5 Fakta Iklim dan Tren Perekrutan 2017 Di Asia Tenggara

5 Fakta Iklim dan Tren Perekrutan 2017 Di Asia Tenggara
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 30 June, 2022
Share

Ketika generasi orang tua kita dan orang tua mereka sebelumnya hidup di jaman dimana keamanan kerja adalah prioritas nomor satu dan para pekerja diharapkan untuk mematuhi aturan tanpa bertanya, sekarang ini bukanlah jamannya lagi untuk hal tersebut.

Umat manusia di jaman lainnya tidak pernah mendapatkan akses informasi seperti yang kita miliki saat ini. Penyebaran media sosial dan konten digital membuat kita terus mendapatkan informasi akan perkembangan dan tren global terkini dalam satu langkah. Kita membuat para perekrut untuk mempunyai standar yang lebih tinggi sekarang, karena kita bisa.

Sebagaimana dijelaskan dalam Deloitte 2017 Global Human Capital Trends Report: Talent Acquisition,“Bagian tenaga kerja dan perekrutan menghadapi tekanan besar. Kekurangan jumlah tenaga kerja dan kemampuan ahli sedang menyebar luas. Para pekerja menuntut adanya jenis karir dan model karir yang baru. Apalagi teknologi dan inovasi – termasuk kognitif, kepandaian buatan, kolaborasi sosial, kumpulan orang, dan sharing ekonomi – sedang membentuk kembali ketenagakerjaan.”

Yang menjadi masalahnya adalah fakta bahwa para pekerja tidak hanya mengharapkan kompensasi finansial yang lebih baik saat ini. Mereka juga sedang mencari organisasi-organisasi dengan nilai-nilai yang sesuai, keseimbangan pekerjaan/hidup, pekerjaan yang punya arti, otonomi kreatif, dan banyak lagi.

Akan tetapi bagaimana tepatnya hal ini mempengaruhi iklim perekrutan di Asia Tenggara? Berikut adalah 5 fakta yang Anda perlu tahu.

1.    Transformasi digital terus mengendalikan perekrutan

Mendukung kajian Deloitte diatas, The Star melaporkan bahwa “Transformasi digital di berbagai industri di Asia Tenggara akan terus mengendalikan perekrutan di tahun 2017”. Laporan ini menyoroti rangkaian kemampuan yang paling banyak diminta yaitu“big data, komputasi awan, DevOps, analitik, perdagangan elektronik, keamanan cyber, dan teknologi finansial (fintech).

Faktor-faktor yang berkontribusi untuk aktivitas perekrutan yang sehat di wilayah Asia Tenggara termasuk“pertumbuhan ekonomi yang kuat, kepercayaan bisnis yang meningkat, dan lebih banyaknya perusahaan internasional yang bergerak di wilayah tersebut”.

2.   Kandidat pekerja selalu mencari adanya kesempatan karir baru

Dalam suatu kajian terbaru dalamTren-tren perekrutan di Asia tenggara oleh JobStreet.com dan JobsDB (Recruitment Trends in Southeast Asia by JobStreet.com and JobsDB),(catatan untuk penulis, buatlah link untuk mengunduh laporan ini)lebih dari 8.000 calon pekerja dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan  Vietnam diminta untuk membuat peringkat persetujuan dan ketidaksetujuan mereka akan pernyataan berikut:“Saya tidak punya rencana meninggalkan pekerjaan/ perusahaan saya saat ini di tahun yang akan datang”.

Mungkin tidaklah mengejutkan, semua kandidat dengan suara bulat setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan hampir semua responden menunjukkan minat yang besar untuk “secara aktif memonitor dan memindai bursa kerja” di tahun 2017.

3.   Prioritas perekrutan dari para perekrut

Dalam kajian yang sama oleh JobStreet.com dan JobsDB, hampir 3,000 perekrut dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan  Vietnam diminta untuk mengidentifikasi prioritas perekrutan untuk tahun 2017 dari sebuah daftar yang tersedia.

Di Indonesia and Malaysia, mayoritas perekrut memilih  “mengganti/ mengisi posisi penting” sebagai prioritas perekrutan nomor satu,  dengan “memperluas/ mempekerjakan lebih banyak orang” untuk urutan kedua tertinggi.

Sementara mayoritas pekerja di Filipina, Singapura, Thailand  dan Vietnam memilih “memperluas/ mempekerjakan lebih banyak orang” sebagai prioritas tertinggi mereka di tahun 2017.  Kecuali Singapura, 3 negara lainnya dalam kelompok ini memilih “mengganti/ mengisi posisi penting” sebagai prioritas tertinggi kedua.

Infographic-Job-Recruitment-Trends-2017-ID-01 *Sumber: Tren Perekrutan 2017 di Asia Tenggara oleh JobStreet.com dan JobsDB

4.   Tenaga kerja yang paling dicari oleh para perekrut

Ketika ditanyai posisi apa yang paling sulit untuk diisi, mayoritas perekrut di Indonesia, Malaysia, dan Filipina setuju bahwa Supervisor/ Spesialis adalah posisi tersulit untuk diisi, sedangkan perekrut dari Singapura dan Thailand menemukan bahwa posisi Junior adalah posisi tersulit untuk diisi. Vietnam, di lain sisi, mempunyai kesulitan terbesar untuk merekrut Manajer.

Infographic-Job-Recruitment-Trends-2017-ID-02

5.   Para Perekrut Perlu untuk Menciptakan Sebuah Brand Ketenagakerjaan Digital

Sebagaimana bagianPerolehan Tenaga Kerja (Talent Acquisition)dariLaporan Deloitte akan Tren Modal Manusia Global 2017 (Deloitte 2017 Global Human Capital Trends Report)tunjukkan, para perekrut perlu untuk:

“Menciptakan sebuah brand ketenagakerjaan digital: segala sesuatu yang sebuah organisasi lakukan dalam dunia yang terhubung secara sosial dan digital mempengaruhi keputusan kandidat untuk bekerja di sana. Pastikan Anda memonitor dan meluruskan pesan melalui situs-situs dan pengalaman-pengalaman

Hal ini membawa kita kembali kepada pesan di awal artikel ini: Kita membuat para perekrut untuk mempunyai standar yang lebih tinggi sekarang, karena kita bisa.  Jika organisasi-organisasi ingin untuk menjaga daya saing dan efisiensi operasional mereka, mereka akan perlu untuk terus menyesuaikan dengan transformasi digital yang ada di sekitar kita.

Deloitte juga menghimbau para perekrut untuk “memperluas dan menambah saluran sumber ketenagakerjaan” dengan membuka saluran-saluran pipa tenaga kerja untuk sumber non-tradisional, termasuk paruh-waktu, pekerja lepas, dan pekerja musiman.

Waktu terus berubah, dan para perekrut perlu untuk merangkul revolusi digital untuk tetap bersaing sebagai seorang perekrut, apalagi sebagai suatu bisnis. Akan tetapi, para pekerja dan kandidat pekerja sebaiknya tidak cepat merasa puas - Terus menyesuaikan dengan peralatan teknologi dan tren terkini merupakan hal yang paling penting sekarang lebih dari sebelumnya.

More from this category: Tren gaji & profesi

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.