Job Hopping: Memahami Dampak Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja

Job Hopping: Memahami Dampak Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 01 March, 2023
Share

Job hopping adalah fenomena yang sering ditemui pada angkatan kerja masa kini, yaitu Millennials dan Gen Z. Semakin jadi perbincangan, fenomenajob hoppingadalah kebiasaan seseorang berpindah pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya dalam durasi waktu yang singkat.

Disebut juga dengan “kutu loncat” di dunia kerja, fenomena job hopping terbilang sangat kontras dibandingkan generasi sebelumnya, di mana generasiboomerdanbaby boomercenderung lebih memilih mengabdi lama untuk sebuah perusahaan saja sepanjang karirnya.

Karena perbedaan signifikan tersebut, sering kali hadir perdebatan: apakahjob hoppingdapat memengaruhivaluekandidat di mata perekrut? Atau bahkan tidak ada signifikansinya sama sekali? Untuk mengetahui jawabannya, JobStreet akan membahas dampak jadi “kutu loncat” di dunia kerja. Simak terus pembahasannya!

Job Hopping atau Loyal, Apa Efeknya untuk Karir?

Sebagian orang menganggap bahwajob hoppingbisa berdampak buruk pada karir. Namun,ada juga yang melihat  bahwa menjadi kutu loncat dalam dunia kerja sebagai strategi alternatif untuk membuka peluang karir yang lebih menjanjikan.

Sebetulnya, baikjob hoppingmaupun loyal memiliki dampak positif dan negatif untuk karir jangka panjang. Berikut pembahasan dampak negatif dan positif job hoppingatau menjadi “kutu loncat” di pekerjaan.

Dampak Negatif Jadi “Kutu Loncat” di Dunia Kerja

Sebenarnya, seiring berjalannya waktu, tren dunia kerja dan perekrutan pasti ikut berubah. Perubahan ini didorong karena adanya pergeseran kultur kerja antar generasi. Namun, perlu diingat bahwa masih banyak perusahaan yang menjunjung tinggi loyalitas pegawai ketika merekrut.

Berikut ini beberapa faktor yang dipertimbangkan perekrut ketika menilai kandidat dengan riwayat kerja sebagai “kutu loncat”.

1. Terkesan Tidak Punya Tujuan yang Jelas

Jika kamu punya riwayat kerja dengan profesi dan bidang karir yang berbeda-beda, besar kemungkinan perekrut akan mempertanyakan kapabilitas kamu untuk pekerjaan yang kamu lamar. Terlebih lagi, jika posisi yang dilamar ternyata kurang berkaitan dengan riwayat kerja kamu sebelumnya.

Untuk berjaga-jaga, biasanya pihak perusahaan akan mempertanyakan alasan pindah kerja yang terjadi berulang. Wajar bagi pihak perusahaan beranggapan kamu adalah seorang kandidat yang belum punya tujuan karir yang jelas, atau bahkan tidak serius untuk benar-benar memberi kontribusi signifikan bagi perusahaan. Selain itu, bisa saja perekrut beranggapan kalau“kutu loncat”adalah tipe orang yang seringresignkarena tidak betah dan kurang punya kemampuan untuk beradaptasi.

2. Anggapan Loyalitas Menunjukkan Kapabilitas

Banyak perusahaan menilai kapabilitas kandidat berdasarkan loyalitas di tempat kerja sebelumnya. Impresi ini berdasarkan anggapan bahwa kandidat yang bertahan lama di perusahaan sebelumnya akan lebih familiar denganscopekerja, bidang industri terkait, sertaskill setyang lebih terasah.

Anggapan ini sebenarnya wajar saja, karena biasanya proses adaptasi di tempat kerja membutuhkan waktu yang cukup lama.

Namun seiring berjalannya waktu, berada di perusahaan yang sama dalam jangka waktu lama akan membuat kamu lebih memahami dinamika orang kantor secara keseluruhan. Tidak hanya pemahaman soal hubungan antara divisi dan orang di dalamnya, tetapi juga wawasan tentang cara kerja bisnis dan posisi perusahaan sebagai “pemain” di bidang industrinya.

3. Pertimbangan Efisiensi Waktu dan Biaya

Tidak dapat dipungkiri bahwa waktu kerja yang singkat bisa membuat perekrut ragu. Sikapjob hoppingmemberi kesan seorang kandidat tidak segan untukresignkarena ketidakpedulian pada perusahaannya, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada efektivitas waktu dan biaya untuk proses rekrutmen.

Perekrut dapat menilai “kutu loncat” sebagai risiko yang cepat atau lambat bisa muncul. Ditambah lagi, karyawan yangresigndalam waktu singkat menimbulkan kerugian dari segi produktivitas kerja tim karena harus mencari penggantinya.

Dampak Positif Jadi “Kutu Loncat” Bagi Kesuksesan Karir

Meskijob hoppingterkadang masih dianggap kurang baik dari sisi perekrut, fenomena ini justru menjadi pilihan banyak para pekerja masa kini. Hal ini karena adanya perubahan zaman di mana angkatan kerja aktif memiliki motivasi dan kebutuhan karir yang berbeda dibanding generasi sebelumnya.

Sebelumnya, para pekerja cenderung memilih satu jalur karir dan bertahan untuk waktu yang lama untuk perusahaan sebelum berpindah ke kantor lain. Namun, dari hasil survey JobStreet bersama Boston Consulting Group dalam laporan“Unlocking the Future of Recruitment”menemukan trentalentmasa kini cenderung tidak menganggap loyalitas panjang untuk sebuah perusahaan adalah prioritas utama.

Survey ini dilaksanakan dengan mengambil analisis dari 68,591 responden di Indonesia. Mayoritas responden yaitu sebesar 64% berusia 21-30 tahun. Lalu, 23% responden berusia 31-40 tahun. Selain itu, terdapat juga responden berusia kurang dari 20 tahun yaitu sebanyak 8%. Sementara sebagian kecil responden berusia 41-50 tahun sebanyak 5% dan 1% lainnya adalah berumur 51-60 tahun.

Dari keseluruhan responden dengan demografi usia yang berbeda tersebut, perbedaan faktor-faktor yang menjadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan tentu berdampak pada persepsi perekrut dalam menilai kandidat, tidak terkecualitalentdengan riwayat “kutu loncat.” Karena itu, mari memahami dampak positif darijob hoppinglewat temuan data dari laporan JobStreet di bawah ini.

1.Work-life Balanceyang Lebih Baik

Dunia kerja saat ini identik dengan dinamika yang serba cepat, terlebih angkatan kerja masa kini semakin dekat dengan tuntutanhustle culture. Hal ini menyebabkan munculnya tekanan hebat di kantor yang dapat berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental para pekerja. Karena itu, pekerja masa kini  semakin sadar akan pentingnyawork-life balance.

Hal ini sejalan dengan temuan survey JobStreet. Sebanyak 63% responden setuju bahwa faktor yang paling penting dalam mencari pekerjaan adalah stabilitas karir danwork-life balance. Mayoritas responden menginginkan tempat kerja yang memungkinkan mereka mencapai keseimbangan antara waktu untuk berkarir dengan waktu berkualitas bersama keluarga, teman, dan dirinya sendiri.

Untuk menemukan kondisi kerja yang seperti ini,job hoppingtak jarang menjadi salah satu solusi yang dipilih banyak orang. Dengan berpindah-pindah pekerjaan, diharapkan pada akhirnya bisa menemukan perusahaan yang bisa menghadirkan kualitaswork-life balanceyang paling sesuai.

2. Alternatif Cepat Naik Gaji dan Jabatan

Dari data terkait, sebanyak 33% responden setuju bahwa berada di perusahaan yang dapat mendukung mereka naik jabatan adalah faktor ideal kedua yang dicari dari pekerjaan. Sebelumnya, mayoritas perusahaan memang punya kecenderungan untuk memberikan promosi jabatan hanya kepada karyawan yang sudah bertahun-tahun mengabdi. Namun, seiring dengan perubahan kultur dan dinamika di dunia kerja, kecenderungan ini mulai tergantikan.

Misalnya, contoh spesifik perputarantalentuntuk posisi yang membutuhkan keterampilan di bidang digital teknologi seperti Quality Assurance Engineer, Web Developer, UX Designer, atau Data Analyst. Kemunculan masif perusahaanstart-updi Indonesia jadi salah satu pemicu utama hadirnya kebutuhan tinggi akantalentdigital. Namun terkadang ketersediaantalentyang bisa mengisi posisi tersebut terkadang masih sulit ditemukan.

Untuk mengisi posisi ini, tak jarang perekrut menjadi pihak yang proaktif untuk menawarkan pekerjaan kepada kandidat langsung. Dari contoh kondisi ini, bisa disimpulkan bahwatalentdigital memang lebih leluasa untuk melakukanjob hopping. Dari temuan data laporan kami,talentdi bidang lain pun sebenarnya punya peluang yang tak jauh berbeda untuk melakukanjob hopping.

Setidaknya, 82% responden dari berbagai bidang kerja, mulai dari bidang riset, administrasi, manajemen bisnis, kesehatan, hukum, seni, jasa,customer service, edukasi, dan transportasi pernah mendapatkan tawaran kerja baru dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagian besarnya, yaitu 33% pernah ditawari pekerjaan baru hingga beberapa kali dalam 1 tahun. Lalu, sebesar 29% responden pernah mendapatkan penawaran kerja setidaknya sekali dalam 1 bulan. Sementara itu, 14% di antaranya bahkan bisa mendapat tawaran pekerjaan setiap minggu.

Hanya 6% dari responden yang mendapatkan tawaran kerja setiap beberapa tahun sekali saja, sehingga dapat disimpulkan bahwa perputaran dan perpindahan karyawan di Indonesia cenderung cepat. Hal ini menjadi alasan bahwa mencaribenefitkenaikan gaji dan jabatan denganjob hoppingmemiliki peluang yang cukup menjanjikan.

3. Peluang Luas MenemukanPassionTerbaik

Denganjob hopping, kamu punya keleluasaan untuk menjelajahi profesi atau bidang industri yang paling cocok. Misalnya, kamu sudah menyukai pekerjaan sebagai Content Writer, tetapi perusahaanmu sekarang di bidang FinTech (Financial Technology). Sebenarnya kamu bisa memenuhi tugas kerja dengan baik, tetapi, sebetulnya topik-topik yang harus kamu bahas tidak sesuai dengan ketertarikanmu.

Denganjob hopping, kamu bisa mencoba profesi yang sama di bidang industri yang berbeda. Atau, kamu bisa saja sudah merasa cocok dengan bidang industrinya namun tertarik untuk beralih profesi ke posisi lain yang lebih menarik.

Kondisi ini sejalan dengan hasil survey JobStreet tentang faktor-faktor yang menjadi motivasi dalam berkarir. Keinginan untukreskillagar bisa berganti profesi lain menempati posisi ketiga sebagai faktor yang penting. Setidaknya, sebanyak 32% dari 68,591 responden setuju dengan faktor ini.

Sudah Yakin denganJob HoppingSebagai Alasan Pindah Kerja?

Itu dia pembahasan mengenai sisi negatif dan positif menjadi “kutu loncat” di dunia kerja. Jika kamu yakin ingin mencapai tujuan karir lewat jalurjob hopping, pastikan untuk mempersiapkan dirimu dengan baik ya!

Tentunya yang paling penting adalah menyiapkan fondasi yang utama, yaitu identifikasi tujuan karir. Pastikanjob hoppingkamu tetap terarah dengan menentukan jalur karir yang sebenarnya ingin kamu tekuni, pilihan bidang industrinya, danbenefitserta kultur kerja yang kamu inginkan.

Selain itu, jangan lupa mempersiapkan diri denganupskilling, terlebih jika posisi yang kamu inginkan membutuhkanskill setkhusus. Jangan khawatir! Melalui JobStreet, sekarang kamu punya akses luas untuk mengikuti berbagai pelatihan berkualitas di seekMAX.

Agar kamu semakin yakin dalam membuat strategi tepat untukjob hopping, seekMAX juga menghadirkan fitur yang memungkinkan kamu terjun ke komunitas profesional JobStreet untuk diskusi secaraonlinedengan ahli berpengalaman. Dengan ini, kamu bisa mendapatkan wawasan luas tentang tren gaji, pendapat perusahaan tentang kandidatjob hopping, hingga memperluasnetworking!

Tunggu apa lagi? Segera perbarui profil JobStreet kamu dan mulai cari lowongan kerja untuk meraih kondisi karir idealmu! Semoga berhasil!

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karier, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karier. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK di Asia

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi denganbrandJobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.

More from this category: Melamar pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.