7 Perbedaan CV vs Resume yang Harus Kamu Tahu Beserta Contohnya

7 Perbedaan CV vs Resume yang Harus Kamu Tahu Beserta Contohnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 11 August, 2023
Share

Menurut Badan Pusat Statistik, terdapat 7,99 juta angkatan kerja Indonesia di tahun 2023 yang terbuka untuk mencari kerja. Jika kamu adalah salah satunya, mungkin kamu pernah diminta untuk submit CV atau resume pada tahap awal perekrutan. Saat mendaftar ke dua perusahaan yang berbeda, mungkin kamu diminta untuk memberikan CV ke satu perusahaan, tapi perusahaan lainnya meminta resume. Atau mungkin diminta untuk mengirimkan dua-duanya.

Apakah ada perbedaan antara CV dan resume? Mengapa ada perusahaan yang meminta CV dan ada juga yang meminta resume? Situasi apa yang tepat untuk menggunakan CV dan situasi apa yang membutuhkan resume? Lalu, bagaimana cara membuat CV dan resume yang baik?

Kalau kamu baru terjun ke dunia kerja atau sedang mencari pekerjaan, pertanyaan-pertanyaan itu mungkin muncul di kepala. Namun, jangan khawatir, di artikel ini kita akan membahas perbedaan CV dan resume beserta contohnya, juga situasi mana yang tepat untuk menggunakan salah satunya.

Mari kita bahas lebih lanjut!

Perbedaan CV dan resume

Biasanya, di Indonesia, orang-orang menyebut CV dan resume seakan keduanya adalah hal yang sama. Walau mirip, kedua hal ini memiliki pengertian dan kegunaan yang berbeda.

Pada umumnya, kebanyakan perekrut meminta kandidat untuk mengirimkan resume. Resume berguna untuk memperkenalkan secara singkat, padat dan jelas mengenai kualifikasi seorang kandidat, sehingga biasanya tidak lebih dari dua halaman. Sedangkan, CV memuat gambaran yang lebih luas dan detail mengenai kehidupan profesional kandidat.

Memahami perbedaan keduanya bisa menjadi kunci bagimu untuk mendapatkan pekerjaan impian. Tapi sebelum itu, kamu harus mengetahui terlebih dulu pengertian kedua hal tersebut sebelum kamu bisa menyusun CV dan resume yang dicari-cari oleh perekrut!

Apa itu CV?

Ilustrasi CV untuk persiapan wawancara kerja.

CV merupakan singkatan dari Curriculum Vitae yang dalam bahasa Latin berarti “perjalanan dalam hidup”. Karena itu, CV merupakan dokumen yang dapat menggambarkan kehidupanmu secara lengkap, yaitu menjabarkan semua kehidupan profesional dan sejarah pendidikanmu.

Dengan memberikan deskripsi kronologis mengenai pekerjaan, riwayat pendidikan, pencapaian dan penghargaan, juga beragam info pribadi lainnya, kamu memberikan perekrut gambaran komprehensif mengenai kehidupan kariermu sejauh ini. Dari sana, perekrut dan perusahaan dapat menilai kesesuaianmu untuk posisi yang ditawarkan.

Panjang CV

Tentu saja, pada dasarnya CV akan lebih panjang daripada resume. Panjang CV bisa lebih dari dua halaman. Sesuai dengan pengalaman profesional dan akademik seseorang, CV bisa saja mencapai lebih dari sepuluh halaman. Panjang CV tergantung dari seberapa banyak pengalaman karier dan akademik yang kamu miliki sejauh ini.

Fungsi dan tujuan CV

Sebuah CV berfungsi seperti biografi karier, tempat kamu dapat menunjukkan sejarah dan tujuanmu dalam memilih jalur karier. Kamu harus bisa menjabarkan secara mendalam pengalaman karier dan pendidikanmu.

Biasanya, institusi-institusi akademik, pekerjaan kreatif atau badan beasiswa akan memintamu untuk mengirimkan CV, karena CV dapat menggambarkan secara lebih rinci mengenai keahlian dan pengalamanmu. Perusahaan dan organisasi internasional juga cenderung menyukai CV karena dapat menggambarkanmu sebagai kandidat secara lebih objektif.

Misal, jika kamu ingin mendaftarkan diri sebagai dosen, lektor, researcher, atau mendaftar sekolah pascasarjana, kamu membutuhkan CV. Selain itu, CV juga diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus atau pengalaman kerja spesifik, seperti pekerjaan di pemerintahan dan ahli teknik. 

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kemampuan kreatif atau artistik, perekrut biasanya mencari calon pekerja yang memiliki pengalaman di bidang yang sama. Dalam hal ini, CV biasanya tidak berfokus pada kredensial akademik melainkan portofolio kreatif. Yakni portofolio yang menjabarkan pengalamanmu mengerjakan berbagai project-project kreatif, baik project kreatif pribadi maupun profesional.

Susunlah CV yang lebih menonjol dengan menuliskan semua pengalaman studi yang relevan, project yang kamu kerjakan, posisi dan gelar yang kamu punya, dan pencapaian atau penghargaan yang kamu miliki sejauh ini.

Baca juga: CV yang Baik Adalah yang Lolos 6 Second Test

Informasi yang harus ada dalam CV

CV yang akan kamu kirimkan ke perekrut harus memiliki bagian-bagian yang bergantung pada kualifikasi yang kamu miliki dan posisi yang kamu incar. Pada umumnya, CV berisi hal-hal berikut:

1. Informasi pribadi

Berisi nama lengkap, domisili dan alamat rumah, nomor telepon handphone dan alamat email. Informasi ini bertindak sebagai pengenalan tingkat awal seorang kandidat pada perekrut. Kamu bisa menambahkan informasi lainnya yang sekiranya relevan dengan posisi yang kamu incar, seperti TTL (tempat, tanggal lahir), kewarganegaraan, hingga status pernikahan.

2. Riwayat pendidikan

Kalau kamu adalah seorang fresh graduate, mulailah CV dengan menjabarkan latar belakang pendidikan yang kamu miliki. Tuliskan sekolah, institusi dan universitas yang menjadi almamater kamu. Di paling atas, tuliskan tingkat pendidikan terakhir. Jika kamu memiliki gelar sarjana dan magister, tuliskan secara kronologis dari yang paling baru. Kamu tidak perlu menuliskan sampai jenjang SMA atau SMP, kecuali jika itu adalah tingkat pendidikan terakhir.

Jangan lupa menuliskan program studi, departemen dan tahun kamu mengikuti jenjang pendidikan tersebut. Tuliskan juga pengalaman dan kualifikasi akademik lain yang pernah kamu jalani, hal ini termasuk publikasi yang kamu tulis, penghargaan-penghargaan akademik dan seminar yang pernah kamu ikuti.

3. Sejarah karier

Jika kamu memiliki pengalaman kerja sebelumnya, tuliskan bagian ini di atas latar pendidikan. Tuliskan pengalaman profesional yang kamu memiliki secara kronologis, dari yang terbaru sampai yang paling awal. Ini juga termasuk dengan pengalaman magang atau program relevan lain yang pernah kamu jalani. Tuliskan semua posisi yang pernah kamu tempati, sebutkan job title, nama perusahaan, lokasi pekerjaan, dan tahun kerja.

Di sini, kamu dapat unjuk gigi dengan menuliskan kompetensi yang kamu miliki yang berhubungan dengan posisi yang kamu incar. Jelaskan peran, pencapaian dan job description-mu di pekerjaan sebelumnya, juga skill yang kamu dapatkan dari sana.

4. Skills

Tuliskan skill dan keahlian yang kamu miliki yang berhubungan dengan posisi yang kamu incar. Tonjolkan skill yang sekiranya paling relevan dan menarik perhatian perekrut. Skill dapat berbentuk hard skill, seperti keahlian teknis dan kemampuan bahasa, ataupun soft skill, seperti komunikasi, bekerja dalam tim atau kemampuan beradaptasi.

5. Publikasi dan seminar

Jika kamu adalah akademisi atau pelajar yang ingin mendaftar di posisi akademik, tuliskan semua publikasi riset yang kamu miliki. Deskripsikan secara singkat subjek dan topik yang dibahas. Jika kamu memiliki pengalaman sebagai pembicara, mengisi seminar, kuliah atau public speaking, jangan lupa untuk menuliskannya di CV untuk menekankan keahlianmu pada topik yang bersangkutan.

6. Penghargaan dan pencapaian

Jika kamu pernah mendapatkan penghargaan, promosi atau pencapaian signifikan lainnya dalam kariermu, tuliskan! Urutkan dari pencapaian yang paling penting ke penghargaan selanjutnya. Daftar penghargaan yang kamu dapatkan dari berbagai organisasi terkemuka bisa menjadi nilai tambah di mata perekrut.

7. Relasi profesional

Tuliskan relasi-relasi industri atau mungkin beragam organisasi profesional yang kamu ikuti yang dapat membantu perkembangan kariermu. Gunakan bagian ini untuk menunjukkan komitmen yang kamu miliki terhadap jalur karier dan menunjukkan bahwa kamu aktif di bidang profesional yang berhubungan dengan posisi yang kamu inginkan.

Contoh CV

ADITYA MUHAMMAD

Jl. Raya Padjadjaran No. 3, 

Kelurahan A, Kecamatan AA, Kota BB

(0123)2467890 

[email protected]

Saya adalah seorang lulusan magister dari Universitas X yang memiliki pengalaman mengajar sebagai teaching assistant di Departemen Ilmu Komunikasi Universitas B selama X tahun. Saya memiliki sejumlah [atau tulis jumlah] publikasi di jurnal internasional dan (X) publikasi jurnal lokal dengan tingkat SINTA >2. 

RIWAYAT PENDIDIKAN

Magister Ilmu Komunikasi (20XX-20XX)

Universitas A, Bandung

IPK: 4.0

Sarjana Ilmu Komunikasi  (20XX-20XX)

Universitas B, Depok

IPK: 4.0

PENGALAMAN RISET

Graduate Research Assistant (20XX-20XX)

Departemen Ilmu Komunikasi, Y

  • Mengkaji dan merangkum penelitian ilmiah mengenai kondisi media massa pada masa pandemi COVID-19 (2022-2023)
  • Melakukan  literature review untuk sejumlah penelitian
  • Menulis laporan penelitian dan notulensi lapangan untuk penelitian “...”

PENGALAMAN KERJA

Teaching Assistant

Departemen Ilmu Komunikasi, B (20XX-20XX)

  • Membantu menyusun silabus, menyiapkan materi ajar kuliah dan memfasilitasi komunikasi departemen dengan mahasiswa
  • Memberikan bimbingan pada tahap awal penyusunan skripsi mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 20XX-XXXX

SKILLS

  • Kemampuan riset yang komprehensif dari tahap perencanaan, kerja lapangan untuk mendapatkan data dan analisis teori
  • Fasih dalam bahasa Inggris (TOEFL: XXX)
  • Fasih mengoperasikan Excel, PowerPoint dan Word
  • Public speaking
  • Pengetahuan yang mendalam mengenai banyak topik komunikasi, seperti namun tidak terbatas pada …, …, ….

PUBLIKASI

  • Author, 20XX, “Penelitian Ilmu Komunikasi Satu”, Journal vol. XX, XX pp.
  • Co-writer, 20XX, “Penelitian Ilmu Komunikasi Dua”, Journal vol. XX, XX pp.
  • Co-writer, 20XX, “Penelitian Ilmu Komunikasi Tiga”, Journal vol. XX, XX pp.

PRESENTASI DAN SEMINAR

  • Co-presenter, 20XX, “Presentasi Ilmu Komunikasi Satu”, Konferensi Ilmu Komunikasi Internasional, Jakarta, 20XX
  • Co-presenter, 20xx, “Presentasi Ilmu Komunikasi Dua”, Konferensi Ilmu Komunikasi Internasional, Bogor, 20XX

PENGHARGAAN DAN PENCAPAIAN

  • Lulusan Terbaik Departemen Ilmu Komunikasi Universitas B, 20XX
  • Lektor Favorit Departemen Ilmu Komunikasi, pada Award Universitas B, Universitas B, 20XX
  • Penerima Grant Beasiswa XXX, 20XX
  • Tesis Terbaik Tahun Ajaran XXX, Universitas A, 20XX

RELASI PROFESIONAL

Asosiasi Researcher Ilmu Komunikasi (ARIK)

Ikatan Alumni Ilmu Komunikasi Universitas B (IAIKUB)

Temukan lebih banyak tips menulis CV untuk fresh graduate yang belum memiliki banyak pengalaman kerja.

Apa itu resume?

Ilustrasi resume yang akan digunakan untuk melamar pekerjaan.

Kebanyakan lowongan kerja membutuhkan kandidat untuk mengirim resumenya. Lalu, dokumen seperti apa itu resume? Apa saja yang harus ada di dalamnya?

Secara bahasa, “résumé” merupakan kata bahasa Prancis yang berarti “rangkuman”. Dokumen ini menjabarkan secara singkat pengalaman karier, sejarah pendidikan dan skill yang kamu miliki yang relevan dengan posisi pekerjaan yang kamu incar. 

Resume hanya memberikan gambaran besar mengenai kehidupan profesional. Buat resume yang dapat dibaca dan dipahami dengan cepat sembari menyediakan beragam informasi penting sebanyak mungkin.

Panjang resume

Resume hanya menyajikan gambaran singkat tentang kehidupan profesionalmu, karena itu resume sebaiknya tidak lebih dari dua halaman. Resume yang lebih ideal biasanya memuat semua informasi dalam satu halaman.

Perekrut biasanya menerima dan me-review banyak resume secara langsung. Jadi buatlah resume yang padat dan menarik perhatian.

Fungsi dan tujuan resume

Pada umumnya, perekrut hanya akan meminta kandidat untuk mengirimkan resume. Resume bisa menjadi pembuka pintu untuk lolos ke tahap perekrutan selanjutnya, yaitu interview. Poin pembahasan saat interview umumnya juga mengacu pada resume yang kamu kirimkan.

Resume biasanya dibutuhkan untuk pekerjaan di luar bidang akademik atau riset. Jadi jika kamu sedang melamar untuk posisi di luar itu, maksimalkan penyampaian informasi di resume yang kamu buat. 

Jika kamu adalah seorang fresh graduate, resume singkat biasanya cukup untuk posisi-posisi magang dan entry-level, yang tidak mengharuskan kamu untuk memiliki banyak pengalaman untuk mendaftar.

Informasi yang harus ada dalam resume

Jangan lupa menyertakan bagian-bagian ini dalam resumemu agar dapat merangkum semua kompetensimu secara lengkap dan singkat.

1. Informasi kontak

Taruh informasi pribadi dan kontak pada bagian paling atas resumemu, agar perekrut bisa menghubungimu dengan mudah jika kamu lolos ke tahap interview. Informasi ini harus berisi nama lengkap, alamat email, nomor telepon dan cara lain untuk mengontakmu.

Selain itu, kamu juga dapat menyertakan tautan website profesional dan tautan profil JobStreet agar dapat lebih menggambarkan diri profesionalmu.

2. Rangkuman (summary) dan objective

Rangkuman karier pada resumemu dapat memberi para perekrut gambaran ringkas mengenai latar belakang dan tujuan profesional. Rangkuman biasanya tidak lebih dari tiga kalimat singkat yang dapat menggambarkan dan menonjolkan beragam skill, pengalaman dan penghargaan yang kamu miliki.

Kemudian, tuliskan objective kariermu, dalam satu atau dua kalimat, yang berfokus pada aspirasi dan posisi impian. Biasanya, bagian ini yang paling pertama dibaca dan difokuskan oleh para perekrut. Karena itu, penting untuk menuliskan summary dan objective yang dapat memisahkanmu dari kandidat lain.

3. Riwayat pendidikan

Tuliskan riwayat pendidikanmu secara singkat dan komprehensif. Dari yang kamu tuliskan, perekrut harus dapat memahami dengan cepat, dari institusi atau universitas apa kamu mengikuti tiap tingkatan pendidikan, program dan seminar apa yang pernah kamu ikuti, dan pencapaian akademik apa yang pernah kamu dapati.

Tuliskan secara kronologis dari yang paling baru sampai yang paling awal. Kamu juga dapat menuliskan riwayat organisasi kampus yang relevan dengan pekerjaan yang kamu incar.

4. Perjalanan karier

Bagian ini adalah bagian paling penting jika pekerjaan yang kamu incar membutuhkan pengalaman kerja yang komprehensif. Tunjukan keahlianmu dengan menjabarkan sejarah karier yang kamu miliki

Perekrut harus bisa memahami pengalaman profesional kamu dengan mudah. Tuliskan pengalaman kerja yang paling baru, posisi pekerjaan, deskripsi kerjanya, pencapaian dan project yang relevan.

5. Skills

Tuliskan skill yang relevan dengan lowongan kerja yang kamu incar. Tuliskan berbagai macam skill, dari soft skill sampai hard skill, yang menunjukkan bahwa kamu adalah pekerja yang bisa diandalkan.

Banyak perekrut menekankan pentingnya pekerja yang memiliki soft skill dan transferable skills seperti skill kepemimpinan, manajemen waktu dan komunikasi. Jika pekerjaannya memintamu untuk memiliki kemampuan tertentu, tekankan pada hard skill yang kamu miliki. Seperti keahlian teknis, marketing dan sales.

6. Sertifikasi dan lisensi

Selain menuliskan skill, jangan lupa untuk menuliskan beragam sertifikasi dan lisensi yang kamu miliki. Terutama jika pekerjaan yang kamu incar adalah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan teknis. Hal ini akan mendukung daftar hard skill yang kamu sebutkan.

Baca juga: 7 Sertifikasi Online yang Dapat Meningkatkan Peluang Sukses

Jika kamu adalah seorang fresh graduate yang belum banyak memiliki pengalaman, sertifikat  workshop dan lisensi bootcamp dapat membantu memenuhi kualifikasi yang ada pada posisi pekerjaan yang ditentukan perekrut.

Sertifikasi dan lisensi yang kamu miliki dapat menunjukkan dirimu sebagai pekerja yang selalu berusaha untuk mengembangkan diri. Ini juga dapat memberikan nilai tambah yang membuat kamu unggul dibandingkan kandidat lain.

7. Penghargaan dan pencapaian

Kamu dapat menuliskan penghargaan dan pencapaian yang kamu miliki. Bagian ini menunjukkan keragaman pengalamanmu dan keberhasilanmu. Pencapaian juga bisa termasuk berbagai promosi yang pernah kamu dapatkan sepanjang berkarier.

Penghargaan dan pencapaian juga dapat secara tidak langsung mendukung dan membuktikan skill yang kamu punya. Jika kamu memiliki banyak penghargaan dan pencapaian, tuliskan beberapa yang paling signifikan dan yang paling relevan dengan pekerjaan yang kamu incar.

8. Pengalaman sukarela (volunteer)

Walau bagian ini opsional, menuliskan pengalaman menjadi sukarelawan dapat menunjukkan dirimu sebagai kandidat yang utuh. Tuliskan perspektif dan skill baru yang kamu dapat dari bermacam pengalaman tersebut, seperti leadership skill maupun teamwork; dan bagaimana pengalaman ini membentukmu sebagai orang yang berkomitmen pada kegiatan sosial yang positif.

Contoh resume

DWI PUTRI JULIANA

Jl. Raya Padjadjaran No. 3, 

Kelurahan A, Kecamatan AA, Kota BB

(0123)2467890 

[email protected]

RANGKUMAN

Social media specialist yang memiliki pengalaman sebagai content creator dan online product salesperson. Seorang fresh graduate program sarjana Manajemen Bisnis dari Universitas A. Fasih dalam menggunakan Canva dan Adobe Premiere, Microsoft Excel dan Word, juga dalam merencanakan konten yang sesuai dengan tren dan engagement.

RIWAYAT PENDIDIKAN

Universitas A - Bandung

Sarjana Manajemen Bisnis, 20XX

PENGALAMAN KERJA

Social Media Admin

Brand Muda, Inc. Kota A, 20XX-20XX

Merencanakan dan memproduksi konten media sosialMenulis copy, caption dan artikel pendek mengenai brand yang disesuaikan dengan tren dan engagementMenganalisis arah tren, metriks dan engagement pada platform Instagram untuk akun brandMengunggah konten dan berinteraksi dengan audiens di media sosial brand

Part-time Copywriter

Media Muda, Kota B, Januari-Mei 20XX

Menulis artikel untuk rubrik “Budaya”Menulis artikel singkat yang SEO-friendly untuk konten websiteRiset keywordsMenulis konten dan caption media sosial

SKILLS

Komunikasi verbal dan tulisSerba-serbi penulisan: populer maupun formal, proofreading dan editingFilming dan video editing semi-profesionalPemahaman mendalam mengenai platform media sosial seperti TikTok, Instagram and FacebookPublic speaking

SERTIFIKASI

Canva Social Media MasteryIntroduction to Filmora (Lucrative Skills)Canva Design Skills for StudentsWorkshop Adobe Premiere Untuk Kepentingan Semi-Profesional, 20XX

PENGHARGAAN DAN PENCAPAIAN

Mahasiswa Prestasi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas A, 20XXEsai Terbaik Lomba Esai XXX, Kementrian XXX, 20XX

Perbedaan esensial antara CV dan resume

Tabel perbedaan antara CV dan resume.

Cara menyusun CV yang efektif

Seorang pria sedang menyusun CV yang akan digunakan untuk melamar kerja.

1. Sesuaikan CV-mu dengan posisi pekerjaan yang kamu lamar

Menyusun CV untuk tiap lowongan kerja yang kamu lamar membutuhkan banyak waktu. Banyak orang beranggapan bahwa menyiapkan satu CV saja sudah cukup untuk dikirimkan di semua kesempatan. Tetapi, untuk memisahkanmu dari kandidat lainnya, sesuaikan CV-mu dengan tiap lowongan. Update CV-mu dengan menyesuaikan pengalaman dan kualifikasi yang paling relevan dengan lowongannya, juga tonjolkan keywords yang ada pada job description lowongan sebelum mengirimkannya ke perekrut.

2. Tonjolkan pencapaian akademik dan publikasi riset yang kamu punya

Tonjolkan pencapaian dan keahlian yang kamu punya untuk menunjukkan pada perekrut keseriusanmu pada bidang yang kamu geluti. Menuliskan semua publikasi riset yang pernah kamu buat juga dapat menggambarkan reputasimu di bidang dan industri tersebut.

3. Tekankan pengalaman kerja yang relevan

Institusi akademik dan perusahaan akan lebih memilih kandidat yang memang sudah memenuhi kriteria skill dan kompetensi yang dibutuhkan. Calon pekerja yang telah memenuhi kriteria berarti membutuhkan lebih sedikit waktu training saat telah diterima. 

4. Tuliskan semua skill dan sertifikasi

CV adalah tempat untuk kamu “memamerkan” kualifikasimu sebagai calon pekerja. Karena itu, sebutkan semua pengetahuan, keahlian, skill, juga sertifikasi yang sekiranya relevan. Biasanya, keahlian berbahasa dan kemahiran seseorang akan teknologi terkait menjadikannya kandidat yang lebih menarik.

Cara menyusun resume yang efektif

Resume yang baik adalah resume yang singkat, padat dan jujur. Gunakan tips ini untuk membantumu menyusun resume yang dicari-cari oleh perekrut!

1. Sesuaikan resume dengan posisi pekerjaan yang kamu lamar

Jangan kirim resume yang sama untuk setiap posisi yang kamu lamar! Agar menambah peluangmu untuk maju ke tahap perekrutan selanjutnya, sesuaikan resume dengan tiap lowongan. Sesuaikan isi resume dengan job description tujuan agar resumemu lebih attention grabbing untuk para perekrut.

2. Garis bawahi pengalaman profesionalmu yang relevan

Resume adalah dokumen yang lebih singkat dibanding CV. Jika kamu punya banyak pengalaman profesional yang berada di dalam maupun di luar bidang tujuan, tekankan pada pengalaman yang paling relevan dengan pekerjaan yang kamu incar. Perhatikan keyword yang ada pada job description untuk memberikan nilai tambah di mata para perekrut.

3. Sebutkan semua penghargaan dan kontribusi yang kamu miliki

Jangan cuma menyebutkan beragam skill yang kamu miliki. Tuliskan juga berbagai penghargaan yang kamu dapatkan selama kehidupan profesionalmu. Gunakan kalimat-kalimat konkret atau angka kuantitatif untuk membantumu menggambarkannya dengan lebih jelas kepada perekrut.

4. Tuliskan skill dan sertifikasi yang relevan

Saat menunjukkan dan menuliskan skill yang kamu miliki, gunakan keywords (kata kunci) yang kira-kira akrab di telinga para perekrut. Jika memungkinkan, periksa website dan media sosial perusahaan yang kamu tuju agar kamu dapat menyesuaikan soft skill dan hard skill yang dibutuhkan olehnya.

Dari sana, kamu dapat menyiapkan sertifikasi yang paling sesuai untuk kualifikasi pekerjaan tersebut. Selain itu juga, kamu dapat mempelajari work culture perusahaan tersebut. Hal ini membantumu mengenal perusahaan incaranmu di tahap perekrutan selanjutnya. Kamu bisa menggunakan fitur company reviews JobStreet untuk melihat ulasan para pekerja yang pernah bekerja di perusahaan tersebut.

Tips menyusun format CV dan resume

Ilustrasi interview kerja yang menampilkan seorang pelamar menyerahkan berkas resume.

CV dan resume memiliki gaya format yang tidak jauh berbeda. Keduanya harus mudah dibaca dan dipahami secara singkat. Hindari paragraf yang terlalu panjang dengan membaginya menjadi beberapa bagian. 

1. Gunakan font yang jelas dan mudah dibaca

Gunakan font yang mudah dibaca, seperti Arial, Times New Roman, Calibri atau font umum lainnya. Jangan membuat font terlalu besar atau terlalu kecil. Utamakan kegunaan dan kemudahan baca daripada estetika dokumen CV atau resume itu sendiri.

2. Susun bagian-bagian dokumen secara logis

Agar mudah, susun bagian dokumen (seperti yang dituliskan di atas) berdasarkan urutan pentingnya. Informasi pribadi di paling atas, kemudian pengalaman kerja, riwayat pendidikan, skill, dan sebagainya. Untuk CV, umumnya, latar belakang akademik dan pengalaman riset menjadi bagian yang penting. Jangan takut untuk mengutamakan salah satu bagian jika lowongan kerja yang kamu incar memintanya. 

3. Gunakan bullet-point untuk meng-highlight informasi penting

Paragraf yang terlalu panjang biasanya membuat perekrut malas membaca lebih lanjut, atau yang lebih parah, membuat mereka melewati CV dan resume yang kamu kirimkan. Berikan “ruang bernapas” pada informasi yang kamu sediakan di dokumenmu dengan menggunakan bullet pointsBullet points juga dapat membantu menggarisbawahi informasi penting yang relevan dengan lowongan kerja tersebut.

4. Singkat. Padat. Jelas.

Resume dan CV-mu menggambarkanmu sebagai seorang profesional. Buat CV dan resume yang catchy dan attention grabbing. Jangan “bercerita” terlalu banyak sehingga memberikan informasi yang tidak dibutuhkan. Jangan juga memberikan terlalu sedikit sehingga melewatkan informasi atau kredensial yang sebenarnya dapat memberikan peluang bagimu untuk lolos ke tahap selanjutnya.

Jangan kirimkan email (atau berkas) sebelum kamu memeriksanya kembali berulang-ulang untuk mencari kesalahan yang mungkin luput kamu temukan.

Kesalahan umum yang harus dihindari

1. Menggunakan format yang salah

Jangan menggunakan gaya dokumen yang informal atau terlalu “artistik” jika kamu berniat untuk melamar pekerjaan korporat pada umumnya. Sebaliknya, jangan mengirimkan CV dan resume yang terlalu formal untuk posisi yang mengharuskan kamu untuk lebih kreatif.

2. Menyertakan informasi yang tidak relevan

Menyebutkan dan menceritakan informasi yang tidak dibutuhkan untuk lowongan kerja yang dituju hanya akan membuat resume dan CV-mu menjadi terlalu panjang. Ingat, buat singkat, padat, juga attention grabbing!

3. Membuat kesalahan tulis atau typo

Kesalahan tulis dan typo biasanya menjadi sebuah turn off bagi para perekrut. Hal ini juga dapat menggambarkan seseorang sebagai pribadi yang kurang teliti. Maka, pastikan CV dan resumemu bersih dari kesalahan sebelum mengirimkannya ke lowongan kerja apapun.

4. CV dan resume yang tidak disesuaikan

CV dan resume yang terlalu general dapat memberi kesan bahwa kamu kurang antusias. Para perekrut biasanya dapat menyadari dokumen mana yang dikirim seorang kandidat kepada banyak lowongan kerja. Karena itu, sesuaikan CV dan resumemu dengan job description dan kualifikasi yang dibutuhkan tiap lowongan kerja untuk memberikanmu nilai tambah di mata para perekrut. 

Belajar menyusun CV dan resume bersama JobStreet

Memahami perbedaan antara CV dan resume menjadi kemampuan yang harus kamu miliki jika kamu sedang mencari kerja. CV dan resume memiliki fungsi, isi, panjang dokumen, dan tujuan yang berbeda, sehingga kamu harus mengetahui kapan dan posisi apa yang membutuhkanmu untuk mengirimkan salah satunya.

Resume adalah dokumen “rangkuman” yang menjabarkan secara ringkas kehidupan profesional kamu sejauh ini, biasanya tak lebih dari 2 halaman. Untuk itu, tonjolkan pengalaman dan beragam skill yang paling relevan di resume yang kamu kirim. Sedangkan CV adalah dokumen yang lebih panjang dan menggambarkanmu sebagai pribadi profesional secara lebih komprehensif.
CV biasanya digunakan untuk lowongan kerja akademik dan pendaftaran sekolah pascasarjana; yang membutuhkan pengalaman kerja dan keahlian khusus. Resume biasanya dibutuhkan untuk lowongan kerja korporat pada umumnya, atau pekerjaan pada organisasi non-profit dan NGO.

Baca juga: Template CV Gratis yang Membuat Kamu Lebih Menarik

Kamu dapat membuat dan memperbarui resumemu langsung di profil JobStreet-mu. Kalau kamu belum memiliki profil Jobstreet, sign up di sini untuk mulai browsing berbagai lowongan kerja yang tersedia. Untuk akses informasi lowongan kerja yang lebih mudah, jangan lupa untuk mengunduh aplikasi JobStreet di App Store dan Google Play Store secara gratis!

Jika kamu membutuhkan tips lebih lanjut mengenai CV atau resume, kunjungi laman Tips Karier untuk membantumu di perjalanan kariermu dan dalam mencari pekerjaan. Tetap semangat dan jangan menyerah!

FAQ

  1. Apakah CV bisa dipakai untuk menggantikan resume?
    Tidak. Perekrut pada perusahaan-perusahaan biasanya me-review banyak kandidat secara bersamaan. Hal ini membuat mereka tidak mungkin memeriksa semua penjabaran lengkap tiap calon. Pada situasi seperti ini, perekrut akan melewatkan membaca CV dan memilih untuk membaca resume yang lebih ringkas.
  2. Seberapa panjang CV atau resume saya seharusnya?
    ⁠Karena harus memberikan gambaran komprehensif mengenai dirimu sebagai calon pekerja, CV biasanya dapat sepanjang 3 sampai 10 halaman. Sedangkan resume bertujuan untuk memberikan rangkuman ringkas mengenai pengalaman profesionalmu sehingga biasanya tidak lebih dari 2 halaman. Untuk resume, semakin singkat, padat dan jelas, semakin baik.
  3. Apa saja yang harus saya tuliskan pada bagian riwayat pendidikan?
    Sebutkan universitas atau institusi yang menjadi almamatermu, lengkap dengan tahun, departemen, dan kotanya. Tuliskan secara kronologis dari jenjang yang paling tinggi dan ke bawah. Tidak perlu menuliskan sampai jenjang SMA, kecuali jika itu adalah jenjang yang paling tinggi.

More from this category: Resumes

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.