Personal Branding: Contoh, Fungsi, dan Cara Membangunnya

Personal Branding: Contoh, Fungsi, dan Cara Membangunnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 23 January, 2024
Share

Gimana, sih, caranya biar lebih cepat dilirik HR perusahaan saat apply lowongan kerja? Personal branding adalah kuncinya! Bahkan menurut LinkedIn, 70% hiring managers mengatakan bahwa personal branding yang kuat lebih penting daripada resume. 

Namun, bukan berarti penulisan resume tidak penting sama sekali, ya. Hanya saja, adanya personal branding yang kuat dapat memperbesar peluang kamu untuk berkembang di dunia kerja.  

Memangnya, arti personal branding itu apa, sih? Bagaimana cara untuk membangun image yang kuat untuk diri sendiri? Semua jawabannya bisa kamu temukan dalam artikel ini. 


⁠Apa Itu Personal Branding? 

Pengertian personal branding adalah strategi untuk membentuk persepsi terhadap diri sendiri di mata publik supaya terbangun citra yang positif.  

Melalui personal branding, kamu akan punya persepsi positif terhadap aspek diri. Aspek ini bisa meliputi kemampuan, kepribadian, atau value yang kamu pegang teguh. 

Dengan kata lain, kamu dapat membangun personal branding secara sengaja, lalu menunjukkannya lewat berbagai cara, seperti melalui cara berbicara, gadget yang dipakai, atau media sosial.

Apalagi, dengan kemajuan internet, media sosial menjadi salah satu channel terpenting 

Nah, persepsi diri tersebut juga dapat terbentuk dalam benak HR. Selama kamu berhasil membentuk persepsi positif, baik, dan profesional, kemungkinan besar tim HR perusahaan akan menilai kamu sebagai sosok yang bisa membangun kredibilitas dan dapat diandalkan. 

Hal tersebut bisa terjadi karena tujuan personal branding adalah membantu meningkatkan self-value kamu.


⁠Manfaat Personal Branding 

Ilustrasi personal branding.

Personal branding dapat memberi berbagai manfaat untuk kehidupan personal maupun profesional kamu. Yukcari tahu manfaat-manfaat tersebut di bawah ini! 

Menonjolkan keunikan diri 

Dalam membangun personal branding, kamu perlu mengenali kelebihan diri sendiri terlebih dulu untuk bisa berkontribusi pada perusahaan. Keunikan inilah yang akan membedakan kamu dengan orang lain, terutama saat melamar pekerjaan.  

Dengan keunikan tersebut, kamu pun akan lebih mudah diingat oleh HR sehingga memperbesar peluang untuk lolos ke seleksi selanjutnya. 

Meningkatkan daya tarik di pasar kerja 

Ketika kamu sudah mengenal kelebihan atau keunikan diri sendiri, nilai diri kamu pun akan meningkat. Kamu akan lebih percaya diri untuk mempromosikan daya tarik tersebut di pasar kerja. 

Alhasil, kamu punya peluang lebih besar untuk dilirik oleh HR. Selain itu, brand diri yang kuat akan memudahkan kamu dalam membuat koneksi daripada yang tidak dikenal. 

Prestige dan kualitas diri 

Bayangkan ada seseorang yang sangat menguasai suatu bidang. Namun, sedikit sekali orang yang mengetahuinya karena dia tidak memiliki image yang kuat.  

Maka dari itu, jangan sia-siakan keunikan diri yang kamu miliki. Tunjukkan keahlian kamu melalui personal branding

Dalam dunia kerja, hal ini dapat memperkuat kualitas diri kamu secara profesional, sehingga turut meningkatkan prestise dan membangun kredibilitas kamu sebagai kandidat karyawan. 

Membangun citra kuat di lingkungan sekitar 

Kamu ingin dikenal sebagai sosok seperti apa, sih, di dunia kerja? Pastikan jawaban tersebut sejalan dengan kelebihan yang kamu miliki, ya. 

Dengan self-branding yang tepat, kamu dapat membangun citra kuat sebagai orang yang ahli dalam kelebihan tersebut. 

Membuka banyak peluang baru 

Melakukan personal branding artinya kamu tidak takut untuk menunjukkan keunikan dirimu ke orang lain. Secara tidak langsung, kamu telah membawa diri untuk menjemput berbagai peluang baru yang bahkan mungkin belum terbayangkan olehmu. 

Ketika kamu sukses membangun image diri secara kuat, positif, dan akhirnya dikenal banyak orang, banyak pintu kesempatan akan terbuka lebar. 

Kesempatan itu bisa berupa job offer dari perusahaan impian, undangan untuk menjadi pembicara, dan berbagai tawaran proyek menarik dari perusahaan lain. 


⁠Tujuan Personal Branding 

Ilustrasi personal branding.

Pada dasarnya, tujuan utama branding diri adalah untuk membuat masyarakat memiliki kesan dan persepsi yang baik padamu. Tujuan ini bisa kamu capai dengan fokus pada beberapa hal berikut ini: 

Kepercayaan 

Dengan membangun image diri yang positif, kredibilitas kamu akan meningkat sehingga membuat orang lebih mudah percaya kepada kamu.  

Contohnya, katakanlah selama ini kamu rajin membuat konten tentang digital marketing di Instagram. Hal tersebut membuat orang-orang jadi mengenalmu sebagai expert di bidang digital marketing 

Alhasil, jika misalnya suatu hari kamu membuka pendaftaran online class digital marketing, orang lain tidak akan meragukan keahlianmu. 

Mengembangkan jaringan 

Salah satu tujuan personal branding adalah membangun networking yang lebih luasDengan citra positif yang kamu miliki, masyarakat akan lebih mudah mengenali sosokmu.  

Nah, hal ini dapat membuka kesempatan untuk membangun koneksi dengan lebih banyak orang. Misalnya dengan mendapat followers dan koneksi baru di media sosial, undangan untuk mengisi acara sesuai keahlianmu, hingga bertemu mentor untuk membantu kamu mengembangkan diri. Membangun koneksi sangat penting dalam dunia kerja. 

Memperkuat rasa percaya diri 

Ketika personal branding kamu kuat, kepercayaan diri kamu juga akan meningkat.

Soalnya, ketika orang lain menilai kamu dengan persepsi positif, kamu pun akan merasa lebih percaya diri dalam menjalani hari-hari. 

Apalagi, orang yang percaya diri juga mempunyai self-value dan self-esteem yang kuat, sehingga bakal berpengaruh positif terhadap pekerjaan. 

Namun, tetap kendalikan kepercayaan diri tersebut supaya tidak sampai over-confidence, ya. Terlalu percaya diri justru bisa membuat orang-orang di sekitarmu ilfeel dan persepsi terhadap dirimu berubah negatif. 

Kejujuran pada diri sendiri 

Personal branding artinya kamu menonjolkan aspek-aspek terbaik yang melekat dalam dirimu, baik berdasarkan prinsip, value, dan juga tentukan tujuan hidup kamu. Hal itu akan sulit tersampaikan dengan baik jika kamu tidak jujur terhadap diri sendiri.

Untuk itu, kamu harus mampu menerima segala kelebihan dan kelemahan diri supaya dapat memberikan hasil terbaik.  

Mungkin bisa saja kamu menipu orang-orang dengan personal branding yang sebetulnya tidak kamu banget. Tapi, biasanya hal seperti itu tidak akan bertahan lama. 


⁠Ciri-ciri Personal Branding 

Supaya bisa mendapatkan manfaat personal branding secara maksimal, kamu perlu strategi yang tepat dalam membangun image diri. Idealnya, image diri yang kuat mempunyai ciri-ciri berikut: 

Konsisten 

Salah satu kunci penting dalam cara membuat personal branding adalah konsistensi atau melakukan sesuatu secara terus-menerus hingga akhirnya melekat dalam benak audiens. 

Oleh sebab itu, tentukan citra diri seperti apa yang ingin kamu tonjolkan. Kemudian, kamu harus konsisten melakukan tindakan yang dapat mendukung self-branding tersebut.  

Dengan begitu, orang memiliki persepsi kuat terhadap dirimu berdasarkan hal-hal yang telah konsisten kamu lakukan. Hal ini juga dapat membuatmu terlihat kredibel sehingga akan mendapatkan kepercayaan lebih. 

Istimewa 

Seseorang dengan personal branding kuat biasanya memiliki ciri khas yang membuatnya beda dari orang lain. Keistimewaan inilah yang menjadi ciri khas lain dari personal branding.  

Maka dari itu, penting bagi kamu untuk betul-betul mengenali keunikan diri sendiri. Jangan lupa pikirkan juga kamu ingin dikenal sebagai sosok yang seperti apa. Gabungkan kedua hal tersebut untuk membentuk self-branding yang kuat dan benar-benar ‘kamu banget’. 

Relevan dengan audiens 

Personal branding sebaiknya relevan dengan audiens. Maksudnya, kamu harus dapat membangun image yang membuat audiens dan koneksi punya keterikatan hubungan denganmu. 

Kamu bisa mulai dari sendiri, kokCoba cari tahu hal-hal yang jadi keresahanmu, lalu temukan jalan keluarnya dan bagikan hal tersebut melalui konten yang mudah dipahami. 

Percaya, dehpasti ada orang lain yang bakal merasa relate dengan situasimu, dan dari sinilah branding kuat bisa tercipta. 

Nah, ciri-ciri di atas berlaku untuk semua jenis personal branding yang ingin kamu bangun. Memangnya, apa saja jenis personal branding?


⁠Jenis-jenis Personal Branding 

Personal branding adalah sesuatu yang unik karena setiap orang pasti punya citra diri yang berbeda. Secara umum, personal branding dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu: 

Altruist 

Personal branding jenis satu ini punya komitmen tinggi untuk membantu orang lain. Demi mewujudkan komitmen tersebut, tidak sedikit dari mereka yang memiliki badan amal atau melakukan proyek charity.

Biasanya, mereka akan fokus pada isu-isu tertentu, misalnya melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga, membantu tunawisma, atau mendukung pendidikan anak-anak yang kurang mampu. 

Salah satu contoh figur publik jenis altruist adalah Oprah Winfrey. Dia dikenal cukup aktif membantu anak-anak dan wanita dalam bidang pendidikan. 

Boomerang 

Pernah bertemu orang yang suka menciptakan kontroversi? Kemungkinan besar dia sedang mengeksekusi personal branding jenis boomerang

Mereka melakukan hal tersebut melalui beragam cara, misalnya sharing konten yang memicu diskusi atau melakukan tindakan provokatif. 

Careerist 

Careerist adalah orang-orang yang menjadikan pencapaian mereka sebagai prioritas utama. Mereka bekerja keras untuk mencapai goal yang telah ditetapkan.  

Biasanya, careerist merupakan para pemimpin yang memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang tertentu. Contohnya seperti Elon Musk yang dikenal ahli dalam bidang bisnis dan teknologi. 

Connector 

Jenis lain branding diri adalah connector, yakni orang-orang yang gemar membangun komunitas. Mereka biasanya memiliki karakter yang ramah, kreatif, peduli, open-minded, dan suka berkomunikasi dengan audiens. 

Hipster 

Hipster merupakan gabungan dari jenis altruist dan careerist. Bedanya, orang-orang dengan jenis hipster jarang mengambil tindakan langsung.  

Mereka lebih suka share tips dan informasi berdasarkan pengalaman individu. Itulah kenapa para hipster dikenal fokus terhadap individualitas. Mereka biasanya memiliki karakter yang unik, modern, dan trendi. 

Selective 

Kelompok satu ini hanya fokus pada segmen audiens tertentu. Karena begitu selektif, mereka biasanya mampu menciptakan konten yang tepat sasaran, informatif, dan engaging. Dengan begitu, tingkat relevansi kontennya pun cenderung lebih tinggi. 

Lantas, dari berbagai jenis personal branding di atas, mana yang kira-kira paling mendekati diri kamu? Apapun pilihannya, kamu bisa belajar cara meningkatkan personal branding melalui tokoh-tokoh di bawah ini!


⁠Contoh Personal Branding Figur Publik 

Ilustrasi personal branding.

Membangun personal branding yang kuat memang cukup menantang karena butuh proses yang tidak sebentar. Itulah kenapa kamu harus bisa konsisten menjalankannya. 

Namun, bukan berarti hal tersebut sulit dilakukan. Beberapa figur publik berikut ini telah berhasil membuktikannya! 

Raditya Dika 

Beberapa dari kamu mungkin mengenal Raditya Dika sebagai penulis. Namun, ada juga orang yang lebih familier dengan profesi Raditya Dika sebagai komika stand-up comedy. Di sisi lain, ada juga orang-orang yang mengenal Raditya Dika sebagai YouTuber. 

Meskipun menggeluti banyak profesi, ada satu hal utama yang melekat dalam diri Raditya Dika, yaitu story-telling.  

Raditya Dika berhasil membangung personal branding sebagai storyteller yang andal melalui beragam media, baik buku, YouTube, Instagram, film, maupun cerita komedi di atas panggung. 

Selama bertahun-tahun, Raditya Dika konsisten melakukan story-telling dengan menghadirkan konten-konten yang relate dengan audiens-nya.  

Misalnya, novel Marmut Merah Jambu menceritakan dinamika kehidupan sehari-hari percintaan Raditya Dika. Adapun konten YouTube Raditya Dika lebih beragam karena menampilkan kisah horor, vlog, podcast, hingga berbagi tips finansial untuk anak muda. 

Jerome Polin 

Selain Raditya Dika, kamu juga bisa belajar cara membangun personal branding yang kuat dari Jerome Polin. Ketika mendengar nama Jerome Polin, mungkin banyak dari kamu yang langsung teringat dengan matematika.

Persepsi tersebut bisa muncul karena konsistensi Jerome Polin dalam membuat konten seputar matematika. Apalagi, dia juga merupakan lulusan Matematika Terapan dari Waseda University di Jepang.  

Tak hanya itu, pria kelahiran 2 Mei 1998 ini juga konsisten membuat vlog dan membagikannya melalui kanal YouTube bernama Nihongo Mantappu. Alhasil, dia dikenal pula sebagai content creator yang rutin memproduksi konten. 

Personal branding positif Jerome Polin juga semakin kuat setelah namanya berhasil masuk daftar 30 Under 30 versi Forbes pada 2021 bersama sang kakak, Jehian Panangian Sijabat. 

Maudy Ayunda 

Contoh lain datang dari Maudy Ayunda yang memiliki personal branding kuat di dunia hiburan Tanah Air sekaligus akademik. Figur publik satu ini awalnya dikenal sebagai penyanyi muda, yang kemudian terjun ke dunia seni peran. 

Di tengah kesibukan sebagai entertainer, Maudy tetap mengutamakan akademik. Setelah lulus S1 jurusan Philosophy, Politics, and Economics dari Oxford University, dia melanjutkan S2 jurusan Master of Business Administration di Stanford University. 

Dalam berbagai kesempatan, Maudy sering menyatakan soal pentingnya pendidikan dalam hidup. Bahkan, tidak berlebihan rasanya untuk menyebut bahwa pendidikan merupakan salah satu nilai penting dalam kehidupan Maudy. 

Hal tersebut memperkuat citra positif Maudy sebagai anak muda Indonesia yang punya semangat tinggi untuk belajar. Tidak mengejutkan ketika akhirnya dia dipercaya menjadi jubir Presidensi G20 Indonesia pada 2022 lalu.  

Najwa Shihab 

Siapa sih yang tidak tahu Najwa Shihab? Ia dikenal sebagai seorang jurnalis, presenter, serta host dari acara bertajuk “Mata Najwa”. 

Setiap kali mendengar nama Najwa Shihab, rasanya kita langsung bisa membayangkan sosok wanita yang cerdas dan kritis.  

Melalui acara yang dibawakannya, Najwa Shihab kerap mengangkat isu terkait politik dan publik. Dia tidak gentar mengajukan pertanyaan yang tegas dan tajam kepada para narasumber. Atas dasar itu, Najwa Shihab mendapat kepercayaan besar dari masyarakat untuk menguak suatu isu. 

Personal branding Najwa Shihab yang cerdas dan kritis juga terlihat dari gaya bicara dan cara memberi respons yang cenderung tegas. 

Baik Najwa Shihab, Maudy Ayunda, Raditya Dika, dan Jerome Polin punya kelebihan masing-masing yang berhasil mereka tonjolkan melalui personal branding. Kamu juga bisa punya image yang kuat seperti mereka dengan menerapkan sejumlah tips. 

Baca Juga: Gagal dalam Bekerja? Tenang, Hal Ini Bisa Mengembangkan Karir 


⁠Tips Membangun Personal Branding 

Seorang wanita sedang menulis tahapan-tahapan untuk membangun personal branding.

Setelah menyimak beberapa publik figur di atas, apakah kamu tertarik untuk membangun personal branding yang baik? Jangan khawatir, kamu bisa mulai membentuk personal branding yang kuat dengan mengaplikasikan tips-tips berikut ini:

Identifikasi sasaranmu 

Apa yang ingin kamu capai melalui personal branding? Kamu wajib mengidentifikasi goal personal branding karena itu bakal menentukan langkah yang harus kamu ambil. 

Misalnya, kalau kamu ingin dikenal sebagai sosok yang ahli digital marketing untuk perusahaan. Kerucutkan lagi topik atau profesi spesifik yang akan kamu angkat supaya daya tarik kamu semakin kuat.  

Apalagi, tiap topik pasti melibatkan konten dan proses berbeda, contohnya SEO content writing dan media sosial. Keduanya mungkin sama-sama berada di ranah digital marketing. Tapi, media yang digunakan saja sudah berbeda, sehingga butuh keahlian berbeda pula. 

Bahkan tiap media sosial sendiri juga berbeda, misalnya antara Instagram dan TikTok yang sudah jauh berbeda. 

Lakukan penelitian dengan cermat sebelumnya 

Riset juga termasuk dalam cara meningkatkan personal branding. Bagaimana pun juga, kamu masih harus bersaing dengan orang lain agar lebih dikenal. Hal ini bisa kamu lakukan dengan melakukan penelitian. 

Kumpulkan profil beberapa orang yang memiliki personal branding positif dan bisa kamu jadikan role model. Kemudian, cek satu per satu keahlian mereka, aktivitas yang sering dilakukan, etos kerja, prestasi, dan sebagainya. 

Bukan berarti kamu meniru mereka, ya. Kamu bisa menjadikan sosok-sosok tersebut sebagai inspirasi untuk menonjolkan keunikanmu sendiri. 

Pilih karakteristik yang ingin kamu tunjukkan 

Ketika orang lain melihat foto atau mendengar namamu, kamu ingin mereka mengenalmu sebagai apa? Apakah kamu ingin dikenal sebagai sosok yang humoris, supel, tenang, atau lainnya? 

Dari sekian banyak karakteristik yang melekat dalam diri kamu, mana karakteristik yang paling sering menarik perhatian banyak orang? 

Kamu bisa menonjolkan karakteristik tersebut untuk memperkuat personal branding. 

Tetap jujur dan jadi diri sendiri 

Ada alasan kenapa sejak awal kamu diminta untuk mengenal keunikan diri. Soalnya, orisinalitas merupakan nilai utama dalam arti personal branding. 

Jadi, tetaplah jujur dan jadi diri sendiri. Jangan sampai kamu berbohong demi menciptakan image tertentu. 

Sebagai contoh, kamu ingin dikenal sebagai content creator yang suka berbagi cerita lucu. Nah, jangan sampai kamu justru mencuri kisah milik orang lain dan bersikap seolah-olah kamu benar-benar mengalami kisah tersebut. 

Bukan cuma tidak etis, hal tersebut juga berisiko melanggar hukum dan merusak reputasi kamu. Karena itu, jadikan kejujuran sebagai salah satu nilai utama kamu, ya! 

Buat dan bagikan portofolio 

Perkuat cara membuat personal branding dengan membagikan portofolio. Portofolio berfungsi sebagai bukti nyata untuk mendukung keahlianmu dalam suatu hal. Maka dari itu, sesuaikan isinya dengan keunikan atau keahlian yang mau kamu tonjolkan, ya. 

Misalnya, kamu ingin dikenal sebagai seorang ilustrator. Untuk itu, kamu bisa memasukkan beberapa hasil ilustrasi terbaik ke portofolio.  

Tenang, kamu tidak harus membuat portofolio dalam bentuk fisik, kokJustru di era digital seperti sekarang, online portfolio akan lebih membantu kamu dalam personal branding. 

Kamu bisa membuat website khusus sebagai portofolio. Alternatifnya, manfaatkan Instagram untuk upload hasil ilustrasi kamu ke feed. 

Mulai dari Sekarang 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, membangun personal branding kuat membutuhkan proses yang tidak sebentar. Kamu tidak bisa hanya melakukannya selama beberapa bulan dan berhenti. Tapi, kamu harus menjalankannya terus-menerus. 

Oleh sebab itu, jangan menunda niatmu untuk membangun personal branding. Dalam prosesnya, kamu pasti akan menemui trial and error walaupun mungkin kamu sudah menyusun rencana sebaik mungkin. Jadi, yuk, mulai bangun personal branding kamu dari sekarang! 

 
⁠Kesimpulan

Ketika melamar pekerjaan, mengirim resume saja ternyata belum cukup. Kalau kamu ingin membuat tim HR perusahaan melirikk profilmu, kamu juga perlu membangun personal branding yang kuat. 

Kenali dulu diri kamu supaya bisa menentukan kelebihan atau skill yang mau ditonjolkan. Bakal lebih oke kalau kelebihan tersebut sejalan dengan bidang karier yang mau kamu tekuni.  

Misalnya, kalau kamu ingin berkarier di bidang content writing, kamu bisa menunjukkan keahlianmu dengan share tips dan informasi seputar bidang tersebut.

Gimana? Sudah siap membangun personal branding dan melamar kerja? Yuk, persiapkan diri
kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips
Karier
di situs Jobstreet by SEEK.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Personal Branding 

  1. Apa yang dimaksud dengan personal branding? 
    ⁠Pengertian personal branding adalah strategi untuk membentuk persepsi terhadap diri kamu di mata publik supaya terbangun citra yang positif.  

    ⁠Melalui personal branding, audiens bakal punya persepsi positif terhadap aspek diri yang kamu miliki. Aspek ini bisa meliputi kemampuan, kepribadian, atau value yang kamu pegang teguh. 
  2. Apa saja tujuan personal branding? 
    Tujuan personal branding meliputi kepercayaan dari masyarakat, mengembangkan jaringan, memperkuat rasa percaya diri, serta kejujuran terhadap diri sendiri. 
  3. Apa saja contoh personal branding? 
    Berikut beberapa contoh personal branding yang berhasil dilakukan figur publik di Indonesia: 
    ⁠- Raditya Dika: story-teller melalui berbagai media komunikasi, seperti blog, buku, film, video YouTube, konten Instagram, hingga stand-up comedy.
    ⁠- Jerome Polin: content creator yang ahli matematika dan punya segudang prestasi.
    ⁠- Maudy Ayunda: penyanyi dan aktris yang tidak pernah melupakan pentingnya pendidikan.
    ⁠- Najwa Shihab: jurnalis, presenter, dan host yang dikenal cerdas, tegas, dan kritis dalam membahas suatu isi dan mewawancarai narasumber. 
  4. Bagaimana cara membangun personal branding? 
    Berikut beberapa cara membangun personal branding
    ⁠- Identifikasi sasaranmu
    ⁠- Lakukan penelitian dengan cermat sebelumnya
    ⁠- Pilih karakteristik yang ingin kamu tunjukkan
    ⁠- Tetap jujur dan jadi diri sendiri
    ⁠- Buat dan bagikan portofolio
    ⁠- Mulai dari sekarang
  5. Apa manfaat dari personal branding? 
    Dengan melakukan personal branding, kamu bisa mendapatkan sejumlah manfaat berikut ini:
    ⁠- Menonjolkan keunikan diri 
    ⁠- Meningkatkan daya tarik di pasar kerja
    ⁠- Prestige dan kualitas diri
    ⁠- Membangun citra kuat di lingkungan sekitar
    ⁠- Membuka banyak peluang baru
  6. Apa saja ciri-ciri personal branding? 
    Terdapat tiga ciri-ciri personal branding, yaitu konsisten, istimewa, dan relevan dengan audiens. 
  7. Apa saja jenis-jenis personal branding? 
    Secara umum, personal branding terbagi menjadi enam jenis, yaitu altruist, boomerang, careerist, connector, hipster, dan selective.

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.