Lanjut ke konten
Market Insights Wawasan tenaga kerja Penasaran Karakteristik Generasi Z dalam Bekerja? Cari Tahu di Sini!
Penasaran Karakteristik Generasi Z dalam Bekerja? Cari Tahu di Sini!

Penasaran Karakteristik Generasi Z dalam Bekerja? Cari Tahu di Sini!

Semangat mengundang Generasi Z bekerja dengan Anda? Inilah karakteristik Generasi Z dan ekspektasi mereka dalam bekerja!

Karakteristik Generasi Z adalah hal yang sampai sekarang masih membingungkan banyak orang. Beberapa mendeskripsikan Generasi Z sebagai “inovatif,” “out of the box,” “bermental lemah” hingga “manja.” Mau bagaimana pun Generasi Z dikenal, yang pasti adalah mereka sudah memasuki umur untuk bekerja dan cepat atau lambat mereka akan bergabung dengan perusahaan Anda.

Dalam upaya mengenal Generasi Z dalam lingkungan kerja, Deloitte mengadakan studi yang berfokus pada karakteristik Generasi Z dalam bekerja, harapan mereka untuk perusahaan, dan berbagai hal yang menarik untuk mereka di dunia kerja. Dalam studi ini Deloitte juga membandingkan Generasi Z dengan Milenial sebagai kelompok yang juga masih mendominasi tenaga kerja. 

Mari baca pembahasan lengkapnya!

Mengenal Karakteristik Generasi Z

Jadi siapa itu Generasi Z? Menurut laporan hasil studi yang dilakukan Deloitte, Generasi Z atau Gen Z adalah mereka yang lahir di periode waktu tahun 1995 sampai 2003. Dalam regional Asia Tenggara sendiri, Gen Z adalah 24% dari populasi secara keseluruhan. 

Gen Z juga disebut sebagai “digital natives” karena terlahir langsung di era digital di mana akses internet sudah sangat memadai. Mereka yang berumur 16 sampai 24 tahun sendiri menghabiskan 60% waktu mereka dalam internet. Bahkan, pengalaman awal bekerja Gen Z kebanyakan secara virtual karena kondisi Pandemi Covid-19. 

Itu adalah karakteristik Generasi Z secara umum, namun bagaimana Gen Z dalam dunia kerja? Mari kita bahas bersama.

1. Tujuan dan Kemakmuran  Studi Deloitte menyatakan Gen Z lebih mementingkan tujuan kerja yang memberikan dampak positif secara sosial dibanding perusahaan yang populer. Gen Z memilih untuk bekerja di perusahaan yang tidak terkenal, namun memberi dampak baik daripada bekerja dalam perusahaan besar dan ternama yang tidak memiliki tujuan lain selain mencari keuntungan. 

Selain itu, Gen Z umumnya tidak hanya menghidupi diri sendiri sehingga gaji adalah hal yang sangatlah penting. Pekerjaan yang memberikan stabilitas secara finansial untuk membantu Gen Z menghidupi keluarga mereka adalah pekerjaan ideal untuk Gen Z, meskipun pekerjaan itu bukan pekerjaan yang dianggap seru atau menyenangkan.

2. Budaya untuk Berkembang Belakangan ini banyak perusahaan yang beralih dari budaya kerja memberikan performa terbaik ke budaya yang memelihara dan mendukung pertumbuhan. Ini sangat baik, karena pada dasarnya Gen Z ingin berada dalam lingkungan di mana mereka dapat belajar dan berkembang. 

Sehingga, mereka dapat mencapai potensi terbaik diri mereka dalam lingkungan yang kolaboratif serta suportif. Budaya yang ternilai toxic adalah hal utama yang membuat Gen Z berpaling dari suatu pekerjaan. 

3. Fleksibilitas dalam Bekerja Walaupun sekarang pekerjaan sudah semakin fleksibel dengan adanya hybrid working, kebebasan bekerja dari perspektif Gen Z lebih dari itu. Memang tempat kerja yang tidak terikat mempermudah Gen Z, namun mereka juga perlu cara kerja yang tidak terikat. Gen Z menyukai kebebasan untuk menjadi diri sendiri serta menentukan goals dan aspirasi masing-masing dalam bekerja. 

Perbedaan Gen Z dan Milenial serta Lingkungan Kerja Mereka

Setelah kita melihat karakteristik Generasi Z lebih dalam, tentunya Anda akan terbantu dalam membuat lingkungan kerja yang sesuai untuk mereka. Namun harus diingat bahwa ruang kerja bukan hanya diisi oleh Gen Z tetapi juga dengan Milenial. 

Anda juga harus dapat mengenal tenaga kerja Anda yang berasal dari generasi ini sebaik Anda mengenal Gen Z. Untuk itu, baik juga Anda pahami beberapa perbedaan yang Deloitte temukan di antara Milenial dan Gen Z. Berikut perbedaannya. 

1. Gaji vs. Fleksibilitas Salah satu perbedaan antara Gen Z dan Milenial terkait dengan proporsi kerja mereka. Gen Z lebih mementingkan upah yang sesuai dengan banyaknya pekerjaan. Sementara itu, Milenial lebih mementingkan fleksibilitas untuk memilih banyaknya pekerjaan yang akan mereka ambil.

Sebagai generasi yang menganggap pentingnya stabilitas finansial, Gen Z rela bertanggung jawab atas lebih banyak pekerjaan selama mereka mendapatkan upah yang sesuai. Bekerja hingga larut atau pun saat akhir pekan tidak menjadi masalah. Untuk Gen Z, upah yang tidak setara dengan pekerjaan mereka akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk resign.

Berbeda dengan Gen Z, Milenial lebih menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini berarti gaji tetap tidak akan menjadi masalah terlalu besar untuk para Milenial selama pekerjaan mereka tidak mendominasi kehidupan mereka. Menurut survey dari Monster.com dan TNS, hanya 45% Milenial yang bersedia menambah jam kerja atau bekerja di akhir pekan dibanding Gen Z yang mencapai 58%.

Pada akhirnya, baik Gen Z dan Milenial menginginkan lingkungan kerja yang dapat menghargai dan mempertimbangkan kebutuhan serta aspirasi mereka. Memberikan lingkungan kerja yang dapat memenuhi hal-hal tersebut akan memastikan mereka nyaman untuk bekerja dengan Anda.

2. Kemandirian vs. Kolaborasi Karena pengalaman awal bekerja Gen Z yang bersifat virtual, mereka terbiasa bekerja secara sendiri walaupun terikat dengan banyak orang. Gen Z tidak memprioritaskan kerja tim dan keterampilan sosial seperti Milenial. Berpikir kritis dan kemampuan problem-solving adalah prioritas Gen Z. 

Ini bukan berarti Gen Z kesulitan bekerja dalam tim, tetapi definisi “bekerja dalam tim” berbeda untuk mereka. Dengan lingkungan kerja mereka yang remote dan virtual, Gen Z terbiasa dengan berkembang sendiri-sendiri untuk memberikan yang terbaik pada tim kerja mereka. Mengerjakan setiap tugas bersama-sama dengan rekan kerja dalam satu ruangan, layaknya yang terbiasa dilakukan Milenial, mungkin tidak 100% cocok untuk Gen Z.

Lingkungan kerja yang lebih kreatif dalam melibatkan Gen Z di tempat kerja dan dapat membuat mereka merasa nyaman, terpenuhi, dan terdorong akan membantu mereka menciptakan dampak yang lebih besar bagi organisasi.

3. Inovasi vs. Keberlanjutan Studi Deloitte menunjukkan bahwa Milenial masih sangat optimis dan terinspirasi untuk mendorong batas melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi. Mereka telah menyaksikan banyak perusahaan besar yang tumbuh hingga nama mereka terkenal secara global dan menempati podium dalam pertumbuhan ekonomi, inilah yang membuat Milenial terus bersemangat.

Namun, sekarang sudah banyak perusahaan besar yang etika kerja dan regulasi privasi konsumennya menimbulkan pertanyaan sedangkan keuntungan mereka melambung tinggi. Ini membuat Gen Z meragukan kondisi teknologi saat ini sehingga mereka lebih fokus untuk menghadirkan inovasi keberlanjutan.

Selain itu, isu sosial seperti keberagaman, inklusivitas, pemerataan aksesibilitas, dan perubahan iklim menjadi hal yang sangat penting bagi mereka. Gen Z bersemangat untuk membuat sistem baru untuk diri mereka sendiri dan pekerjaannya.

Menarik Milenial dan Gen Z untuk Bekerja dengan Anda

Mengenali dan memahami karakteristik Generasi Z tentu penting, tetapi Anda perlu ingat bahwa Milenial pun masih ada di dalam kelompok tenaga kerja era ini. Yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan perusahaan Anda adalah dengan bekerja sama dengan orang-orang kompeten dari kedua generasi tenaga kerja. 

Lalu bagaimana cara agar Anda dapat mengajak orang-orang tersebut untuk bergabung dalam perusahaan Anda? Berikut adalah beberapa hal yang sangat diperhatikan baik oleh Gen Z maupun Milenial. 

1. Tetapkan Tujuan Perusahaan Seperti Gen Z, Milenial pun merupakan generasi yang meletakkan kepentingan tinggi terhadap tujuan kerja mereka bekerja. Bekerja dalam organisasi atau perusahaan dengan target yang jelas, lingkungan kerja yang suportif, dan juga otentik menjadi point tambahan untuk mereka. Tapi, tak cukup itu saja.

Untuk memastikan Gen Z dan Milenial bergabung dan bertahan di perusahaan Anda, segala tujuan harus dapat diaplikasikan menjadi nilai-nilai dan budaya kerja dalam perusahaan. Jika tidak, mereka akan skeptis untuk bergabung karena terkesan hanya memberikan kata-kata tanpa aksi nyata.

2. Personalisasi Gaji dan Kompensasi Adanya gaji dan kompensasi yang adil dan jelas atas pekerjaan mereka memiliki peran besar dalam memberikan kepuasan kinerja. Beberapa perbedaan di antara Gen Z dan Milenial memberikan perusahan tantangan untuk merancang remunerasi yang dapat cocok untuk kedua generasi. Kadang kala, apa yang cocok dengan Gen Z tidak cocok dengan Milenial, begitu pun sebaliknya.

Sekarang ini gaji dan kompensasi yang bersifat “satu-untuk-semua” kadang tidak lagi berfungsi. Solusi bagi perusahaan Anda adalah merancang remunerasi yang dipersonalisasi untuk memastikan apa yang Anda tawarkan memenuhi kebutuhan tenaga kerja Anda, baik untuk Gen Z maupun Milenial. 

3. Bangun Budaya untuk Berkembang Karena Gen Z dan Milenial sama-sama memiliki semangat untuk mencapai potensi terbaik diri mereka, memiliki lingkungan kerja yang mendukung hal ini sangatlah penting. Cara berkolaborasi dan attitude dalam tempat kerja menjadi krusial.

Dengan hybrid working yang sudah populer, Anda harus memaksimalkan ini untuk mulai memodifikasi cara berkolaborasi. Menemukan dan menggunakan sarana teknologi atau tools yang tepat serta mengembangkan skills untuk berkolaborasi virtual adalah tantangan perusahaan.

Selain itu, perusahaan harus dapat memberikan ruang bagi pegawai Gen Z dan Milenial yang memahami pentingnya membangun kenyamanan psikologis dan keberagaman. Tentunya, bagi Anda sebagai perekrut Ini membutuhkan kemampuan membangun program, proses onboarding tim, dan pengadaan pelatihan rutin untuk membantu kedua generasi berkolaborasi dan berkembang. 

Dengan memahami karakteristik Generasi Z dan Milenial secara mendalam, Anda kini dapat merancang persiapan perusahaan untuk menyambut generasi tenaga kerja baru dengan lebih baik. 

Jika Anda ingin mengenal perbedaan Gen Z dan Milenial secara lebih detail, Anda bisa temukan jawaban dari semua pertanyaan Anda dalam laporan studi oleh Deloitte. Jika itu belum cukup, tak perlu khawatir, Anda juga dapat mengakses rekaman webinar dengan topik yang sama dari JobStreet dan Deloitte di sini

JobStreet siap membantu Anda menemukan dan membangun tim kerja yang terbaik untuk perusahaan Anda. Di JobStreet kami membantu perekrut menemukan orang yang tepat untuk setiap posisi – orang dengan keterampilan, bakat, dan semangat yang tepat. Tetap semangat dan jadikan perusahaan Anda tempat yang tepat untuk talent yang tepat bersama JobStreet!

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK di Asia 

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi dengan brand JobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.

Berlangganan Wawasan Pasar

Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami