Stakeholder: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Perusahaan

Stakeholder: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Perusahaan
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 29 January, 2024
Share

Ketika ingin mengembangkan sebuah bisnis, perusahaan harus menjalin hubungan dengan stakeholder. Sebab, bisnis tidak bisa berjalan dan berkembang sendiri. 

Nah, stakeholder adalah pihak yang berperan untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Masing-masing pihak ini memiliki kepentingan dan fokus yang berbeda. Tetapi, tujuan mereka sama, yaitu memajukan perusahaan. 

Lalu, apa saja fungsi stakeholder? Yuk, kenali lebih dalam pengertian, jenis-jenis, dan berbagai fungsinya dalam artikel ini! 


⁠Apa Itu Stakeholder?  

Jika diartikan langsung dari bahasa Inggris, definisi stakeholder adalah pemangku kepentingan. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks pemilik bisnis.   

Melansir dari Investopedia, pengertian stakeholder adalah pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan. Hasil tindakan stakeholder dapat memengaruhi jalannya bisnis perusahaan. Selain itu, mereka juga akan terdampak jika terjadi sesuatu pada bisnisnya. 

Beberapa contoh pemangku kepentingan dalam perusahaan adalah investor, karyawan, pelanggan, dan pemasok.  


⁠Perbedaan Stakeholder dan Shareholder 

Selain stakeholder, dunia bisnis juga mengenal pihak penting lain yang bernama shareholder. Meski terdengar mirip, stakeholder dan shareholder merupakan dua hal yang berbeda.  

Stakeholder merujuk kepada pihak-pihak yang hasil tindakannya dapat memengaruhi jalannya bisnis. Di sisi lain, shareholder mengacu kepada pemilik saham suatu perusahaan, organisasi, atau lembaga. 

Selain pengertiannya, sudut pandang stakeholder dan shareholder dalam menjalankan bisnis juga berbeda. 

Fokus utama stakeholder adalah mencapai target perusahaan dalam jangka panjang. Merekalah yang berperan untuk meningkatkan performa dan layanan kerja.  

Sementara itu, fokus shareholder adalah pertumbuhan dan peningkatan keuntungan perusahaan. Sebab, keuntungan yang meningkat tentu akan membuat nilai saham ikut naik.  


⁠Jenis-jenis Stakeholder 

Dua orang pria perwakilan perusahaan sedang berbicara dengan stakeholder.

Setiap stakeholder memiliki pengaruh masing-masing terhadap jalannya suatu organisasi. 

Nah, berdasarkan pengaruh yang diberikan tersebut, stakeholder terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:  

1. Stakeholder utama (primer)  

Primary stakeholder adalah yang pihak yang berwenang menyusun kebijakan proyek dan programnya. Mereka inilah yang biasanya menjadi pihak penentu dalam pengambilan keputusan perusahaan.  

Contoh primary stakeholder adalah masyarakat yang terdampak langsung dari penyusunan kebijakan tertentu. Dalam perusahaan, stakeholder utama adalah manajer publik. Merekalah yang bertanggung jawab terhadap penetapan keputusan dan penerapannya.  

2. Stakeholder pendukung (Sekunder)  

Selanjutnya, ada pemangku kepentingan sekunder. Pihak ini tidak memiliki hubungan langsung dengan suatu kegiatan, program, atau kebijakan. Namun, mereka mendukung, memiliki kepedulian dan simpati yang tinggi. Jadi, mereka ikut menyampaikan opini.   

Nah, opini itulah yang berpotensi mengubah keputusan atau sikap stakeholder utama. Contoh stakeholder pendukung adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga pemerintah, dan perguruan tinggi.  

3. Stakeholder kunci  

Apa yang dimaksud stakeholder kunci? Intinya, mereka merupakan kelompok eksekutif yang memiliki wewenang resmi terhadap keputusan. Contohnya di Indonesia adalah pemerintah dan tim ahlinya. 

Pihak ini bertanggung jawab atas pelaksanaan suatu program termasuk dalam stakeholder kunci.  

Jenis stakeholder berdasarkan pengaruhnya 

Stakeholder juga dibedakan berdasarkan perannya di perusahaan. Ada dua jenis pemangku kepentingan, yaitu stakeholder internal dan eksternal. 

Kedua jenis ini bisa ditemukan dalam berbagai organisasi atau lembaga. Sementara itu, stakeholder internal maupun eksternal biasanya lebih sering terdapat di perusahaan. 

Yuk, simak penjelasan perbedaan keduanya: 

1. Stakeholder internal  

Internal stakeholder adalah kelompok eksekutif yang berwenang langsung dengan aktivitas bisnis. Pihak ini turut terpengaruh oleh hasil bisnis yang dijalankan perusahaan. 

Artinya, stakeholder internal memiliki kepentingan langsung, bisa berupa kepemilikan, pekerjaan, atau investasi. 

Adapun contoh stakeholder internal antara lain:

  • Perusahaan itu sendiri  
    ⁠Perusahaan pasti menjadi stakeholder internal. Sebab, perusahaan punya tugas paling penting dalam proses pengambilan keputusan manajerial. Keputusan ini bisa yang bersifat mandatory (wajib) atau voluntary (sukarela).
  • Pemegang saham  
    ⁠Merujuk pada arti stakeholder internal, contoh lain dari jenis ini adalah pemegang saham. Mereka berperan sebagai investor yang menyediakan modal supaya perusahaan bisa berjalan. Biasanya mereka melakukan fungsi pengawasan. Tujuannya untuk memastikan keuangan perusahan dan performa karyawan dalam kondisi baik.
  • Karyawan  
    ⁠Masih dari jenis internal, karyawan juga termasuk contoh stakeholder perusahaan. Tanpa karyawan, proses produksi dan berbagai tugas lain tentu tidak akan bisa berjalan. Perusahaan juga harus memiliki lingkungan kerja yang kondusif agar karyawan bisa bekerja dengan baik.

2. Stakeholder eksternal  

Pengertian stakeholder eksternal adalah pihak yang tidak terlibat langsung terhadap jalannya perusahaan. 

Namun, mereka bisa memengaruhi perusahaan dalam menentukan keputusan, kebijakan, atau tindakan.  

Lalu, siapa saja yang termasuk dalam stakeholder eksternal? Berikut ini beberapa di antaranya:⁠

  • Pemasok  
    Pemasok atau supplier adalah pihak yang menyediakan bahan baku kepada perusahaan untuk melakukan proses produksi. Jika pemasok terlambat mengirim bahan baku, perusahaan akan telat menjalankan produksi. Alhasil, proses distribusi, pemasaran, dan manajemen rantai pasok juga ikut terhambat.
  • Konsumen  
    ⁠Konsumen memang merupakan orang-orang yang menggunakan produk buatan perusahaan. Namun, lebih dari itu, mereka juga berperan sebagai pengamat juga. Testimoni positif dari konsumen dapat meningkatkan pemasukan perusahaan. Begitu juga sebaliknya, testimoni negatif berisiko menurunkan angka penjualan.
  • Bank  
    Pihak lain yang termasuk dalam stakeholder eksternal perusahaan adalah bank. Perusahaan akan memerlukan bank untuk mendapatkan pinjaman modal demi pengembangan bisnis.
  • Kompetitor  
    ⁠Kompetitor atau pesaing juga termasuk pemangku kepentingan eksternal. Perusahaan sebaiknya melakukan analisa kompetitor agar bisa lebih termotivasi untuk menerapkan inovasi menarik.
  • Pemerintah  
    ⁠Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan untuk menerbitkan izin pendirian hingga operasional perusahaan. Kebijakan-kebijakan tertentu yang dikeluarkan pemerintah juga bisa memengaruhi jalannya dunia bisnis dan perusahaan. Misalnya, seperti peraturan pajak atau ekspor-impor.  


⁠Fungsi dan Peran Stakeholder di Perusahaan  

Ketika membahas tentang apa itu stakeholder, sulit untuk tidak menyebutkan peran mereka. Setiap jenis stakeholder mungkin memiliki fungsi yang berbeda di perusahaan. 

Namun, peran stakeholder secara umum adalah sebagai berikut:  

Membuat keputusan  

Beberapa stakeholder tertentu mempunyai kekuasaan untuk mengambil keputusan terkait jalannya perusahaan, terutama jajaran direksi dan pemilik perusahaan.

Bahkan, mereka juga biasanya berwenang untuk menunjuk pengangkatan manajemen tingkat senior.   

Itulah kenapa mereka umumnya terlibat dalam mayoritas keputusan yang bersifat besar, seperti keputusan tentang akuisisi atau likuidasi perusahaan.  

Manajemen personalia  

Peran lain dari stakeholder perusahaan adalah manajemen personalia. Maksud peran ini adalah stakeholder bisa turun tangan langsung dalam manajemen perusahaan. 

Sebagai contoh, Stakeholder bisa memberikan rekomendasi, masukan, atau keputusan untuk operasional suatu departemen.  

Pendukung keuangan  

Investor juga menjadi salah satu jawaban ketika membahas tentang siapa saja stakeholder perusahaan. Nah, mereka berhak memutuskan untuk mengurangi atau menambah investasi.   

Biasanya, para investor melakukan hal tersebut dengan menilai performa dan kondisi keuangan perusahaan. Dengan kata lain, mereka bisa saja mengambil keputusan krusial, terutama yang terkait dengan strategi bisnis demi perkembangan perusahaan dan investasi.  

Corporate social responsibility  

Aktivitas corporate social responsibility (CSR) juga termasuk salah satu peran stakeholder. Pihak-pihak berkepentingan ini harus memastikan bahwa keputusannya tidak merugikan perusahaan dalam jangka panjang. 

Untuk itu, CSR juga bisa ditujukan untuk para stakeholder lainnya, seperti konsumen, karyawan, pemasok, hingga masyarakat sekitar.  

Tanggung jawab konsumen  

Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menjadi rekan yang baik bagi para konsumen. Hal ini biasanya dilakukan melalui pendekatan Customers Relation Management (CRM).  

Dengan pendekatan ini, perusahaan berupaya memberikan manfaat yang baik melalui penjualan produk. Ketika konsumen merasakan manfaat tersebut, harapannya mereka akan melakukan pembelian ulang.  

Tanggung jawab pemasok  

Supplier atau pemasok menyediakan bahan baku untuk produksi. Mengingat pentingnya pemasok, perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan mereka.   

Banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari jujur dalam bekerja sama, mengutamakan toleransi dan saling menghargai. Demi menjaga hubungan baik dengan pemasok, perusahaan wajib selalu tepat waktu membayar tagihan serta aktif bertukar informasi.

Tanggung jawab lingkungan  

Peran stakeholder dalam tanggung jawab lingkungan memang berhubungan langsung dengan kelestarian lingkungan. Beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakan sekitar adalah dengan memberikan bantuan sosial. 

Selain itu, perusahaan juga bisa mendirikan fasilitas umum, mengadakan program beasiswa, menyediakan layanan check up kesehatan gratis, dan sebagainya.  


⁠Cara Mengelola Stakeholder dalam Perusahaan  

Seorang investor sedang berbicara dengan perwakilan perusahaan terkait hubungan stakeholder.

Demi kelancaran bisnis, sebuah perusahaan wajib menjalankan stakeholder management atau pengelolaan stakeholder secara optimal. Inti dari stakeholder engagement adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dengan melibatkan pihak terkait.   

Keterlibatan ini begitu penting karena stakeholder bisa memengaruhi atau dipengaruhi keputusan. Ada sejumlah langkah agar stakeholder engagement dan management berjalan baik. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan:  

Identifikasi stakeholder

Mengingat ada banyak jenis stakeholder, perusahaan perlu melakukan identifikasi yang baikKelompokkan stakeholder sesuai kepentingan dan pengaruh yang diberikan terhadap perusahaan. 

Supaya lebih mudah, perusahaan bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut:

  • Siapa saja stakeholder perusahaan?
  • Apa saja kepentingan mereka? 
  • Tanggung jawab sosial seperti apa yang harus dijalankan?
  • Tantangan dan peluang seperti apa yang dimiliki oleh stakeholder?
  • Apa keputusan yang perlu diambil dalam menjalankan tanggung jawab kepada stakeholder?

Prioritaskan stakeholder  

Selanjutnya, perusahaan perlu menganilisis dan memilah stakeholder berdasarkan pengaruh, dampak, serta kepentingan mereka terhadap perusahaan. Dari sini, bisa diketahui keinginan, kebutuhan, dan ekspektasi masing-masing stakeholder.  

Lalu, berdasarkan hasil analisis tersebut, urutkan stakeholder berdasarkan kepentingan mereka terhadap perusahaan. Dengan begitu, bisa diketahui siapa saja stakeholder yang memiliki peran lebih besar.  

Lakukan wawancara 

Mengelola stakeholder secara tepat memerlukan strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi mereka. 

Hal ini bisa dilakukan dengan mewawancarai masing-masing stakeholder. Perusahaan bisa melakukannya secara formal maupun informal. Misalnya, perusahaan menunjuk salah satu anggota Divisi Humas, untuk bertemu santai para stakeholder. 

Mengelola ekspektasi stakeholder  

Tak kalah penting, perusahaan juga perlu mengelola ekspektasi stakeholder. Umumnya, para stakeholder memiliki opini dan ekspektasi sendiri, terlebih tentang bagaimana inisiatif mereka harus berjalan dan berdampak positif.   

Perusahaan tentu ingin memenuhi ekspektasi tersebut. Namun, terkadang bisa saja kondisi di lapangan berbeda dari harapan. Untuk itu, perusahaan perlu bersikap jujur dan transparan kepada stakeholder sejak awal. Tujuannya agar mereka dapat mengelola ekspektasi mereka.  


⁠Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa stakeholder sangat memengaruhi kelangsungan dan aktivitas bisnis sebuah perusahaan. Untuk itu, perusahaan wajib menjaga hubungan baik dengan seluruh stakeholder entah itu yang eksternal maupun internal.

Sebagai contoh, perusahaan harus memastikan lingkungan kerja nyaman dan semua hak karyawan terpenuhi agar aktivitas produksi terkait bisnis berjalan lancar.

Demi kelancaran bisnis, perusahaan juga harus menjaga kepercayaan stakeholder eksternal seperti pemasok dan pemerintah.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!

Pertanyaan Seputar Stakeholder

  1. Apa yang dimaksud stakeholder?  
    ⁠Berasal dari bahasa Inggris, kata “stakeholder” memiliki arti “pemangku kepentingan”. Umumnya, istilah stakeholder lebih sering muncul dalam konteks kegiatan bisnis.  

    ⁠Dalam perusahaan, stakeholder merujuk pada individu maupun kelompok yang berhubungan langsung dengan perusahaan. Para stakeholder ini bisa terpengaruh atau memengaruhi keputusan dalam bisnis maupun internal perusahaan.  
  2. Apa contoh dari stakeholder?  
    Contoh dari stakeholder adalah perusahaan itu sendiri, karyawan, pemegang saham atau investor. Selain itu, konsumen, supplier, bank, kompetitor, dan pemerintah juga termasuk di dalamnya. 
  3. Apa saja peran stakeholder?  
    Secara umum, stakeholder memiliki fungsi untuk mengambil keputusan. Mereka juga bisa menjadi pihak yang menjalankan manajemen personalia, menjadi pendukung keuangan, dan melaksanakan CSR. Kemudian, stakeholder mengemban tanggung jawab untuk konsumen, pemasok, dan kelestarian lingkungan.  
  4. Apa fungsi stakeholder
    Fungsi stakeholder dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu internal dan eksternal. Stakeholder internal memiliki kepentingan langsung dengan aktivitas bisnis. Artinya, mereka akan ikut terpengaruh oleh bisnis yang dijalankan perusahaan.   

    Secara garis besar, fungsi stakeholder internal adalah mengambil keputusan dan mendukung keuangan melalui beberapa cara, seperti pembelian saham, hingga memberikan kontribusi kerja untuk mengembangkan perusahaan.  

    Di sisi lain, stakeholder eksternal adalah pihak yang tidak terlibat langsung dalam jalannya bisnis. Namun, mereka tetap dapat memengaruhi perusahaan dalam menentukan keputusan, kebijakan, atau tindakan.  

    ⁠Beberapa fungsi stakeholder eksternal adalah: 
    ⁠- Menyediakan bahan baku produksi sebagai pemasok 
    ⁠- Memberikan modal (bank) 
    ⁠- Memberikan insight terkait produk (konsumen) 
    ⁠- Mengawasi aktivitas bisnis perusahaan (pemerintah).  
  5. Berapa macam stakeholder?  
    Jika dibedakan berdasarkan pengaruhnya, stakeholder terdiri dari tiga jenis, yaitu: 
    ⁠- Stakeholder utama (primer) 
    ⁠- Stakeholder pendukung (sekunder) 
    ⁠- Stakeholder kunci 

    ⁠Apabila didasarkan pada peran dan fungsi, stakeholder terbagi menjadi jenis internal dan eksternal.  
  6. Siapa saja stakeholder yang terlibat dalam sebuah proyek?  
    Setiap proyek bisa saja melibatkan banyak stakeholder yang berbeda. Namun, umumnya, para stakeholder yang terlibat dalam sebuah proyek perusahaan adalah: 
    ⁠- Pihak manajemen 
    ⁠- Sumber daya manusia dan karyawan 
    ⁠- Pemegang saham 
    ⁠- Konsumen 
    ⁠- Pemasok 
    ⁠- Pemerintah 
  7. Mengapa kita harus mengelola stakeholder?  
    ⁠Mengelola stakeholder merupakan hal yang penting. Sebab, mereka dapat membantu perusahaan dalam menyusun strategi komunikasi.   

    ⁠Selain itu, pengelolaan stakeholder juga dapat meningkatkan penjualan produk. Apalagi, hasil riset menyatakan bahwa bahwa 61% program yang mendapat dukungan stakeholder akan lebih sukses. Di sisi lain, stakeholder management juga dapat meningkatkan performa perusahaan sekaligus meminimalisir risiko.  
  8. Siapa stakeholder utama?  
    Stakeholder utama adalah stakeholder yang berhubungan kuat dengan penyusunan suatu proyek dan kebijakan. Mereka inilah yang biasanya menjadi pihak penentu dalam pengambilan keputusan bisnis. 

    ⁠Contohnya adalah masyarakat yang terkena efek dari suatu proyek. Lalu, bisa juga manajer publik yang bertanggung jawab atas keputusan serta penerapannya.  
  9. Mengapa perlu dalam perusahaan untuk berdiskusi dengan stakeholders?  
    Diskusi bersama stakeholder dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pihak yang dimiliki. Dari sini, bisa diketahui keterlibatan, kepentingan, dan tugas setiap stakeholder terhadap perusahaan. Alhasil, perusahaan dapat menyusun sistem pengukuran kinerja perusahaan secara efektif.  
  10. Apa yang dimaksud dengan stakeholder management plan?  
    Stakeholder management plan adalah proses identifikasi stakeholder. Tujuannya untuk mengetahui ekspektasi stakeholder serta bagaimana mereka memengaruhi proyek tersebut. 

More from this category: Hubungan kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.