Copywriting: Jenis, Contoh, dan Teknik Menulisnya

Copywriting: Jenis, Contoh, dan Teknik Menulisnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 22 January, 2024
Share

Bagi kamu yang punya passion di bidang tulis-menulis, copywriting adalah salah satu skill penting yang perlu kamu kuasai. Menurut data Career Explorer, lowongan kerja yang membutuhkan skill copywriting masih akan berkembang hingga 7,6% pada 2026. 

Namun, copywriting lebih dari sekadar menulis biasa. Banyak perusahaan membutuhkan karyawan dengan skill satu ini karena dapat mendukung promosi produk secara optimal. 

Lantas, apa itu copywriting dan contohnya? Yuk, temukan jawaban selengkapnya dalam artikel ini.


⁠Temukan lowongan kerja copywriter hanya di situs dan aplikasi Jobstreet by SEEK.


⁠Apa Itu Copywriting? 

Istilah copywriting berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu “copy” dan "writing". Copy merujuk kepada teks pemasaran yang umumnya kita temukan di billboard, iklan, dan media pemasaran seperti teks lain. Sementara itu, writing artinya menulis. 

Apabila digabungkan, pengertian copywriting adalah keahlian menulis teks bersifat persuasif untuk mendorong target audiens melakukan tindakan tertentu.  

Sementara menurut American Writers & Artists Institutecopywriting diartikan sebagai proses penyusunan materi pemasaran dan promosi persuasif yang memotivasi orang untuk melakukan suatu tindakan. 

Tindakan yang harapkan dari copywriting beragam, seperti melakukan pembelian, meng-klik tautan, mengunjungi website, mendaftar subscription, menyumbang untuk suatu tujuan, atau menjadwalkan konsultasi. 

Jadi, copywriting bukan hanya sekadar proses menulis tanpa strategi dan teknik karena ada goal atau tujuan yang ingin dicapai.


⁠Tujuan Copywriting 

Seorang copywriter sedang bekerja di kantor.

Tujuan utama copywriting adalah membangkitkan emosi audiens supaya terpikat dan terlibat dengan materi pemasaran yang kamu buat. Biasanya perusahaan membutuhkan skill copywriting untuk mencapai berbagai tujuan berikut: 

Menarik Perhatian Konsumen melalui Strategi Promosi 

Kebutuhan memang jadi faktor pertimbangan utama seseorang saat membeli produk. Namun, tak sedikit juga orang yang membeli karena tertarik dengan iklan produk tersebut. Nah, copywriting adalah aspek penting untuk menarik perhatian target konsumen. 

Dengan pesan yang tepat, audiens akan tergiur dengan penawarannya dan berakhir melakukan pembelian. 

Apalagi kalau kamu menyelipkan call-to-action (CTA), target konsumen dapat semakin tergerak untuk melakukan tindakan tertentu.  

Beberapa contoh CTA yang biasanya dipakai untuk mendapat perhatian pelanggan adalah “Beli sekarang sebelum kehabisan!” atau “Gabung sekarang selagi diskon!” 

Meningkatkan Citra dan Mengembangkan Identitas Brand 

Melalui copywriting, kamu juga bisa mengembangkan identitas brand dan meningkatkan citranya secara positif. 

Soalnya, brand copywriting artinya kamu tetap mengutamakan kejujuran dalam menulis pesan promosi. Fokus utama kamu adalah menonjolkan keunggulan yang melekat pada produk. 

Nah, pesan tersebut dikemas menggunakan teknik khusus agar tampak mengesankan tanpa harus membohongi target pelanggan. 

Mendorong Pelanggan untuk Melakukan Pembelian 

Beberapa perusahaan juga menggunakan teknik copywriting untuk mendorong audiens agar membeli produk mereka. Tujuannya tentu agar pendapatan mereka meningkat. 

Biasanya, perusahaan akan menciptakan urgensi dalam copy yang ditulis, seperti menyelipkan kata “limited edition”, stok barang terbatas, atau promosi diskon yang hanya berlangsung selama beberapa hari. 

Membangun Brand Awareness yang Tinggi 

Brand awareness yang tinggi membuat suatu brand akan langsung muncul di benak pelanggan ketika mereka butuh suatu produk. 

Contoh paling umum adalah brand Indomie yang selalu disebut saat orang-orang ingin menikmati mi instan. 

Nah, copywriting adalah hal yang bisa membantu brand meningkatkan brand awareness. Hal ini tentu membutuhkan formula dan strategi brand copywriting yang tepat, termasuk pemilihan jenis copywriting.

 

Jenis-jenis dan Contoh Copywriting 

Seorang copywriter sedang melakukan riset audiens sebelum menulis.

Dalam praktiknya, copywriting terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan fungsi dan tujuannya. Dengan aplikasi yang tepat, kamu bisa mendapatkan hasil maksimalNah, berikut ini jenis-jenis copywriting yang bisa kamu pelajari:

Copywriting Pemasaran 

Disebut juga sebagai marketing copywriting, jenis copywriting satu ini biasanya digunakan untuk menawarkan suatu produk. Caranya dengan membuat copy yang menonjolkan manfaat atau solusi yang ditawarkan produk tersebut.  

Kebanyakan perusahaan menerapkan pemasaran pada email marketing copywriting atau homepage website, dengan tujuan meyakinkan target pelanggan supaya membeli produk mereka. 

Bagi yang subscribe email dari brand tertentu, kamu pasti pernah mendapatkan email berisi penawaran produk, misalnya saat program 12.12. Nah, teks dalam email tersebut bisa disebut sebagai copywriting pemasaran. 

Copywriting Respons Langsung (Direct Response Copywriting

Kalau tujuan kamu adalah mendapat respons langsung dari target konsumen, direct response copywriting patut kamu coba. Biasanya direct response copywriting ditulis di iklan sosmed atau landing page website. Beberapa contoh direct response copywriting, yaitu: 

- Klik untuk mendapatkan e-book gratis! 

- Daftarkan e-mail dan dapatkan diskon! 

- Klik untuk info selengkapnya! 

Copywriting Brand 

Perusahaan menerapkan copywriting satu ini untuk menyampaikan identitas atau citra suatu brand. Hal ini dilakukan untuk membedakan brand dari para kompetitornya.  

Contoh brand copywriting adalah tagline atau slogan, atau lirik jingle iklan televisi yang dibuat se-catchy mungkin. Sedangkan untuk media online, kamu dapat menemukan copywriting brand pada halaman “About Us”. 

Copywriting Media Sosial 

Coba kamu perhatikan akun brand besar di media sosial. Setiap brand pasti memiliki gaya penulisan teks yang berbeda-beda. Nah, hal ini disebut dengan brand voice yang juga termasuk teknik copywriting, lho! 

Penting diketahui bahwa social media copywriting bukan cuma untuk caption. Kalau kamu pernah melihat postingan foto atau reels di Instagram yang memiliki teks, itu juga termasuk dalam jenis social media copywriting

Copywriting Teknis 

Umumnya, technical copywriting digunakan untuk menyampaikan informasi mendalam tentang fitur atau cara kerja suatu produk, baik barang maupun jasa.  

Contoh technical copywriting adalah penjelasan cara kerja produk kesehatan, tutorial gadget, atau prosedur perawatan kecantikan. Kamu bisa menemukan contoh technical copywriting dalam bentuk artikel blog di website atau brosur lipat. 

Copywriting Email 

Copywriting email termasuk salah satu jenis copywriting pemasaran. Sesuai dengan namanya, copywriting satu ini bisa kamu temukan pada email dari perusahaan yang dikirimkan kepada subscribers.  

Isi copy-nya bermacam-macam, bisa tentang pemberian diskon, reminder untuk check out produk di keranjang, informasi tentang pembukaan cabang toko baru, dan sebagainya. 

Copywriting SEO 

SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization, yang berarti strategi mengoptimalkan konten agar bisa muncul di peringkat teratas hasil pencarian mesin pencari, seperti GoogleNah, karena melibatkan strategi khusus, penulis harus memahami teknik SEO copywriting

Beberapa contoh SEO copywriting adalah teks landing page di situs web perusahaan serta deskripsi produk atau layanan yang ditawarkan. SEO copywriting termasuk sangat populer di beberapa tahun terakhir, lho. 

Copywriting Iklan Online 

Iklan online merupakan iklan yang muncul pada media online, seperti website dan media sosial. Kalau kamu pernah melihat banyak banner saat mengakses situs berita online, itu termasuk salah satu contoh iklan online. 

Nah, dengan banyaknya brand yang memasang iklan online, copywriting pun dibutuhkan. Perannya supaya teks pada iklan mampu menggaet target secara optimal dan menjelaskan deskripsi produk dengan baik. 

Copywriting Kreatif 

Pengertian copywriting kreatif adalah penulisan copy yang tidak terbatas oleh platform maupun tujuan tertentu. Umumnya, tujuan copywriting kreatif adalah untuk membuat suatu brand lebih unggul daripada kompetitor. Itulah kenapa penulisannya tetap konsisten dengan identitas brand.  

Salah satu contohnya adalah billboard yang dipasang Gojek di area Kuningan, Jakarta Selatan pada 2017 lalu. Berbeda dari kebanyakan billboard yang biasanya mengutamakan konten visual, billboard tersebut justru berisi tulisan panjang.  

Ditulis dalam brand voice yang santai, copy tersebut sukses menyita perhatian para pengguna jalan dan sempat viral di sosmed. 

Copywriting B2B & B2C 

Copywriting business-to-business (B2B) digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk mereka ke pelaku bisnis lain. Jadi, copy yang ditulis pun lebih sering membahas pain points atau masalah yang kerap dialami perusahaan.  

Contohnya macam-macam, salah satunya teks di website milik agency yang menjual jasa digital marketing ke perusahaan lain. 

Sementara itu, copywriting business-to-customers (B2C) dibuat oleh perusahaan untuk mendorong target pelanggan melakukan tindakan tertentu. Contohnya adalah CTA seperti “Beli sekarang!” atau “Klik tombol ini untuk mendapat diskon!”. 

Nah, dengan banyaknya jenis copywriting, bagaimana perusahaan menulis copy yang efektif sesuai tujuan? Untuk itu, mereka merekrut karyawan yang menguasai skill copywriting.

Baca JugaTren Karier Era 4.0, Yuk Menjadi Digital Nomad!


⁠Siapa yang Mengerjakan Copywriting? 

Orang yang mengerjakan copywriting adalah copywriter. Copywriter inilah yang bertugas merangkai kata demi kata hingga menghasilkan pesan yang dapat memikat target pelanggan.  

Jenis copy-nya tentu saja beragam, mulai dari tagline, slogan, konten website, e-mail marketing copywriting, konten sosmed, teks pada katalog dan brosur, hingga skrip iklan berbayar di radio dan televisi. 

Banyak perusahaan membutuhkan copywriter untuk berbagai media promosi sekaligus. Namun, ada juga perusahaan yang merekrut copywriter untuk kebutuhan lebih spesifik, misalnya penulis copy khusus social media atau skrip video. 

Dalam menjalankan tugasnya, seorang copywriter harus menguasai skill menulis yang baik. Tapi tak hanya itu, proses penulisan copywriting juga biasanya membutuhkan skill lain seperti kemampuan memahami brief dan target audiensberpikir kreatif, riset, serta komunikasi

Jangan khawatir kalau kamu merasa masih belum menguasai berbagai skill tersebut. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk belajar copywriting. 

Cara Menulis Copywriting yang Menarik 

Ilustrasi pekerjaan copywriter.

Sama seperti banyak skill lain, copywriting adalah kemampuan yang bisa kamu pelajari. Yuk, terapkan berbagai cara membuat copywriting yang menarik berikut ini:

Pahami Produk atau Jasa yang Ditawarkan 

Supaya bisa menulis copy yang efektif dan tepat sasaran, kamu perlu terlebih dulu mengenali produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan. Anggaplah ini sebagai masa pendekatan (PDKT) kamu dengan produk. 

Selama masa PDKT tersebut, pahami keunikan, keunggulan, dan fitur-fitur produk yang melekat. Tidak hanya itu, kamu juga harus memahami manfaat yang bisa dirasakan dan mengajak calon konsumen untuk menggunakannya. Bahkan kalau perlu, kamu bisa mencatat semua informasi penjualan tersebut supaya tidak lupa. 

Riset Kebutuhan dan Keinginan Audiens 

Setelah memahami produk, kamu harus mendalami kebutuhan dan keinginan audiens supaya copy yang akan kamu tulis relate dengan mereka 

Untuk copywriting tips satu ini, kamu bisa melakukan survei terhadap target calon konsumen produk serta mengamati perilaku mereka di sosmed. 

Biasanya, dari sini kamu dapat mengetahui gaya bahasa yang mereka gunakan, tren yang sedang dibicarakan, hingga masalah yang mereka hadapi. 

Berbekal informasi tersebut, kamu pun akan lebih mudah meracik copy dalam bahasa dan topik yang masuk radar mereka. 

Pilih Headline yang Memikat Perhatian 

Tahukah kamu bahwa ternyata 8 dari 10 audiens hanya akan membaca bagian headline pada copy buatanmu? 

Oleh sebab itu, cara membuat copywriting yang efektif sangat bergantung dengan headline. Kamu harus mampu menciptakan headline yang catchy dan relevan supaya menarik perhatian audiens. 

Tentu butuh kreativitas untuk melakukan hal tersebut. Tapi, kamu bisa melakukan brainstorming bersama tim untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin. 

Susun Headline dengan Kalimat Pendukung yang Menarik 

Headline yang menarik dan memikat memang penting dalam copywriting tips. Namun, bukan berarti kamu boleh mengabaikan bagian lain.  

Setelah membaca headline, audiens biasanya akan lanjut membaca bagian lead atau paragraf pembuka. Jika kamu berhasil membuat lead yang tak kalah menarik, mereka akan terus membaca tulisan sampai selesai. 

Oleh sebab itu, perkuat headline kamu dengan kalimat pendukung yang catchy. Kamu bisa membuka kalimat dengan fun fact, menunjukkan empati, atau menulis kalimat yang mengundang rasa penasaran. 

Rancang Copy yang Berkualitas Tinggi 

Setelah menulis headline dan lead, lanjutkan penulisan ke bagian utama atau yang sering disebut sebagai copy. Pastikan kamu menulisnya dengan kualitas tinggi supaya pesan tersampaikan secara efektif ke target audiens. 

Kabar baiknya, banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk merancang copy berkualitas tinggi, misalnya dengan menggunakan kalimat sederhana, memakai sub-heading, menjelaskan manfaat produk, dan menyapa pembaca dengan panggilan tertentu. 

Tutup dengan Call to Action 

Kamu tentu masih ingat bahwa copywriting adalah penulisan pesan pemasaran untuk mengajak audiens melakukan tindakan tertentu.

Nah, kamu bisa melakukan hal tersebut dengan menutup copy menggunakan CTA (Call to Action). Namun, sebaiknya jangan hanya mendorong audiens untuk melakukan suatu tindakan, melainkan juga berikan benefit kepada mereka. 

Beberapa contoh call to action untuk menutup copy adalah “Coba sekarang dan dapatkan diskon!” atau “Check out sekarang untuk dapat gratis ongkir!”. 

Di samping cara-cara tersebut, kamu juga perlu mempelajari formula penulisan dalam copywriting. Formula ini dapat menjadi panduan kamu untuk menulis copy secara efektif.

Baca Juga: Terjawab! Ini 6 Skill Esensial untuk Memenuhi Tugas Manajer Pemasaran


⁠Formula Copywriting 

Copywriter sedang menulis dan mengetik.

Berbagai cara di atas memang dapat membantu kamu untuk menulis copy yang menarik. Namun, belajar copywriting tidak lengkap tanpa memahami formulanya. Apalagi, formula copywriting terdiri dari banyak jenis berdasarkan penggunaannya, di antaranya: 

Formula Copywriting AIDA 

AIDA merupakan formula copywriting yang paling populer. AIDA merupakan singkatan dari attention, interest, desire, dan action yang artinya:

  • Attention: Buatlah headline yang mengambil perhatian audiens agar mereka merasa relate. Contoh: “Wajah Kering Bikin Kusam? Atasi dengan Cara Ini!”
  • Interest: Bangkitkan ketertarikan audiens dengan memberikan fun facts, data statistik, atau menjelaskan keunggulan produk. Contoh copywriting: “Pelembap XYZ mengandung hyaluronic acid untuk mengatasi kulit wajah kering!”
  • Desire: Buat audiens semakin menginginkan produk tersebut, biasanya dengan menyampaikan manfaat yang akan mereka rasakan dari produk kamu. Contoh: “Kulit jadi lebih lembap hanya dalam waktu sebulan!”
  • Action: Arahkan audiens untuk melakukan tindakan sesuai tujuan, yakni dengan mencantumkan CTA yang tepat. Contoh: “Beli pelembap XYZ sekarang, diskon hari ini saja!” 

Formula Copywriting PPPP 

Selanjutnya, formula PPPP merupakan singkatan dari picture, promise, prove, dan push. Supaya lebih jelas, simak penjelasannya berikut ini:

  • Picture: Dalam headline, berikan gambaran berupa solusi atas masalah yang dihadapi pembaca. Contoh: “Ingin Kerja di Kantor Impian, Tapi Bingung Harus Ngapain? Ini Solusinya!”
  • Promise: Tuliskan solusi dari masalah tersebut pada bagian body copy. Contoh: “Jangan khawatir, kamu bisa pakai JobStreet untuk mencari lowongan pekerjaan sesuai minat dan preferensi. Ada fitur filter buat mempermudah pencarian, lho!”
  • ProveBerikan bukti untuk mendukung solusi yang sudah kamu tulis, misalnya dengan mencantumkan testimoni pengguna lain. Contoh: “Ini kata mereka yang sudah mendapat pekerjaan impian melalui JobStreet!”
  • Push: Tambahkan dorongan supaya audiens semakin yakin dan melakukan tindakan sesuai tujuan kamu. Contoh: “Yuk, buruan sign up untuk membuat akun JobStreet. Gratis!” 

Formula Copywriting BAB 

Kamu juga bisa menggunakan formula BAB yang merupakan singkatan dari before, after, dan bridge. Formula copywriting BAB memiliki penjelasan, yaitu:

  • BeforeBagian ini (biasanya headline) menunjukkan situasi atau masalah yang dihadapi target. Contoh: “Sudah Rajin Cuci Muka, Tapi Masih Jerawatan?”
  • AfterBerikan gambaran kondisi ketika masalah audiens berhasil teratasi. Contoh: “Hempas jerawat dengan double cleansing dan rutin eksfoliasi!”
  • BridgeBagian ini menjadi jembatan antara kondisi sebelum dan sesuaih audiens memakai produk kamu. Contoh: “Cuci muka pakai sabun saja belum cukup untuk membasmi jerawat. Kamu juga perlu rajin double cleansing pakai micellar water XYZ. Jangan lupa eksfoliasi wajah 2-3 kali seminggu dengan exfoliating toner dari ABC. Beli produknya sekarang juga biar dapat diskon!” 

Formula Copywriting PAS 

Formula lain yang bisa kamu terapkan saat membuat copywriting adalah PAS atau problem, agitate, dan solution. Berikut penjelasannya:

  • ProblemTuliskan gambaran masalah (problem) yang dialami target audiens. Biasanya bagian ini ditulis sebagai headline. Contoh: “Susah tidur malam, padahal sudah mencoba berbagai cara?”
  • AgitateCiptakan perasaan resah pada audiens terkait masalah yang mereka hadapi. Contoh: “Bahaya! Kalau terus dibiarkan, begadang bisa berdampak buruk terhadap kesehatanmu!”
  • SolutionSediakan solusi atas masalah dan keresahan yang dialami audiens. Contoh: “Gunakan eye mask XYZ untuk merilekskan mata supaya lebih cepat terlelap. Bye, begadang! Klik di sini untuk dapatkan produknya!” 

Formula Copywriting 4-C 

Formula copywriting yang bisa dicoba berikutnya adalah formula 4-C yang terdiri dari clear, concise, compelling, dan credible. Artinya, yaitu:

  • ClearTulis copy yang jelas agar audiens dapat langsung memahami pesan yang kamu sampaikan. Contoh: “Serum Niacinamide, Terbukti Ampuh Mencerahkan Wajah!”
  • ConciseDukung dengan copy yang singkat dan padat. Contoh: “Wajah glowing alami hanya dalam satu bulan!”
  • Compelling: Ciptakan rasa penasaran pada diri audiens dengan menulis copy yang menarik. Contoh: “Wajah makin cantik, makin bikin percaya diri!”
  • CredibleBeri keyakinan lebih kepada audiens terkait produk yang ditawarkan. Contoh: “Sembilan dari 10 wanita Indonesia sudah membuktikannya sendiri!” 

Formula Copywriting FAB 

Formula satu ini cocok jika kamu ingin menonjolkan fitur suatu produk. FAB merupakan singkatan dari feature, advantage, dan benefit. Nah, berikut arti dan contoh copywriting FAB:

FeatureTuliskan spesifikasi, kandungan, atau fitur dari produk yang ditawarkan. Contoh: “Mengandung Ginseng, Shampoo ABC Mengurangi Kerontokan Rambut”.

  • AdvantageJelaskan fungsi dari fitur yang melekat pada produk. Contoh: “Ginseng adalah tanaman herbal alami yang dapat memperkuat akar rambut dan menjaga kesehatan kulit kepala.”
  • BenefitSampaikan manfaat dari produk yang ditawarkan. Contoh: “Rontok berkurang, helai rambut jadi makin sehat dan kuat!” 

Formula Copywriting AIDCA 

AIDCA merupakan formula copywriting yang dikembangkan dari AIDA. Formula ini terdiri dari aspek attention, interest, desire, conviction, dan action. Berikut penjelasan dan contohnya:

  • Attention: Berikan copy yang catchy untuk mendapat perhatian audiens. Contoh: “8 Dari 10 Orang Lebih Suka Delivery Makanan daripada Masak Sendiri”.
  • InterestTingkatkan ketertarikan audiens supaya merasa lebih relate dengan produk atau layanan kamu. Contoh: “Delivery makanan super praktis, tapi kalau keseringan bisa bikin dompet meringis.”
  • DesireBuat audiens semakin ingin mengetahui produk kamu. Contoh: “Eits, sekarang ada aplikasi delivery makanan yang super murah, lho!”
  • ConvictionYakinkan audiens agar semakin tertarik dengan produk. Contoh: “GRATIS untuk pemakaian seminggu pertama!”
  • ActionBeri dorongan pada audiens untuk membeli yang kita tawarkan. Contoh: “Persediaan terbatas, sign up sekarang sebelum kehabisan!” 


⁠Kesimpulan

Jadi, buat kamu yang tertarik bekerja di bidang digital marketing, khususnya yang berhubungan dengan tulis-menulis, copywriting adalah skill yang tidak boleh kamu lewatkan. 

Selain menambah wawasan seputar copywriting, jangan lupa imbangi dengan latihan. Kamu bisa berlatih dengan merombak tagline dari suatu brand atau mencoba menulis copy untuk website.

Sambil belajar dan latihan, tidak ada salahnya sekalian browsing lowongan kerja sebagai copywriter di situs JobStreet.

Kunjungi website JobStreet sekarang dan download aplikasinya di Apple App Store atau  Google Play Store agar lebih mudah.


⁠Pertanyaan Seputar Copywriting 

  1. Apa itu copywriting dan contohnya? 
    Copywriting adalah keahlian menulis teks bersifat persuasif untuk mendorong target audiens melakukan tindakan tertentu, seperti mendaftar subscription, membeli produk, mengunjungi website, dan sebagainya.  

    ⁠Beberapa contoh copywriting adalah teks pada konten media sosial, landing page di situs web, billboard, tagline, slogan, e-mail marketing, serta CTA. 
  2. Bagaimana cara membuat copywriting? 
    Cara membuat copywriting adalah sebagai berikut: 
    ⁠- Pahami produk atau jasa yang ditawarkan; 
    ⁠- Riset kebutuhan dan keinginan audiens; 
    ⁠- Pilih headline yang memikat perhatian; 
    ⁠- Susun headline dengan kalimat pendukung yang menarik; 
    ⁠- Rancang copy berkualitas tinggi; 
    ⁠- Tutup dengan CTA. 
  3. Apa saja formula copywriting? 
    Berikut beberapa formula copywriting yang umum digunakan: 
    ⁠- AIDA: attention, interest, desire, dan action
    ⁠- AIDCA: attention, interest, desire, conviction, dan action
    ⁠- PPPP: picture, promise, prove, dan push
    ⁠- BAB: before, after, dan bridge
    ⁠- PAS: problem, agitate, dan solution
    ⁠- 4-C: clear, concise, compelling, dan credible
    ⁠- FAB: feature, advantage, dan benefit. 
  4. Jenis copywriting apa saja? 
    Jenis-jenis copywriting meliputi: 
    ⁠- Copywriting pemasaran; 
    ⁠- Copywriting respons langsung; 
    ⁠- Copywriting brand; 
    ⁠- Copywriting media sosial; 
    ⁠- Copywriting teknis; 
    ⁠- Copywriting e-mail
    ⁠- Copywriting SEO;
    ⁠- Copywriting iklan online
    ⁠- Copywriting kreatif;
    ⁠- Copywriting B2B & B2C. 
  5. Siapa yang mengerjakan copywriting? 
    Orang yang mengerjakan copywriting disebut sebagai copywriter
  6. Apa bentuk copywriting yang paling mudah? 
    Mudah dipahami atau tidaknya suatu copywriting adalah relatif. Hal ini bergantung pada produk yang ditawarkan, informasi yang dikumpulkan, hingga formula yang digunakan. Namun, salah satu formula yang paling umum dipakai oleh copywriter adalah AIDA. 

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.