Offering dalam Dunia Kerja: Manfaat, Isi, dan Tahapannya

Offering dalam Dunia Kerja: Manfaat, Isi, dan Tahapannya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 08 May, 2024
Share

Dalam dunia kerja, istilah offering adalah salah satu tahap penting dalam proses seleksi kerja. Offering atau penawaran biasanya diberikan oleh HRD perusahaan jika kamu lolos wawancara tahap akhir. 

Jika sudah mendapatkan offering, kamu hanya berjarak selangkah lagi untuk bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Kalau kamu setuju dengan offering itu, barulah kamu bisa tanda tangan kontrak kerja.

Namun, sebelum memutuskan, kamu harus membaca dengan teliti seluruh penawaran yang ditawarkan. Sebab, terdapat poin-poin penting terutama mengenai gaji dan benefit yang akan kamu peroleh di dalam dokumen offering.

Oleh karena itu, memahami apa itu offering sangatlah penting. Apalagi, hal itu menyangkut pengambilan keputusan dalam memulai karir baru. 

Tapi, kamu tak perlu khawatir, ya! Kamu bisa membaca artikel ini untuk mempelajari pengertian, manfaat, jenis, hingga perbedaan offering dengan kontrak kerja. Yuk, simak sampai habis!


⁠Apa Itu Offering?

Offering adalah penawaran kerja yang diberikan oleh perusahaan kepada calon karyawan. Penawaran tersebut bisa dalam bentuk verbal maupun tertulis. Namun, biasanya perusahaan memberikan offering secara tertulis melalui surat penawaran kerja (offering letter).  

Offering menjadi pemberitahuan resmi dan tanda bahwa kamu telah diterima di perusahaan tersebut. Dengan begitu, pihak perusahaan dan kandidat tidak salah tafsir dalam memahami peran masing-masing.  

Umumnya, suatu offering menjelaskan hak dan tanggung jawab calon karyawan secara rinci, sesuai ketentuan saat tahap awal rekrutmen. Jadi, kamu bisa mempertimbangkan penawaran tersebut sebelum memutuskan akan menerima atau menolaknya.


⁠Pentingnya Offering dalam Dunia Kerja 

Sebagai bentuk penawaran kerja, tahap offering merupakan hal yang penting bagi kandidat maupun HRD. Melalui offering, kedua belah pihak dapat merasakan berbagai manfaat berikut ini: 

Bagi Pelamar 

Bagi calon karyawan, menerima offering letter memberikan berbagai manfaat, antara lain:

  • Tanda sudah berhasil melewati seleksi kerja 
    ⁠Menerima offering menandakan bahwa kamu telah berhasil melewati seleksi kerja. Kamu telah dipercaya untuk mengisi posisi yang ditawarkan. Perusahaan menerima kamu karena terkesan dengan pengalaman, skill, dan performa interview kamu.
  • Memberikan gambaran benefit yang diperoleh 
    ⁠Umumnya, dalam offering terdapat poin penting yang berisi rincian hak-hak kamu sebagai karyawan, mulai dari gaji, tunjangan, bonus, dan komisi. ⁠Dari sini, kamu bisa tahu gambaran kesejahteraan yang kemungkinan akan kamu dapatkan jika bekerja di perusahaan tersebut.
  • Memperjelas nilai yang ditawarkan 
    ⁠Dengan adanya offering, kamu dapat memastikan apakah perusahaan menganut nilai yang sama dengan kamu atau tidak. Soalnya, kebanyakan offering juga menjabarkan nilai dan budaya yang terdapat di perusahaan. Kamu pun jadi bisa lebih memperjelasnya.
  • Mempermudah negosiasi gaji 
    ⁠Selain itu, offering letter juga memberikan kesempatan bagi calon karyawan untuk melakukan negoisasi tentang beberapa hal seperti gaji, tunjangan, dan jadwal kerja sebelum menandatanganinya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki pemahaman yang jelas dan setuju mengenai kondisi kerja yang akan dijalani. 


⁠Bagi HRD

Selain calon karyawan, HRD juga mendapatkan berbagai keuntungan ketika memberikan surat penawaran kerja. Berikut ini beberapa manfaatnya:

  • Menarik talenta terbaik 
    ⁠Perusahaan mana, sih, yang tidak ingin bekerja sama dengan talenta terbaik? Nah, HRD dapat melakukan hal tersebut dengan memberikan offering menarik. ⁠HRD bisa menyesuaikan isi offering dengan kebutuhan kandidat yang diincar.
  • Meningkatkan employer branding 
    ⁠Melalui offering, HRD dapat menjabarkan hak dan benefit yang akan didapatkan kandidat. Perusahaan juga bisa menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap kesejahteraan para karyawan. ⁠Hal itu tentunya akan membantu meningkatkan employer branding di tempat kerja.
  • Mempercepat proses rekrutmen 
    ⁠Pada umumnya, HRD menetapkan deadline pada kandidat untuk mempertimbangkan offering. Kalau kandidat setuju, HRD bisa langsung mengajukan kontrak kerja. Namun, jika kandidat menolak, atau tak memberi jawaban hingga deadline lewat, HRD dapat segera memberikan offering kepada kandidat lain. Dengan kata lain, offering bisa mempercepat proses rekrutmen.
  • Meningkatkan retensi karyawan 
    ⁠Pada offering, terdapat penjelasan benefit yang akan diterima kandidat. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan peduli atas kesejahteraan karyawan. Calon karyawan pun tahu bahwa kerja keras mereka akan dihargai. Pada akhirnya, mereka pun akan lebih betah bekerja di perusahaan, sehingga retensi karyawan meningkat. 


⁠Jenis-jenis Offering 

Penandatanganan dokumen offering kerja di bagian bawah. (Image by Pixabay on Pexels)

Secara umum, jenis-jenis offering terdiri dari offering untuk pekerjaan, proyek, dan freelance. Berikut masing-masing perbedaannya:

Offering untuk pekerjaan 

Ketika melamar pekerjaan dan kemudian mendapat offering setelah interview, itu artinya kamu menerima jenis offering kerja.

Umumnya, offering untuk pekerjaan menjelaskan tentang job desc utama, nominal gaji, jam kerja, dan jatah cuti.

Offering untuk proyek 

Offering artinya penawaran untuk berbagai jenis pekerjaan, termasuk proyek. Proyek tersebut bisa dalam bidang konstruksi, manufaktur, database, dan sistem informasi.  

Biasanya, offering proyek mencakup detail informasi proyek, durasi pengerjaan, jumlah fee, hingga fasilitas.

Offering untuk freelance 

Pekerja lepas atau freelancer juga bisa mendapatkan offering, lho. Ada beberapa perusahaan yang butuh jasa freelancer untuk mendukung operasional mereka.  

Isi offering untuk freelance biasanya mencakup detail job desc, durasi pengerjaan, jumlah fee, dan benefit (jika ada).


⁠Perbedaan Offering Letter dan Kontrak Kerja 

Umumnua, bentuk offering berupa tulisan atau dikenal dengan offering letter. Banyak orang menganggap bahwa offering letter sama dengan kontrak kerja karena isinya yang cukup mirip. Namun, offering letter tidak mengikat secara hukum. 

Pada dasarnya, offering letter merupakan surat yang menunjukkan ketertarikan perusahaan terhadap seorang kandidat. Mereka ingin kamu mengisi posisi kerja yang kosong. 

Jadi, ketika kamu menandatangani offering letter, artinya kamu setuju dengan ketentuan kerja dari perusahaan. 

Di lain sisi, kontrak kerja merupakan surat perjanjian yang mengikat secara hukum antara kamu dan perusahaan sebagai pemberi kerja.  

Selain itu, perbedaan offering letter dan kontrak kerja juga dapat dilihat dari isinya. Kontrak kerja menjabarkan rincian syarat kerja, hak, serta kewajiban masing-masing pihak secara lengkap. Sementara itu, isi offering letter bisa kamu cek di bawah ini, ya!


⁠Isi yang Ada di Offering Kerja 

Meskipun banyak jenisnya, isi offering umumnya cenderung sama. Kalau melihat mayoritas contoh offering, isinya terdiri dari aspek-aspek berikut ini: 

Komponen gaji dan tunjangan 

Dalam offering, kamu akan melihat rincian gaji sebelum pemotongan pajak dan jumlah gaji bersih (take home pay). Di samping itu, terdapat pula informasi tunjangan seperti bonus akhir tahun, insentif, asuransi, atau tunjangan hari raya (THR). 

Cuti dan benefit lainnya 

Jatah cuti juga biasanya tercantum dalam offering kerja. Bagian ini meliputi cuti sakit, cuti hamil dan melahirkan, cuti haid, cuti tahunan, dan kebijakan cuti lain. 

Kesempatan pengembangan diri 

Jika perusahaan memiliki program untuk pengembangan diri karyawan, mereka akan menyertakannya ke dalam offering.  

Contoh program pengembangan bisa berupa sesi onboarding, sesi mentoring, atau kesempatan untuk mengikuti training tertentu.

Budaya perusahaan 

Beberapa contoh offering kerja juga mencantumkan budaya perusahaan. Dengan adanya aspek ini, kamu pun dapat menilai budaya dan lingkungan kerja di perusahaan tersebut.  

Namun, perlu kamu ketahui bahwa HRD tidak memberikan offering begitu saja kepada kandidat. Ada sejumlah tahapan yang kamu lewati untuk mendapatkan offering. Apa saja? Simak bab selanjutnya!


⁠Tahapan dari Offering 

Calon karyawan perusahaan sedang membaca offering letter untuknya. (Image by Kampus Production on Freepik)

Secara umum, tahapan dari offering berawal sejak penilaian kandidat hingga kamu melakukan onboarding. Berikut adalah detail tahapan tersebut:

Penilaian talent 

Berdasarkan CV, surat lamaran, serta hasil tes dan interview, HRD akan menilai kandidat terlebih dulu.  

Biasanya, mereka juga berdiskusi dengan user untuk mengetahui kecocokan profil kamu dengan kebutuhan pekerjaan. 

Penentuan gaji dan benefit 

Apabila profil kamu cocok dan hasil penilaian juga baik, barulah HRD mulai menentukan gaji dan benefit.  

Dalam prosesnya, HRD biasanya mempertimbangkan standar di pasar kerja serta pengalaman dan keahlian kandidat. 

Nego gaji dan finalisasi offering 

Setelah selesai menentukan setiap detailHRD akan memberikan dokumen offering letter kepada kandidat yang bersangkutan.  

Biasanya, HRD akan memberikan tenggat waktu bagi kamu untuk mengambil keputusan. Pada tahap ini juga biasanya negosiasi offering berlangsung. 

Penerimaan dan onboarding karyawan 

Tahap offering terakhir adalah penerimaan karyawan. Dengan catatan, kandidat memang sudah setuju dengan offering kerja.  

Berdasarkan detail offering, HRD akan membuat kontrak kerja untuk ditandatangani kandidat dan pihak perusahaan. Setelah itu, kamu pun bisa mulai kerja dan mengikuti onboarding.


⁠Tips Saat Menerima Offering 

Wajar kalau kamu merasa excited saat menerima offering kerja. Meski begitu, sebaiknya jangan buru-buru membubuhkan tanda tangan, ya!

Kamu wajib meluangkan waktu untuk mempelajari isinya terlebih dahulu. Hal itu penting agar kamu bisa mendapat offering terbaik, terutama soal gaji. 

Lalu, apa saja yang harus kamu perhatikan ketika mendapatkan offering letter? Simak tipsnya berikut ini:

Riset gaji sesuai industri 

Saat menerima offering letter, kamu perlu melakukan riset terkait kisaran gaji di industri pekerjaan yang kamu lamar. Kamu juga perlu tahu jumlah upah minimum kisaran gaji kota/kabupaten (UMK) di wilayah perusahaanmu. 

Setelah melakukan riset, bandingkan gaji yang ditawarkan dengan kisaran gaji tersebut.  

Kamu tidak perlu terburu-buru untuk  menerima penawaran. Kamu berhak untuk nego gaji dan mendapatkan yang lebih baik. Lakukan proses negosiasi gaji dengan sopan dan profesional, ya.

Kalau kamu bingung mencari data soal kisaran gaji untuk setiap posisi dari berbagai industri di Indonesia, jangan khawatir, ya! Kamu bisa menggunakan fitur Eksplor Gaji di situs Jobstreet by SEEK.

Membuka negosiasi gaji saat interview dengan percaya diri 

Jika belum puas dengan penawaran gaji dari perusahaan, kamu bisa melakukan negosiasi gaji saat menerima offering letter. Ketika proses negosiasi, kamu bisa menunjukkan data hasil risetmu agar posisimu lebih kuat.

Kamu juga bisa negosiasi gaji saat interview jika merasa kisaran gaji yang ditawarkan kurang sesuai dengan pengalaman dan skill-mu. Lakukan dengan percaya diri, ya! 

Menyampaikan keinginan gaji dengan jelas 

Saat negosiasi, sampaikan angka gaji yang kamu harapkan secara jelas. Sebaiknya, hindari mengatakannya dalam bentuk kisaran gaji. Kamu bisa langsung menyebutkan angka gaji yang memang kamu inginkan. 

Harapannya, pihak HRD akan memberikan penawaran gaji yang tidak jauh dari angka gaji tersebut. Apabila kamu ragu-ragu, ada kemungkinan gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan. 

Menanggapi tawaran gaji perusahaan 

Setelah negosiasi, HRD kemungkinan akan kembali memberikan penawaran gaji dalam nominal lain. Kalau jumlah tawaran gaji masih belum sesuai, tanggapi dengan baik dan sopan, ya!. Hal itu menunjukkan profesionalisme kamu.

Meskipun tawaran gaji belum cocok, kamu tidak perlu emosional dan mengambil keputusan terlalu cepat.  

Lakukan nego gaji secara sopan dan profesional saja. Jangan segan menjelaskan alasan kenapa kamu memiliki ekspektasi gaji tertentu. 

Mencari solusi terbaik 

Tips offering gaji juga mencakup diskusi nego gaji win-win solution. Pastikan bahwa penawaran gaji mengungtungkan kedua belah pihak.

Dengan lebih sabar dalam nego gaji, kamu punya kesempatan untuk menerima penawaran yang lebih baik. Harapannya, kamu bisa menerima penawaran yang sesuai dengan ekspektasi gaji awal.


⁠Kesimpulan 

Offering adalah penawaran kerja dari perusahaan kepada kandidat. Dalam offering, terdapat informasi penting mengenai rincian hak yang akan kamu peroleh sebagai karyawan baru, mulai dari gaji, tunjangan, asuransi, dan benefit lainnya.

Apabila kamu setuju dengan isi offering tersebut, barulah HRD akan membuat kontrak kerja. Tetapi, kalau penawaran yang diberikan perusahan belum sesuai, kamu bisa melakukan negosiasi.

Jangan ragu untuk bertanya jika ada bagian yang yang belum kamu pahami, ya! Pastikan untuk melakukannya dengan sopan agar HRD bisa memberikan penawaran yang sesuai. 

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Offering 

  1. Apa itu offering letter? 
    ⁠Offering letter merupakan surat resmi yang diberikan oleh perusahaan kepada calon karyawan yang telah melewati proses seleksi. Surat ini menjadi tanda bahwa profil kamu sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tinggal tanda tangan kontrak. 
  2. Apa saja isi offering letter
    ⁠Isi offering letter adalah posisi yang ditawarkan, gaji dan tunjangan yang akan diterima, serta informasi penting lainnya terkait dengan pekerjaan yang akan dijalani. 
  3. Berapa lama waktu offering
    ⁠Umumnya, HR memberikan kandidat waktu antara 24 jam sampai seminggu untuk merespons.
  4. Apa yang harus dilakukan saat offering
    ⁠Saat menerima offering, sampaikan kepada HRD bahwa kamu akan mempelajari dokumen terlebih dulu. Setelah itu, pelajari setiap penawaran dari perusahaan dan pertimbangkan matang-matang. 

    ⁠Jika ada bagian yang tidak kamu pahami, tanyakan kepada HRD. Kalau kamu merasa penawaran belum sesuai, kamu juga bisa melakukan negosiasi. 
  5. Kalau diterima kerja, apa saja yang harus ditanyakan? 
    ⁠Beberapa hal yang perlu kamu tanyakan setelah diterima kerja adalah detail job desc, budaya perusahaan, jenjang karier, sistem onboarding, dan proses performance review.

More from this category: Hak ketenagakerjaan kamu

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.