Single justru buat jadi giat bekerja

Single justru buat jadi giat bekerja
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 30 June, 2022
Share

75% responden survei JobStreet.com di bulan Februari 2016 kepada 3000 responden menyatakan, status hubungan (single, sedang melakukan pendekatan, berpacaran dan menikah) mempunyai faktor yang mempengaruhi produktifitas di tempat bekerja.

Single (711dari3000 responden)

Sebanyak 40% responden merasa tidak puas dengan status hubungannya. Rata – rata, mereka berada dalam status ini dalam selama 12 bulan. Hasil dari survei ini menyatakan bahwa statussingledapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap produktifitas di tempat bekerja.

17% responden merasakan efek positif dari status ini yang berhubungan dengan ambisi pengembangan karier. Mereka menganggap inilah waktu yang tepat untuk mengasah kemampuan serta memperkaya pengalaman. Tawaran untuk bertemu dengan berbagai orang baru sambil mengembangkan jaringan profesionalnya, menjadi faktor motivasi utama. Selain itu, 16% merasa lebih fokus dalam bekerja karena tidak disibukkan oleh masalah dengan pasangan yang mampu menurunkan tingkat fokus bekerja.

Akan tetapi, menjadisinglejuga mampu memberikan efek negatif yakni ketiadaan pasangan yang mampu mendengarkan keluhan diri mereka. Hal ini terungkap dari 27% responden yang belum memiliki pasangan. Salah satu dampak keadaan ini adalah stres di tempat bekerja karena tidak memiliki pasangan untuk mencurahkan keluh kesahnya. Stres juga dapat muncul karena tekanan lingkungan bekerja untuk memiliki pasangan.

Masa Pendekatan (249 dari 3000 responden)

Bagi 60% responden dengan status ini merasa lebih percaya diri dalam memberikan ide serta berkontribusi di lingkungan bekerja.

Selain itu, status ini juga mendorong pengembangan diri dengan menjadi sosok yang dapat dipercaya oleh atasan dengan hasil pekerjaannya. Mereka berusaha untuk mendapatkan kenaikan gaji dan naik ke jenjang karier yang lebih tinggi sehingga mampu memberi kesan positif kepada calon pasangan.

pexels-photo-54257

Berpacaran (654 dari 3000 responden)

49% responden yang sudah memiliki kekasih menyatakan bahwa dirinya bahagia dan merasa lebih giat untuk bekerja. 51% memfokuskan tujuan hidupnya pada menabung untuk biaya pernikahan dan atau melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Berbagai rencana hidup mulai dibuat oleh pasangan, sehingga terdapat dorongan untuk mewujudkannya bersama.

Selain itu, status hubungan ini juga mampu meningkatkan kualitas pekerjaan. Mereka terpicu untuk lebih teliti dalam bekerja. Hal ini terjadi karena para responden merasa bahagia karena mampu membagi suka dan duka kepada pasangan tentang apa yang terjadi di lingkungan pekerjaan. Stres yang dialami responden pun berkurang sehingga mereka bisa memfokuskan diri pada pekerjaan.

Menikah (1386 dari 3000 responden)

Bagi para responden yang sudah menikah, menunjukkan adanya penurunan ambisi untuk meningkatkan karier ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini terungkap dari 33% responden yang telah menyandang status menikah, menyatakan sudah cukup mapan secara finansial. Mereka merasa telah bekerja keras untuk memantapkan karier saat dalam masa pendekatan dan berpacaran. Dengan begitu, motivasi mereka bekerja ialah untuk membiayai keluarga, liburan bersama keluarga atau membuat usaha baru.

Faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pekerja tidak sebatas tunjangan finansial tetapi juga status hubungan. Responden yang berstatussingledan dalam masa pendekatan, menunjukkan tingkat motivasi untuk mengembangkan diri paling tinggi dibandingkan responden yang sudah berpacaran atau menikah.

More from this category: Kesejahteraan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.