Tips dan Pilihan Ganti Profesi Setelah Kerja di Startup

Tips dan Pilihan Ganti Profesi Setelah Kerja di Startup
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 20 March, 2023
Share

Dalam beberapa tahun terakhir tren ganti profesi ataucareer switchke bidangtechmenjadi favorittalentmasa kini. Bukan tanpa alasan, profesi di bidang tersebut menawarkan fleksibilitas sistem kerja yang bisa dilakukan di mana saja (Work from Anywhere atau Work from Home), serta peluang mendapatkanbenefitdan gaji yang lebih tinggi dibanding pekerjaan konvensional.

Namun, baru-baru ini pekerjatechdihadapkan pada kondisi krusial karena fenomena PHK besar-besaran di perusahaanstartupseluruh dunia, termasuk Indonesia. Mengingat kebanyakan pekerjatechmemilih untuk bekerja distartup, kondisi ini tentu membawa risiko untuk masa depan karir mereka.

Apakah kamu merupakan salah satutech workeryang merasakan kecemasan untuk melamar ke perusahaan startup di tengah badai PHK ini? Atau bahkan kamu menjadi salah satu pekerja yang terkena PHK? Jika iya, artikel ini hadir untuk memberi tips menghadapi kondisi ini.

Arti Startup Bagi Para Tech Workers

Bagi pekerja teknologi atautech workers, arti startup dan kehadirannya dianggap sebagai peluang besar. Hal ini karenastartupadalah perusahaan yang membuat produk atau layanan berdasarkan inovasi teknologi.

Tentunya, secara alamiah perusahaan startup membutuhkan banyaktech workeruntuk mendukung terwujudnya inovasi produk ke tangan konsumen dengan cepat.

Selain itu, arti startup bagi tech workers adalah sebagai berikut:

  • Ruang untuk Menuangkan Kreativitas

Perusahaan startup menawarkan peluang untuktech workersterlibat menyeluruh dalam proses pengembangan produk atau layanan baru. Selain itu, kultur startup identik dengan fleksibilitas manajemen yang tidak terlalu kaku terbatas adanya struktur organisasi. Karena ini, pegawaistartuplebih leluasa untuk memberikan input yang signifikan untuk pengembangan produk atau layanan yang inovatif.

Kultur yang terbuka memungkinkan mereka untuk memberikan dan menerima masukan tanpa terbatas hierarki. Ini memberikan kesempatan bagitech workersuntuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan teknis mereka.

  • Fleksibilitas dalam Bekerja

Kebanyakan perusahaanstartuppunyai sistem kerja yang lebih fleksibel. Hal ini karena profesitech workerskebanyakan bisa dikerjakan tanpa harus datang ke kantor setiap hari. Sebagai contoh, profesi seperti Web Developer, Content Writer, dan Graphic Designer bisa menyelesaikan tugas kerjanya hanya dengan laptop atau komputer. Karena itu, kebanyakan startup mengaplikasikan sistem kerjaWork from HomeatauHybrid Working.

  • Peluang Lebih Luas Meningkatkan Skill

Tak hanya fleksibilitas sistem kerja, kebanyakan sistem kerja startup memungkinkan tech workers untuk terlibat dalam berbagai tugas dan proyek yang berbeda. Apalagi, sebelumlaunchingproduk terdapat banyak tahapan yang harus dilalui. Dalam proses ini, paratech workerssaling bekerja sama dengan beberapa divisi berbeda yang saling terkait antara satu sama lain.

Sebagai contoh, jika perusahaan startup akan membuat fitur baru dalam aplikasinya, maka profesi Product Manager, UI/UX Designer, Data Analyst, Graphic Designer, SEO Specialist, dan Content Writer harus bekerja sama untuk mengeksekusiprojecttersebut. Karena itu, artistartupbagitech workersadalah peluang yang memungkinkan mereka untuk terus belajar dan berkembang.

Memahami PerbedaanStartupdanCorporate

Pada kenyataannya, bekerja distartupjuga dapat memiliki tantangan dan risiko, terlebih di tengah fenomena PHK massal yang masih terjadi hingga saat ini. Selain itu, bekerja di perusahaan startup juga sangat identik dengan kondisi kerja yang tidak stabil, hadirnyahustle culturekarena pegawai yang jumlahnya masih terbatas, dan harus siap bertanggung jawab untuk pekerjaan ekstra demi mencapai tujuan bisnis perusahaan.

Oleh karena itu, jika kamu masih menimbang-nimbang untuk melamar pekerjaan distartupatau mempersiapkan diri menghadapi risiko PHK, penting bagi kamu untuk mempertimbangkan opsi bekerja di korporasi. Hal ini bisa menjadi opsi yang baik, karena korporasi identik dengan stabilitas karir dan finansial perusahaan yang tentu bisa menjamin stabilitas kamu sebagai pegawai.

Namun, pertimbangan ini harus dipikirkan baik-baik karena bekerja di korporasi punya tantangan tersendiri bagi kamu sebagaitech workers. Berikut ini adalah beberapa tantangannya.

  • Perbedaan Tujuan Bisnis

Hadirnya startupbertujuan untuk membangun dan memperkenalkan produk atau layanan baru ke pasar dengan inovasi. Dasar visi dan misi startup berkaitan erat dengan menghadirkan solusi terbarukan yang mampu menggeser posisi korporasi sebagai pemain utama dalam pasar. Sementara itu, tujuan utama korporasi adalah mempertahankan posisi mereka di pasar dan memperluas bisnis mereka.

Tujuan bisnis yang saling bertolak belakang ini membuat korporasi identik dengan sistem kerja yang kaku, sulit menerima inovasi dan konsep baru berbasis teknologi, serta tidak terlalu mengedepankan inovasi.

  • Identik dengan Hiearki yang Kompleks

Perusahaanstartupbiasanya adalah bisnis yang baru dibentuk dengan tim kecil dan struktur organisasi yang fleksibel. Kebanyakanstartupberisi puluhan sampai ratusan pegawai saja sehingga proses bekerjanya berorientasi pada hasil, kreativitas, dan juga komunikasi yang lebih santai.

Berbeda dengan korporasi, jumlah pegawainya bisa sampai ribuan orang. Mulai dari manajemen pusat, hingga kantor-kantor cabang regional. Hal ini menyebabkan sistem kerja korporasi cenderung sangat formal, terikat birokrasi yang berbelit, serta berorientasi untuk melanjutkan sistem yang sudah ada sebelumnya saja.

  • Tingkat Risiko dan AspekBenefit

Kebanyakan perusahaan startupberani untuk mengambil keputusan bisnis yang berisiko untuk menghadirkan gebrakan besar dalam menembus pasar. Misalnya, memberi benefit dan gaji yang menggiurkan agartech workersberkualitas mau bergabung dan membangun perusahaan dari nol. Atau, “bakar uang perusahaan” untuk diberikan kepada konsumen dalam bentuk diskon besar-besaran untuk memperluas pasar dan meningkatkan pengguna.

Sementara pada korporasi, pengambilan keputusan bisnis yang berisiko biasanya jarang terjadi. Hal ini karena perusahaan korporat biasanya sudah punya konsumen loyal, jadi kebijakan pasti berorientasi untuk menciptakan stabilitas.

Dari perbedaan ini, meski gaji danbenefitstartup lebih menggiurkan, kondisi finansial yang cenderung belum stabil bisa menciptakan risiko seperti PHK mendadak. Sementara pada korporasi, gaji danbenefityang ditawarkan bisa dikatakan standar namun stabilitasnya cenderung lebih terjamin.

Rekomendasi Ganti Profesi di Tengah Badai PHKStartup

Kecemasan terkena PHK di perusahaanstartupatau ada keinginan untuk mengejar stabilitas menjadi alasan untuk meninggalkan pekerjaan sebagaitech workers. Kalau kamu salah satutech workersyang bingung harus ganti profesi ke mana setelah distartup, berikut adalah rekomendasi ganti profesi yang bisa kamu pertimbangkan.

Kamu bisa mulai dengan perbarui profil JobStreet kamu dan mulai mencari lowongan kerja. JobStreet juga menyediakan akses pelatihan yang berkualitas di seekMax bagi kamu yang membutuhkanupskillingatau keterampilan khusus penunjang jenjang karir untuk alih profesi.

1. Menjadi Freelancer

Beralih menjadifreelancermerupakan salah satu alternatif bagi kamu yang mempertimbangkan ganti profesi daristartup. Pengalaman bekerja sebagaitech workersdistartupmemungkinkan kamu untuk bisa mengerjakan proyek-proyek lain dari berbagai klien atau perusahaan secara bersamaan.

Untuk kamu yang sudah memiliki pengalaman menjadigraphic designer,programmer, analis data,content creator, dan jasa konsultasi lainnya, kamu bisa memanfaatkan keahlian ini untuk memulai pekerjaan sebagaifreelancer. Kamu juga bisa memasukan pengalaman kerja sebelumnya distartupsebagai portofolio agar lebih mudah mendapatkan pesanan dari klien.

Benefit yang bisa diperoleh dengan menjadifreelanceradalah jam kerja yang fleksibel dan dapat dikerjakan dari mana saja dengan penghasilan yang hampir serupa dengan pekerjaan sebelumnya.

2. Beralih ke Korporasi

Kebutuhan akantech workersdi era digitalisasi ini tidak hanya diperlukan olehstartup. Korporasi juga membutuhkan banyaktech workeragar dapat mengikuti permintaan pasar dan mengembangkan produk dan jasanya dengan inovasi. Peluang ini bisa kamu manfaatkan untuk berpindah pekerjaan daristartupke korporasi.

3. MenjadiEntrepreneur

Bagi kamu yang sudah memiliki modal dan pengalaman yang cukup, alternatif alih profesi lainnya adalah menjadientrepreneur. Membangun usaha dari awal sebagaientrepreneurmemang tidak mudah. Kamu harus mempertimbangkan segala aspek yang dibutuhkan agar usaha yang kamu bangun dapat bertahan.

Jika usaha yang kamu bangun memiliki prospek yang bagus, kamu juga bisa mendapatkan modal dalam bentuk investasi dariventure capitaldan juga pemodalan dalam bentuk kredit oleh perbankan sehingga usaha kamu dapat bertumbuh lebih pesat lagi.

Melangkah Ganti Profesi Bersama JobStreet!

Selain itu, jangan lupa mempersiapkan diri denganupskilling, terlebih jika posisi yang kamu inginkan membutuhkanskill setkhusus. Jangan khawatir! Melalui JobStreet, sekarang kamu punya akses luas untuk mengikuti berbagai pelatihan berkualitas di seekMAX.

Agar kamu semakin yakin dalam membuat strategi tepat dalam proses ganti profesi, seekMAX juga menghadirkan fitur yang memungkinkan kamu terjun ke komunitas profesional JobStreet untuk diskusi secaraonlinedengan ahli berpengalaman. Dengan ini, kamu bisa mendapatkan wawasan luas tentang tren gaji, berita industri terkini, hingga memperluasnetworking!

Tunggu apa lagi? Segera perbarui profil JobStreet kamu dan mulai cari lowongan kerja untuk meraih kondisi karir idealmu! Semoga berhasil!

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karier, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karier. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK di Asia

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi denganbrandJobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.

More from this category: Kehilangan pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.