Infografis Adalah: Contoh, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Infografis Adalah: Contoh, Fungsi, dan Cara Membuatnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 02 February, 2024
Share

Informasi yang cepat, menarik, dan efektif, jadi kunci utama dalam menyampaikan pesan pada era digital seperti sekarang.

Kalau kamu sedang mencari media atau bentuk konten yang bisa memenuhi tuntutan itu, infografis adalah jawabannya.

Infografis bisa disebut medium yang punya kekuatan untuk menarik audiens. Pasalnya, infografis mengutamakan visual sehingga konten di dalamnya pasti lebih ringkas.

Kamu tertarik untuk membuat infografis? Yukkita kenalan dengan apa itu infografis, mulai dari fungsi hingga cara membuatnya dalam artikel ini. 


⁠Apa Itu Infografis? 

Pengertian infografis adalah informasi yang disajikan melalui kombinasi teks dan beragam elemen visual, seperti grafik, diagram, gambar, ilustrasi, atau tipografi.

Teks dan elemen-elemen visual tersebut disusun sedemikian rupa hingga tercipta tampilan konten infografis yang menarik dan mudah dipahami audiens. 

Biasanya, infografis digunakan untuk laporan tahunan, materi presentasi, newsletter, atau diunggah sebagai konten media sosial. 

Nah, karena berisi teks dan visual, infografis kerap dianggap sama dengan poster. Beberapa orang bahkan menyebutnya sebagai poster infografis. 

Padahal, infografis dan poster merupakan dua hal yang berbeda. Lalu, apa saja yang membedakan keduanya?


⁠Perbedaan Infografis dan Poster 

Perbedaan infografis dan poster terletak pada fungsinya. Umumnya, infografis lebih fokus menyajikan informasi atau data yang kompleks dalam bentuk visual yang simpel supaya mudah dicerna oleh pembaca. 

Di lain sisi, poster biasanya dibuat untuk membujuk, mengimbau, atau mengajak audiens melakukan suatu hal melalui konten gambar atau representasi visual. 

Dengan mengetahui perbedaan di atas, kamu bisa memutuskan apakah lebih baik membuat infografis atau poster untuk kebutuhan kontenmu.


⁠Fungsi dan Tujuan Infografis 

Seorang karyawan sedang membaca infografis laporan keuangan perusahaan.

Dengan fungsi seperti yang dijelaskan sebelumnya, kamu mungkin akan bertanya apa tujuan infografis? Berikut adalah fungsi dan tujuan infografis:

Memvisualisasikan Data dengan Lebih Menarik 

Bayangkan kalau kamu dihadapkan dengan dua informasi yang sama. Konten pertama disajikan dalam teks penuh, sedangkan konten kedua dilengkapi dengan ilustrasi. 

Kemungkinan besar kamu akan lebih tertarik pada konten kedua, kan? Nah, hal yang sama juga akan terjadi pada target pembaca kamu. 

Hal itu bisa terjadi karena pada dasarnya kemampuan manusia lebih baik dalam memproses konten visual, bahkan hingga 60.000 kali lebih cepat

Jadi, salah satu manfaat infografis adalah membuat audiens terpikat pada informasi yang disajikan dalam bentuk visual. 

Meningkatkan Pengunjung Website 

Secara umum, audiens ternyata lebih menyukai konten infografis. Artinya, mereka akan lebih tertarik mengunjungi website yang menyajikan konten tersebut.

Menurut HubSpot, artikel yang dilengkapi poster infografis rata-rata mendapatkan 72% lebih views daripada artikel lain. Itu artinya, traffic sebuah website akan lebih tinggi jika menyajikan banyak konten infografis.

Membuat Konten Mudah Dibagikan 

Faktanya, orang cenderung lebih senang membagikan konten visual daripada jenis konten lain di media sosial. 

Infografis memudahkan audiens dalam memahami suatu informasi secara efisien. Dengan design infografis yang eye catching, besar kemungkinan audiens akan membagikannya ke pengguna media sosial lain. 

Sebagai Strategi Digital Marketing 

Ketika banyak orang yang membagikan infografis buatanmu, konten tersebut punya peluang lebih tinggi untuk viral di media sosial. Hal ini pun dapat mendukung strategi digital marketing kamu.

Sebagai Bahan Pitching untuk Backlink 

Artikel blog yang melampirkan infografis mampu menghasilkan lebih banyak inbound link. Artinya, konten infografis terbukti mampu menarik banyak pengunjung ke blog atau website dengan cara membangun backlink. 

Meningkatkan Strategi Content Marketing 

Infografis dapat memberi variasi pada strategi content marketing kamu. Dengan begitu audiens memiliki lebih banyak pilihan cara menikmati konten dalam format yang mereka suka. 


⁠Jenis-Jenis dan Contoh Infografis 

Berbagai infografis di atas kertas.

Setiap infografis memiliki ciri tersendiri dan biasanya digunakan untuk menyajikan tipe informasi yang berbeda. Supaya lebih jelas, berikut jenis-jenis infografis dan masing-masing contohnya:

Infografis Statistik 

Jenis infografis ini biasanya digunakan untuk menyajikan informasi yang bersumber dari data angka. Contoh infografis statistik adalah hasil riset, survei, atau rekapitulasi data dan informasi. 

Melalui infografis statistik, penyajian data angka yang kompleks akan jadi lebih simpel, menarik, dan mudah dipahami.  

Contoh infografis statistik.


⁠Infografis List 

Infografis list adalah infografis yang berisi daftar tentang topik tertentu. Daftar tips digital marketing, komponen penting artikel SEO, atau elemen wajib dalam penulisan resume adalah contoh infografis list.

Contoh infografis list.

Infografis Linimasa 

Infografis linimasa cocok untuk mengemas cerita atau informasi yang bersifat kronologis dan berurutan. Infografis linimasa biasanya digunakan untuk menceritakan kejadian atau sejarah tertentu. Dalam infografis lini masa, setiap poinnya menceritakan suatu peristiwa. 

Contoh infografis linimasa.

Infografis Geografi 

Jenis lain infografis adalah geografi, yang biasanya sering digunakan untuk menunjukkan arah seperti pada peta. Selain itu, infografis geografi juga cukup banyak dibuat untuk menyajikan sebaran data, misalnya peta sebaran penduduk atau banjir. 

Contoh Infografis Geografi.

Infografis Perbandingan 

Ingin memberikan informasi tentang perbandingan dua hal atau lebih? Kamu bisa membuat infografis perbandingan. Dengan infografis jenis ini, kamu bisa lebih mudah menyajikan persamaan atau perbedaan hal-hal yang ingin kamu bandingkan.  

Contoh Infografis Perbandingan.

Ukuran Infografis 

Setelah memilih salah satu dari jenis-jenis infografis di atas, kamu perlu menentukan ukuran desain yang akan dibuat.  

Sebenarnya, tidak ada aturan khusus untuk ukuran infografis. Kamu bebas menentukan ukuran infografis sendiri, menyesuaikan dengan media publikasinya.  

Tapi, untuk membantu kamu, berikut ukuran umum yang biasanya dipakai untuk membuat infografis:

  • Publikasi di website, blog, atau media sosial: 800 x 2000 piksel
  • Publikasi cetak seperti brosur atau poster standar: 11 x 17 inci
  • Publikasi cetak seperti poster besar atau papan iklan: 18 x 24 inci
  • Publikasi dalam laporan atau dokumen: ukuran A3 atau A1 


⁠Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Infografis 

Seorang pria berkacamata melihat infografis di sebuah kertas.

Selain ukuran dan jenis infografis, masih terdapat elemen lain yang penting untuk kamu perhatikan saat membuat infografis. Kamu juga harus menghindari beberapa hal agar infografis yang kamu buat lebih menarik. Berikut adalah penjelasannya:

Elemen Penting dalam Infografis 

Infografis mengutamakan unsur visual dalam menyajikan informasi. Nah, faktor visual dalam infografis bukan hanya tentang penggunaan gambar atau ilustrasi, tapi juga mencakup beberapa elemen penting berikut: 

1. Susunan Visual yang Teratur 

Meskipun menggabungkan teks dengan banyak elemen visual, infografis tetap harus mudah dibaca. Untuk itu, hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tampilan infografis adalah keteraturan visual. 

Idealnya, infografis berformat vertikal dengan flow membaca dari atas ke bawah atau kiri ke kanan. Nah, kamu sebaiknya mengurutkan elemen-elemen penting pada infografis. 

Contohnya, gunakan font besar untuk judul dan font kecil untuk konten. Flow yang teratur akan memudahkan audiens memahami infografis saat pertama kali melihatnya. 

2. Titik Fokus 

Mungkin ada beberapa informasi yang ingin kamu tekankan dalam infografis. Namun, kamu harus tetap memperhatikan titik fokus penyajiannya.

Sebagai contoh, jika kamu ingin menekankan desain pada sub judul, pilihlah warna font yang eye-catching. 

Font yang mencolok dapat menyita perhatian audiens untuk tertuju langsung pada sub-judul tersebut. 

3. Jenis Huruf 

Ketika membuat infografis, sebaiknya kamu membatasi penggunaan font maksimal tiga.

Masing-masing jenis font untuk judul, sub-judul, dan konten. Cukup dengan tiga jenis font, infografis sudah terlihat simpel dan nyaman dibaca.

Pastikan font pilihanmu harmonis saat dipadukan satu sama lain, ya. 

4. Margin 

Margin juga perlu diperhatikan supaya elemen dalam infografis terlihat seimbang. Margin atas, bawah, kanan, dan kiri harus diatur dengan jarak yang sama. 

Begitu pula dengan teks, ikon, font, dan semua elemen lainnya. 

5. Keselarasan Warna 

Tak kalah penting, hal yang diperhatikan dalam pembuatan tampilan infografis adalah keselarasan warna. 

Kamu pasti lebih nyaman membaca inforafis yang menggunakan paduan warna yang sesuai—tidak saling tabrak, kan. Karena itu, cobalah mix and match warna sampai tercipta keselarasan warna yang eye catching.  

Sesuaikan juga pemilihan warna dengan topik informasi yang diulas. Misalnya, kalau kamu membuat infografis tentang tips mengajak anak belajar, sebaiknya hindari warna bernuansa gloomy atau gelap. 

6. Simbol dan Ikon 

Simbol atau ikon juga dapat menarik perhatian audiens pada infografismu. Tersedia banyak jenis ikon, mulai dari linear, monocolor, hingga multicolor. Pilihlah satu jenis ikon saja agar infografis terlihat konsisten. 


⁠Hal yang Perlu Dihindari dalam Membuat Infografis 

Selain memperhatikan berbagai elemen penting di atas, ada pula hal-hal yang sebaiknya kamu hindari saat membuat infografis. Apa saja? Berikut penjelasannya:

1. Tata Letak yang Tidak Teratur 

Pada dasarnya, infografis sama seperti konten teks yang perlu dirancang secara jelas dan rapi. Karena itu, aturlah tata letak semua elemen dalam infografis untuk menciptakan narasi visual yang alurnya mudah diikuti audiens

Supaya lebih mudah, kamu bisa menggambar sketsa atau outline terlebhi dulu. Sketsa itu akan membantumu menyusun infografis tetap teratur. 

2. Berisi Teks yang Berlebihan 

Ingat, infografis harus bisa membantu audiens lebih mudah memahami suatu informasi secara cepat. Memasukkan terlalu banyak teks justru merusak esensi pembuatan infografis itu sendiri.

Karena itu, pastikan kamu mengemas teks dengan singkat, padat, dan jelas.  

3. Penggunaan Tipografi yang Berlebihan 

Pengaturan font akan sangat memengaruhi kenyamanan audiens dalam membaca infografis. Karena itu, cukup gunakan maksimal tiga jenis font untuk judul, sub-judul, dan isi.

Tujuannya agar infografis terlihat konsisten dan membuat audiens tidak pusing.

4. Kurang Memperhatikan White Space 

Ketika membuat desain, white space atau negative space berfungsi mengarahkan audiens dari satu titik ke titik lain sampai mereka mencapai kesimpulan.

Hal ini berlaku juga dalm pembuatan infografis. 

Semakin besar white space di sekitar objek, semakin banyak pula perhatian yang tertarik ke objek. Alhasil, audiens akan lebih fokus pada objek tersebut. 

Jadi, jangan lupa perhatikan white space supaya audiens tidak overwhelmed saat membaca infografis buatanmu. 

5. Penggunaan Warna yang Berlebihan atau Kurang 

Infografis yang eye-catching memang lebih mudah menarik perhatian audiens. Namun, bukan berarti kamu harus menggunakan banyak warna, ya. Sebaiknya kamu menghindari hal tersebut.

Jika ada terlalu banyak warna dalam satu infografis, audiens akan sulit memahami informasi yang tercantum. Sebaliknya, terlalu sedikit warna juga bisa membuat infografis buatanmu terlihat boring.  

Solusinya, cukup pilih 2-3 warna untuk warna dasar, warna pelengkap, dan warna aksen. 

6. Pemilihan Ikon yang Tidak Tepat 

Salah pilih ikon ternyata juga bisa mengganggu tampilan infografis, lhoKesalahan ini biasanya terjadi karena ikon kurang relevan, desain terlalu sederhana, atau terlalu banyak ikon dalam satu infografis.

Cukup gunakan satu desain ikon yang seragam supaya konten infografis lebih mudah dipahami. 

7. Infografik yang Terlalu Panjang 

Sebetulnya, tidak ada aturan khusus terkait panjang infografis. Namun, usahakan untuk tidak membuat infografis yang terlalu panjang, ya. Kesalahan satu ini bisa membuat infografis tampak membosankan dan lebih mudah dilupakan audiens. 

Tipsnya, ringkas informasi menjadi poin-poin. Lalu, baca ulang sebelum dituangkan ke infografis untuk memastikan informasi sudah efektif. 


⁠Cara Membuat Infografis 

Seorang designer sedang melakukan riset sebelum membuat infografis.

Nyatanya, pembuatan infografis tidak hanya sekadar desain, melainkan juga melibatkan planning yang tepat. Lalu, bagaimana proses membuat infografis yang ciamik?

Ikuti langkahnya berikut ini:

Pemilihan Topik 

Mulailah dengan memilih topik. Kira-kira topik apa yang ingin kamu sampaikan melalui infografis? Apakah sesuatu yang kamu minati atau fenomena yang sedang tren saat ini? 

Terpenting, piliih topik potensial atau yang berpeluang menarik banyak traffic. Setelah menemukan topik, kamu bisa merangkai pembahasannya dengan menarik. 

Identifikasi Audiens 

Nah, selanjutnya tentukan siapa target pembaca infogragis yang akan kamu buat. Kamu ingin menyampaikan informasi ke audiens yang seperti apa? 

Identifikasi target audiens dari infografis kamu; mulai dari rentang usia, gender, profesi, kebiasaan, dan sebagainya. 

Dengan begitu, kamu dapat menyesuaikan konten infografis dengan karakteristik audiens, mulai dari desain, tata bahasa, hingga tipografi. Alhasil, infografis buatanmu bakal relevan dengan audiens. 

Penelitian Data dan Sumber Informasi 

Cara membuat infografis juga melibatkan penelitian data. Tujuannya agar informasi yang disajikan benar-benar kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan. 

Beberapa sumber data yang bisa kamu gunakan adalah buku, jurnal, data dan informasi resmi dari pemerintah. 

Memvisualisasikan Data Melalui Grafik 

​Sudah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan? Kini saatnya kamu mengubah data tersebut ke dalam grafik. 

Sesuaikan bentuk grafiknya dengan jenis data kamu, ya. Misalnya, data yang didominasi angka untuk menunjukkan hasil penelitian cocok dikemas dalam infografis statistik.

Adapun data peristiwa sejarah akan lebih menarik jika divisualisasikan dalam infografis linimasa. 

Mendesain Tata Letak Grid 

Tata letak grid menentukan alur baca infografis. Untuk menciptakan grid yang enak dibaca, atur setiap elemen dalam infografis buatanmu.

Tata letak yang tepat dapat mengarahkan pandangan audiens dari satu elemen ke elemen lain secara smooth. 

Menggunakan Pola Desain Infografis 

Bagi para pemula, kamu bisa membuat infografis dengan bantuan template atau pola desain.

Banyak website yang menyediakan template infografis secara gratis dan legal. Jadi, kamu bisa memilih template yang paling sesuai. 

Merancang Tampilan Infografis 

Jika infografis sudah selesai dibuat, luangkan waktu untuk mengecek kembali tampilannya. Dalam tahap ini, kamu boleh mengedit ulang supaya terlihat lebih eye-catching

Perhatikan padu padan antarelemen. Apakah pemilihan warnanya sudah tepat? Bagaimana dengan tipografi, penggunaan bahasa Inggris, dan yang lainnya? 

Cek elemen-elemen infografismu secara menyeluruh untuk memastikan konsistensi tampilannya.

Kamu juga boleh meminta masukan kepada teman sebelum dirilis ke publik, lho. 


⁠Tool untuk Membuat Infografis 

Kalau kamu masih awam atau baru pertama kali membuat infografis, kamu tidak perlu khawatir.

Pasalnya, saat ini sudah tersedia banyak tool untuk membuat infografis. Beberapa di antaranya bahkan bisa kamu gunakan secara gratis dan legal, lho. 

Berikut rekomendasi tool untuk membuat infografis:

1. Infografis Snappa 

Snappa menyediakan berbagai fitur untuk membuat desain grafis sederhana. Snappa punya fitur template desain untuk beragam keperluan, termasuk pembuatan infografis.

Kamu bisa melakukan kustomisasi pada template tersebut, termasuk mengubah ukurannya. 

2. Infografis Adobe Spark 

Ketika membuka software Adobe Spark, kamu akan disambut dengan user interface (UI) yang terkesan old school. 

Meski begitu, tools yang tersedia di Adobe Spark sangat lengkap, mulai dari template infografis, template video TikTok dan Facebookdi, resize foto, hingga convert konten ke berbagai format. 

3. Infografis Canva 

Canva sangat populer sebagai salah satu tool desain grafis. Ada banyak aset visual gratis yang bisa kamu gunakan secara legal, termasuk beragam template untuk membuat infografis.  

Kamu juga bisa menambahkan aneka teks, gambar, ikon, simbol, dan berbagai aset lain untuk mempercantik infografismu dalam Canva.

Semua aset dalam Canva sudah dikelompokkan secara rapi sehingga memudahkan kamu untuk membuat infografis. Navigasi di Canva juga relatif mudah berkat UI yang ramah pemula. 

4. Infografis Infogram 

Kalau kamu butuh tool yang fokus dalam pembuatan infografis saja, Infogram adalah solusinya.

Salah satu fitur andalan Infogram adalah pembuat bagan. Dengan fitur ini, kamu bisa lebih mudah menginput dan mengedit data pada grafik.  

5. Infografis PiktoChart 

Kamu Ingin mencari opsi template lain yang lebih clean dari Canva? Cobalah PiktoChart yang memiliki stok aset cukup lengkap. Kamu juga bisa mengunduh hasil desain dalam format PNG dengan pilihan resolusi yang beragam.


⁠⁠Kesimpulan

Bagaimana? Semakin tertarik membuat infografis? Perhatikan hal-hal di atas supaya infografis kamu efisien, ya. 

Nantinya, skill yang kamu bangun dari proses pembuatan infografis akan sangat berguna di dunia kerja, lhoApalagi, jika kamu minat berkarier sebagai desain grafis atau data researcher

Infografis yang sudah kamu buat juga bisa dijadikan portofolio untuk melamar kerja.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Infografis

  1. Apa yang dimaksud dengan infografis? 
    ⁠Infografis merupakan informasi yang disajikan melalui kombinasi teks dan beragam elemen visual, seperti grafik, diagram, gambar, ilustrasi dan tipografi. Kombinasi tersebut ditata serapi mungkin untuk menghasilkan tampilan konten yang menarik, sehingga bisa lebih mudah dipahami audiens. 

  2. Contoh infografis apa saja? 
    Beberapa contoh infografis yang umum ditemukan adalah infografis statistik, infografis
    list, infografis linimasa, infografis geografis, dan infografis perbandingan. 

  3. Apa tujuan dari dibuatnya infografis? 
    Secara umum, tujuan pembuatan infografis adalah untuk menyampaikan data atau informasi yang kompleks melalui visual sederhana, sehingga bisa lebih mudah dimengerti oleh target audiens. 

  4. Bagaimana cara membuat infografis yang menarik? 
    Pada intinya, infografis yang menarik dihasilkan dari riset data untuk topik yang sesuai dengan target audiensmu. Selain itu, pengaturan desain yang harmonis dari pemilihan warna sampai font juga menentukan menarik atau tidaknya infografis buatanmu. 

  5. Apa saja ciri-ciri infografis? 
    Ciri utama infografis yaitu menggunakan kombinasi teks dan elemen visual, seperti grafik dan ikon, untuk mengemas informasi yang kompleks menjadi sederhana.  

  6. Di mana membuat infografis? 
    Kamu bisa membuat infografis menggunakan beberapa tool seperti Canva, Snappa, Adobe Spark, Infogram, dan PiktoChart.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.