Apa Itu Turnover? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Apa Itu Turnover? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 15 April, 2024
Share

(Image by Freepik) 

Saat sedang riset tentang perusahaan yang hendak dilamar, turnover adalah salah satu hal yang tidak boleh kamu lewatkan.

Soalnya, turnover adalah salah satu aspek penting yang menentukan kualitas perusahaan sebagai tempat kerja.

Turnover karyawan tinggi menandakan bahwa perputaran keluar masuk karyawan begitu sering terjadi.

Nah, keluar masuk karyawan disebut dengan turnover. Meskipun hal ini umum terjadi, turnover yang terlalu tinggi berdampak negatif.

Memangnya, pengertian turnover adalah seperti apa, sih?

Yuk, kita bahas seluk-beluk tentang arti turnover karyawan, faktor penyebab, dampak, dan cara mencegah.

Informasi selengkapnya bisa kamu lihat di bawah ini!

Apa itu turnover? 

Pengertian turnover adalah proses keluar-masuknya karyawan di sebuah perusahaan, baik atas keputusan dari manajemen internal maupun inisiatif pribadi.

Jadi, employee turnover adalah istilah yang tidak hanya berlaku pada karyawan resign, tapi juga karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun putus kontrak.

Cara mengetahui tingkat employee turnover adalah perusahaan melakukan penghitungan.

Hal itu dilakukan dengan menggunakan persentase atau disebut juga sebagai turnover rate.

Semakin tinggi nominal persentase, artinya semakin sering pula perputaran karyawan yang terjadi di perusahaan.

Pada umumnya, perhitungan turnover rate dilakukan secara rutin dalam jangka waktu tertentu; bisa satu bulan, 3-6 bulan, bahkan hingga setahun.

Tentunya, keluar-masuknya karyawan di perusahaan tidak terjadi begitu saja. Ada faktor-faktor yang menjadi penyebab turnover karyawan. Apa saja?

Baca Juga: 20 Opsi Kerja Online dari rumah: Lokasi Bebas, Tanpa Modal!

Faktor penyebab turnover adalah ini 

Pekerja wanita membereskan barang dari mejanya karena resign

(Image by Freepik) 

Secara umum, faktor yang mempengaruhi turnover karyawan terbagi menjadi dua jenis, yakni faktor internal dan eksternal.

Faktor internal merujuk pada hal-hal yang terjadi di lingkungan internal perusahaan, sedangkan faktor eksternal merupakan kondisi di luar lingkup perusahaan.

Perbedaan faktor penyebab turnover adalah sebagai berikut!

Faktor internal 

1. Budaya kerja yang negatif 

Seperti yang dikatakan sebelumnya, turnover adalah mencakup karyawan yang mengajukan resign.

Nah, salah satunya alasan karyawan melakukan hal tersebut adalah karena budaya kerja yang negatif.

Beberapa contohnya seperti kurangnya komunikasi dan rasa percaya, manajemen mikro yang berlebihan, tidak adanya apresiasi bagi karyawan, hingga resisten terhadap perubahan.

Budaya seperti ini dapat membuat banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan.

2. Kompensasi dan manfaat yang tidak kompetitif 

Sebagai karyawan, kamu dituntut untuk mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik sesuai target yang telah ditetapkan.

Sebagai gantinya, perusahaan akan memberikan benefit dan kompensasi yang menjadi hak kamu.

Selain itu, adanya benefit dan kompensasi yang kompetitif juga dapat menjadi bentuk apresiasi perusahaan atas kerja kerasmu.

Ketika hak tersebut tidak terpenuhi, wajar jika akhirnya karyawan memutuskan untuk resign.

Hal itulah yang menyebabkan turnover.

3. Kurangnya peluang pengembangan karier 

Masih dari faktor internal, penyebab lain turnover perusahaan adalah kurangnya peluang pengembangan karier.

Saat bekerja di suatu perusahaan, karyawan tentu berharap bahwa ia dapat mengembangkan karier dengan jalur yang jelas.

Pengembangan karier tak hanya soal promosi atau kenaikan jabatan, tapi juga kesempatan bagi karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan tanggung jawab.

Apabila perusahaan tidak bisa memberikan peluang tersebut, tidak mengherankan jika banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan.

4. Komunikasi dan keterlibatan karyawan yang buruk 

Buruknya komunikasi dan keterlibatan juga menjadi faktor yang mempengaruhi turnover karyawan.

Padahal, komunikasi menjadi salah satu pondasi penting untuk mewujudkan kerja sama yang efektif dan kondusif.

Masalah buruknya komunikasi dan keterlibatan karyawan bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti:

  • Atasan yang tidak mau mendengarkan 
  • Tidak adanya feedback untuk karyawan 
  • Tidak adanya kesempatan bagi karyawan untuk menyampaikan ide. 

Manajemen yang tidak efektif 

Faktor internal lain penyebab turnover karyawan adalah manajemen yang tidak efektif.

Ciri salah satunya dari masalah ini adalah tidak adanya visi-misi yang jelas di perusahaan, sehingga situasi perusahaan pun cenderung tidak terkontrol.

Selain itu, karena tidak ada visi dan misi, para sumber daya manusia (SDM) di perusahaan pun jadi tidak punya motivasi atau dorongan dalam bekerja.

Kondisi ini tentu menyulitkan mereka untuk berkembang.

Namun, selain faktor-faktor yang telah disebutkan, penyebab turnover karyawan juga bisa berasal dari faktor-faktor eksternal atau di luar lingkup perusahaan.

Faktor eksternal 

1. Kondisi ekonomi yang buruk 

Fluktuasi kondisi ekonomi merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat menyebabkan jenis turnover karyawan ini.

Ketika kondisi ekonomi sedang buruk, biasanya perusahaan akan mengalami penurunan penjualan.

Jika tidak berhasil menangani hal tersebut, bukan tidak mungkin perusahaan akan melakukan PHK pada karyawan untuk mengurangi pengeluaran.

Ketika PHK berlangsung, turnover karyawan pun ikut terjadi.  

2. Peluang kerja yang lebih baik di tempat lain 

Turnover artinya proses masuk-keluarnya karyawan di suatu perusahaan, termasuk ketika karyawan resign.

Hal tersebut tidak selalu disebabkan oleh lingkungan kerja yang buruk, tapi bisa juga karena karyawan mendapat peluang kerja yang lebih baik di tempat lain.

Ia pun memutuskan untuk mengambil peluang tersebut sehingga harus resign.

Alhasil, jenis turnover karyawan ini terjadi.

3. Faktor pribadi 

Faktor eksternal lain yang juga bisa menyebabkan employeee turnover adalah situasi pribadi sang karyawan.

Misalnya, ia baru saja menikah dan harus ikut pasangan pindah ke kota lain, atau mendapat beasiswa yang mengharuskannya pindah negara.

Apapun faktor yang mempengaruhi turnover karyawan, turnover adalah situasi yang dapat memberikan dampak tersendiri bagi perusahaan. Apalagi jika turnover karyawan tinggi.

Memangnya, dampak turnover adalah seperti apa?

Dampak dari tingkat turnover karyawan tinggi 

Meskipun perputaran karyawan merupakan hal yang umum terjadi di dunia kerja, tapi perhitungan turnover yang terlalu tinggi bisa menimbulkan dampak buruk bagi perusahaan.

Berikut beberapa dampak yang dimaksud:

1. Hilangnya pengetahuan dan keahlian 

Ketika seorang karyawan keluar dari perusahaan atas alasan apa pun, ia akan pergi membawa pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang berharga.

Di sisi lain, perusahaan belum tentu bisa melakukan pergantian karyawan baru yang memiliki tingkat pengetahuan dan keahlian sama.

2. Penurunan produktivitas 

Saat banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan, maka perusahaan harus segera melakukan pergantian karyawan.

Proses ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan bisa hingga berbulan-bulan.

Alhasil, beban kerja karyawan lain jadi bertambah. Mereka harus men-cover pekerjaan karyawan yang resign sampai perusahaan bisa melakukan pergantian karyawan baru.

Saat sudah merekrut karyawan baru pun, ia masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan tugas dan tanggung jawab mereka.

Mau tidak mau, produktivitas kerja pun jadi menurun selama periode adaptasi tersebut.

3. Meningkatnya biaya 

Efek lain dari turnover perusahaan adalah mengeluarkan biaya lebih besar. Soalnya, ketika proses turnover terjadi, perusahaan harus mencari karyawan baru.

Nah, proses rekrutmen dan training karyawan baru inilah yang membutuhkan banyak biaya.

Umumnya, biaya tersebut akan digunakan untuk mengiklankan lowongan kerja, proses screening dan interview, pelatihan, hingga onboarding.

Dengan kata lain, tingginya tingkat turnover artinya akan ada semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan sehingga merugikan perusahaan.

4. Penurunan moral karyawan 

Angka turnover yang tinggi dapat menyebabkan menurunnya moral karyawan. 

Ketika banyak karyawan keluar karena resign maupun kena PHK, karyawan lain yang tersisa di perusahaan pun akan merasa resah.  

5. Kerusakan reputasi perusahaan 

Arti turnover karyawan adalah perputaran keluar masuk karyawan di suatu perusahaan. Saat hal tersebut sering terjadi hingga turnover naik, reputasi perusahaan pun jadi terganggu.

Publik pasti bertanya-tanya kenapa banyak karyawan terkesan tidak betah bekerja di perusahaan tersebut.

Maka dari itu, untuk menghindari hal tersebut dan berbagai dampak lain yang telah disebutkan, perusahaan perlu menerapkan strategi demi mencegah employee turnover. Bagaimana caranya?

Cara mencegah turnover karyawan 

Dua pekerja saling bertepuk tangan bahagia sembari satu pekerja wanita lainnya mengepalkan tangan kegirangan

(Image by our-team on Freepik) 

Perputaran keluar-masuknya karyawan merupakan hal yang wajar terjadi di perusahaan. 

Beberapa cara pencegahan tingginya tingkat turnover adalah sebagai berikut: 

1. Menciptakan budaya kerja yang positif 

Ciptakan budaya kerja yang positif agar karyawan betah bekerja di perusahaan.

Banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari menyusun dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang jelas, membangun komunikasi dua arah, serta memastikan beban kerja karyawan terkendali.

Lembur sesekali mungkin diperlukan, tapi jangan sampai dijadikan kebiasaan hingga mengganggu work-life balance karyawan. Bahkan perusahaan juga bisa mendorong karyawan untuk mengambil cuti atau days off untuk mendukung keseimbangan kehidupan kerja dan personal.

2. Meningkatkan kompensasi dan manfaat 

Tingkatkan kompensasi dan benefit untuk karyawan agar mereka lebih termotivasi untuk selalu memberikan yang terbaik.

Sebagai benchmark, perusahaan bisa melakukan riset terkait kompensasi dan benefit karyawan di pasaran.

Cari tahu range gaji, kompensasi, benefit, dan fasilitas yang diberikan kompetitor kepada para karyawan mereka.

3. Memberikan peluang pengembangan karier 

Apa itu turnover juga bisa dicegah dengan memberikan peluang pengembangan karier kepada karyawan.

Jelaskan jenjang karier yang bisa mereka tempuh jika bekerja pada suatu posisi, dan bagaimana mereka bisa naik dari posisi kerja saat ini.

Dengan adanya jalur pengembangan karier, karyawan pun punya arah dan tujuan lebih jelas selama bekerja di perusahaan, sehingga mereka tidak akan merasa stuck.

4. Meningkatkan komunikasi dan keterlibatan karyawan 

Tak kalah penting, susunlah strategi komunikasi dan keterlibatan karyawan. Misalnya dengan rutin mengadakan sesi 1-on-1 dan performance review setiap semester.  

Lalu, untuk meningkatkan keterlibatan dan kepuasan kerja karyawan, perusahaan bisa membuat program insentif dan reward, menerapkan jam kerja fleksibel, atau pelatihan skill. 

Sebaiknya, lakukan pula survei tingkat kepuasan karyawan setiap kuarter untuk mengetahui efektivitas hasil program. 

Namun, bagaimana jika tingkat employee turnover sudah terlanjur tinggi? Perusahaan bisa mengatasinya dengan beberapa cara tertentu. 

Cara mengatasi turnover karyawan adalah ini! 

Jika suatu perusahaan sudah terlanjur mengalami turnover yang cukup tinggi, masih ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara mengatasi turnover karyawan:

1. Menganalisis penyebab employee turnover 

Lakukan analisis untuk mencari tahu penyebab tingginya turnover di perusahaan. Jika perlu, bentuk tim khusus untuk menangani proyek ini. 

Dengan menemukan penyebabnya, perusahaan pun bisa mengambil solusi yang tepat. 

2. Mengimplementasikan strategi retensi karyawan 

Pertahankan karyawan-karyawan terbaik dengan menerapkan strategi retensi yang tepat.

Idealnya, strategi retensi meliputi pemberian kompensasi yang layak, pelatihan dan pengembangan, pemenuhan ekspektasi karyawan.

3. Meningkatkan komunikasi dan keterlibatan karyawan 

cara mengatasi turnover karyawancara mengatasi turnover karyawan yang efektif.

Diskusikan tujuan, strategi, dan hambatan secara rutin bersama tim. Libatkan karyawan secara aktif agar mereka tidak merasa ditinggalkan.

Dengan menerapkan komunikasi yang terbuka, akan tercipta budaya perusahaan yang membuat karyawan nyaman untuk berbagi pendapat, perspektif, dan feedback konstruktif.

4. Memberikan penghargaan dan pengakuan 

Ketika karyawan berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan mencapai target, berikan penghargaan dan pengakuan; bisa dalam bentuk pujian, penghargaan, bonus, atau hadiah. 

Cara ini akan membuat mereka merasa diapresiasi dan diperhatikan. 

5. Menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel 

Bangun lingkungan kerja yang fleksibel untuk mendukung karyawan menyeimbangkan kehidupan kerja dan personal. 

Misalnya dengan menerapkan jam kerja fleksibel dan opsi work from anywhere. Hal ini dapat membantu meningkatkan loyalitas karyawan, lho

Kesimpulan tentang apa itu turnover 

Berdasarkan ulasan di atas, perputaran keluar masuk karyawan disebut dengan turnover.

Untuk mendapatkan lowongan kerja di perusahaan dengan reputasi bagus, kamu bisa mengakses platform JobStreet

Selain website, JobStreet juga tersedia dalam bentuk aplikasi mobile yang dapat kamu download melalui Apple App Store atau Google Play Store

Tak hanya itu, jangan lupa kunjungi juga blog JobStreet untuk mendapatkan berbagai insight menarik lain seputar dunia kerja! 

Pertanyaan seputar apa itu turnover 

Beberapa pertanyaan yang biasanya muncul mengenai turnover adalah sebagai berikut:

1. Kapan turnover karyawan terjadi?

Turnover karyawan bisa terjadi ketika budaya kerja negatif, kompensasi dan benefit tidak kompetitif, kurangnya peluang pengembangan karier.

2. Apa perbedaan antara turnover karyawan dan retensi karyawan?

⁠Employee turnover adalah perputaran keluar masuk karyawan di suatu perusahaan dalam periode tertentu. ⁠Sementara itu, retensi karyawan adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan profesional dan berkualitas baik.

3. Apa saja tanda-tanda turnover karyawan yang tinggi?

⁠Beberapa tanda turnover perusahaan yang tinggi adalah banyaknya karyawan yang resign dalam periode tertentu serta perusahaan mengalami kerugian finansial.

More from this category: Kepemimpinan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.