Industri finansial menyimpan prospek kerja yang cukup luas, lho. Selain bergabung sebagai tim finance dan accounting di suatu perusahaan, kamu juga bisa bekerja di bidang trading sebagai trader.
Trading adalah kegiatan transaksi yang berlangsung di pasar finansial. Namun, objek yang diperjualbelikan bukanlah pertukaran barang dan jasa biasa.
Lantas, apa yang dimaksud dengan trading? Yuk, kita belajar trading bareng-bareng!
Arti trading dalam bahasa Indonesia adalah perdagangan. Dalam konteks pasar finansial, trading artinya aktivitas membeli aset dengan harga tertentu, kemudian dijual kembali dengan harga yang diharapkan bisa lebih tinggi daripada saat membeli.
Nah, kamu sebagai trader bisa memperoleh keuntungan dari kenaikan harga penjualan tersebut. Beberapa contoh aset yang umum diperjualbelikan dalam trading adalah saham, emas, bitcoin, dan mata uang asing.
Supaya bisa menjual aset dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli, seorang trader perlu memonitor pergerakan aset tersebut, kemudian menganalisis polanya untuk memprediksi posisi di masa depan.
Nah, pergerakan harga aset dalam trading biasanya memiliki fluktuasi tinggi. Artinya, harganya bisa naik dan turun dalam waktu cepat.
Itulah kenapa trading berpeluang memperoleh keuntungan dalam waktu cukup singkat.
Karena adanya faktor profit ini, trading kerap disamakan dengan investasi. Padahal, keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan.
Trading dan investasi memang sama-sama bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari pasar finansial. Namun, kalau dilihat dari beberapa faktor, kamu bisa melihat perbedaan jelas di antara keduanya. Berikut penjelasannya:
Umumnya, jangka waktu trading relatif singkat, bisa dalam beberapa minggu, hari, bahkan menit.
Di sisi lain, investasi mempunyai jangka waktu yang lebih panjang, biasanya mulai dari setahun hingga lebih dari lima tahun.
Kegiatan jual-beli aset dalam trading punya pergerakan yang sangat cepat sehingga risikonya pun cenderung besar.
Di sisi lain, risiko investasi relatif lebih rendah. Biasanya, investor akan menyeleksi aset yang mereka beli terlebih dulu.
Trading memiliki prinsip buy and sell, di mana trader membeli aset untuk dijual kembali pada waktu mendatang.
Hal ini berbeda dari investasi yang memegang prinsip buy and hold, yakni investor membeli aset untuk disimpan hingga nilainya mampu memenuhi tujuan investasi.
Baik trading dan investasi melibatkan proses analisis demi mendapatkan profit maksimal. Dalam trading, analisis lebih banyak fokus pada hal-hal teknis seperti bagan, grafik, dan pergerakan harga aset.
Sementara itu, fokus analisis dalam investasi cenderung bersifat fundamental, seperti laporan keuangan, cash flow, dan prospek bisnis.
Saat melakukan trading, biasanya trader mengincar profit jangka pendek sebagai fokus capital growth mereka. Selama strategi dan analisis sudah tepat, nilai modal akan ikut meningkat.
Di lain sisi, fokus capital growth dalam investasi adalah menambah kekayaan dalam jangka panjang. Umumnya, investor melakukan investasi untuk mendapatkan passive income melalui pembagian dividen.
Trader bisa dikatakan sukses melakukan trading apabila mendapatkan profit dari aktivitas jual-beli aset.
Di sisi lain, tolok ukur keberhasilan investasi salah satunya adalah ketika investor mencapai tujuan investasinya.
Seperti yang telah disebutkan, investasi dan trading sama-sama membutuhkan analisis demi mendapatkan keuntungan maksimal.
Investor biasanya lebih sering melakukan analisis pada awal investasi, terutama untuk memilih instrumen investasi yang akan dibeli.
Sedangkan dalam trading, usaha analisis lebih sering dilakukan, bahkan hampir setiap waktu. Hal ini bisa terjadi karena fluktuasi pasar uang dan aset yang cukup tinggi.
Jika trader melakukan trading untuk lebih dari satu tipe aset, tentunya analisis yang harus dilakukan akan lebih sering. Memangnya, trading terdiri dari berapa jenis?
Membahas apa itu trading, kita tidak bisa melewatkan jenis-jenis aset yang diperjualbelikan.
Soalnya, jenis trading didasarkan pada aset yang kamu perdagangkan. Yuk, kita cek berbagai jenisnya berikut ini:
Sederhananya, trading saham merupakan kegiatan jual-beli saham dalam jangka waktu singkat. Trader akan membeli saham saat harganya rendah, lalu menjualnya kembali saat harga sedang naik.
Bedakan dari investasi saham, ya. Kalau investasi saham, investor biasanya membeli saham dalam jangka panjang hingga tujuan investasi tercapai.
Selain saham, kamu juga bisa melakukan trading crypto atau mata uang digital. Aset kripto tentu menjadi instrumen yang diperjualbelikan dalam crypto trading.
Nah, salah satu contoh kripto yang populer untuk trading adalah Bitcoin.
Tenang saja, kamu tetap bisa melakukan trading crypto Bitcoin menggunakan mata uang Rupiah.
Namun, crypto trading biasanya mempunyai pergerakan harga yang lebih tinggi daripada jenis aset lain. Alhasil, trader perlu meluangkan banyak waktu untuk memantau pergerakan pasar.
Tipe trading satu ini tidak jauh berbeda dengan trading saham maupun Bitcoin. Hanya saja, aset yang menjadi instrumen trading adalah emas.
Jika tertarik melakukan trading emas, kamu perlu rutin memantau fluktuasi mata uang Dolar dan situasi ekonomi Amerika Serikat.
Soalnya, kedua faktor tersebut sangat memengaruhi pergerakan harga trading emas.
Trading binary sangat berbeda dengan pertukaran barang atau jasa biasa. Kamu perlu ekstra hati-hati jika hendak melakukan trading binary karena sering kali ia merupakan penipuan.
Umumnya, trading binary dilakukan saat transaksi judi pertandingan bola atau pacuan kuda.
Dalam trading ini, trader harus menetapkan target serta mempertaruhkan uang dalam jumlah tertentu.
Apabila target tercapai, trader akan mendapat keuntungan besar. Namun, kalau target meleset, tentu akan mengalami kerugian.
Trading forex adalah kegiatan jual-beli kurs mata uang asing. Sumber keuntungan trading forex adalah kenaikan nilai trading mata uang asing yang dibeli terhadap mata uang negara asing yang diinginkan.
Misalnya, katakanlah nilai 1 USD hari ini adalah Rp 13.000. Karena ingin membeli 5 USD, maka kamu harus membayar Rp 65.000.
Tapi, saat kamu menukarnya kembali ke Rupiah beberapa hari kemudian, nilai 1 USD ternyata naik jadi Rp 15.000. Alhasil, kamu menerima Rp 75.000. Nah, berarti kamu dapat keuntungan Rp 10.000 dari trading forex.
Bukan cuma terdiri dari beberapa jenis, aktivitas trading juga bisa kamu lakukan dengan menerapkan gaya-gaya tertentu.
Tiap trader biasanya memiliki gaya andalan saat trading. Memangnya, gaya seperti apa, sih, yang dimaksud?
Dalam melakukan trading, para swing trader biasanya menggabungkan analisis teknikal dan fundamental.
Mereka akan fokus memantau pola grafik pada analisis teknikal. Beberapa jenis grafik yang biasanya jadi andalah swing trader adalah daily chart, weekly chart, dan monthly chart.
Jenis grafik tersebut dipilih karena mereka cenderung melakukan trading dalam waktu lebih panjang, seringnya dalam hitungan harian, mingguan, dan bulanan.
Berbanding terbalik dari swing trader, para scalp trader cenderung melakukan trading dalam jangka waktu yang sangat pendek, bahkan dalam hitungan menit dan detik.
Itulah kenapa gaya trading-nya pun sangat aktif. Mereka umumnya mengincar pasar modal yang likuid dan fluktuasinya tidak terlalu tinggi.
Karena itu, mayoritas scalp trader biasanya hanya menggunakan analisis teknikal tanpa mempertimbangkan analisis fundamental, dengan mengandalkan grafik hourly chart dan minute chart.
Day trading artinya kegiatan trading yang fokus mengambil profit dari pergerakan harga harian. Jadi, day trader akan membeli aset dan menjualnya pada hari yang sama.
Biasanya, mereka hanya menyimpan posisi trading dalam beberapa jam saja.
Seperti scalp trader, para day trader juga mengandalkan analisis teknikal sebagai senjata utama.
Adapun beberapa grafik yang sering digunakan oleh day trader adalah daily chart, hourly chart, dan minute chart.
Position trader menerapkan gaya trading dengan waktu yang lebih lama daripada swing trader, bisa mencapai hitungan minggu hingga bulan.
Bahkan, ada pula position trader yang menahan trading sampai 1-2 tahun.
Dalam melakukan trading, mereka mengombinasikan analisis teknikal dan fundamental. Lalu, karena target waktunya cukup panjang, biasanya grafik yang dipakai adalah monthly chart dan weekly chart.
Nah, berbagai gaya tersebut bisa diaplikasikan saat trading aset jenis apa pun. Salah satu jenis aset trading yang populer di Indonesia adalah saham.
Dalam trading saham, kamu melakukan jual-beli saham dengan mempertimbangkan fluktuasi harga pasar. Sebagai gambaran, berikut cara kerja trading saham:
Pada umumnya, aktivitas trading memiliki periode waktu yang singkat, apalagi jika dibandingkan dengan investasi saham yang fokusnya jangka panjang.
Nah, hal ini berlaku pula pada trading saham. Bahkan, ada beberapa posisi trading saham yang ditahan selama beberapa menit saja.
Agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal dari trading, seorang trader perlu melakukan analisis.
Dalam trading saham, analisis teknikal lebih sering digunakan daripada analisis fundamental.
Soalnya, analisis teknikal dapat membantu trader untuk menganalisis pasar modal secara real-time, sehingga bisa mengambil keputusan terbaik, kapan harus menjual atau membeli saham.
Cara kerja trading saham sangat mengandalkan prinsip buy and sell atau beli dan jual.
Setelah membeli saham dengan harga tertentu, trader akan segera menjualnya kembali selama nilainya sudah berada dalam range yang diincar.
Gimana, jadi semakin tertarik untuk trading saham? Tenang saja, kamu bisa belajar trading saham untuk pemula melalui cara-cara di bawah ini.
Setiap trader berpengalaman pasti memulai perjalanan mereka sebagai pemula. Jadi, jangan ragu untuk melakukan trading saham meskipun ini pertama kalinya untuk kamu.
Sebagai bekal awal, kamu bisa memperhatikan beberapa cara berikut:
Supaya bisa melakukan trading saham, kamu butuh dana yang cukup untuk membeli aset. Namun, pastikan kamu hanya memakai uang dingin untuk trading saham, ya.
Uang dingin adalah uang yang tidak kamu gunakan untuk budget kebutuhan pokok maupun prioritas lain.
Jadi, kalau seandainya hasil trading belum memenuhi ekspektasi, uang tersebut tidak bakal mengganggu pengeluaran.
Tak kalah penting, sebaiknya mulailah dengan dana kecil terlebih dulu. Anggaplah dana ini sebagai capital untuk membantu kamu memahami kondisi pasar trading.
Setelah menyiapkan dana, saatnya memilih platform trading saham yang terpercaya.
Pastikan platform tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga lebih terjamin keamanannya.
Trading saham mengharuskan kamu untuk melakukan analisis supaya tahu kapan harus menjual atau membeli aset.
Karenanya, bekali diri kamu dengan pengetahuan seputar pasar saham dan analisis trading.
Beberapa resource yang direkomendasikan untuk belajar trading saham adalah Trading View dan Trading Economic.
Trading View menyediakan berbagai tools yang kamu butuhkan untuk melakukan analisis trading, mulai dari tren, pola grafik, grafik interaktif, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, kamu bisa mengakses Trading Economic untuk mendapatkan berita terkini seputar pasar saham, kabar ekonomi, data-data penting, hingga rekomendasi trading.
Sebagai trader, kamu harus mampu mengontrol emosi saat trading, terutama dalam menghadapi tingginya fluktuasi saham.
Usahakan untuk tenang dalam situasi apa pun. Sebagai tips, kamu bisa menentukan rencana trading terlebih dulu.
Bertahanlah pada rencana tersebut supaya kamu tidak mudah terpengaruh dalam menghadapi pergerakan saham yang naik-turun.
Kelola keuangan dengan tepat agar kamu tidak kehilangan modal dalam waktu singkat. Sebelum mulai trading, tentukan batas keuntungan (take profit) yang ingin kamu capai.
Jadi, ketika aset yang diperjualbelikan sudah mencapai batas tersebut, kamu bisa keluar dari posisi dan mengambil keuntungan.
Selain take profit, tentukan juga batas kerugian atau stop loss. Seandainya posisi aset pilihanmu sudah mencapai batas stop loss, segera keluar dari posisi trading agar tidak rugi lebih besar.
Jangan buru-buru dalam mengambil keputusan jual-beli trading saham. Luangkan waktu untuk melakukan analisis teknikal maupun fundamental.
Kamu bisa mengasah kemampuan ini seiring jam terbang trading yang semakin tinggi.
Sebaiknya, jangan hanya terpaku pada satu emiten saham untuk diperjualbelikan. Gunakan modalmu untuk melakukan trading di beberapa saham sekaligus. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir risiko kerugian.
Trading dianggap sebagai kegiatan yang menguntungkan, terutama untuk menambah kekayaan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai kelebihan yang ditawarkannya, yakni:
Kegiatan trading bisa kamu lakukan dari mana pun dan kapan pun selama terhubung dengan akses internet. Pastikan juga kamu menggunakan perangkat yang memadai serta platform trading terpercaya, ya.
Karena bisa dilakukan secara online, trading tidak hanya fleksibel, tetapi juga praktis.
Apalagi, sekarang juga sudah tersedia fitur auto-trading untuk memudahkan kamu dalam memonitor fluktuasi harga aset serta menentukan keputusan jual-beli trading.
Tidak butuh modal terlalu besar untuk bisa mulai trading! Banyak platform trading online yang memungkinkan kamu untuk membuat akun secara gratis.
Jika ada biaya komisi dan spread pun biasanya masih relatif terjangkau.
Soal keamanan, kamu juga tidak perlu khawatir selama memilih platform trading yang punya track record positif dan terdaftar OJK.
Kabar baiknya lagi, saat ini juga sudah banyak platform trading yang menyediakan demo.
Dengan menggunakan fitur ini, kamu akan mendapat informasi dan bimbingan seputar trading sebelum benar-benar melakukannya sendiri nanti.
Selain keuntungan, trading juga memiliki sejumlah risiko yang penting untuk kamu ketahui. Jadi, kamu pun bisa lebih waspada supaya terhindar dari kerugian besar. Berikut adalah beberapa risiko trading:
Beberapa platform trading zaman sekarang memang menggratiskan biaya pembuatan akun. Namun, tidak sedikit yang mengharuskan trader untuk menyetor dana awal dalam jumlah besar.
Di satu sisi, modal awal bisa menghasilkan profit tinggi. Tapi, risiko kerugiannya juga tidak main-masin.
Karena itu, siapkan diri kamu untuk menghadapi risiko kerugian tersebut saat trading. Soalnya, trading tidak punya lembaga yang menjamin uang simpanan para trader.
Risiko lain bisa datang dari kesalahan memilih broker atau platform trading.
Luangkan waktu untuk meriset setiap platform dengan cara mencari tahu track record-nya, membaca testimoni dari para trader, serta cek legalitas operasionalnya. Jangan sampai kamu rugi hanya karena salah pilih broker.
Trading dapat memberikan untung besar jika dilakukan secara tepat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan pengetahuan mendalam seputar trading dan pasar finansial. Namun, tidak semua orang punya waktu untuk melakukannya. Karena itu, kamu bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengembangkan karier sebagai trader profesional.
Kalau kamu ingin bekerja terlebih dahulu untuk mengumpulkan modal trading, kamu bisa mengunjungi situs Jobstreet by SEEK karena ada ribuan lowongan kerja terpercaya.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier soal dunia kerja di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!