tujuan utama pemasaran adalah memberikan kepuasan kepada konsumen.   

Inti dari pemasaran adalah menciptakan nilai tambah untuk pelanggan. Marketer harus paham dan memberikan nilai yang nyata bagi konsumennya. Jadi, pelanggan dapat merasakan kenyamanan hingga manfaat emosional. 

Tak hanya itu, ada banyak manfaat dari marketing dalam bisnis, berikut ini diantaranya:

  • Dapat menjadi sarana untuk menentukan target pasar lebih spesifik.
  • Memberikan pemahaman terhadap produk atau layanan yang lebih baik kepada target pasar.
  • Menjadikan nilai tambah terhadap bisnis yang dimiliki.
  • Langkah yang baik untuk meningkatkan brand awareness.
  • Meningkatkan jumlah transaksi ataupun pembelian.
  • Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap bisnis yang dimiliki sehingga semakin banyak pelanggan loyal.
  • Menjalin hubungan yang pelanggan.

Jenis-Jenis Marketing

Tiga karyawan tampak sangat bahagia setelah mengetahui strategi marketing mereka berhasil.

Setelah memahami arti marketing, selanjutnya kita akan membahas jenis-jenis marketing. Marketing pada era serba digital melahirkan metode-metode baru yang tidak ada sebelumnya.

Berikut beberapa jenis-jenis pemasaran yang ada saat ini:  

1. Word of Mouth Marketing (WoMM)

Jenis yang pertama merupakan strategi pemasaran yang terkenal sejak zaman dulu. Word of Mouth Marketing (WoMM) disebut juga pemasaran dari mulut ke mulut. Sesuai namanya, jenis pemasaran satu ini dilakukan melalui rekomendasi pelanggan yang puas. 

Melalui WoMM, pelanggan membagikan pengalaman positif terhadap produk atau jasa kepada orang lain. Bentuk pemasaran ini dinilai paling efektif. Pasalnya, orang-orang cenderung lebih percaya pada rekomendasi orang lainnya dibandingkan promosi langsung. 

Alhasil, kesadaran akan merek pun meningkat sehingga dapat membantu dalam memperluas pangsa pasar. 

2. Digital Marketing 

Menurut laporan We Are Social, per Oktober 2023 tercatat ada 5.30 milyar pengguna internet. Angka tersebut setara dengan 65.7 persen populasi dunia.  

Artinya, sebuah bisnis harus masuk ke ranah pemasaran digital jika ingin terus bertahan. 

Lalu, apa itu digital marketing? Sesuai namanya, digital marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan pesan promosi kepada pelanggan. Jenis pemasaran ini juga disebut dengan internet marketing 

Cakupannya pun sangat luas karena internet marketing bisa menggunakan berbagai media digital. Oleh karena itu, dalam penerapannya, internet marketing melahirkan beberapa cabang. Misalnya, SEO marketing, social media marketing, blog marketing, email marketing, dan lain sebagainya.   

Adapun contoh digital marketing antara lain:

  • Landing page di website
  • Iklan di mesin pencari
  • Konten media sosial
  • Endorsement influencer
  • Email newsletter
  • Program afiliasi dengan content creator

3. SEO Marketing 

SEO atau Search Engine Optimization adalah bentuk strategi digital marketing yang populer. Pada praktiknya, SEO marketing dilakukan dengan mengoptimalkan situs atau halaman web. 

Singkatnya, SEO specialist menerapkan strategi agar website-nya bisa muncul di halaman pertama pencarian. Alhasil, kuantitas dan kualitas traffic atau kunjungan dari hasil mesin pencari pun meningkat.

4. Search Engine Marketing (SEM)

SEM atau Search Engine Marketing adalah strategi yang melibatkan mesin pencari. Jika SEO dilakukan secara organik, SEM menggabungkannya dengan iklan berbayar (seperti Google Ads).

Tujuannya kurang lebih sama, yaitu untuk meningkatkan visibilitas dan trafik melalui mesin pencari. Namun, dibandingkan dengan SEO marketing, SEM memberikan hasil yang instan berkat iklan berbayar.  

Dengan menggunakan iklan berbayar, situs web akan muncul di bagian paling atas pada hasil pencarian. SEM bisa mengukur efektivitas sebuah campaign, termasuk jumlah klik, konversi, dan biaya per klik. 

5. Social Media Marketing

Siapa sih yang saat ini tidak memiliki akun di social media? Mungkin bisa dihitung jari. Faktanya, Kepios melaporkan jumlah identitas pengguna media sosial aktif per Oktober 2023 mencapai 4,95 miliar pengguna atau setara dengan 61.4 persen dari total populasi dunia. 

Dengan memanfaatkan media sosialbrand bisa menjumpai audiens, membangun merek, hingga meningkatkan penjualan. Tentunya social media marketing yang baik harus memberikan konten-konten yang menarik dan relevan.   

Marketer pun harus mendengar dan terlibat dengan followers. Jangan lupa, untuk melakukan proses analisis dan evaluasi campaign secara berkala.  

Melalui media sosial, brand juga bisa menerapkan strategi marketing lainnya seperti:

  • Influencer marketing: bekerja sama dengan influencer ternama dengan sistem endorsment.
  • Affiliate marketing: bekerja sama dengan content creator. Sistemnya berupa pemberian komisi untuk setiap produk yang terjual melalui link yang dibagikan.
  • KOL marketing: bekerja sama dengan orang-orang yang ahli di bidang tertentu. Orang yang menjadi KOL biasanya memiliki hubungan erat atau memiliki daya tarik bagi para pengguna brand tersebut.
  • AIDA marketing: singkatan dari AttentionInterestDesire, dan Action. Strategi ini menggambarkan proses sebelum konsumen akhirnya membeli produk atau jasa. Model marketing funnel ini digunakan untuk menarik minat pelanggan dan mengarahkannya pada tindakan yang diinginkan.
  • Guerilla marketing: menggunakan kejutan dan interaksi non-konvensional untuk mempromosikan produk atau jasa. Strategi ini bisa ditunjang lagi dengan viral marketing untuk menyebarkan informasi secepat kilat dengan jangkauan luas.  

6. Blog Marketing

Blog marketing juga merupakan salah satu bentuk dari internet marketing. Sesuai namanya, blog marketing menggunakan blog sebagai media pemasaran. 

Melalui blog, brand bisa menampilkan informasi menarik, menjalankan iklan dengan metode soft-selling, membangun hubungan dengan pelanggan, hingga meningkatkan reputasi.   

Blog marketing juga bisa dijalankan melalui bekerja sama dengan bloggers. 

7. Video Marketing

Menurut penelitian Microsoft, durasi fokus manusia saat ini hanya 8 detik, loh. Bayangkan, marketer harus bisa memikat audiens dalam 8 detik pertama! Itulah kenapa TikTok cepat sekali booming

Nah, inilah yang disebut dengan video marketing.  Strategi pemasaran ini bisa dengan cepat menarik perhatian orang. Tentunya video marketing yang sukses harus menarik dan helpful sehingga audiens menilai bahwa kontennya worth watching.

8. Pemasaran Media Cetak

Model bisnis media cetak hingga kini menjadi teknik marketing yang masih digunakan, loh. Beberapa perusahaan menggunakan marketing media cetak karena dapat menargetkan demografi konsumen dengan kuat.

Terlebih, anggapan bahwa perusahaan yang ada di media cetak lebih kredibel masih dipercaya. 

Bentuk marketing media cetak di antaranya iklan di majalah, kolom di surat kabar, brosur, display, banner, dan selebaran. Marketing media cetak juga bisa berupa artikel advertorial hingga liputan khusus tentang brand. 

Sayangnya, bentuk ini tidak memungkinkan brand untuk membangun hubungan yang dekat dengan pelanggan. 

Jika ingin mencapai tujuan ini, email marketing lebih cocok. Pasalnya, email marketing adalah kanal komunikasi yang lebih personal dan biasanya mendapat perhatian lebih.

9. Telemarketing

Jenis pemasaran berikutnya juga termasuk konvensional. Telemarketing adalah strategi pemasaran melalui panggilan telepon. Seorang telesales bertugas menawarkan produk atau jasa perusahaan kepada calon pelanggan. 

Selain menawarkan produk, telemarketing dapat menjadi sarana untuk mengumpulkan informasi terkait kebutuhan pelanggan dan menawarkan promosi atau diskon.

Perbedaan Marketing dan Advertising

Tiga orang karyawan sedang berdiskusi di kantor soal strategi marketing perusahaan.

Banyak yang beranggapan bahwa marketing (pemasaran) sama dengan advertising. Padahal, advertising hanyalah bagian dari strategi marketing yang fokus menyebarkan berita atau promosi.  

Nah, program marketing bisa mencakup advertising dan berbagai strategi lain. Misalnya, branding, content marketing, dan pengumpulan leads

Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan Marketing vs Advertising dilihat dari berbagai sisi: 

Tujuan

Seperti disebutkan sebelumnya, tujuan marketing adalah untuk menciptakan nilai di mata pelanggan. Dalam pelaksanaannya, marketing melewati serangkaian tahap. Mulai dari menumbuhkan awareness hingga mendorong audiens untuk mengambil keputusan.  

Di sisi lain, advertising bertujuan mendorong terjadinya penjualan. Jadi, prosesnya fokus pada upaya untuk membuat audiens membelanjakan uangnya.

Cara Kerja

Marketing dilakukan dengan menciptakan brand awareness, brand identity, content marketing, dan mengumpulkan leads

Cara kerja marketing melibatkan banyak strategi dan kerja sama antar tim. Biasanya, divisi marketing menggunakan integrated marketing communication sebagai alat komunikasi yang menggabungkan berbagai kanal marketing.  

Sementara advertising dilakukan dengan menyebarkan berita atau promosi terkait produk dan layanan. Tujuannya untuk mendorong konsumen melakukan tindakan tertentu. 

Cara kerjanya tim advertising yaitu menjalin bekerja sama dengan berbagai media untuk menampilkan iklan mereka.

Tempat Pelaksanaan

Marketing bisa dilakukan di mana saja, baik gratis maupun berbayar. Contohnya seperti penggunaan landing page, social media, blog, dan podcast.   

Di sisi lain, advertising dilakukan di media atau platform berbayar. Namanya juga iklan, sudah pasti berbayar. Contohnya iklan di Google Ads, media sosial, billboard, iklan televisi, dan sebagainya. 

Tolok Ukur Keberhasilan

Perbedaan antara marketing dan advertising juga bisa dilihat dari tolok ukur keberhasilannya. Keberhasilan marketing lebih bersifat kualitatif, seperti brand awareness, communtiy engagement, dan kepuasan pelanggan.   

Sementara tolok ukur keberhasilan advertising bersifat lebih kuantitatif berdasarkan angka penjualan. Dengan kata lain, periklanan yang sukses dilihat dari seberapa efektif iklan dalam mendorong konsumen untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang diiklankan.  

Perbedaan Sales dan Marketing

Seorang pria dari divisi sales sedang menjelaskan rencananya ke tiga anggota tim marketing perusahaan.

Meski saling berkolaborasi, staf marketing dan sales di dalam sebuah perusahaan bekerja di tim berbeda. 

Ada perbedaan mendasar antara sales dan marketing, antara lain:  

Pengertian

Pengertian marketing adalah strategi untuk mengubah calon konsumen menjadi pelanggan yang puas. Tugas staff marketing adalah menciptakan strategi pemasaran, termasuk analisis pasar, identifikasi kebutuhan konsumen, hingga menjaga hubungan baik dengan konsumen.  

Sementara itu, sales merupakan kegiatan menjual produk, aset, dan jasa. Dalam pelaksanaannya, sales memastikan penjualan berjalan sesuai rencana dan diterima oleh konsumen. Fokusnya adalah pada transaksi langsung antara penjual dan pembeli.  

Selain kedua istilah tersebut, kita juga mengenal istilah sales marketing. Apa itu? Sales marketing adalah upaya untuk membuat orang tertarik dan membeli produk dengan cara memberitahu mereka tentang produk tersebut. 

Jadi, sales marketing bekerja dengan memberikan informasi yang jelas dan menarik kepada orang-orang supaya mereka mau beli produknya.  

Proses Kerja

Marketing memerlukan analisis pasar, identifikasi kebutuhan konsumen, persiapan tools dan konsep. Proses kerja marketing juga termasuk menciptakan strategi pemasaran yang lebih luas dan tidak selalu melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan.  

Di sisi lain, proses kerja sales melibatkan interaksi langsung dengan konsumen. Interaksi ini bisa berupa kunjungan, telepon, atau acara. Prosesnya bersifat one-on-one dengan tujuan mencapai kesepakatan penjualan.  

Ruang Kerja dan Durasi

Dilihat dari durasi kerja, marketing bersifat long-term sebab termasuk menjaga hubungan harmonis dengan partner bisnis. Apalagi, marketing melibatkan Market Research, Public Relationsdan Customer Satisfaction untuk menciptakan fondasi yang kuat dalam jangka panjang.  

Sebaliknya, sales bersifat short-term karena penekanannya adalah pada penjualan produk. Fokusnya lebih pada hasil transaksi yang cepat.  

Prioritas

Prioritas marketing ada pada upaya menjangkau dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Divisi marketing berfokus membangun brand image dan persepsi pelanggan yang baik terhadap produk.  

Namun, sales lebih berfokus pada mengakomodasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara langsung.

Mengenal 4P Marketing

Empat orang karyawan perusahaan sedang membicarakan 4P marketing.

4P Marketing disebut juga Marketing Mix adalah konsep pemasaran yang penting dalam bisnis. Konsep ini diperkenalkan oleh Neil Borden pada 1950-an dan disempurnakan oleh E. Jerome McCarthy. 

Dalam berbisnis, mengimplementasikan strategi pemasaran 4P dengan cermat adalah hal yang penting. 

Apa saja yang termasuk dalam Marketing Mix 4P? Berikut penjelasannya: 

1. Product (Produk)

Dalam membangun bisnis, produk atau jasa yang ditawarkan menjadi fokus utama. Produk bukan hanya sekadar fisik, melainkan mencakup aspek-aspek tak berwujud. Ini seperti layanan, kepribadian, organisasi, dan ide. 

Dalam hal ini, brand harus memperhatikan berbagai elemen produk, seperti rancangan, fitur, nama merek, variasi produk, kualitas, jasa, serta pengemasan.  

2. Price (Harga)

Harga tidak hanya mencerminkan nilai produk saja, loh! Tetapi juga menjadi faktor penghasil pendapatan utama bagi perusahaan. 

Keputusan penetapan harga harus dipertimbangkan dengan matang. Seorang pemasar harus memperhitungkan nilai produk atau jasa serta keuntungan yang ingin diperoleh. Tak lupa, cek perbandingan harga dengan kompetitor, ya.  

3. Place (Tempat)

Pemilihan tempat usaha yang strategis menjadi hal yang penting. Terlebih, untuk bisnis offline agar dapat menarik perhatian calon pelanggan. 

Saat memilih lokasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, jenis tempat, saluran distribusi, logistik, hingga jumlah pesaing di area usaha.

4. Promotion (Promosi)

Promosi bertujuan meningkatkan kesadaran merek dan membujuk pelanggan untuk membeli. Strategi promosi melibatkan berbagai cara untuk berkomunikasi dengan audiens target. 

Waktu pelaksanaan promosi, media yang digunakan, analisis cara kompetitor berpromosi, semuanya memainkan peran penting dalam mencapai keberhasilan.  

Lebih lanjut, konsep 4P kemudian dikembangkan menjadi Marketing Mix 7P oleh E. Jerome McCarthy pada tahun 1960-an. Dalam bukunya Basic Marketing: A Managerial Approach, McCarthy menambahkan 3 elemen lainnya, yaitu People, Process, dan Physical Evidence.
  

Perbedaan Inbound Marketing dan Outbound Marketing

Suasana kerja empat karyawan ketika membicarakan perbedaan inbound marketing dan outbound marketing.

Inbound marketing dan outbound marketing adalah dua pendekatan yang berbeda dalam memasarkan produk atau layanan. 

Yuk, simak penjelasannya berikut ini: 

Pendekatan

Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa inbound bersifat tidak langsung (indirect marketing). Sedangkan outbound marketing bersifat langsung (direct marketing). 

Nah, indirect marketing dilakukan dengan mendorong interaksi dengan brand untuk meningkatkan awareness.   

Sementara itu, outbound atau direct marketing adalah terang-terangan meminta audiens untuk menggunakan produk. Inbound lebih disukai karena memberikan manfaat bagi pelanggan dan merek. Di sisi lain, outbound mendapat kritik karena biaya tinggi, kurang responsif, dan tidak bertarget.  

Contoh:
Outbound marketing adalah upaya memperkenalkan produk secara terang-terangan kepada audiens atau calon konsumen. Sejumlah metode yang digunakan seperti iklan radio, TV, media cetak, telemarketing, dan lainnya.  

Sebaliknya, inbound marketing berfokus pada menarik perhatian calon pelanggan dengan konten yang menarik dan informatif. Contohnya adalah content marketing seperti blog, media sosial, infografis, newsletter, dan konten-konten menarik lainnya.  

Efektivitas

Dari segi efektivitas, Inbound marketing lebih disukai. Terlebih, 71% perusahaan secara global mengumumkan fokus mereka pada inbound marketing.  Sayangnya, keefektifannya sulit diukur. Sebab, fokus Inbound marketing yaitu peningkatan kesadaran merek dan tidak memaksa menjual. 

Meski demikian, baik inbound maupun outbound memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Jadi, pilihan tergantung pada tujuan dan karakteristik target pasar suatu perusahaan.

Jenjang Karir dan Gaji Marketing

Seorang wanita karyawan divisi marketing tampak sangat bahagia setelah mendapatkan promosi dan kenaikan gaji.

Sumber : Envato

Jenjang karier di bidang marketing sangat beragam, begitu pula gajinya. Tertarik mengejar karier di bidang marketing? Berikut ini gambaran jenis pekerjaan serta kisaran gaji marketing:

Social Media Specialist

Seorang social media specialist memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk. Besaran gajinya rata-rata bagi social media specialist sekitar Rp 5.000.000. 

SEO Specialist

Dengan fokus pada peningkatan traffic website, seorang SEO specialist memiliki gaji beragam. Untuk staf, mulai dari Rp 4.000.000 hingga Rp 9.900.000. 

Public Relation Specialist

Seorang Public Relation Specialist bertugas membangun citra positif perusahaan di hadapan publik. Jika masih di posisi junior staff, gajinya sekitar Rp 4.000.000. Sedangkan untuk Senior PR, gajinya mencapai sekitar Rp 7 jutaan per bulan.  

Product Marketing Manager (PMM)

PMM bertanggung jawab atas peluncuran produk baru dan pengembangan kampanye pemasaran. Tergantung pada tingkat tanggung jawab, gajinya berkisar antara  Rp 5.400.000 per bulan hingga Rp 13.900.000 per bulan.

Marketing Manager

Tanggung jawab marketing manager melibatkan segala sesuatu tentang marketing management. Termasuk di antaranya:

  • menetapkan target
  • mengelola anggaran
  • menguji peluang pemasaran baru
  • merancang strategi pemasaran
  • mengelola tim marketing

Untuk menjadi profesional, dibutuhkan keahlian membuat marketing plan, kepemimpinan, serta kemampuan komunikasi mumpuni. Mengingat tanggung jawabnya yang besar, gajinya pun cukup besar. 

Kisaran gaji marketing manager di awal karier sekitar Rp3,5-5 juta per bulan. Jika sudah mencapai level senior, gajinya mencapai Rp20 juta. 

Tentu saja, gaji di atas hanyalah kisaran umum. Besaran gaji bisa bervariasi tergantung pada tingkat pengalaman dan seberapa besar perusahaan tempat bekerja. 

Selain itu, kota tempat bekerja juga berpengaruh pada besaran nominal gaji.

Tips Membangun Karir di Bidang Pemasaran

Dua orang karyawan sedang membicarakan jenjang karir di bidang marketing.

Bidang marketing sangat dinamis dan penuh tantangan. Bagi yang ingin sukses di sini, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

Daftar Kelas Online

Jika ingin membangun karier, pertama-tama kamu harus mau investasi ke diri sendiri. 

Manfaatkanlah kelas online terkait marketing untuk menambah ilmu dan keterampilan. Misalnya di platform seperti Udemy, Habiskerja, LinkedIn Learning, dan Akademi Digital Google.  

Salah satu skill yang wajib dikuasai adalah marketing communication. Selain itu, kamu juga bisa belajar skill spesifik lainnya. Misalnya cara menggunakan SEO tools, menulis copy yang menarik untuk landing page, dan sebagainya. 

Perbarui CV-mu

Memperbarui CV juga sama pentingnya. Jadi, jika nanti muncul peluang karier, kamu bisa langsung melamar. 

Pastikan CV-mu terperinci, ya. Sertakan informasi pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan khusus yang kamu miliki. 

Tambahkan pula prestasi yang kamu capai dan proyek-proyek marketing yang telah kamu jalankan. 

Buat Surat Lamaran Marketing yang Menarik

Langkah berikutnya adalah mengajukan lamaran pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang kamu minati. 

Buatlah surat lamaran yang lugas tetapi menonjolkan keunggulanmu. Tambahkan juga informasi tentang bagaimana kamu bisa berkontribusi pada perusahaan tersebut. Tak ketinggalan, sertakan referensi juga, ya. 

Kembangkan Portofolio

Kembangkan portofolio sebagai bukti konkret atas kemampuan dan prestasimu. Di dalam portofolio ini, kamu bisa menyertakan hasil campaign-mu yang berhasil. Sertakan juga data analisis, dan testimoni klien, atau atasan.  

Agar lebih menarik, kamu bisa membuat portofolio yang unik dan menonjolkan prestasimu. Tak perlu khawatir, kini banyak portfolio maker yang bisa kamu akses di internet. 

Jalin Networking dengan Marketing Expert

Networking adalah kunci untuk memperluas jaringan profesional dan mendapatkan wawasan baru. 

Ada banyak cara yang bisa kamu bangun untuk membangun jaringan. Bisa dengan menghadiri event, seminar, atau bergabung dengan komunitas.

Kesimpulan

Ternyata, mengetahui apa yang dimaksud marketing sangatlah penting, ya! Tidak hanya bermanfaat bagi mengembangkan bisnis, tapi juga bisa menunjang karier. 

Menyusun strategi marketing yang tepat, dapat memuaskan konsumen sehingga profit pun dapat meningkat. 

Sudah siap berkarir di bidang marketing? Temukan pekerjaan yang cocok untuk pemula di bidang tersebut di situs atau aplikasi Jobstreet, yuk! Di sini, ada banyak opsi yang lengkap. Setelah memiliki akun, kamu bisa segera menemukan perusahaan idamanmu dengan mudah. 

Selanjutnya, fokuslah untuk mengembangkan keterampilan di bidang tersebut. Tingkatkan juga pengetahuan dan skills-mu supaya perjalanan karier semakin lancar. Salah satunya bisa dengan mempelajari berbagai Tips Karier di platform website Jobstreet!    

Mau lebih praktis? Download aplikasi Jobstreet by SEEK melalui App Store atau Google Play Store, ya!

Pertanyaan Seputar Marketing

  1. Apa yang dimaksud dengan marketing?
    Marketing adalah serangkaian kegiatan untuk merencanakan, memasarkan, dan mendistribusikan barang atau jasa guna memuaskan kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
  2. Apa contoh dari marketing?
    Contoh kegiatan marketing:
    ⁠- Iklan televisi
    ⁠- Campaign di media sosial
    ⁠- Program loyalitas pelanggan
    ⁠- Program afiliasi dengan content creator
    ⁠- Endorsement
    ke social media influencer
    ⁠- Menggelar event
    ⁠- Menayangkan artikel advertorial, dsb.
  3. Apa itu marketing dan tujuannya?
    Marketing merupakan serangkaian kegiatan untuk merencanakan, memasarkan, dan mendistribusikan barang atau jasa. Tujuannya adalah untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan memperoleh profit.
  4. Marketing ambil jurusan apa?
    Mereka yang terjun di bidang marketing biasanya mengambil jurusan Manajemen Pemasaran atau Bisnis dengan konsentrasi marketing.
  5. Berapa gaji manager marketing?
    Besaran gaji marketing manager bisa bervariasi, tergantung pada pengalaman, industri, dan lokasi. Secara umum, gaji marketing manager di Indonesia berkisar antara Rp 3.500.000 hingga Rp 20.000.000 per bulan.
  6. Apakah sama pemasaran dan marketing?
    Istilah "pemasaran" dan "marketing" sering digunakan secara bergantian. Keduanya mengacu pada aktivitas yang sama dalam mendistribusikan dan mempromosikan produk atau jasa.
  7. Mengapa butuh marketing?
    Marketing diperlukan untuk membangun awareness, menarik pelanggan, mempertahankan basis pelanggan, dan mencapai tujuan keuangan perusahaan.
  8. Apa langkah strategi pemasaran?
    Langkah-langkah strategi pemasaran termasuk: analisis pasar, penetapan tujuan, pengembangan strategi, implementasi, dan evaluasi kinerja.
  9. Apa langkah awal dalam pemasaran?
    Langkah awal dalam pemasaran adalah market research untuk menentukan target pasar serta memahami kebutuhan pelanggan dan analisis persaingan.
  10. Ada marketing di bidang apa saja?
    Marketing dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk: produk konsumen, layanan, industri, non-profit, dan lainnya.
  11. Bagaimana cara mempromosikan produk yang menarik?
    Cara mempromosikan produk yang menarik memerlukan strategi pemasaran yang kreatif. Contohnya seperti memberikan promosi dan diskon, menggandeng influencer, memberikan  reward kepada pelanggan. 
  12. 4P marketing apa saja?
    4P marketing meliputi Produk, Harga, Penempatan (tempat distribusi), dan Promosi. Keempat elemen ini membentuk dasar strategi pemasaran. 

 

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.