12 Contoh Portofolio Lamaran Kerja Agar Dilirik HRD

12 Contoh Portofolio Lamaran Kerja Agar Dilirik HRD
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 25 January, 2024
Share

Portofolio adalah dokumen penting yang akan kamu butuhkan saat melamar pekerjaan. Namun, kamu tidak perlu bingung dengan formatnya. Sebab, saat ini ada banyak sekali contoh portofolio yang bisa kamu jadikan patokan. 

Rekruter akan meminta melampirkan portofolio kerja saat proses rekrutmen untuk mengukur kemampuanmu. Lewat portofolio, HRD akan bisa menilai apakah kualitas kerjamu sudah sesuai dengan persyaratan perusahaan atau tidak. 

Lantas, bagaimanakah cara membuat portofolio lamaran kerja yang bisa menarik perhatian HRD? Pelajari panduan dan contoh-contoh portofolio yang bisa kamu jadikan inspirasi dalam artikel berikut! 


⁠Apa Itu Portofolio Kerja? 

Istilah portofolio berasal dari dua kata yaitu “port” dan "folio". Port berasal dari kata report atau laporan dan “folio” memiliki arti lengkap (full). Sederhananya, portofolio adalah dokumen yang berisi laporan pekerjaan lengkap yang telah dilakukan. 

Laporan ini bisa berasal dari pribadi, organisasi, lembaga, atau bahkan perusahaan. Portofolio disusun secara rapi dari seluruh pekerjaan pada periode waktu tertentu. 

Dengan menyusun portofolio, kamu bisa mengetahui perkembangan hasil kinerjamu dari waktu ke waktu. Isi portofolio juga bisa mencakup kumpulan karya sejak mulai berorganisasi di bangku kuliah. Hasil karya tersebut bisa kamu kumpulkan dalam websitelink Google Drive, YouTubedan sebagainya.  


⁠Contoh Portofolio Kerja 

Ilustrasi portofolio kerja di laptop.

Lalu, seperti apa contoh portofolio kerja yang menarik? Yuk, simak beberapa contoh portofolio lamaran kerja dalam berbagai format berikut ini:  

1. Contoh portofolio satu halaman 

Portofolio satu halaman bisa kamu gunakan untuk menunjukkan studi kasus. Berikut adalah contohnya: 

Contoh portofolio satu halaman.


⁠2. Contoh portofolio website 

Melansir dari Career Hubwebsite portfolio merupakan salah satu cara terbaik untuk membuat portofolio. Kamu bisa membuat portofolio tulisan, gambar, atau video lewat website

Saat ini sudah banyak situs yang bisa digunakan untuk membuat website portofolio. Misalnya, WordPress, Blogspot, Wix, dan website portfolio maker

Buatlah website portfolio dengan satu halaman yang mencakup semua data diri pribadi dan karyamu. Berikut adalah contoh portofolio website:

Contoh portofolio website.


⁠3. Contoh portofolio desain website 

Butuh inspirasi untuk portofolio web designer? Kamu dapat menunjukkan keahlianmu dengan contoh portofolio desain yang simpel seperti berikut ini:

Contoh portofolio desain website.


⁠4. Contoh portofolio mahasiswa 

Meskipun kamu masih duduk di bangku kuliah, tidak ada salahnya menyiapkan portofolio. Apalagi, kamu akan menjalani masa magang dalam waktu dekat. Jika kamu masih mahasiswa, kamu bisa mengambil contoh dari portofolio ini:

Contoh portofolio mahasiswa.


⁠5. Contoh portofolio UI/UX Designer 

UI/UX Designer dapat membangun portofolio untuk memamerkan hasil kerja desain yang menarik. Buatlah contoh tampilan yang sederhana dan mudah dinavigasi seperti contoh berikut ini:

Contoh portofolio UI/UX Designer.


⁠6. Contoh portofolio fotografer 

Berikut adalah contoh portofolio yang bisa menunjukkan hasil kemampuanmu sebagai seorang fotografer. Buatlah dalam format PDF maupun website untuk memamerkan foto dan media kreatif buatanmu. 

Contoh portofolio fotografer.


⁠7. Contoh portofolio content writer 

Seorang penulis konten wajib membuat portofolio untuk menggaet banyak klien. Kumpulkan tulisan buatanmu dalam bentuk blog dengan template portfolio seperti berikut ini: 

Contoh portofolio content writer.


⁠8. Contoh portofolio copywriting 

Tunjukkan keterampilan sekaligus pengalamanmu sebagai copywriter melalui contoh website portfolio satu ini: 

Contoh portofolio copywriting.


⁠9. Contoh portofolio arsitektur 

Berkarier sebagai arsitek atau desainer interior pastinya akan membutuhkan portofolio yang bagus. Kamu bisa menunjukkan karya desain kreatifmu dengan contoh template berikut ini: 

Contoh portofolio arsitektur.


⁠10. Contoh portofolio lamaran kerja fresh graduate 

Apa kamu mahasiswa yang baru lulus dan sedang mencari pekerjaan? Kamu bisa menggunakan contoh portofolio lamaran kerja fresh graduate yang satu ini: 

Contoh portofolio fresh graduate.


⁠11. Contoh portofolio performance marketing 

Bagaimana kalau kamu ingin menunjukkan performa dari sebuah kampanye? Nah, contoh portofolio ini berguna saat kamu melamar pekerjaan di dunia digital marketing. Tenang, ada contoh portofolio yang cocok untukmu, yaitu: 

Contoh portofolio performance marketing.


⁠12. Contoh portofolio SEO 

Berikut adalah contoh portofolio yang bisa kamu gunakan untuk mendokumentasikan kinerja SEO specialist.

Contoh portofolio SEO.

 


⁠Perbedaan CV dan Portofolio 

Banyak yang mengira bahwa portofolio sama dengan curriculum vitae (CV). Keduanya memang sangat penting untuk melamar pekerjaan. Namun, CV dan portofolio memiliki sejumlah perbedaan mendasar, antara lain: 

Fungsi 

Perbedaan pertama antara CV dan portofolio terletak pada kegunaannya. Jika CV hanya untuk melamar kerja, fungsi portofolio tak terbatas sampai di sana saja. 

Sebab, kamu juga bisa menggunakan portofolio untuk memperkuat personal branding. 

Isi dan tata letak 

Dari segi isi dan tata letak, CV dan portofolio juga tidak seratus persen sama. Memang, keduanya sama-sama mencantumkan info pribadi. Namun, jenis yang dibutuhkan cukup berbeda. 

Isi CV hanya mencakup data diri seperti biodata, kontak, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan. 

Hal ini berbeda dengan portofolio. Pasalnya, portofolio juga menampilkan karya yang sudah kamu buat selama berkarier. 

Format 

Umumnyaformat CV ditulis dari atas ke bawah dengan tampilan yang sederhana agar bisa dibaca secara sekilas. 

Sementara itu, template portofolio lebih beragam. Sebab, tidak ada standar baku yang harus diikuti sebagaimana CV. Bahkan, format portofolio bisa menyesuaikan dengan ciri khas pembuatnya. Misalnya, bentuk portofolio bisa dalam bentuk website, PowerPoint, video, dan masih banyak lagi. 

Maka dari itu, sifatnya jauh lebih spesifik dibandingkan dengan CV. 

Kegunaan 

Rekruter akan meminta CV sekaligus portofolio dari seorang kandidat. Hal ini bertujuan untuk mencari informasi yang berbeda. 

Sebab, CV berguna untuk menunjukkan kegiatan apa saja yang sudah kamu jalani, mulai dari sejak jenjang pendidikan hingga ketika bekerja di perusahaan tertentu. 

Lantas, bagaimana dengan portofolio? Chrissy Scivicque dari The Muse berpendapat bahwa portofolio memiliki peran penting. Portofolio seorang kandidat dapat digunakan untuk mengetahui sebagus apa hasil karya mereka hingga seperti apa manfaat konkret dari hasil karya tersebut. 


⁠Manfaat Portofolio 

Menyusun portofolio memiliki banyak sekali manfaat, terutama saat kamu sedang mencari pekerjaan. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak menyadarinya. 

Berikut ini sederet keuntungan memiliki portofolio: 

1. Menambah nilai saat melamar pekerjaan 

Memiliki contoh portofolio kerja yang menarik akan menambah nilaimu saat mencari pekerjaan. Mengapa demikian? 

Menurut sumber laporan dari APC Inc. dari tahun 2022, 73% kandidat merupakan pencari kerja pasif. Artinya, mereka tidak menghubungi perusahaan secara langsung atas inisiatif pribadi untuk melamar pekerjaan. Sebab, biasanya mereka sudah bekerja di tempat lain. 

Tetapi di sisi lain, mereka tetap terbuka terhadap tawaran pekerjaan baru. Sementara itu, 88% manajer rekrutmen mencari kandidat berbakat dari pencari kerja pasif. 

Saat mengontak pelamar, rekruter pastinya akan melihat contoh portofolio mereka terlebih dahulu.  

Jadi, tak ada salahnya melampirkan portofolio kerja yang menarik. Hal ini dapat meningkatkan peluangmu dihubungi oleh recruiter

2 Menunjukkan profesionalitas 

Ketika punya portofolio yang baik, kamu akan terliihat lebih profesional di mata HRD saat melamar pekerjaan. 

Perusahaan dapat menilai kualitas pekerjaanmu melalui kumpulan hasil karya yang terkait dengan posisimu. 

3. Membangun personal branding 

Selain untuk kebutuhan pekerjaan, portofolio adalah cara yang baik untuk membangun personal branding. Pasalnya, portolio yang rapi menunjukkan kualitas dan cara kerjamu lewat karya yang sudah kamu hasilkan. Dengan demikian, personal branding kamu juga akan tumbuh.

Contohnya, kamu seorang content writer. Hasil tulisanmu dikumpulkan di dalam website portfolio. Kamu menautkan link website portofoliomu di media sosial milikmu. 

Melalui cara inilah, kamu akan dikenal sebagai seorang content writer berpengalaman. Bukan tak mungkin kamu bisa mendapatkan klien untuk mengerjakan sebuah proyek. 

Kemudian, kamu juga bisa diundang sebagai pembicara dalam seminar berkat pengalaman dan kinerjamu. 

4. Meningkatkan skill dan kreativitas 

Sebagai seorang profesional, skill dan kreativitas kamu harus meningkat secara konsisten setiap waktu. Tujuannya untuk membantumu dalam menggapai karier impian dan meningkatkan value diri.

Dengan menyusun portofolio dari waktu ke waktu, kamu bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan yang kamu miliki. Jadi, kamu dapat mengamati prosesnya serta melakukan evaluasi apa yang harus ditingkatkan. 

Untuk itulah, sebagian orang membuat format portofolio kerja yang berbeda. Selain agar tidak monoton, ini dapat membantumu mengasah skill secara konsisten. 


⁠Jenis pekerjaan yang membutuhkan portofolio 

Sebenarnya pekerjaan apa pun bisa saja mencantumkan portofolio kerja. Namun, portofolio jadi sangat penting untuk kamu yang bekerja di bidang industri kreatif dan teknologi.

Sebagai gambaran, berikut ini jenis pekerjaan yang memerlukan portofolio visual saat melamar kerja:

  • Penulis konten
  • Penerjemah
  • Digital marketer
  • Model
  • Fotografer
  • Desainer
  • Web developer
  • Programer
  • Web designer 


⁠Format Portofolio 

Apa saja yang harus kamu cantumkan dalam portofoliomu? Kamu bisa menyimaknya dari daftar isi format portofolio yang tepat di bawah ini: 

Daftar isi 

Jumlah halaman portofolio biasanya lebih dari satu halaman. Maka dari itulah, sangat penting untuk mencantumkan daftar isi. Ini dapat memudahkan perekrut untuk mencari data yang mereka butuhkan. 

Urutkan kronologi hasil kerja yang menarik sejak kuliah sampai di tempat kerja terakhir. Selain itu, kamu juga bisa membagi urutan halaman karyamu berdasarkan kategori bentuknya. 

CV singkat 

Portofolio dan CV biasanya berdiri sendiri. Tapi, tidak ada salahnya kamu menggabungkan keduanya! Tak perlu lengkap, cukup cantumkan biodata, deskripsi diri, dan informasi yang relevan. 

Apalagi, menurut HubSpot, mencantumkan CV di dalam portofoliomu akan memberi keuntungan lebih besar.  

Perusahaan bisa melihat kemampuanmu untuk berpikir secara strategis dari CV. Lalu, perusahaan bisa menggunakan portofoliomu untuk melihat bagamana cara kamu mengeksekusi sebuah ide dengan kreatif.

Dengan demikian, peluangmu mendapatkan pekerjaan impian juga lebih besar. 

Motivasi karier 

Salah satu hal yang dicari oleh recruiter dari seorang kandidat adalah culture fit. Ini menunjukkan kecocokan tujuan jangka panjang mereka dengan visi misi perusahaan. Tapi, bagaimanakah mereka bisa mengetahui hal tersebut? 

Jawabannya, melalui bagian motivasi karier. Pada bagian ini, jelaskan ketertarikanmu serta apa yang ingin kamu capai di masa depan. 

Pengalaman dan keterampilan 

Perusahaan juga ingin mengetahui apakah kamu bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Untuk itulah cantumkan juga pengalaman profesional, hard skill dan soft skill yang kamu miliki.  

Sama seperti pada CV, rangkum kronologi pengalaman dan daftar kemampuanmu secara singkat saja, ya! 

Hasil karya dan studi kasus 

Inilah “daging” atau isi terpenting dari sebuah portofolio kerja. Di sini, kamu bisa menunjukkan semua karya yang telah kamu buat, baik itu dalam bentuk tulisan, gambar, video, suara, atau yang lainnya. Pastikan itu sesuai dengan pekerjaanmu. 

Lalu, tidak ada salahnya juga kamu mencantumkan studi kasus yang relevan dengan hasil karya. Contohnya, ketika kamu melamar sebagai digital marketer, tunjukkan grafik perubahan engagement rate sebelum dan sesudah menjalankan kampanye yang kamu rancang. 


⁠Cara Membuat Portofolio Lamaran Kerja yang Baik dan Benar 

Seorang fotografer wanita sedang menyusun portofolio kerja.

Ingin tahu cara membuat portofolio yang rapi dan menarik agar HRD semakin tertarik? Kamu bisa menerapkan langkah-langkah berikut ini:

Manfaatkan platform digital 

Berkat kecanggihan teknologi internet di zaman sekarang, kamu bisa menerbitkan portofoliomu secara digital! Kuncinya, pilihlah platform yang cocok dengan bentuk karya yang mau kamu tampilkan. 

Misalnya, kalau kamu ingin memamerkan tulisanmu, gunakan blog yang bisa menampilkan teks panjang. Untuk portofolio foto dan video, pilih media sosial berbasis visual, seperti TikTok dan Instagram. 

Pilih dan rancang tata letak portofolio 

Cara membuat portofolio yang berikutnya adalah memilih layout atau tata letak. Pastikan kamu menggunakan tata letak yang bisa menunjukkan semua karyamu dengan jelas. Tata letak yang rapi menunjukkan bahwa kamu teliti dan memperhatikan kualitas.  

Selain itu, hal ini juga akan mempermudah recruiter ketika melihat keseluruhan karyamu. Untungnya, sekarang sudah ada banyak template portofolio yang bisa digunakan. Kamu hanya perlu menyesuaikan isinya. 

Susun informasi diri dan deskripsi secara singkat 

Fungsi utama dari portofolio adalah untuk menunjukkan karyamu. Jadi, sebaiknya kamu mempersingkat pengantar di awal.  

Hal ini merujuk pada informasi biodatamu, bagaimana perusahaan bisa mengontakmu, dan pengalaman kerja. Hal ini juga berlaku untuk deskripsi karya agar mereka bisa memahami konteks di baliknya dengan lebih jelas. 

Kumpulkan karya-karya terbaik 

Kalau sudah menentukan bentuk dan format portofolio, selanjutnya pilihlah karya yang akan ditampilkan. Kamu bisa melakukan kurasi karya terbaik yang paling kamu banggakan untuk dimasukkan dalam portofolio. 

Jangan lupa untuk menunjukkan juga bahwa kamu bisa bekerja di luar zona nyamanmu.  

Misalnya, kalau spesialisasimu adalah menulis artikel untuk target audiens generasi muda, kamu tetap bisa menyertakan artikel yang dituliskan untuk kalangan profesional. 

Sertakan testimoni dari klien atau bos lama 

Adanya testimoni di dalam portofolio bisa semakin meningkatkan daya saingmu, lho. Sebab, hal ini menunjukkan bahwa keterampilan dan karaktermu telah dipercaya oleh orang lain. 

Sebelum menyertakan testimoni dari klien atau bos di kantor lamamu, pastikan kamu sudah meminta izin, ya!   

Berikan penutup 

Supaya pembaca portofoliomu tertarik mengambil tindakan, jangan lupa sertakan penutup. Di dalamnya bisa merangkum mengapa kamu adalah kandidat terbaik, terutama dari segi kemampuan dan kualitas karya.  

Dorong pembaca agar ingin berkolaborasi denganmu. Sertakan detail kontak pada bagian ini. Jadi, kamu pun bisa menjalin hubungan lebih lanjut untuk mensukseskan kariermu. 


⁠Tips Membuat Portofolio 

Berikut ini tips penting yang harus kamu perhatikan supaya portofoliomu semakin menarik dan mudah diakses oleh HRD: 

Perhatikan konten yang ditampilkan 

Kunci kesuksesan dari sebuah portofolio sangat bergantung pada isinya. Jadi, pastikan konten portofoliomu sudah menunjukkan kemampuanmu, ya! Konten juga harus sesuai dengan bidang pekerjaan yang mau kamu lamar. 

Misalnya, kalau kamu ingin bekerja di perusahaan agensi penerjemah, sebaiknya kamu menyertakan tulisan dalam pasangan bahasa yang dibutuhkan dan kamu kuasai. Begitu juga sebaliknya saat kamu mengirimkan portofolio desain untuk bekerja sebagai graphic designer

Buat versi daring 

Umumnya, komunikasi antara kandidat dan recruiter sudah berlangsung secara online. Jadi, sebaiknya kamu tidak hanya membuat versi cetak dari portofoliomu. 

Untuk hasil terbaik, simpan file versi PDF dari portofolio visual dan tulisanmu. Tujuannya agar kamu bisa mengirimkannya kapan saja ketika saling berkirim email. 

Sambungkan dengan link 

Terkadang, tidak menutup kemungkinan ukuran portofolio bisa sangat besar. Sebab, isinya mencantumkan banyak gambar, video, suara, dan masih banyak lagi. Tentunya, hal ini berpotensi memberatkan kinerja komputer yang digunakan oleh recruiter

Kamu bisa mengirimkan secara online link ke website atau sumber yang mencantumkan semua karyamu. Tujuannya agar mereka dapat mengaksesnya melalui browser tanpa harus men-download file berukuran besar. 

Selalu perbarui portofolio secara rutin 

Hal yang tak kalah penting agar portofoliomu menarik adalah memastikan bahwa isinya up-to-date

Dengan rutin memperbarui isi portofolio, kamu bisa menunjukkan kepada HRD bahwa kamu tidak pernah berhenti belajar dan berkarya. Pada akhirnya, recruiter akan lebih tertarik menghubungimu dan bahkan menawarkan kesempatan berkarier. 


⁠Kesimpulan 

Kamu pasti memerlukan portofolio kerja untuk menunjukkan skill dan kualitas karyamu saat melamar kerja, terutama di bidang kreatif dan teknologi. Supaya lebih menarik perhatian HRD, pastikan isinya lengkap, rapi, dan jelas, ya! 

Nah, kalau kamu sudah mempersiapkan portofolio terbaikmu dengan tips dan contoh di atas, kamu bisa langsung mencari lowongan pekerjaan yang sesuai passion serta kemampuanmu di situs atau aplikasi Jobstreet by SEEK.  

Jangan lupa kunjungi Tips Karier Jobstreet by SEEK untuk mendapatkan berbagai tips sukses di dunia kerja.

Agar lebih mudah, Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Portofolio 

  1. Apa saja isi dari portofolio? 
    ⁠Isi dari portofolio mencakup beberapa hal, yaitu: 
    ⁠- Deskripsi singkat tentang pengalamanmu.
    ⁠- Motivasi menjalani karier di industri tertentu. 
    ⁠- Kumpulan karya terbaik yang sudah kamu buat beserta deskripsi singkatnya. 
    ⁠- Penutup dengan detail kontakmu. 
  2. Apa itu portofolio dan contohnya? 
    Portofolio adalah sumber yang menunjukkan semua hasil kerjamu dalam suatu waktu. Contohnya, ada portofolio berisi foto, video, artikel, desain, musik, hingga studi kasus hasil penerapan program tertentu. 
  3. Apa perbedaan CV dan portofolio? 
    CV bersifat lebih umum serta menunjukkan riwayat dirimu secara singkat. Di sisi lain, fokus utama portofolio adalah memamerkan hasil karyamu. Jadi, isinya harus disesuaikan dengan posisi yang ingin dilamar. 
  4. Bagaimana cara membuat portofolio? 
    Supaya lebih mudah, kamu bisa mengganti isi template portofolio yang banyak tersedia di internet secara gratis. Terlepas dari bentuk tata letaknya, pastikan portofoliomu mencakup semua karya terbaikmu, memiliki desain yang rapi, dan lengkap dengan data kontakmu. 
  5. Portofolio bentuknya apa? 
    Portofolio bisa berupa halaman PDF atau website digital, tergantung dari jenis karya yang mau kamu tampilkan dan sumber platform yang kamu pilih. 

More from this category: Melamar pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.