Kompetensi: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya

Kompetensi: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 27 December, 2023
Share

Kompetensi adalah kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sejak di bangku sekolah, kita sering mendengar tentang kompetensi inti atau kompetensi dasar. 

Sama halnya dengan kompetensi dasar, kompetensi inti adalah kemampuan pokok yang perlu dikuasai oleh peserta didik di setiap jenjang dan mata pelajaran. 

Menguasai kompetensi menjadi lebih penting ketika memasuki dunia kerja. Pasalnya, kompetensi diperlkukan untuk bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kompetensi dan apa manfaatnya? Yuk, bahas satu per satu.

Apa Itu Kompetensi? 

Ilustrasi kompetensi.

Secara harfiah, kata kompetensi berasal dari bahasa Inggris, yakni competence atau competency yang berarti kemampuan. Namun, kompetensi punya makna yang lebih luas. Berikut penjelasan apa itu kompetensi menurut berbagai sumber.

Pengertian Kompetensi Menurut Para Ahli

  • Menurut Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmell
    ⁠Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmell adalah peneliti dan akademisi. Pada tahun 1998, mereka mendefinisikan kompetensi sebagai sifat-sifat manusia yang berhubungan dengan efektivitas kinerja, yang dapat diamati dari perilaku, pola pikir, dan gaya bertindak.
  • Menurut Stephen Robbin
    ⁠Sebagai ahli teori manajemen, Stephen Robbin mengartikan kompetensi sebagai kemampuan atau kapasitas seseorang dalam menjalankan berbagai tugas, dan kemampuan ini ditentukan oleh faktor intelektual maupun fisik.
  • Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
    ⁠Lebih lanjut, A.A. Anwar Prabu Mangkunegara juga menjabarkan arti kompetensi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Menurutnya, kompetensi merupakan faktor mendasar yang dimiliki oleh individu dengan kemampuan unggul dan membuatnya berbeda dari orang lain yang memiliki kemampuan rata-rata. 

Pengertian Kompetensi Menurut KBBI 

Adapun pengertian kompetensi menurut KBBI adalah kemampuan atau kewenangan untuk menentukan sesuatu. Adapun seseorang dikatakan kompeten apabila dirinya cakap dan berwenang dalam memutuskan atau menentukan sesuatu. 

Pengertian Kompetensi Menurut Undang-Undang dan Instansi

  • Menurut UU No. 13 Tahun 2003
    UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan kompetensi kerja sebagai kemampuan setiap individu yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
  • Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
    ⁠Dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 045/U/2002, kompetensi diartikan sebagai serangkaian tindakan cerdas dan bertanggung jawab yang menjadi syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas di bidang pekerjaan tertentu.
  • Badan Nasional Sertifikasi Profesi
    ⁠Sementara itu, Badan Nasional Sertifikasi Profesi menjelaskan kompetensi sebagai kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang diharapkan. 

Dari berbagai pengertian kompetensi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kompetensi tak bisa dipisahkan dari keterampilan. Lantas, apa bedanya keduanya?

Perbedaan Skill dan Kompetensi 

Tiga orang karyawan sedang berdiskusi soal perbedaan kompetensi dan keterampilan.

Dalam dunia kerja, sering kita dengar kata "skill" dan "kompetensi". Meskipun terdengar mirip, sebenarnya ada perbedaan penting di antara keduanya. Berikut penjelasannya:

Pengertian Kompetensi vs Skill 

Secara singkat, skill diartikan sebagai kemampuan atau kekuatan yang dimiliki seseorang berkat latihan dan pengalaman. Contohnya, skill mengoperasikan perangkat elektronik, menulis, berbahasa asing, manajemen waktu, dan banyak lagi.  

Iklan lowongan kerja biasanya menyebutkan sederet keterampilan apa saja yang diinginkan oleh perusahaan untuk mengisi posisi tertentu. Contohnya, lowongan kerja sebagai akuntan harus menguasai keterampilan mengoperasikan Microsoft Excel, penalaran matematis, hingga keterampilan membuat laporan keuangan. 

Adapun kompetensi punya cakupan yang lebih luas. Ibaratnya, kompetensi merupakan paket lengkap yang merupakan gabungan dari keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang akan menentukan seberapa baik seseorang dalam menjalankan tugasnya.  

Contohnya, pekerjaan di bidang customer service tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis seperti kemampuan CRM. Tetapi juga karakter kepribadian yang bisa memberikan pelayanan yang baik. 

Fokus Keahlian 

Dilihat dari fokus keahliannya, keterampilan memiliki cakupan yang spesifik, seperti desain grafis dan video editor.  

Sementara itu, cakupan kompetensi lebih luas dan melibatkan sejumlah keahlian sekaligus. Contohnya, kompetensi sales dan customer service menuntut seseorang untuk memiliki keterampilan komunikasi, kepribadian yang ramah dan helpful, keahlian memasarkan produk, kemampuan problem solving, dan sebagainya. 

Level Kualifikasi 

Lowongan kerja untuk posisi level junior atau menengah biasanya lebih menekankan keterampilan spesifik. Misalnya, lowongan sales representative memerlukan kualifikasi keterampilan komunikasi, kemampuan mengenalkan produk, dan menjual barang sesuai target. 

Sementara itu, jabatan yang lebih tinggi memerlukan kompetensi menyeluruh. Sebagai contoh, posisi sales manajer diisi oleh individu yang punya kompetensi mumpuni. Tidak hanya menguasai keterampilan sales dan komunikasi, tetapi juga berpengalaman dalam perencanaan dan penerapan strategi penjualan, keterampilan CRM, dan mengelola tim untuk mencapai hasil yang diharapkan. 

Penguasaan Skill vs Kompetensi 

Biasanya, menguasai keterampilan perlu waktu yang sedikit karena hanya fokus pada satu keahlian. Sebaliknya, mengembangkan kompetensi butuh waktu lebih lama karena melibatkan banyak keahlian serta ditempa dengan pengalaman.  

Terlepas dari perbedaan keduanya, baik keahlian maupun kompetensi penting di dunia kerja. Pahami bedanya, agar kamu bisa lebih pintar mengembangkan diri dan meraih karier sukses. 

Manfaat Kompetensi 

Seorang wanita tampak serius bekerja untuk meningkatkan kompetensinya.

Ada banyak manfaat kompetensi di dunia kerja, antara lain: 

1. Peningkatan Tingkat Produktivitas 

Kompetensi merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Ketika karyawan punya kemampuan yang sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan, mereka bisa menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien. 

Menariknya, manfaat tersebut tidak hanya menguntungkan perusahaan saja, tetapi juga para karyawan itu sendiri. Karyawan yang kompeten akan memperoleh kepuasan dari pekerjaannya karena bisa menunjukkan kemampuan dan keahlian mereka. 

2. Perbaikan Kinerja secara Efektif 

Semakin tinggi kompetensi seseorang, semakin cemerlang pula kinerjanya. Kalau mereka memiliki pemahaman menyeluruh tentang tugas mereka dan punya keterampilan yang dibutuhkan, pastinya mereka bisa menghadapi tantangan kerja dengan lebih baik. 

Dengan kata lain, kompetensi seseorang bisa meningkatkan kinerjanya secara efektif. 

3. Optimalisasi Efisiensi Biaya 

Karyawan yang kompeten tidak hanya meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, tetapi juga berpengaruh pada optimalisasi efisiensi biaya. 

Pasalnya, karyawan yang terampil dan kompeten cenderung bekerja dengan baik tanpa membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga bisa bekerja dengan lebih cepat sehingga menghemat waktu kerja. 

Berbeda halnya jika pekerjaan ditangani oleh karyawan yang belum kompeten. Perusahaan mungkin perlu mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk menutup risiko kesalahan kerja. 

Belum lagi jika pekerjaan berjalan lambat. Perusahaan mungkin perlu membayar upah lebih untuk kerja lembur ataupun mempekerjakan tenaga kerja tambahan. 

4. Fasilitasi Komunikasi yang Lebih Lancar 

Ternyata kompetensi tidak hanya terkait dengan keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan kemampuan komunikasi. Karyawan yang kompeten pastinya memiliki pemahaman mendalam tentang seluk-beluk tugas yang diembannya.  

Jadi, ia tidak akan kesulitan dalam memahami instruksi. Ia pun akan dengan lancar menyampaikan progres kerjanya. Kalaupun mengalami kesulitan, ia bisa dengan jelas menyampaikan kesulitan apa yang dihadapi dan meminta masukan dari atasan untuk menghadapi tantangan tersebut. 

Di samping itu, karyawan yang menguasai kompetensi komunikasi dapat berkoordinasi lebih lancar dengan tim. Dengan begitu, potensi miskomunikasi pun bisa diminimalisir. 

5. Penetapan Standar dan Evaluasi 

Dengan adanya standar kompetensi, perusahaan bisa lebih mudah menetapkan indikator capaian yang diharapkan dari karyawan. Bahkan, mereka juga bisa menilainya melalui uji kompetensi dan memantau sejauh mana kompetensi karyawan. 

Selain itu, adanya standar kompetensi juga membantu perusahaan dalam memberi feedback. Dengan begitu, pihak manajer atau supervisor bisa memberi masukan yang lebih spesifik untuk membantu karyawan meningkatkan kemampuan mereka. 

6. Pengembangan Profesionalisme untuk Karyawan 

Banyak perusahaan melakukan upaya sungguh-sungguh dalam meningkatkan profesionalisme karyawan. Salah satu yang sering dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan atau training. Dalam hal ini, kompetensi bisa menjadi acuan yang bisa membantu perusahaan untuk menentukan apa saja yang perlu diajarkan pada karyawan.  

Adanya acuan membuat perusahaan bisa lebih terarah dalam merencanakan pelatihan untuk mengembangkan profesionalisme karyawan.

Jenis dan Contoh Kompetensi Profesional

Seorang wanita dengan kompetensi sebagai customer service sedang bekerja melayani keluhan pelanggan.

Kompetensi profesional meliputi aspek pengetahuan keterampilan dan atribut kepribadian individu. Berikut beberapa jenis kompetensi profesional dan contohnya:

1. Sales dan Customer Service 

Sales dan customer service adalah kompetensi yang penting untuk dikuasai. Ada banyak peluang kerja yang membutuhkan kompetensi tersebut dengan gaji yang fantastis. 

Meskipun terkadang pada lowongan pekerjaan tidak mencantumkannya, nyatanya kompetensi ini sangat dibutuhkan untuk mengelola pekerjaan dengan baik. 

Contoh kompetensi dalam sales dan customer service yang sebaiknya dimiliki antara lain:

  • Kemampuan komunikasi yang baik;
  • Memahami kebutuhan pelanggan;
  • Memberikan pelayanan yang baik;
  • Kemampuan problem solving;
  • Menjaga standar kualitas sesuai dengan kebijakan perusahaan.  

Dengan menguasai keahlian ini, karyawan bisa lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. 

2. Kompetensi Manajerial atau Kepemimpinan 

Kemampuan untuk mengelola tim dan tugas-tugas dengan baik menjadi kunci utama dalam kepemimpinan.  

Menguasai kompetensi manajerial atau kepemimpinan memperbesar peluang mereka untuk naik jabatan. Selain mengemban tanggung jawab yang lebih besar, potensi penghasilan di posisi ini juga lebih menggiurkan. 

Contoh kompetensi manajerial atau kepemimpinan adalah:

  • Mengatur sumber daya manusia;
  • Mengelola tugas;
  • Memberikan tanggung jawab kepada orang lain,;
  • Bisa bernegosiasi;
  • Mengelola waktu dengan baik;
  • Mengelola tim kerja.  

3. Bisnis dan Ekonomi 

Kompetensi ini mencakup banyak hal, mulai dari pengetahuan tentang administrasi hingga keterampilan dalam manajemen. Contoh kompetensi bisnis dan ekonomi ialah:

  • Kemampuan menganalisis data;
  • Mengelola arsip dengan baik;
  • Memiliki pemahaman tentang akuntansi.  

Dengan menguasai kompetensi ini, karyawan akan lebih efektif dalam menjalankan peran dan tanggung jawab mereka. 

4. Komunikasi 

Kompetensi komunikasi termasuk kemampuan yang terkait dengan cara menulis, berbicara, memahami tulisan orang lain, kemampuan berbahasa, hingga pengelolaan emosi. 

Itu artinya, kompetensi komunikasi bukan hanya kemampuan untuk menyampaikan pendapat dengan jelas, tetapi juga bisa memahami apa yang orang lain sampaikan. 

Nah, kompetensi komunikasi penting dikuasai agar bisa bekerja sama dengan efektif di tempat kerja. Jadi, untuk punya kemampuan komunikasi yang bagus, kita perlu memperhatikan cara berkomunikasi dengan klien, rekan kerja, maupun pimpinan di kantor. 

5. Teknologi Digital 

Kompetensi digital termasuk kemampuan menggunakan komputer dan data dengan baik, serta mengerti tentang perangkat keras dan aplikasi lunak. Tak hanya itu, kompetensi digital juga termasuk kemampuan dan pemahaman untuk menggunakan internet dengan bijak. 

Sekarang, hampir semua perusahaan dari berbagai bidang industri membutuhkan keterampilan ini dari para karyawan. Jadi, bisa dikatakan bahwa kemampuan dalam teknologi digital ini jadi sesuatu yang wajib dimiliki oleh individu untuk bisa bersaing di dunia kerja. 

6. Problem Solving 

Melansir Engagedlyskill atau kemampuan lainnya yang dicari oleh perusahaan adalah kompetensi problem solving alias kemampuan menyelesaikan masalah. 

Problem sloving melibatkan banyak hal, seperti kemampuan berpikir logis, pengambilan keputusan, kemampuan berpikir kreatif, dan juga kritis. 

Bisa dibilang, kemampuan menyelesaikan masalah ini sangat penting, terutama jika pekerjaanmu membutuhkan kemampuan mencari solusi yang inovatif. Apa pun pekerjaan yang kamu tekuni, keterampilan ini bakal jadi nilai tambah yang besar dalam berkarier. 

7. Kerja Sama 

Best Colleges menyebut, kemampuan bekerja sama menjadi salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki oleh karyawan. 

Saat ini, banyak pekerjaan yang membutuhkan kerja sama dengan orang lain. Jadi, perusahaan biasanya mencari karyawan yang bisa berinteraksi dengan baik. 

Tentunya, kompetensi kerja sama tidak hanya sebatas keterampilan komunikasi dan kolaborasi dengan tim. Namun, untuk mewujudkan kerja sama yang kondusif juga diperlukan sikap kepribadian yang matang dan profesional.

Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Seseorang 

Empat orang karyawan tampak sangat bahagia setelah mengetahui manfaat memiliki kompetensi di dunia kerja.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kompetensi seseorang dalam dunia kerja, di antaranya: 

1. Kepercayaan dan Prinsip-prinsip 

Faktor utama yang mempengaruhi kompetensi adalah kepercayaan dan prinsip yang kita anut. Sebab, keduanya memengaruhi cara kita berpikir dan bertindak. 

Misalnya, kalau seseorang tidak yakin bahwa dia bisa menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif, dia mungkin tidak akan mencoba memikirkan cara baru dalam menyelesaikan masalah. Sebaliknya, jika ia percaya bahwa dirinya kreatif dan optimis, kemungkinan dia akan lebih mudah menemukan solusi yang tak terpikirkan oleh orang lain. 

Jadi, kalau seseorang punya keyakinan dan nilai yang positif, biasanya ia memiliki kompetensi yang mumpuni. Ini karena ada keyakinan mampu mencapai hasil yang diharapkan. Terlebih dia juga memiliki nilai-nilai positif yang mendorongnya untuk berusaha lebih baik. 

2. Keahlian 

Bicara soal keahlian, artinya kita membahas kemampuan yang bisa dipelajari dan ditingkatkan hingga menjadi mahir. Misalnya, keterampilan public speaking bisa diasah dengan latihan terus-menerus. 

Nah, agar kemampuan diri bisa terus berkembang dan menjadi kompeten, kamu harus terus mengasah keahlian yang dimiliki. Dengan begitu, kamu akan lebih siap untuk bersaing dengan orang lain. Jadi, yang penting, jangan berhenti belajar dan berlatih, ya! 

3. Pengalaman 

Mencapai kompetensi juga butuh pengalaman. Dari pengalaman, kamu bisa belajar memperbaiki diri sehingga tumbuh menjadi lebih baik. 

Terkadang, pengalaman bisa datang dari kesalahan atau saat menghadapi masalah. Nah, dari pengalaman ini, kamu bisa menghindari melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari. 

Contohnya, kompetensi manajerial melibatkan kemampuan untuk mengatur orang, berkomunikasi dengan baik, dan mencari solusi. Kompetensi ini ditempa melalui pengalaman yang panjang. Oleh karena itu, pegawai senior lah yang biasanya menduduki posisi ini. 

4. Sifat-sifat Kepribadian 

Sifat atau karakteristik kepribadian seseorang erat kaitannya dengan kompetensi. Pasalnya, kompetensi kerja menuntut kamu untuk menunjukkan sikap kerja yang sesuai dengan peran yang diemban. 

Contohnya, seorang manajer harus punya kepribadian sebagai seorang pemimpin yang mengayomi. Sebaliknya, seorang bawahan selayaknya punya kepribadian yang hormat terhadap atasan. 

Nah, tak bisa dimungkiri bahwa sifat kepribadian seseorang dipengaruhi oleh kekuatan dalam diri. Namun, lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh. Kalau lingkungannya mendukung dengan baik, karakteristik kepribadian juga akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, lingkungan kerja yang toxic mungkin memunculkan persaingan yang tidak sehat dan sifat-sifat negatif. 

Oleh karena itu, penting juga untuk memilih lingkungan kerja yang positif. Bagaimanapun, lingkungan yang baik bisa membantu kita berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik. 

5. Motivasi 

Faktor berikutnya yang mempengaruhi kompetensi seseorang adalah motivasi yang mendorongnya untuk mengembangkan diri. Menariknya, motivasi bisa meningkat apabila ada dukungan dan penghargaan pada pekerjaan. Dalam hal ini, perhatian individual dari atasan dapat berdampak positif pada motivasi bawahan.  

Ketika seseorang merasa dihargai dan didukung, motivasinya pun meningkat. Alhasil, mereka akan lebih semangat dalam menjalankan berbagai aktivitas dan tugas yang diemban.  

Jadi, dorongan apresiasi yang positif serta pengakuan dan perhatian individual dari atasan bisa menjadi kunci untuk meningkatkan motivasi di tempat kerja. 

6. Masalah Emosional 

Masalah atau isu emosional juga punya pengaruh pada perkembangan kompetensi. Misalnya, perasaan ragu pada diri sendiri bisa membuat kurang semangat dan enggan mengambil inisiatif. Nah, hambatan emosional ini bisa membatasi motivasi dan inisiatif untuk belajar hal baru dan menguasai keahlian tertentu. 

Contoh lainnya, stres di tempat kerja bisa menimbulkan masalah emosional. Jangankan mengembangkan kompetensi, gangguan emosi ini juga bahkan mengganggu produktivitas di tempat kerja. 

Jadi, agar kompetensi terus berkembang, kita perlu mengontrol emosi dengan baik. Dengan begitu, kamu bisa lebih termotivasi dan berani mengambil langkah-langkah untuk terus maju. 

7. Kapasitas Intelektual 

Kompetensi seseorang tidak hanya tergantung pada keterampilan teknis, tetapi juga pada kemampuan pemikiran kognitif atau kapasitas intelektual yang ia miliki. Adapun yang dimaksud kapasitas atau kemampuan intelektual mencakup kemampuan pemikiran konseptual dan pemikiran analitis.  

Artinya, mampu memahami ide-ide besar, konsep-konsep kompleks, serta menganalisis informasi dan mengambil kesimpulan secara akurat. Dengan kata lain, bagaimana seseorang memproses dan memahami informasi juga ikut menentukan sejauh mana kompetensinya.  

8. Kultur Kantor atau Organisasi 

Siapa sangka, budaya organisasi ternyata juga termasuk faktor yang mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia. 

Budaya organisasi yang dimaksud di sini bisa dilihat dari berbagai hal, misalnya cara merekrut karyawan baru, cara pengambilan keputusan, cara berkoordinasi dengan tim, dinamika hubungan atasan dan bawahan, dan banyak hal lainnya.  

Singkatnya, bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan mereka bisa sangat memengaruhi kualitas dan keterampilan yang dimiliki oleh SDM. 

Jadi, kalau mau punya SDM yang bagus, perusahaan juga harus membangun kultur yang kondusif. Sebaliknya bagi pekerja, jika ingin kompetensinya berkembang, bekerjalah di perusahaan yang mendukung karyawannya untuk bertumbuh.

Beberapa Indikator Kompetensi Kerja 

Seorang wanita sedang menjelaskan serba-serbi kompetensi kerja kepada tiga rekannya.

Ada beberapa indikator pencapaian kompetensi yang dapat menjadi pedoman dalam menilai kemampuan seseorang, di antaranya: 

Minat 

Salah satu indikator kompetensi yang paling menonjol adalah minat. Minat mencerminkan kecenderungan seseorang dalam melakukan suatu perbuatan. Ketertarikan dan semangat dalam mengembangkan diri menjadi pendorong utama untuk meningkatkan kompetensi. 

Sikap 

Sikap juga merupakan indikator penting dalam mengukur kompetensi. Sikap seseorang mencerminkan perasaan dan reaksi terhadap rangsangan luar. Bagaimana seseorang merespons situasi dan orang di sekitarnya dapat mempengaruhi kualitas kerja dan kontribusinya dalam tim. 

Pemahaman 

Pemahaman merupakan landasan penting dalam menilai kompetensi. Pemahaman tidak hanya terbatas pada kemampuan kognitif dan efektif, tetapi juga termasuk kesadaran individu terhadap lingkungan kerjanya. 

Pengetahuan 

Pengetahuan atau knowledge juga tak kalah pentingnya dalam menilai kompetensi. Kesadaran individu terhadap aspek-aspek bidang kognitif tertentu memainkan peran penting dalam membangun kompetensi yang kuat. 

Kemampuan 

Terakhir dan yang tak kalah penting adalah kemampuan. Kemampuan menunjukkan sejauh mana seseorang dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Cara Meningkatkan Kompetensi Profesional 

Tiga orang karyawan sedang serius bekerja untuk meningkatkan kompetensi.

Di tengah tuntutan pasar kerja yang terus berkembang, setiap pekerja harus meningkatkan kompetensi profesional jika ingin peningkatan karir. Berikut sembilan cara efektif untuk meningkatkan kompetensi profesional: 

1. Menjalani Pelatihan Kerja 

Pelatihan kerja merupakan cara efektif untuk memperoleh keterampilan khusus dalam bidang pekerjaan. Program pelatihan ini dapat dilakukan di dalam atau di luar perusahaan. Bahkan, kamu juga bisa ikut pelatihan kerja secara online, misalnya dengan mengakses Skillhub dari Kemnaker.

Dengan begitu, kamu dapat mengasah keterampilan teknis dan non-teknis yang relevan dengan pekerjaan kamu. 

2. Terlibat dalam Projek-projek Baru 

Ikut serta dalam proyek-proyek baru memungkinkan kamu untuk menghadapi tantangan yang berbeda dan memperoleh pengalaman baru. Ditambah, melibatkan diri dalam proyek-proyek ini akan membuka peluang untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, problem solving, dan berkolaborasi dengan tim. 

3. Mengikuti Seminar 

Mengikuti seminar adalah cara yang efektif untuk memperoleh pengetahuan baru dan mendengar pandangan dari para ahli industri. 

Seminar dapat memberikan wawasan tentang tren terkini dan inovasi dalam bidang pekerjaan kamu. Di samping itu, kamu juga bisa memperluas jaringan profesional melalui seminar. 

4. Menempuh Pendidikan Lanjutan 

Pendidikan lanjutan juga bisa memberikan pengetahuan mendalam dan pemahaman yang lebih baik dalam bidang tertentu. Terlebih, kamu akan memperoleh gelar yang akan semakin menambah kredibilitasmu di bidang yang ditekuni. 

Tak hanya itu, memiliki tingkat pendidikan yang tinggi juga dapat menjadi investasi jangka panjang untuk kesuksesan karier. 

5. Mandiri dalam Pembelajaran 

Kamu juga dapat meningkatkan kompetensi profesional hanya dengan belajar mandiri, lho. Apalagi, sekarang belajar bisa dilakukan di mana saja. Dengan memanfaatkan sumber daya online, buku, dan materi pelatihan, kamu dapat terus mengasah keterampilan kamu secara otodidak. 

6. Menulis Artikel atau Tulisan 

Menulis artikel atau tulisan mengenai bidang spesifik yang kamu kuasai terbukti bisa meningkatkan pemahaman kamu terhadap topik tersebut. Pasalnya, saat menulis pastinya kamu mencari materi dari sumber lain sebagai bahan perbandingan dan referensi. 

Selain itu, menulis artikel juga bisa membangun reputasi profesional. Apabila artikel tersebut diterbitkan, ini bisa menjadi bukti kompetensi dan pengetahuan kamu. 

7. Belajar Melalui Jejaring (Networking) 

Tak bisa dimungkiri, jejaring profesional adalah kunci kesuksesan dalam dunia kerja. Membangun networking juga dapat membantu kamu menambah wawasan industri, belajar dari pengalaman orang lain, dan bahkan membuka peluang kerja baru. 

8. Bergabung dalam Komunitas Profesional 

Bergabung dalam komunitas profesional memungkinkan kamu terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan serupa. Dengan menjalin interaksi bersama anggota komunitas, kamu dapat bertukar informasi, berbagi pengalaman, dan mendapatkan support dari mereka. 

9. Refleksi atas Diri Sendiri 

Melakukan refleksi atas diri sendiri adalah kunci untuk meningkatkan kompetensi profesional. Evaluasi terhadap kelebihan, kelemahan, dan pencapaian kamu juga dapat membantumu untuk merencanakan langkah-langkah yang perlu diambil ke depannya untuk mengembangkan kompetensi diri.

Kesimpulan

Itulah pembahasan tentang kompetensi hingga cara meningkatkannya. Dengan cara-cara di atas, kamu dapat menciptakan fondasi yang kokoh untuk meningkatkan kompetensi profesional kamu.

Ingat, perjalanan untuk mengembangkan kompetensi diri adalah investasi jangka panjang. Kuncinya adalah terus berkembang dan tidak pernah berhenti belajar!

Persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!

Pertanyaan Seputar Kompetensi

  1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi?
    ⁠Kompetensi merujuk pada kombinasi antara pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang memungkinkan seseorang untuk berhasil melakukan tugas atau pekerjaan dengan baik.
  2. Apa saja yang termasuk kompetensi?
    ⁠Kompetensi kerja dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu soft skill dan hard skill. Soft skill mencakup aspek-aspek seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim. Sedangkan hard skill mencakup pengetahuan teknis dan keterampilan spesifik yang terkait dengan pekerjaan tertentu.
  3. Soft kompetensi apa saja?
    ⁠Soft kompetensi melibatkan keterampilan interpersonal dan kepribadian. Misalnya, seorang dokter tidak hanya membutuhkan keahlian medis (hard skill). Tetapi juga perlu soft kompetensi seperti kemampuan membangun jaringan (networking), mentorship kepada dokter muda, kemampuan menunjukkan empati kepada pasien, dan sebagainya.
  4. Apa itu kompetensi hard skill?
    ⁠Kompetensi hard skill atau disebut kompetensi fungsional adalah keterampilan sehari-hari yang diperlukan oleh para profesional dalam menjalankan pekerjaan mereka. Kompetensi hard skill melibatkan pengetahuan teknis dan keterampilan spesifik yang dapat diukur secara objektif.
  5. Apa fungsi dari kompetensi?
    ⁠Fungsi kompetensi kerja sangat beragam, antara lain: menentukan kualifikasi, mengembangkan SDM, seleksi karyawan, memilih tenaga kerja yang sesuai, penilaian kinerja, dan perencanaan karier.

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.