Ketika ingin mengembangkan sebuah bisnis, perusahaan harus menjalin hubungan dengan stakeholder. Sebab, bisnis tidak bisa berjalan dan berkembang sendiri.
Nah, stakeholder adalah pihak yang berperan untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Masing-masing pihak ini memiliki kepentingan dan fokus yang berbeda. Tetapi, tujuan mereka sama, yaitu memajukan perusahaan.
Lalu, apa saja fungsi stakeholder? Yuk, kenali lebih dalam pengertian, jenis-jenis, dan berbagai fungsinya dalam artikel ini!
Jika diartikan langsung dari bahasa Inggris, definisi stakeholder adalah pemangku kepentingan. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks pemilik bisnis.
Melansir dari Investopedia, pengertian stakeholder adalah pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan. Hasil tindakan stakeholder dapat memengaruhi jalannya bisnis perusahaan. Selain itu, mereka juga akan terdampak jika terjadi sesuatu pada bisnisnya.
Beberapa contoh pemangku kepentingan dalam perusahaan adalah investor, karyawan, pelanggan, dan pemasok.
Selain stakeholder, dunia bisnis juga mengenal pihak penting lain yang bernama shareholder. Meski terdengar mirip, stakeholder dan shareholder merupakan dua hal yang berbeda.
Stakeholder merujuk kepada pihak-pihak yang hasil tindakannya dapat memengaruhi jalannya bisnis. Di sisi lain, shareholder mengacu kepada pemilik saham suatu perusahaan, organisasi, atau lembaga.
Selain pengertiannya, sudut pandang stakeholder dan shareholder dalam menjalankan bisnis juga berbeda.
Fokus utama stakeholder adalah mencapai target perusahaan dalam jangka panjang. Merekalah yang berperan untuk meningkatkan performa dan layanan kerja.
Sementara itu, fokus shareholder adalah pertumbuhan dan peningkatan keuntungan perusahaan. Sebab, keuntungan yang meningkat tentu akan membuat nilai saham ikut naik.
Setiap stakeholder memiliki pengaruh masing-masing terhadap jalannya suatu organisasi.
Nah, berdasarkan pengaruh yang diberikan tersebut, stakeholder terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Primary stakeholder adalah yang pihak yang berwenang menyusun kebijakan proyek dan programnya. Mereka inilah yang biasanya menjadi pihak penentu dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Contoh primary stakeholder adalah masyarakat yang terdampak langsung dari penyusunan kebijakan tertentu. Dalam perusahaan, stakeholder utama adalah manajer publik. Merekalah yang bertanggung jawab terhadap penetapan keputusan dan penerapannya.
Selanjutnya, ada pemangku kepentingan sekunder. Pihak ini tidak memiliki hubungan langsung dengan suatu kegiatan, program, atau kebijakan. Namun, mereka mendukung, memiliki kepedulian dan simpati yang tinggi. Jadi, mereka ikut menyampaikan opini.
Nah, opini itulah yang berpotensi mengubah keputusan atau sikap stakeholder utama. Contoh stakeholder pendukung adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga pemerintah, dan perguruan tinggi.
Apa yang dimaksud stakeholder kunci? Intinya, mereka merupakan kelompok eksekutif yang memiliki wewenang resmi terhadap keputusan. Contohnya di Indonesia adalah pemerintah dan tim ahlinya.
Pihak ini bertanggung jawab atas pelaksanaan suatu program termasuk dalam stakeholder kunci.
Stakeholder juga dibedakan berdasarkan perannya di perusahaan. Ada dua jenis pemangku kepentingan, yaitu stakeholder internal dan eksternal.
Kedua jenis ini bisa ditemukan dalam berbagai organisasi atau lembaga. Sementara itu, stakeholder internal maupun eksternal biasanya lebih sering terdapat di perusahaan.
Yuk, simak penjelasan perbedaan keduanya:
Internal stakeholder adalah kelompok eksekutif yang berwenang langsung dengan aktivitas bisnis. Pihak ini turut terpengaruh oleh hasil bisnis yang dijalankan perusahaan.
Artinya, stakeholder internal memiliki kepentingan langsung, bisa berupa kepemilikan, pekerjaan, atau investasi.
Adapun contoh stakeholder internal antara lain:
Pengertian stakeholder eksternal adalah pihak yang tidak terlibat langsung terhadap jalannya perusahaan.
Namun, mereka bisa memengaruhi perusahaan dalam menentukan keputusan, kebijakan, atau tindakan.
Lalu, siapa saja yang termasuk dalam stakeholder eksternal? Berikut ini beberapa di antaranya:
Ketika membahas tentang apa itu stakeholder, sulit untuk tidak menyebutkan peran mereka. Setiap jenis stakeholder mungkin memiliki fungsi yang berbeda di perusahaan.
Namun, peran stakeholder secara umum adalah sebagai berikut:
Beberapa stakeholder tertentu mempunyai kekuasaan untuk mengambil keputusan terkait jalannya perusahaan, terutama jajaran direksi dan pemilik perusahaan.
Bahkan, mereka juga biasanya berwenang untuk menunjuk pengangkatan manajemen tingkat senior.
Itulah kenapa mereka umumnya terlibat dalam mayoritas keputusan yang bersifat besar, seperti keputusan tentang akuisisi atau likuidasi perusahaan.
Peran lain dari stakeholder perusahaan adalah manajemen personalia. Maksud peran ini adalah stakeholder bisa turun tangan langsung dalam manajemen perusahaan.
Sebagai contoh, Stakeholder bisa memberikan rekomendasi, masukan, atau keputusan untuk operasional suatu departemen.
Investor juga menjadi salah satu jawaban ketika membahas tentang siapa saja stakeholder perusahaan. Nah, mereka berhak memutuskan untuk mengurangi atau menambah investasi.
Biasanya, para investor melakukan hal tersebut dengan menilai performa dan kondisi keuangan perusahaan. Dengan kata lain, mereka bisa saja mengambil keputusan krusial, terutama yang terkait dengan strategi bisnis demi perkembangan perusahaan dan investasi.
Aktivitas corporate social responsibility (CSR) juga termasuk salah satu peran stakeholder. Pihak-pihak berkepentingan ini harus memastikan bahwa keputusannya tidak merugikan perusahaan dalam jangka panjang.
Untuk itu, CSR juga bisa ditujukan untuk para stakeholder lainnya, seperti konsumen, karyawan, pemasok, hingga masyarakat sekitar.
Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menjadi rekan yang baik bagi para konsumen. Hal ini biasanya dilakukan melalui pendekatan Customers Relation Management (CRM).
Dengan pendekatan ini, perusahaan berupaya memberikan manfaat yang baik melalui penjualan produk. Ketika konsumen merasakan manfaat tersebut, harapannya mereka akan melakukan pembelian ulang.
Supplier atau pemasok menyediakan bahan baku untuk produksi. Mengingat pentingnya pemasok, perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan mereka.
Banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari jujur dalam bekerja sama, mengutamakan toleransi dan saling menghargai. Demi menjaga hubungan baik dengan pemasok, perusahaan wajib selalu tepat waktu membayar tagihan serta aktif bertukar informasi.
Peran stakeholder dalam tanggung jawab lingkungan memang berhubungan langsung dengan kelestarian lingkungan. Beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakan sekitar adalah dengan memberikan bantuan sosial.
Selain itu, perusahaan juga bisa mendirikan fasilitas umum, mengadakan program beasiswa, menyediakan layanan check up kesehatan gratis, dan sebagainya.
Demi kelancaran bisnis, sebuah perusahaan wajib menjalankan stakeholder management atau pengelolaan stakeholder secara optimal. Inti dari stakeholder engagement adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dengan melibatkan pihak terkait.
Keterlibatan ini begitu penting karena stakeholder bisa memengaruhi atau dipengaruhi keputusan. Ada sejumlah langkah agar stakeholder engagement dan management berjalan baik. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan:
Mengingat ada banyak jenis stakeholder, perusahaan perlu melakukan identifikasi yang baik. Kelompokkan stakeholder sesuai kepentingan dan pengaruh yang diberikan terhadap perusahaan.
Supaya lebih mudah, perusahaan bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut:
Selanjutnya, perusahaan perlu menganilisis dan memilah stakeholder berdasarkan pengaruh, dampak, serta kepentingan mereka terhadap perusahaan. Dari sini, bisa diketahui keinginan, kebutuhan, dan ekspektasi masing-masing stakeholder.
Lalu, berdasarkan hasil analisis tersebut, urutkan stakeholder berdasarkan kepentingan mereka terhadap perusahaan. Dengan begitu, bisa diketahui siapa saja stakeholder yang memiliki peran lebih besar.
Mengelola stakeholder secara tepat memerlukan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi mereka.
Hal ini bisa dilakukan dengan mewawancarai masing-masing stakeholder. Perusahaan bisa melakukannya secara formal maupun informal. Misalnya, perusahaan menunjuk salah satu anggota Divisi Humas, untuk bertemu santai para stakeholder.
Tak kalah penting, perusahaan juga perlu mengelola ekspektasi stakeholder. Umumnya, para stakeholder memiliki opini dan ekspektasi sendiri, terlebih tentang bagaimana inisiatif mereka harus berjalan dan berdampak positif.
Perusahaan tentu ingin memenuhi ekspektasi tersebut. Namun, terkadang bisa saja kondisi di lapangan berbeda dari harapan. Untuk itu, perusahaan perlu bersikap jujur dan transparan kepada stakeholder sejak awal. Tujuannya agar mereka dapat mengelola ekspektasi mereka.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa stakeholder sangat memengaruhi kelangsungan dan aktivitas bisnis sebuah perusahaan. Untuk itu, perusahaan wajib menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholder entah itu yang eksternal maupun internal.
Sebagai contoh, perusahaan harus memastikan lingkungan kerja nyaman dan semua hak karyawan terpenuhi agar aktivitas produksi terkait bisnis berjalan lancar.
Demi kelancaran bisnis, perusahaan juga harus menjaga kepercayaan stakeholder eksternal seperti pemasok dan pemerintah.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!