Kamu bisa lebih mudah dan efisien menyelesaikan berbagai project dengan bantuan aplikasi Trello. Memangnya, Trello aplikasi apa, sih? Yuk, kita kupas tuntas apa itu Trello!
Seringkali kita merasa pusing saat melihat project list yang seperti tidak ada habisnya. Beres satu deadline, muncul lagi seabrek deadline lain.
Dengan banyaknya hal yang harus dikerjakan, wajar kalau kamu jadi merasa overwhelmed. Masalahnya, berbagai project tersebut tidak bisa ditinggalkan begitu saja.
Namun, kamu bisa menyelesaikan berbagai project lebih mudah dan efisien dengan aplikasi Trello.
Trello adalah aplikasi project management. Fungsinya untuk mengelola dan mengerjakan berbagai tugas secara lebih efisien.
Kalau diibaratkan, fitur Trello mirip seperti papan tulis kosong. Pada papan ini kamu bisa menempelkan berbagai sticky notes berisi detail project. Contohnya seperti brief, data dan dokumen pendukung, serta tenggat waktu.
Untuk bisa menggunakan Trello, tentunya kamu dan semua anggota tim harus membuat akun terlebih dulu, ya.
Khusus Trello download pada perangkat mobile, sudah tersedia di App Store atau Google Play Store. Kalau kamu prefer mengakses melalui desktop, tersedia Trello di App Store dan Microsoft.
Di samping itu, kamu juga tetap bisa mengakses secara online dengan membuka Trello web di alamat trello.com.
Untuk mengetahui browser apa saja yang mendukung akses Trello web, kamu bisa klik di sini.
Setelah memilih cara akses, kamu bisa langsung klik tombol “Sign Up” dan ikuti proses pembuatan akun.
Kemudian, kamu akan diminta verifikasi akun melalui email yang sudah kamu daftarkan. Jika verifikasi berhasil, kamu bisa langsung melakukan Trello login untuk mulai mengelola project. Tenang saja, sign up tidak dikenakan biaya, kok!
Terjawab sudah bahwa aplikasi Trello adalah tool bermanfaat untuk membantu mengelola berbagai tugas.
Selain itu, Trello project management juga menyimpan banyak fungsi lain untuk menunjang pekerjaanmu. Ini dia beberapa fungsi Trello:
Seluruh fungsi tersebut dapat memfasilitasi kamu dan tim untuk melakukan kolaborasi kerja secara efisien. Hal ini bisa terjadi berkat fitur-fitur yang disematkan pada aplikasi Trello.
Dengan fungsi dan fitur yang beragam, sebetulnya Trello aplikasi apa? Trello adalah aplikasi project management. Aplikasi ini memiliki fitur utama untuk menampilkan seluruh project kamu secara rapi.
Dengan begitu, anggota tim juga bisa lebih mudah mengelola tugas-tugas untuk tiap project. Berikut adalah fitur-fitur aplikasi Trello dan cara menggunakannya:
Masih ingat dengan “papan tulis” yang disebutkan di atas? Nah, Boards adalah papan tulis yang dimaksud dalam Trello. Setiap board bisa kamu gunakan untuk mengerjakan project tertentu.
Supaya lebih mudah, sesuaikan nama setiap board dengan project yang sedang kamu kerjakan.
Apakah itu project membuat website? Penulisan artikel SEO? Rencana outing dengan tim? Semua bisa kamu masukkan sebagai project dalam Boards!
Untuk membuat board baru, klik opsi “Create New Board” di bagian atas aplikasi Trello. Kamu juga dapat memilih tema dan warna board sesuai preferensi.
Jika sudah, klik “Create Board” untuk mulai menggunakannya!
Dalam tiap board, kamu bisa memasukkan berbagai to-do lists sesuai kebutuhan project. Fitur ini disebut juga dengan Lists.
Lists adalah kotak-kotak yang kamu gambar di papan tulis untuk menunjukkan progress suatu project.
Melalui fitur ini, kamu bisa menyusun tahapan atau langkah kerja untuk menyelesaikan project.
Sebagai contoh, kamu memiliki tiga lists. List pertama bernama “to-do” untuk merangkum tugas-tugas yang akan dikerjakan.
List kedua adalah “doing” berisi tugas-tugas yang sedang dikerjakan. Kemudian list ketiga adalah “done” kalau kamu sudah menyelesaikan tugas.
Dengan adanya Lists, kamu pun jadi lebih mudah memantau riwayat aktivitas tiap tugas.
Untuk membuat list, kamu bisa klik opsi di bawah nama tiap board. Menariknya lagi, kamu juga dapat membuat lists sebanyak mungkin sesuai kebutuhan project.
Berikutnya yang kita bahas fitur Trello adalah Cards. Fitur ini diibaratkan sebagai sticky nores untuk ditempel pada gambar kotak di papan tulis.
Sedangkan di Trello, Cards “ditempel” pada Lists yang sudah kamu buat. Karena mirip sticky notes, Cards bisa kamu isi dengan informasi penting terkait tugas-tugas.
Contohnya seperti brief, mengatur anggota yang bertanggung jawab, sampai data dan dokumen penting yang diperlukan.
Untuk menambahkan card baru, kamu cuma perlu klik “Add a Card” pada list yang diinginkan. Kemudian, ubah pengaturannya sesuai kebutuhan tugas, misalnya dengan menambahkan detail pada kolom komentar.
Selain “Add a Card”, kamu juga bisa memberikan label warna pada tiap card. Misalnya, label merah untuk card yang harus dikerjakan duluan atau label oranye untuk card yang tidak terlalu urgent.
Lalu, jika ada card yang harus dipindahkan ke list lain sesuai progress pengerjaan, kamu hanya perlu klik suatu card, tahan, dan geserlah ke list yang diinginkan.
Trello punya fitur Menu bisa kamu temukan di bagian paling kanan pada aplikasinya.
Kamu bisa melakukan pengaturan tugas-tugas yang telah diberikan. Misalnya untuk mengubah deadline, atau menambah dan mengurangi anggota tim dalam suatu card.
Dengan fitur-fitur tersebut, aplikasi Trello adalah tool yang memudahkan proses manajemen proyek.
Project yang dimaksud tidak hanya untuk keperluan kerja, lho. Tapi juga untuk yang bersifat lebih personal seperti pencarian kerja.
Tidak bisa dimungkiri bahwa pencarian kerja merupakan proses yang menguras waktu dan tenaga. Untuk tiap lowongan pekerjaan yang kamu lamar, kamu harus menyiapkan banyak hal.
Kabar baiknya, kamu bisa menyederhanakan proses tersebut. Begini caranya!
Pertama, buatlah board baru untuk project job hunting kali ini. Di dalam board, tambahkan beberapa lists sesuai tahap pencarian kerja.
Misalnya, kamu bisa membuat lists bernama “Sudah Kirim CV”, “Tes Online”, “Interview HR”, “Interview User”, dan “Tidak Lanjut”.
Kemudian, buatlah card untuk setiap lowongan kerja yang kamu lamar.
Pastikan kamu rajin memindahkan card ke list yang sesuai dengan tahap pencarian kerja.
Katakanlah kamu baru saja apply kerja sebagai Social Media Manager di PT ABC. Kamu pun membuat card bernama “Social Media Manager - PT ABC” di dalam list “Sudah Kirim CV”.
Beberapa hari kemudian, kamu mendapat balasan dari tim HR PT ABC untuk mengerjakan tes online.
Nah, kamu bisa memindahkan card tersebut ke list “Tes Online”. Jadinya kamu bisa memantau riwayat aktivitas pencarian kerja kamu juga.
Jangan lupa tambahkan deadline pada tiap card yang kamu buat. Deadline ini tidak harus berasal dari perusahaan yang kamu lamar.
Jika sudah menyelesaikan tes online PT ABC, kamu bisa memberikan deadline selama 1-2 minggu pada card “Social Media Manager - PT ABC”.
Jika belum ada update setelah periode tersebut, kamu bisa coba mengirimkan email kepada tim HR untuk follow up.
Selain fitur-fitur di atas, Trello project management juga punya fitur bernama Trello Power-Ups.
Fitur ini bisa menghubungkan aplikasi ini dengan berbagai aplikasi manajemen dan tool lain. Tujuannya untuk menunjang produktivitas pengerjaan project.
Nah, salah satu tool yang bisa kamu hubungkan adalah Calendar. Aplikasi ini juga memiliki Calendar Power-Up yang tersedia di sini.
Setelah menghubungkan dengan Calendar Power-Up, deadline pada tiap cards akan muncul di kalender.
Hal ini sangat membantu proses pencarian kerja. Supaya kamu tidak kelewatan dadline tes online atau melupakan jadwal interview.
Selain Calendar Power-Up, kamu juga bisa menghubungkan aplikasi ini dengan Google Drive, lho. Fitur ini sangat berguna saat kamu mendapatkan brief mengerjakan tes dari tim HR.
Nah ketika terhubung pada Google Drive, file tes tersebut dapat kamu akses melalui card sehingga lebih praktis.
Tenang saja, cara menggunakan aplikasi ini agar terhubung dengan Google sangatlah mudah. Kamu bisa langsung klik di sini, ya!
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan Trello sebagai bahan perbandingan untuk kamu.
Dengan aplikasi ini, kamu bisa melakukan project management secara lebih rapi dan mudah. Makanya, yuk, segera lakukan Trello login via aplikasi atau web!
Kamu bahkan juga bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk melacak proses pencarian kerja, lho. Apalagi kalau job hunting-nya menggunakan Jobstreet by SEEK, prosesnya jadi lebih simpel dan anti-pusing!
Buktikan sendiri dengan membuat akun di website Jobstreet atau download aplikasinya melalui App Store dan Google Play Store!