Fungsi likuiditas adalah salah satu tolok ukur yang sangat diperhatikan oleh para pemegang saham.
Ada beberapa metode penghitungan yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan finansial suatu perusahaan, salah satunya adalah liquidity.
Dalam hal ini, para shareholders akan meninjau sejauh mana sih aset-aset tersebut bisa dengan mudah diubah menjadi uang kas, dan sejauh mana pula kemampuan perusahaan untuk melunasi semua utang jangka pendeknya.
Itulah sekilas yang dimaksud dengan liquidity. Untuk penjelasan yang lebih lengkap, yuk baca ulasan berikut sampai habis.
Berikut adalah beberapa pengertian likuiditas yang diambil dari berbagai sumber:
Merujuk pada beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas adalah indikator penting atau alat bantu dalam menilai sejauh mana aset suatu perusahaan bisa dengan cepat diuangkan.
Apabila tingkat likuiditasnya tinggi, aset tersebut tentunya gampang dikonversi menjadi uang kas.
Sebaliknya, aset dengan liquidity rendah lebih sulit untuk dijual karena kurangnya minat dari pihak pembeli.
Selain liquidity, jenis rasio keuangan lainnya yang memainkan peran penting dalam evaluasi kesehatan finansial perusahaan adalah solvabilitas dan rentabilitas.
Lalu, apa perbedaan di antara ketiganya? Berikut penjelasannya:
Liquidity mengacu pada kemampuan suatu perusahaan dalam menutup semua utang jangka pendeknya.
Rasio ini akan membantu menggali informasi seputar seberapa mudah perusahaan dalam menggunakan aset lancarnya untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Sebaliknya, rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dapat mendanai asetnya melalui utang.
Dari penghitungan rasio ini, perusahaan bisa tahu berapa besar beban utang mereka dibandingkan dengan nilai total aset yang dimiliki.
Rentabilitas adalah pengukuran yang dipakai untuk menilai seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang bisa menjaga keberlangsungan operasionalnya.
Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa tahu seberapa baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba, baik itu yang didapat melalui penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, cabang perusahaan, dan lain sebagainya.
Kelebihan likuiditas artinya perusahaan mempunyai kemampuan untuk melunasi semua utang dan kewajiban jangka pendeknya. Selain manfaat tersebut, berikut ini beberapa fungsi likuiditas lainnya yang patut kamu pahami:
Menurut pemaparan Engle dan Lange, terdapat tiga unsur yang harus ada dalam upaya menjaga tingkat liquidity suatu perusahaan. Berikut rinciannya:
Aspek ini merujuk pada adanya kesenjangan antara harga yang disepakati dengan harga normal suatu produk.
Dalam praktiknya, konsep dari kerapatan sendiri lebih mengacu kepada sejauh mana perbedaan harga yang mungkin terjadi dan berpotensi memengaruhi tingkat liquidity perusahaan.
Unsur ini menunjukkan tentang adanya perbedaan antara jumlah atau volume produk yang dijual, dengan yang dibeli, pada tingkat harga tertentu.
Sesuai namanya, aspek ini mencerminkan lebih jauh tentang seberapa besar transaksi yang dapat dilakukan perusahaan. Tanpa hal itu, akan mengakibatkan perubahan yang besar pada harga.
Unsur ini membahas tentang adanya kecepatan perubahan harga yang cukup tinggi, yang terjadi dari harga normal menuju harga efisien.
Aspek resiliensi pun umumnya muncul saat terjadi ketidaksesuaian, yang bisa dipicu karena ketidakstabilan harga pada suatu barang.
Mengutip dari Jurnal.id, rasio likuiditas adalah ukuran yang dipakai untuk menentukan kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya.
Dalam hal ini, rasio likuiditas terbagi atas tiga jenis. Apa saja? Yuk, cek di bawah ini!
Sesuai namanya, liquidity jenis ini mengacu pada kondisi pasar yang memungkinkan suatu aset diperjualbelikan.
Artinya, sebuah pasar hanya bisa dikatakan likuid bila itu dapat mendukung transaksi jual-beli dalam volume besar.
Sebaliknya, pasar yang kurang likuid adalah pasar yang cenderung mempunyai jumlah penjual dan pembeli yang terbatas.
Likuiditas aset merujuk pada tingkat kemudahan bagi suatu aset untuk nantinya diubah menjadi uang tunai.
Tentunya, jenis liquidity ini bervariasi dan umumnya ditinjau berdasarkan jenis aset yang dimiliki.
Sebagai contoh, kamu bisa membandingkan tingkat liquidity antara uang cash, rumah, dan saham misalnya.
Dari analisis tersebut, kamu tentu akan mendapatkan wawasan mendalam terkait perbedaan tingkat liquidity setiap aset. Hal ini karena setiap aset memiliki karakteristik uniknya masing-masing.
Di sisi lain, ada yang namanya likuiditas keuangan atau akuntansi. Jenis liquidity ini mengacu pada kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya saat jatuh tempo.
Tentunya, hanya perusahaan dengan liquidity baik yang bisa dengan mudah memenuhi kewajiban finansialnya.
Karena itu, evaluasi terhadap likuiditas akuntansi menjadi sangat penting bagi para investor.
Pasalnya, hasil penghitungan tersebut bisa membantu mereka dalam mengukur seberapa sehat posisi keuangan jangka pendek dari suatu perusahaan.
Agar makin jelas, berikut adalah contoh pengurutan dalam liquidity aset.
Sebuah perusahaan mempunyai beragam jenis aset, seperti uang, peralatan, investasi, dan lain sebagainya.
Karena konsep dasar dari likuiditas aset mengacu pada sejauh mana suatu aset bisa diubah menjadi uang tunai secara mudah, maka berikut adalah contoh pengurutannya:
Sementara itu, rumus rasio likuiditas perusahaan sendiri terbagi atas empat jenis, yakni:
Cara menghitung rasio likuiditas perusahaan dengan penghitungan rasio cepat, yakni hanya dengan memanfaatkan aktiva lancar yang mempunyai liquidity tinggi sebagai pembanding terhadap kewajiban lancar.
Namun, inventaris perlu dikecualikan dalam perhitungan rasio cepat. Alasannya adalah karena itu sulit untuk diubah menjadi uang tunai.
Inilah rumus likuiditas untuk menghitung rasio cepat (quick ratio):
Rumus likuiditas perusahaan yang kedua adalah acid-test ratio.
Penghitungan jenis rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya, yang diketahui dengan membandingkan aset lancar dan kewajiban lancar.
Namun, perlu dicatat bahwa jenis rasio likuiditas ini tidak mempertimbangkan aset lancar yang sulit dicairkan, seperti persediaan misalnya.
Meski demikian, nilai acid-test ratio bakal jadi tidak akurat jika kamu memasukkan piutang dengan periode pengembalian yang lama. Hal ini karena piutang jenis tersebut umumnya sulit dicairkan menjadi uang cash.
Berikut adalah rumus perhitungan rasio acid-test ratio:
Cash ratio (rasio kas) merupakan metode perhitungan liquidity yang melibatkan jumlah kas milik suatu perusahaan.
Sama seperti current ratio (rasio lancar) dan quick ratio, tujuan dari penghitungan jenis rasio likuiditas ini (rasio kas) adalah untuk mengevaluasi dan menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Namun, dalam metode rasio perputaran kas ini, kas dipakai sebagai acuannya.
Pasalnya, kas surat berharga jangka pendek merupakan bagian dari aktiva lancar yang bisa dengan mudah diuangkan.
Berikut adalah rumus cash ratio (rasio kas):
Current ratio (rasio lancar) adalah metode sederhana yang bisa kamu pakai untuk mengukur rasio likuiditas suatu perusahaan.
Dalam pendekatan ini, acuannya adalah penggunaan aktiva perusahaan yang memiliki likuiditas pada saat ini, yang dikenal sebagai aktiva lancar atau current asset.
Aktiva lancar umumnya merujuk pada semua aset yang bisa diubah menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun.
Berikut adalah rumus perhitungan current ratio (rasio lancar):
Untuk penerapannya, kamu bisa menyimak contoh cara menghitung likuiditas berikut ini.
Misalnya saja, sebuah perusahaan bernama Maju Mundur mempunyai aktiva lancar sebesar Rp 40.000.000, nilai inventaris senilai Rp 10.000.000, dan kewajiban lancar Rp 10.000.000.
Maka, hasil penghitungan rasio cepatnya adalah Rp 40.000.000 - Rp 10.000.000, kemudian dibagi Rp 10.000.000. Hasilnya adalah 3,0.
Karena hasil penghitungan rasio cepat di atas lebih dari 1,0, itu artinya perusahaan Maju Mundur memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Akan tetapi, perlu dicatat juga, jika ternyata nilai rasio cepat melebihi angka 3,0, bukan berarti tingkat liquidity perusahaan sedang baik.
Hal itu bisa jadi karena kas perusahaan yang besar tidak dialokasikan secara produktif atau tingginya jumlah piutang perusahaan.
Demikianlah gambaran mengenai apa yang dimaksud likuiditas dan berbagai aspek penting lainnya terkait cara mengukur likuiditas keuangan.
Secara singkat, liquidity mencerminkan sejauh mana aset bisa diubah menjadi uang cash, serta bagaimana kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Selain liquidity, tentunya ada banyak istilah lain dalam ranah keuangan dan akuntansi yang perlu kamu ketahui.
Pasalnya, tanpa adanya pemahaman yang memadai terhadap istilah-istilah tersebut, kamu mungkin bakal sulit dalam melakukan penilaian kondisi keuangan perusahaan.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!