Etos Kerja: Apa Itu, Fungsi, Karakteristik, dan Cara Meningkatkannya

Etos Kerja: Apa Itu, Fungsi, Karakteristik, dan Cara Meningkatkannya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 24 January, 2024
Share

Kam ingin punya karier yang berkembang baik? Etos kerja adalah salah satu modal utama yang perlu kamu miliki. Apa itu etos kerja?

Saat ini banyak perusahaan yang mencantumkan “etos kerja” dalam kualifikasi lowongan kerja mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki etos kerja di dunia profesional. 

Namun, sebetulnya arti etos kerja itu apa, sih? Kenapa istilah satu ini sering kali digaungkan di dunia kerja? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini biar kamu nggak penasaran! 


⁠Apa Itu Etos Kerja? 

Arti etos kerja adalah keyakinan dalam diri seseorang saat mengerjakan suatu hal, diiringi tekad bekerja keras demi memberikan yang terbaik. 

Idealnya, etos yang baik juga didukung sikap positif seperti karakteristik utama seseorang, kode perilaku, kode etik, kode moral, spirit dasar, prinsip, aspirasi, hingga pemikiran dasar. Hal-hal ini menjadi motivasi yang menggerakkan seseorang untuk bekerja keras. 

Karena berasal dari dalam diri, memiliki etos kerja bisa mencerminkan kualitas diri seseorang. Artinya, setiap orang pasti memiliki etos kerja yang berbeda. 

Semakin besar etos kerja seseorang, tentu akan membawa dampak lebih baik terhadap orang tersebut. Memangnya, apa yang membuat memiliki etos kerja begitu penting? 


⁠Fungsi Etos Kerja 

Membahas tentang apa itu etos kerja, tentu kita juga perlu tahu kenapa sikap itu punya fungsi penting, terutama di dunia profesional. 

Pada kenyataannya, skill, bakat, dan kecerdasan belum cukup untuk membuatmu sukses di dunia kerja.  

Meski kamu cerdas dan berbakat dalam melakukan sesuatu, hal tersebut akan percuma kalau tidak didukung dengan tekad untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri. Jika demikian, kamu justru akan tertinggal dari orang lain.  

Nah, tekad tersebut bisa muncul apabila kamu memiliki etos kerja yang baik. 

Selain itu, menjadi karyawan dengan etos kerja juga akan memacu kamu untuk terus memutar otak supaya bisa mencapai suatu tujuan. 

Jika terus-menerus diterapkan, bukan cuma kamu yang akan merasakan manfaat etos kerja, tapi juga orang-orang di sekitarmu. 

Etos kerja akan sangat membantu kamu untuk survive sebagai karyawan di dunia kerja karena berhasil meningkatkan kualitas. 


⁠Manfaat Memiliki Etos Kerja bagi Karyawan 

Seorang karyawan pria menjelaskan manfaat etos kerja kepada rekan kerjanya.

Etos kerja dapat mencerminkan kualitas diri seorang karyawan. Hal ini bisa terjadi karena etos kerja menyimpan sejumlah manfaat, seperti berikut: 

1. Menciptakan reputasi yang positif bagi diri sendiri 

Dalam dunia profesional, pengertian etos kerja yang baik ditunjukkan melalui dedikasi dan kerja keras. 

Ketika melakukan hal tersebut, rekan kerjamu akan semakin percaya kepadamu. Mereka tidak ragu memberimu kesempatan untuk menangani proyek besar atau menjadi team lead. 

Tak hanya itu, kamu juga akan dikenal sebagai sosok yang bisa diandalkan. Dengan demikian, kamu akan punya reputasi atau image yang positif. 

2. Memperbaiki tingkat produktivitas 

Peningkatan produktivitas juga merupakan salah satu manfaat etos kerja. Dengan menerapkan etos kerja yang baik, kamu akan lebih selektif dalam melakukan hal-hal yang nilainya kurang penting. 

Alhasil, kamu jadi lebih menghargai waktu, sehingga semakin produktif dalam bekerja. 

3. Kepuasan dalam bekerja 

Sebagai karyawan, kamu memang bekerja di perusahaan milik orang lain. Namun, bagaimanapun juga kamu tetap bekerja untuk diri sendiri, kan

Ketika kamu sudah bekerja dengan baik, akan muncul rasa puas dan bangga terhadap diri sendiri terlepas dari hasilnya. 

Nah, kamu bisa mencapai kepuasan tersebut dengan menjadi karyawan dengan etos kerja yang baik.

4. Meningkatkan kondisi finansial 

Manfaat lain dari menjadi karyawan dengan etos kerja adalah meningkatnya kondisi finansial. 

Ketika kamu selalu memberikan yang terbaik selama bekerja, atasan akan melihatmu sebagai sosok yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Kamu pun punya peluang untuk mendapat promosi kenaikan jabatan. 

5. Memiliki kesehatan mental lebih baik 

Menjadi karyawan dengan etos kerja tidak hanya mendorong kamu untuk kerja keras, tapi juga kerja cerdas. 

Kamu belajar untuk disiplin menggunakan waktu supaya dapat mengerjakan tugas seefisien mungkin.  

Hal tersebut bisa mencegah terjadinya overworked yang kerap menyebabkan burnout. Dengan kata lain, etos kerja dapat membantu kamu menjaga kesehatan mental. 

6. Menjaga kesehatan fisik 

Tak hanya kondisi mental, tujuan etos kerja juga mencakup kesehatan fisik. Soalnya, kamu paham bahwa menjaga kesehatan termasuk salah satu bagian dari profesionalisme. 

Dengan fisik yang baik, kamu dapat memberikan performa terbaikmu pula. 


⁠Faktor yang Memengaruhi Etos Kerja 

Kamu bisa mendapatkan semua manfaat etos kerja di atas jika konsisten melaksanakannya dengan baik. Namun, tidak dapat dimungkiri ada banyak faktor yang memengaruhi konsistensi seseorang untuk menjaga etos kerja.

Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi etos kerja seseorang:

Kepemimpinan 

Etos kerja memang muncul dari dalam diri. Tapi, faktor eksternal seperti leadership ternyata juga bisa memengaruhi hal tersebut.  

Kamu tentu akan lebih termotivasi untuk menumbuhkannya jika memiliki pemimpin yang baikSebaliknya, bekerja di bawah leadership yang tidak supportive bisa menurunkan etos kerjamu. 

Pendidikan dan pelatihan 

Pengetahuan dan keterampilan yang terasah baik dapat mendukung kinerjamu di kantor. Dengan kata lain, pengetahuan dan skill ikut membantumu menjadi orang yang punya etos kerja. 

Kamu bisa meningkatkan pengetahuan dan pelatihan dengan mengikuti program training, workshop, hingga melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi. 

Kompensasi dan tunjangan 

Sebagai pekerja, kamu tentu akan senang ketika mendapatkan kompensasi dan tunjangan yang adil dari perusahaan. Itu artinya, perusahaan menghargai kerja kerasmu.

Tidak hanya itu, kompensasi dan tunjangan yang adil secara tidak langsung juga akan membantumu meningkatkan etos kerja.

Sebaliknya, motivasi dan etos kerjamu mungkin akan menurun jika perusahaan tidak memberi kompensasi dan tunjangan yang adil.

Prospek karier 

Jenjang karier yang jelas dapat memotivasi kamu. Artinya, kamu punya peluang untuk mencapai career path sesuai keinginan. 

Sebaliknya, jenjang karier yang kurang jelas dapat mengurangi motivasi karyawan untuk bekerja keras. 

Budaya kerja 

Budaya kerja juga termasuk faktor yang mempengaruhi etos kerja. Biasanya, tiap perusahaan memiliki budaya kerja dengan value masing-masing, seperti empati, disiplin, dan kolaborasi. Jika value tersebut sejalan dengan value diri karyawan, etos kerjamu juga bisa meningkat. 

Budaya kantor 

Budaya kantor merujuk kepada kondisi lingkungan kerja di perusahaan. Lingkungan kerja yang supportive dan kondusif dapat mendukung karyawan menumbuhkan semangat kerja. 

Sebaliknya, motivasi kerja akan cenderung rendah jika berada di lingkungan kerja yang toxic. 

Motivasi diri 

Motivasi diri bisa berasal dari internal dan eksternal. Contoh faktor internal adalah target karier, pencapaian, dan kepuasan pribadi. 

Di sisi lain, contoh faktor eksternal adalah peluang promosi dan jumlah kompensasi atau tunjangan. 

Jadi, jangan panik jika kamu merasa etos kerja sedang turun karena memang ada faktor-faktor yang memengaruhinya. 

Apalagi, perubahan tingkat etos merupakan hal wajar. Kamu bisa menerapkan berbagai cara untuk meningkatkan etos kerja, kok.  

Tapi, sebelum itu, apakah kamu sudah tahu berbagai kategori etos kerja? Karakteristik seperti apa, sih, yang bisa membuat seseorang disebut punya etos kerja baik? Yuk, cari tahu sama-sama! 


⁠8 Karakteristik Etos Kerja 

Tiga orang karyawan tampak bahagia karena punya etos kerja yang baik.

Ciri-ciri etos kerja bisa dilihat dari kebiasaan harian seseorang di tempat kerja. Kalau dikategorikan, terdapat 8 etos kerja yang terdiri dari hal-hal berikut: 

1. Ketaatan 

Prinsip etos kerja tidak terlepas dari ketaatan atau kedisiplinan. Dalam hal ini, disiplin bukan cuma soal tepat waktu, tapi juga mencakup komitmen seseorang untuk menyelesaikan hal-hal yang telah direncanakan. 

Ketaatan inilah yang dapat membantumu untuk konsisten memberikan yang terbaik demi mencapai tujuan. 

2. Menghargai waktu 

Umumnya, orang-orang dengan etos kerja baik begitu menghargai waktu. Mereka tidak akan melakukan hal-hal yang dianggap kurang penting, apalagi jika hal tersebut tidak membantu mereka untuk mencapai tujuan etos kerja. 

3. Sikap proaktif 

Proaktif juga termasuk salah satu ciri ciri etos kerja. Saat seseorang memiliki etos kerja yang baik, mereka tidak segan menyampaikan ide atau masukan demi kesuksesan proyek. 

Karena dengan memiliki sikap proaktif ini, tak jarang mereka pun ditunjuk untuk menjadi team lead. 

4. Kejujuran dan tanggung jawab 

Orang dengan etos kerja baik pasti jujur dan bertanggung jawab. Dalam menyelesaikan pekerjaan, mereka hanya melakukan usaha yang positif dan tidak melanggar aturan. 

Hal ini juga menjadi bentuk tanggung jawab mereka dalam dalam bekerja.  

Di sisi lain, adanya tanggung jawab membuat mereka selalu memprioritaskan pekerjaan yang telah diberikan kepada mereka. 

5. Memiliki komitmen yang tinggi 

Komitmen tinggi juga menjadi salah satu karakteristik atau kategori etos kerja. Dengan komitmen yang tinggi, seseorang tidak akan ragu memberikan 100% performanya.  

Mereka akan selalu memberikan yang terbaik; bukan hanya demi kepentingan kerja, tapi juga untuk kebanggaan dan kepuasan diri sendiri. 

6. Perhatian terhadap detail 

Pernah bertanya-tanya kenapa orang dengan etos kerja tinggi begitu teliti dalam mengerjakan sesuatu? 

Ini karena mereka selalu perhatian terhadap detail, yang juga termasuk salah satu ciri ciri etos kerja. Mereka paham bahwa hal kecil sekalipun bisa memengaruhi hasil kerja. 

7. Responsif terhadap saran dan masukan 

Punya etos kerja bukan berarti seorang karyawan tidak akan melakukan kesalahan. Sebaliknya, mereka justru paham bahwa kesalahan merupakan bagian dari kesuksesan kerja.  

Karena itu, mereka pun terbuka dan responsif terhadap saran dan masukan dari orang lain. Prinsip etos kerja seperti ini akan membantu mereka untuk terus tumbuh tanpa menjadi egois. 

8. Memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja 

Demi mendapatkan hasil kerja yang maksimal, orang-orang dengan etos kerja tinggi biasanya akan taat pada prosedur dan peraturan yang berlaku. 

Hal ini juga membantu mereka untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja. 

Jadi, dari 8 etos kerja di atas, kira-kira karakteristik mana yang sudah kamu kuasai? Sebagai perbandingan, tidak ada salahnya juga mengetahui ciri-ciri orang dengan etos kerja rendah. 


⁠Ciri-ciri Etos Kerja Rendah 

Untuk mengetahui apakah seseorang termasuk dalam kategori etos kerja rendah, kamu bisa cek beberapa cirinya berikut ini: 

  • Menganggap aktivitas bekerja sebagai hal yang membeban
  • Memandang kerja sebagai hal yang menghalangi kebahagiaan
  • Kurang atau bahkan sama sekali tidak menghargai hasil kerja
  • Tidak memiliki rasa bertanggung jawab
  • Hanya bekerja sebagai bentuk keterpaksaan

Bagaimana jika ternyata kamu merasakan salah satu ciri-ciri di atas? Kamu tidak perlu panik. Hal itu tidak lantas menjadikanmu karyawan yang buruk, kok. Terdapat banyak cara untuk menjadi orang yang memiliki etos kerja. 


⁠Cara Meningkatkan Etos Kerja 

Tiga orang karyawan yang punya etos kerja tinggi sedang berdiskusi di kantor.

Menjadi orang yang punya etos kerja memang cukup menantang. Tapi, bukan berarti itu mustahil. Kamu bisa melakukannya dengan cara-cara berikut ini:

Mulailah dari diri sendiri 

Menjadi orang yang memiliki etos kerja harus didasari dengan kemauan dari diri sendiri. 

Bagaimana pun juga, kamu yang akan menjalani prosesnya, sehingga kamu butuh motivasi dan keyakinan kuat supaya bisa terus konsisten.  

Kalau memang kesulitan menemukan motivasi dari dalam diri, coba jadikan orang-orang tersayang sebagai pemicu, misalnya pasangan atau keluarga. 

Rasa sayang yang besar kepada mereka bisa menjadi inspirasi yang powerful untuk bekerja lebih baik. 

Tanamkan perilaku yang disiplin 

Disiplin merupakan salah satu kunci utama untuk menumbuhkan etos kerja. Karena itu, tanamkan perilaku disiplin dengan mengurangi kebiasaan menunda-nunda.  

Contoh etos kerja yang mengutamakan disiplin adalah selalu patuh deadline. Jadi, saat kamu harus menyelesaikan tugas, maka lakukanlah sekarang juga. 

Menunda-nunda hanya akan membuat tugasmu menumpuk dan semakin berat untuk mulai mengerjakan. 

Manfaatkan waktu secara efisien 

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, sikap disiplin akan mendorong kamu untuk memanfaatkan waktu secara efisien. Saat mendapat banyak pekerjaan, coba urutkan prioritasnya berdasarkan deadline terdekat.  

Tentukan target waktu sendiri sebelum deadline supaya kamu bisa mengecek ulang tugas. Adanya target personal juga akan membantu kamu untuk mengoptimalkan waktu. 

Hindari gangguan sebisa mungkin 

Sudah berusaha fokus kerja, tapi rasanya ada saja distraksi yang muncul. Distraksi mungkin sulit dihindari, tapi coba hindarilah sebisa mungkin.  

Contoh perilaku etos kerja yang bisa kamu lakukan adalah dengan mematikan notifikasi ponsel selama kerja atau menggunakan headphone supaya tidak terdistraksi percakapan orang lain. 

Jangan biarkan kesalahan menghancurkan semangat 

Tak kalah penting, menjadi orang yang memiliki etos kerja harus didasari pula dengan semangat untuk bangkit. Dalam bekerja, kamu pasti akan melakukan kesalahan. Merasa bersalah dan kecewa tentu wajar, tapi jangan biarkan hal tersebut menghancurkan semangat kerja.  

Luangkan waktu sejenak untuk memproses kesalahan yang kamu perbuat, kemudian jadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri. 

Pertahankan keseimbangan dalam waktu bekerja 

Punya etos kerja yang tinggi bukan berarti kamu harus selalu kerja 24 jam sehari. Bukannya meningkatkan performa, hal tersebut justru bisa membuatmu burnout 

Karenanya, luangkan waktu untuk beristirahat. Manfaatkan jatah cuti dari kantor untuk mengisi ulang energi atau melakukan quality time dengan orang-orang terdekat. Energi diri yang baik tentu akan menjadi bekal yang baik untuk bekerja. 


⁠Contoh Kasus Perilaku Etos Kerja 

Berbekal cara-cara di atas, kamu bisa mulai menjadi orang yang memiliki etos kerja. Supaya lebih mudah membayangkan penerapannya, kamu bisa mengintip berbagai contoh etos kerja di perusahaan berikut ini:

  • Selalu datang tepat waktu ke kantor, minimal 10-15 menit sebelum waktu absen supaya tidak buru-buru sebelum kerja
  • Menulis daftar prioritas kerja agar tidak ada yang terbengkalai
  • Memiliki keyakinan kuat bahwa kamu mampu menyelesaikan tugas pekerjaan dengan baik
  • Saat jam kerja, berani menolak ajakan rekan kerja untuk mengobrol di luar konteks pekerjaan
  • Selalu jujur saat bekerja, baik ketika menyampaikan ide, feedback, hingga mengakui kesalahan
  • Rajin olahraga untuk menjaga kesehatan diri. Fisik yang kuat akan membantu kamu untuk bekerja optimal. 


⁠Kesimpulan

Setelah membaca penjelasan seputar seluk-beluk dan pengertian etos kerja di atas, semoga semua pertanyaan tentang etos kerja yang kamu punya bisa terjawab. 

Intinya, etos kerja merupakan pondasi yang dapat memacu kamu untuk memberikan performa terbaik selama bekerja. 

Hal tersebut sangat dibutuhkan oleh perusahaan, lho. Makanya, ayo kita sama-sama menumbuhkan etos kerja mulai sekarang. 

Dengan etos kerja yang baik, kamu juga bakal lebih percaya diri saat melamar kerja di perusahaan impian kamu.  

Gimana? Sudah siap melamar kerja? Persipakan diri kamu untuk menembus pekerjan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Etos Kerja 

  1. Apa yang dimaksud dengan etos kerja? 
    ⁠Pengertian etos kerja adalah keyakinan dalam diri seseorang saat mengerjakan suatu hal, diiringi tekad bekerja keras demi memberikan yang terbaik.  

    ⁠Sikap ini didukung oleh berbagai sikap positif seperti karakteristik utama seseorang, kode perilaku, kode etik, kode moral, spirit dasar, prinsip, aspirasi, hingga pemikiran dasar. Hal-hal ini menjadi motivasi yang menggerakkan seseorang untuk bekerja keras. 
  2. Apa saja contoh perilaku etos kerja? 
    Berikut beberapa contoh perilaku dari etos kerja di perusahaan: 
    ⁠- Selalu datang tepat waktu ke kantor, minimal 10-15 menit sebelum waktu absen
    ⁠- Menulis daftar prioritas kerja agar tidak ada yang terbengkalai 
    ⁠- Memiliki keyakinan kuat bahwa kamu mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik
    ⁠- Saat jam kerja, berani menolak ajakan rekan kerja untuk mengobrol di luar konteks pekerjaan
    ⁠- Selalu jujur saat bekerja, baik ketika menyampaikan ide, feedback, hingga mengakui kesalahan
    ⁠- Rajin olahraga untuk menjaga kesehatan diri
  3. Apa saja ciri-ciri etos kerja? 
    Ciri-ciri etos kerja adalah ketaatan, proaktif, sikap menghargai waktu, kejujuran dan tanggung jawab, komitmen tinggi, perhatian terhadap detail, responsif terhadap masukan, serta perhatian terhadap keamanan dan keselamatan kerja. 
  4. Bagaimana cara meningkatkan etos kerja? 
    Kamu bisa menjadi orang yang memiliki etos kerja dengan cara-cara berikut: 
    ⁠- Mulailah dari diri sendiri
    ⁠- Tanamkan perilaku yang disiplin
    ⁠- Manfaatkan waktu secara efisien 
    ⁠- Hindari gangguan sebisa mungkin 
    ⁠- Jangan biarkan kesalahan menghancurkan semangat
    ⁠- Pertahankan keseimbangan dalam waktu bekerja
  5. Siapa saja yang seharusnya memiliki etos kerja? 
    Setiap orang perlu memiliki etos kerja. Dalam konteks dunia profesional, setiap sumber daya manusia (SDM) di perusahaan perlu menumbuhkan etos kerja demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.