Apa itu Arsitek? Ini Tugas, Gaji, dan Prospeknya

Apa itu Arsitek? Ini Tugas, Gaji, dan Prospeknya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 08 May, 2024
Share

Arsitek adalah sosok penting di balik bangunan-bangunan yang kamu temui. Perannya sangat besar dalam merancang desain bangunan sesuai kebutuhan klien. 

Meski begitu, pekerjaan arsitek lebih dari sekadar membuat gambar sketsa bangunan. Saat menjalankan tugasnya, arsitek akan melibatkan unsur seni, teknik, dan matematika. 

Nah, buat kamu yang tertarik berkarier sebagai arsitek, artikel ini akan membantumu memahami apa itu arsitek. Kamu juga akan belajar soal tugas dan tanggung jawab arsitek hingga perbedaannya dari profesi serupa lainnya dalam artikel ini. Yuk, simak informasinya sampai akhir! 


⁠Apa Itu Arsitek? 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arsitek adalah ahli dalam merancang dan menggambar bangunan, jembatan, dan sebagainya biasanya sekaligus sebagai pengawas konstruksi. 

Jika dilihat dari asal katanya, arsitektur berasal dari bahasa Yunani, yakni ‘archee’ dan ‘tectoon’. Arti "archee" adalah awal, asli, dan utama. Adapun pengertian tectoon adalah kokoh dan stabil. Jadi, kalau digabungkan menjadi archeetectoon yang artinya orisinal (asli) dan kokoh.

Di Indonesia sendiri, arsitek merupakan profesi yang diakui secara hukum. Pengakuan tersebut tertuang dalam Undang-Undang (UU) No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek. Mengacu pada UU tersebut, arsitek merujuk pada seseorang yang menjalankan praktik arsitek.  

Praktik arsitek, sebagaimana dijelaskan pada UU tersebut mencakup aktivitas untuk menghasilkan karya arsitektur. Aktivitas ini meliputi perencanaan, perancangan, pengkajian, dan/atau pengawasan terhadap bangunan gedung dan lingkungannya, serta hal-hal terkait kota dan kawasan. 

Lalu, arsitek kerja di mana? Seorang arsitek bisa kerja di perusahaan swasta hingga instansi pemerintahan. Hasil karya arsitektur berupa rumah, apartemen, bangunan komersial, taman, jembatan, hingga bangunan bersejarah. 

Dalam menghasilkan karya arsitektur tersebut, arsitek harus memperhatikan aspek fungsional, keselamatan, dan keamanannya. Oleh karena itulah, kamu wajib memiliki lisensi profesional jika ingin menjadi arsitek. Untuk melakukan praktik di Indonesia, kamu juga harus memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek. 

Adanya lisensi menjadi bukti sah bahwa kamu memenuhi kualifikasi penyelenggaraan kegiatan praktik arsitek.


⁠Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Arsitek 

Pada umumnya arsitek memiliki tugas dan tanggung jawab yang serupa, yaitu: 

Merancang dan merencanakan bangunan 

Arsitek bertugas merancang dan merencanakan bangunan sesuai permintaan dan kebutuhan klien. Untuk menyusun konsep pra-rancangan, kamu harus mengolah dan menganalisis data dari klien. 

Konsep tersebut akan digunakan untuk menggambar bentuk dan pola arsitektur. Dalam penyusunannya, arsitek harus menjabarkan nilai fungsional bangunan ke dalam bentuk diagram. Apabila klien menyetujui pra-rancangan, arsitek akan mengembangkannya menjadi rancangan. 

Bekerja sama dengan klien dan kontraktor 

Seorang arsitek tidak bisa bekerja sendiri. Itulah kenapa tugas arsitek juga mencakup kerja sama dengan klien dan kontraktor. Arsitek harus aktif berkomunikasi dengan klien untuk memastikan bahwa hasil desain bangunan sudah sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Selain itu, kamu juga bertanggung jawab dan bekerja sama dengan kontraktor. Kerja sama ini terjalin setelah klien menyetujui rancangan desain bangunan. Kontraktor inilah yang bertanggung jawab atas pendirian konstruksi dan bangunan berdasarkan rancangan arsitek. 

Menyusun RAB dan dokumen lainnya 

Arsitek juga perlu menghitung rencana anggaran biaya (RAB) yang dibutuhkan. Nah, di sinilah pengetahuan matematika akan dibutuhkan. Kamu harus menghitung luas bangunan terlebih dulu agar dapat menentukan jumlah material. 

Arsitek juga mempersiapkan dokumen lainnya, terutama yang terkait dengan kebutuhan pelelangan. Dokumen ini berupa Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan (RKS) serta Daftar Volume (Bill of Quantity/BQ). 

Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan kode bangunan 

Salah satu tanggung jawab arsitek adalah mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia. Hal ini mencakup UU, standar arsitektur, hingga kode bangunan.  

Seluruh kebijakan tersebut ada untuk menjamin keamanan dan keselamatan sumber daya manusia (SDM) yang terlibat, baik arsitek, kontraktor, tukang, hingga para penghuni nanti.  

Melakukan pengawasan 

Tugas arsitek tidak berhenti begitu saja setelah mereka selesai membuat detail rancangan. Setelahnya, arsitek juga bertanggung jawab mengelola dan mengawasi pembangunan proyek secara berkala. 

Tujuannya untuk memastikan agar konstruksi bangunan sesuai dengan desain dan pengerjaannya tepat waktu. 

Mengikuti perkembangan teknologi dan tren terbaru dalam arsitektur 

Terakhir dan tak kalah penting, tugas arsitek adalah memahami tren terkini dalam arsitektur. Kamu harus selalu up-to-date jika ada perkembangan terkait arsitektur dan juga teknologi.  

Dengan begitu, nantinya kamu bisa memenuhi kebutuhan klien yang terus berkembang. Selain itu, penggunaan inovasi teknologi juga dapat meningkatkan efisiensi proses kerja. 

Namun, perlu diingat bahwa seluruh tugas dan tanggung jawab tersebut bersifat umum. Detail tugas dan tanggung jawab arsitek tergantung pula pada jenis profesinya, ya! 


⁠Jenis Profesi Arsitek 

Denah rumah buatan arsitek dalam layar laptop. (Image by energepic.com on Pexels)

Jenis profesi arsitek terdiri dari arsitek interior, komersial, industri, perumahan, desain berkelanjutan, konservasi, lanskap. Berikut ini penjelasan perbedaannya:

Arsitek interior 

Fokus utama arsitek interior adalah menciptakan pengalaman menyenangkan bagi para penghuni bangunan. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, arsitek interior bertugas mendesain penataan pintu, dinding, pencahayaan, material, dan perabotan sesuai kondisi bangunan dan kebutuhan klien. 

Arsitek komersial 

Jenis arsitek satu ini fokus merancang arsitektur bangunan untuk keperluan bisnis atau komersial. Contoh karya arsitek komersial bisa berupa gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, restoran, dan ruko bisnis.  

Arsitek industri 

Ada pula jenis arsitek industri. Jika kamu memilih jenis ini, kamu akan merancang bangunan untuk aktivitas industri, manufaktur, dan produksi. Salah satu contohnya adalah bangunan pabrik. 

Arsitek perumahan 

Arsitek perumahan bertugas merancang, mengembangkan, hingga membangun rumah-rumah di area perumahan. Biasanya, rancangan bangunan rumah akan sesuai dengan konsep perumahan tersebut. 

Arsitek desain berkelanjutan  

Profesi satu ini fokus terhadap arsitektur berkelanjutan atau disebut juga dengan arsitektur hijau. Dalam praktiknya, arsitek akan berupaya meminimalisir dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan.  

Caranya dengan meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga, bahan, ruang pengembangan, dan ekosistem lingkungan secara keseluruhan. 

Arsitek konservasi 

Tanggung jawab seorang arsitek konservasi adalah melestarikan dan memelihara suatu bangunan utuh. Hal ini dikenal juga dengan istilah konservasi arsitektur. Tujuannya adalah memperpanjang usia bangunan agar dapat bertahan lebih lama. 

Arsitek lanskap 

Sebagai arsitek lanskap, kamu bertanggung jawab merancang desain bagian luar ruangan, seperti kebun atau taman. 

Lantas, untuk yang mengambil spesialisasi lanskap, kuliah arsitek jurusan apa yang harus diambil? Jurusan kuliah yang harus kamu ambil tetaplah arsitektur. Namun, biasanya kamu juga perlu menguasai ilmu tambahan seperti desain penanaman dan manajemen air hujan.


⁠Berapa Gaji Seorang Arsitek? 

Banyaknya jenis profesi tersebut menjadi bukti bahwa arsitek menawarkan prospek kerja yang bagus. Apalagi, gaji yang ditawarkan juga cukup menjanjikan. Memangnya, berapa gaji arsitek? 

Menurut data Jobstreet, gaji arsitek di Indonesia berkisar antara Rp5-7 juta per bulan. Jumlah tersebut bahkan bisa lebih tinggi, bergantung pada skill dan pengalaman masing-masing arsitek.

Misalnya, untuk level manajer dan direktur, gaji arsitek bisa mencapai Rp15-50 juta per bulan. 

Setelah mengetahui berapa gaji arsitek, apakah kamu jadi makin tertarik menekuni profesi satu ini? Jika iya, kamu harus menempuh pendidikan di bidang arsitektur terlebih dulu.  


⁠Perbedaan Arsitek dan Arsitektur 

Arsitektur merupakan ilmu yang mempelajari tentang perencanaan dan rancang bangun ruang serta bangunan. Hal itu meliputi ruang, bangunan, kawasan, hingga perabot. Sementara itu, arsitek adalah orang yang mempelajari ilmu arsitektur tersebut.  

Agar bisa menjalankan praktik, kamu harus jadi lulusan pendidikan S1 Arsitektur terlebih dulu. Kamu juga perlu menjalani Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) dan lulus pendidikan S2 Arsitektur. Kemudian, lanjutkan dengan program magang selama jangka waktu tertentu. 

Seluruh syarat tersebut perlu kamu penuhi agar bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA). STRA inilah yang menjadi bukti tertulis sah bahwa kamu bisa melakukan praktik arsitek. 


⁠Perbedaan Arsitek dengan Profesi Lainnya 

Selain arsitek, ada berbagai profesi lain yang juga melibatkan perancangan konstruksi bangunan. Tak heran, kalau banyak orang sulit membedakan perbedaan arsitek dengan teknik sipil, insinyur, drafter, hingga desainer interior. 

Nah, agar kamu lebih memahami profesi ini, yuk kita simak perbedaan arsitek dengan profesi lainnya: 

Perbedaan Arsitek dan Teknik Sipil 

Perbedaan arsitek dan teknik sipil bisa kamu lihat dari cakupan pekerjaannya. Sebagai arsitek, kamu fokus merancang proyek-proyek yang berhubungan dengan ruang, bangunan, dan kawasan.  

Sementara itu, cakupan pekerjaan teknik sipil lebih luas daripada arsitek. Orang yang ahli dalam bidang sipil dikenal juga dengan insinyur sipil

Teknik sipil fokus pada implementasi teknologi serta pengembangan metode pembangunan untuk infrastruktur. Jadi, proyek sipil bisa mencakup bangunan, jembatan, transportasi, hingga sistem pengelolaan air. 

Perbedaan Arsitek dan Insinyur 

Sebetulnya, arsitek dan insinyur bergerak pada bidang yang sama. Namun, perbedaan insinyur dan arsitek terletak pada detail pekerjaan.  

Arsitek lebih fokus pada aspek perancangan dan pengawasan. Di sisi lain, insinyur bertanggung jawab atas aspek teknis pelaksanaan konstruksi. Jadi, keduanya sangat mungkin untuk melakukan kolaborasi dalam satu proyek yang sama. 

Perbedaan Arsitek dan Drafter 

Kamu bisa melihat perbedaan drafter dan arsitek dari rincian pekerjaan masing-masing. Arsitek bertugas merancang proyek arsitektur. Dalam pekerjaannya, seorang arsitek harus bisa perencanaan tata letak, konsep desain, hingga pemilihan bahan.  

Di lain sisi, drafter adalah orang yang akan membuat rencana teknis dan gambar sesuai instruksi dari arsitek. Dengan begitu, drafter dan arsitek merupakan profesi yang saling berhubungan. 

Perbedaan Arsitek dan Desainer Interior 

Nyatanya, terdapat perbedaan antara arsitek dan desainer interior. Arsitek bertugas merancang interior dan eksterior dari lingkungan yang akan dibangun. Sementara itu, desain interior fokus meningkatkan nilai estetika di dalam suatu ruangan. 

Seorang desainer interior juga tidak membutuhkan lisensi untuk bisa praktik kerja. Hal ini berbeda dari profesi arsitek yang wajib mendapatkan lisensi terlebih dulu.


⁠Syarat Menjadi Arsitek 

Syarat untuk menjadi arsitek terbagi menjadi tiga hal utama. Hal-hal ini mencakup pendidikan, keterampilan, dan lisensi. Berikut penjelasan ketiganya:

Pendidikan dan kualifikasi 

Jika tertarik menjadi arsitek, kamu perlu memiliki gelar sarjana (S1) di bidang arsitektur. Kemudian, kamu harus mengikuti Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) dan lulus uji kompetensi.  

Selanjutnya, kamu harus menempuh pendidikan S2 Arsitektur agar bisa menjadi arsitek profesional. Lalu, diikuti dengan melaksanakan program magang selama beberapa tahun. 

Keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan 

Agar bisa menjalankan tugas dan tanggung dengan baik, terdapat skill yang harus dimiliki arsitek. Beberapa di antaranya adalah: 

Sertifikasi dan lisensi 

Syarat menjadi arsitek juga mencakup sertifikasi, lisensi, hingga uji kompetensi. Lisensi ini berupa Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) untuk bisa melakukan praktik arsitek.  

Selain itu, sertifikasi lain yang juga sebaiknya kamu miliki sebagai arsitek adalah Izin Pelaku Teknis Bangunan (IPTB) dan Standar Kompetensi Arsitektur (SKA).

Adapun arsitek juga perlu mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan Dewan Arsitek Indonesia (DAI). Kompetensi arsitek terbagi menjadi tiga, yakni Arsitek Pratama, Arsitek Madya, dan Arsitek Utama.


⁠Cara Menjadi Arsitek 

Seorang arsitek sedang membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek rumah. (Image by Karolina Grabowska on Pexels)

Jika sudah memahami seluruh syarat tersebut, saatnya kamu memulai perjalanan untuk menjadi arsitek. Sebab, perjalanan menjadi seorang arsitek membutuhkan proses panjang. 

Untuk mempersiapkan diri, kamu bisa memperhatikan cara berikut ini: 

Lulusan arsitektur 

Salah satu syarat utama menjadi arsitek adalah harus lulus pendidikan S1 Arsitektur. Oleh sebab itu, mulailah proses dengan memilih sekolah arsitektur. Cari tahu apa saja universitas yang memiliki jurusan arsitektur.  

Sebaiknya, pilihlah sekolah yang juga menyediakan program PPAr. Apalagi mengingat bahwa PPAr termasuk syarat menjadi arsitek. Kamu bisa menemukan berbagai perguruan tinggi penyelenggara PPAr yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Bekali diri dengan kemampuan yang dibutuhkan 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat sejumlah skill yang harus dimiliki arsitek. Kemampuan ini sangat penting untuk kamu miliki karena mendukung tugas dan tanggung jawab. 

Contohnya seperti critical thinkingpemikiran kreatif, kemampuan numerik dan artistik. Jadi, pastikan kamu mengembangkan berbagai skill tersebut, ya. 

Dapatkan pengalaman kerja 

Calon arsitek juga wajib memiliki pengalaman kerja atau magang. Pasalnya, kamu baru bisa mendaftar lisensi STRA jika sudah mengikuti proses program magang minimal dua tahun.  

Alternatifnya, lisensi STRA juga bisa diperoleh kalau mempunyai pengalaman minimal sepuluh tahun. 

Dapatkan sertifikasi 

Sudah memenuhi syarat-syarat di atas? Cara menjadi arsitek selanjutnya adalah mendaftarkan diri untuk mendapat lisensi STRA.  

Cara mendapatkan STRA bisa mengunjungi situs Dewan Arsitek Indonesia sebagai penerbit lisensi STRA.

Bangun portofolio yang kuat 

Kalau ingin menjadi arsitek yang profesional, kamu juga membutuhkan portofolio. Kumpulkan proyek yang pernah kamu kerjakan dalam portofolio kamu.  

Buatlah file khusus untuk mengompilasi proyek-proyek tersebut, bisa dalam bentuk online maupun offline. Jelaskan nama dan konsep setiap proyek, serta peran kamu dalam proyek arsitektur tersebut. 

Jalinlah koneksi dengan profesional di bidang arsitektur 

Tak kalah penting, jalinlah koneksi dengan para ahli dan profesional di bidang arsitektur. Koneksi tersebut bisa dengan sesama arsitek maupun profesi lain bekerja di bidang terkait, seperti insinyur sipil, kontraktor, drafter, dan desainer interior.  

Dengan banyaknya koneksi, kamu punya peluang lebih besar untuk mendapat proyek arsitektur.


⁠Prospek Kerja di Bidang Arsitek 

Arsitek merupakan profesi yang cukup spesifik. Kamu perlu memenuhi sejumlah syarat dan mengikuti berbagai tahapan untuk bisa menekuni profesi tersebut. 

Namun, dunia arsitek sendiri sebetulnya menawarkan prospek kerja yang cukup luas. Berikut penjelasannya:

Peluang kerja yang luas di berbagai bidang 

Sebetulnya, arsitek kerja di mana? Pilihannya cukup beragam, lho. Sebagai arsitek yang memiliki lisensi STRA, kamu bisa bekerja di studio arsitektur. Opsi lainnya kamu bisa bergabung dengan instansi pemerintah untuk merencanakan tata kota. 

Dengan latar belakang pendidikan S1 Arsitektur, kamu juga bisa bekerja sebagai konsultan desain arsitektur, perencana kota, ahli teknologi arsitektur, manajer konstruksi, hingga dosen pendidikan tinggi. 

Permintaan yang tinggi di industri konstruksi dan properti 

Luasnya prospek kerja arsitek juga tidak terlepas dari permintaan yang tinggi. Sebab, ada banyak sekali industri konstruksi dan properti, terutama di kota-kota besar. 

Pembangunan seperti apartemen, pusat perbelanjaan, dan perumahan pasti membutuhkan jasa arsitek.  

Gaji yang kompetitif 

Besarnya tugas dan tanggung jawab arsitek berbanding lurus dengan gaji yang bisa diterima. Gaji arsitek terbilang cukup kompetitif, bahkan bisa mencapai hingga puluhan juta setiap bulannya. 

Jumlah tersebut bisa bertambah seiring dengan meningkatnya jam terbang seorang arsitek. Alhasil, kamu pun punya potensi penghasilan yang tinggi.


⁠Kesimpulan 

Arsitek adalah sosok penting yang merancang, mengkaji, hingga mengawasi setiap bangunan. Profesi ini menggabungkan desain dengan unsur seni, teknik, keamanan lingkungan, dan matematika. 

Pekerjaan di industri ini menjadi favorit orang sejak dulu dan terus berkembang. Jika tertarik menjadi arsitek, pilihlah pendidikan yang relevan dan kembangkan diri dengan kemampuan yang sudah dijelaskan di atas. 

Lalu, perhatikan detail penting yang dapat membantumu meraih cita-cita sebagai arsitek profesional, ya!

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Arsitek 

  1. Apakah perlu memiliki bakat seni untuk menjadi arsitek? 
    ⁠Meski tidak wajib, tetapi sebaiknya kamu mengasah nilai seni dan estetika. Hal tersebut akan dibutuhkan dalam merancang karya arsitektur. Apalagi, pada masa awal kuliah S1 Arsitektur, kamu akan berkenalan dengan aspek estetika. 
  2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi arsitek? 
    ⁠Masing-masing orang bisa memiliki waktu tempuh yang berbeda. Kamu akan membutuhkan waktu kurang lebih 9 tahun untuk memulai karier sebagai arsitek profesional. Rinciannya yaitu kuliah S1 Arsitektur selama 4 tahun, mengikuti program PPAr selama setahun, dan melanjutkan kuliah S2 Arsitektur selama dua tahun.

    ⁠⁠Setelah itu, kamu harus memenuhi syarat pengalaman magang minimal dua tahun untuk mendapatkan lisensi STRA. ⁠Jika tanpa magang, kamu harus melakukan praktik kerja minimal 10 tahun untuk mendapatkan STRA. 
  3. Bagaimana cara menjadi arsitek yang sukses? 
    ⁠Untuk menjadi arsitek yang sukses, kamu bisa memperhatikan cara berikut: 
    ⁠- Pilih sekolah arsitektur.
    ⁠- Kembangkan keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan
    ⁠- Dapatkan pengalaman kerja
    ⁠- Raih sertifikasi
    ⁠- Bangun portofolio yang kuat
    ⁠- Jalinlah koneksi dengan profesional di bidang arsitektur
  4. Apa saja tantangan yang dihadapi Arsitek? 
    ⁠Berikut beberapa tantangan yang umumnya dihadapi arsitek: 
    ⁠- Kesulitan memahami permintaan dan kebutuhan klien 
    ⁠- Kesulitan menerjemahkan permintaan dan kebutuhan klien 
    ⁠- Pemilihan bahan bangunan
    ⁠- Menghadirkan nilai estetika

More from this category: Eksplorasi Karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.