Apa Itu Startup? Jenis dan Plus Minus Kerja di Perusahaan Rintisan

Apa Itu Startup? Jenis dan Plus Minus Kerja di Perusahaan Rintisan
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 06 February, 2024
Share

Pada era industri 4.0 saat ini, kamu pasti sering mendengar istilah startup. Istilah startup merujuk kepada perusahaan baru, perusahaan rintisan, atau perusahaan yang tengah berkembang pesat.

Per November 2023, Indonesia memiliki setidaknya 2.562 perusahaan startup. Jumlah perusahaan startup Indonesia jadi yang terbanyak di Asia Tenggara dan menempati peringkat ke-6 dunia, lho.

Tapi, apakah kamu sudah tahu apa itu startup dan bedanya dengan UMKM? Berikut penjelasan selengkapnya.


⁠Apa Itu Startup? 

Suasana kerja di startup yang menyenangkan.

Berikut adalah beberapa definisi perusahaan startup menurut para ahli:

  • Pengertian startup menurut Rebecca Baldridge:
    Startup adalah perusahaan rintisan yang berakar pada inovasi, memperbaiki produk yang sudah ada atau menciptakan produk baru di pasar.
  • Pengertian startup menurut Ian Wright
    Startup adalah perusahaan rintisan yang bertujuan untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat, dan biasanya menggunakan teknologi untuk mencapainya.
  • Pengertian startup menurut Jochem Wijnands
    ⁠Perusahaan startup adalah versi modern dari penemu. Startup yang sukses biasanya menyelesaikan masalah dan membuat dunia lebih baik.
  • Pengertian startup menurut Sacha Nitsetska
    ⁠Definisi startup adalah perusahaan atau organisasi yang melakukan inovasi. Maksud dari inovasi adalah melakukan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Angka pertumbuhannya hanya bonus dari eksekusi yang baik, taktik yang tepat, dan penasihat yang hebat. 

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa startup adalah perusahaan rintisan atau perusahaan baru yang tumbuh pesat dan bergerak dengan teknologi untuk melahirkan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar.


⁠Perbedaan Startup dan UMKM 

Suasana kerja karyawan startup yang fleksibel dan santai.

Startup dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sering diidentikkan sebagai entitas yang sama sebagai perusahaan rintisan. 

Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup fundamental, lho. Apa saja perbedaan antara startup dan UMKM? Berikut penjelasannya:

Tingkat pertumbuhan 

Dalam hal tingkat tingkat pertumbuhan, UMKM dan startup memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sebagai perusahaan rintisan, startup memiliki visi yang luas dan jauh ke depan.

Dengan demikian, jangkauan dan tingkat pertumbuhan startup bisa sampai ke skala global.

Di lain sisi, UMKM cenderung fokus kepada ranah bisnis yang sudah ada dan menjangkau komunitas lokal untuk go nasional. 

Pasar 

Dengan visi dan misi yang besar, startup menyasar target pasar yang luas, bahkan bisa menjangkau negara lain. Badan usaha ini dirancang untuk skala bisnis yang besar.

Sementara itu, perusahaan konvensional seperti UMKM berfokus pada pemberdayaan SDM dan SDA lokal. Alhasikm target pasar mereka juga tidak sebesar startup

Keuntungan 

Dari segi keuntungan, perusahaan konvensional seperti UMKM biasanya bisa lebih mudah dan cepat meraih profit, bahkan sejak hari pertama beroperasi. Hal ini karena tujuan utama UMKM adalah pemaksimalan keuntungan. 

Di sisi lain, bisnis startup memerlukan waktu lebih lama, bahkan bisa mencapai bertahun-tahun untuk mencapai keuntungan. 

Keuangan 

Sebagai perusahaan rintisan, startup sering kali dikaitkan dengan investor. Yup, inilah salah satu perbedaan startup dan perusahaan konvensional seperti UMKM. 

Startup biasanya mencari pendanaan dari investor dengan tujuan jangka panjang. Di lain sisi, sumber keuangan UMKM biasanya berasal dari dana pribadi atau pinjaman dari bank. 

Inovasi 

Startup berfokus pada inovasi dan ide-ide out of the box. Berbeda dari perusahaan konvensional, startup lebih fokus pada bisnis yang belum pernah ada atau memperbaiki yang sudah ada sebelumnya.

Sifat bisnis dan pengembangan startup adalah eksperimental dan menggebrak.

Di lain sisi, UMKM bergerak pada model bisnis yang sudah ada, seperti industri makanan. UMKM juga lebih berfokus pada perolehan keuntungan ketimbang penemuan baru. 


⁠Perbedaan 
Startup dan Korporasi 

Seorang pencari kerja sedang membaca artikel perbedaan startup dan korporasi.

Meski sama-sama memiliki entitas sebagai perusahaan, startup dan korporasi ternyata cukup berbeda dalam berbagai hal. Apa saja perbedaannya? Berikut penjelasannya:

Struktur birokrasi 

Perbedaan pertama antara startup dan korporasi terletak pada struktur birokrasi atau struktur organisasi.

Badan usaha korporasi memiliki sistem birokrasi yang kompleks dan ada hierarki yang jelas antara karyawan dan atasan. Interaksi keduanya bahkan terbatas dan jarang terjadi.

Di sisi lain, perusahaan startup memiliki struktur organisasi yang lebih dinamis. Interaksi antarkaryawan dibuat cukup fleksibel. Bahkan, tidak jarang owner perusahaan startup bisa bercengkrama santai dengan karyawannya.

Lokasi kerja 

Perbedaan lain antara korporasi dan startup adalah lokasi kerja. Perusahaan korporasi memiliki tempat kerja berupa kantor dengan ruangan-ruangan yang diperuntukkan untuk karyawan. Dengan demikian, karyawan wajib ngantor untuk melakukan pekerjaannya. 

Lain halnya dengan perusahaan startup yang terkadang tidak terikat dengan lokasi kerja. Perusaahan startup bisa saja memiliki kantor atau headquarter.

Tapi, mereka bisa menerapkan konsep kerja yang lebih fleksibel dengan sistem hybrid, work from home (WFO), bahkan work from anywhere (WFA). 

Jam kerja 

Badan usaha korporasi menerapkan jam kerja yang ketat dan teratur bagi setiap karyawannya. Biasanya, jam kerja korporasi mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.  

Berbeda dari korporasi, perusahaan startup cenderung lebih fleksibel dalam menerapkan jam kerja. Karyawan startup biasanya punya kelonggaran bekerja kapan saja asalkan memenuhi ketentuan durasi kerja yang sudah ditetapkan perusahaan.

Baca Juga: Tips dan Pilihan Ganti Profesi Setelah Kerja di Startup 


⁠Ciri-Ciri Startup 

Suasana meeting atau rapat perusahaan startup yang tampak santai.

Dari penjelasan sebelumnya, terlihat jelas bagaimana sistem kerja perusahaan startup. Supaya kamu lebih paham, berikut adalah ciri-ciri perusahaan startup yang bisa dikenali:

Berjalan selama kurang dari tiga tahun 

Pada dasarnya, startup merupakan perusahaan yang masih belia. Perusahaan dikatakan sebagai startup jika usianya kurang dari tiga tahun.

Pasalnya, startup membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan untuk mematangkan produknya sebelum kemudian dirilis ke pasar.

Menawarkan solusi yang berbeda 

Startup adalah usaha berbasis inovasi. Ide-ide bisnis yang dikeluarkan selalu out of the box dan belum pernah ada sebelumnya. Oleh karena itu, startup selalu memiliki ciri khas yang unik dan baru sebagai solusi untuk konsumennya. 

Jumlah karyawan yang masih sedikit 

Perusahaan startup berfokus pada pengembangan ide dan inovasi. Mereka lebih getol memperbaiki kualitas ketimbang kuantitas di awal pembentukannya. 

Konsekuensinya, startup memilih menerapkan struktur organisasi yang ramping dan seefisien mungkin daripada merekrut banyak karyawan di awal.

Jumlah karyawan startup juga tidak terlalu banyak, karena lebih mementingkan skill dan kompetensi setiap karyawan.

Multitasking jadi hal biasa 

Budaya multitasting menjadi ciri mencolok pada perusahaan startup. Jumlah SDM yang masih sedikit membuat karyawan harus bisa multitasking dan memiliki lebih banyak tanggung jawab pekerjaan. 

Meski demikian, karyawan startup lebih memiliki semangat untuk mengembangkan ide-ide mereka berkat kualifikasi yang dimiliki.

Masih dalam fase pengembangan 

Mengingat statusnya sebagai perusahaan rintisan, startup masih berada dalam fase pengembangan.

Perusahaan belum banyak memiliki peralatan atau komponen bisnis yang lengkap. Tapi, akan selalu berkembang demi mencapai kemajuan dari rancangan ide bisnis yang dimiliki. 

Mengadopsi teknologi 

Dibanding perusahaan konvensional, hampir seluruh ranah operasional startup menggunakan teknologi. Untuk itu, kebutuhan internet sangat krusial.

Rata-rata perusahaan startup menggunakan situs sebagai media promosi dan informasi. 

Memproduksi produk digital 

Mengingat tujuan perusahaan startup adalah menciptakan bisnis yang inovatif dan memberi solusi, rata-rata perusahaan rintisan ini menciptakan produk digital. 

Selain mudah diakses oleh pengguna, produk digital juga lebih murah daripada produk fisik.


⁠Sumber Pendanaan Startup 

Empat orang karyawan startup sedang membicarakan sumber pendanaan.

Setiap bisnis atau usaha pasti membutuhkan pendanaan di awal sebagai sumber modal. Perusahaan startup bisa mendapatkan pendanaan dari tiga sumber berikut: 

1. Orang-orang terdekat seperti keluarga atau teman 

Jika ide bisnis dirasa menarik, teman atau keluarga bisa berinvestasi alias mendanai perusahaan yang akan dirintis.

Namun, mendapatkan pendanaan dari keluarga atau teman bukan tanpa risiko. Kamu harus bisa mengembangkan dan merealisasikan ide supaya bisa mengembalikan pinjaman tersebut. 

2. Inkubator 

Sumber pendanaan startup juga bisa berasal dari inkubator. Inkubator adalah sebuah program yang dibuat untuk membantu mengembangkan perusahaan startup, mulai dari pelatihan, monitoring, hingga pendanaan. 

Di Indonesia sendiri ada beberapa inkubator besar seperti IDX Incubator, Ciputra GEPI Incubator, dan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang siap membantu terbentuknya perusahaan startup

3. Venture capital 

Selanjutnya, perusahaan startup juga bisa memperoleh sumber dananya dari venture capital.  

Pendanaan ini memberi sejumlah modal yang diberikan para investor untuk startup yang dinilai memiliki potensi menguntungkan. Sumber dananya bisa berasal dari investor kelas atas, bank, atau lembaga keuangan lainnya. 

Jenis dan Contoh Startup Berdasarkan Industrinya

Tiga orang karyawan startup sedang mengikuti meeting.

Perusahaan startup memiliki beberapa jenis berdasarkan industrinya. Ada beberapa contoh startup di Indonesia yang menawarkan solusi bagi konsumen berdasarkan bidangnya masing-masing.

Berikut adalah jenis dan contoh startup berdasarkan industrinya: 

Startup di industri perjalanan dan akomodasi 

Startup di bidang industri perjalanan dan akomodasi memberikan solusi untuk konsumen yang ingin traveling dengan lebih mudah. Konsumen bisa memesan tiket pesawat, kamar hotel, sampai tiket ke berbagai atraksi hiburan dari satu aplikasi. 

Contoh perusahaan startup perjalanan dan akomodasi adalah Tiket.com, Traveloka, Agoda, dan RedDoorz. 

Startup di industri properti 

Di bidang properti, perusahaan startup membantu konsumen untuk membeli, menjual, atau menyewa properti dengan mudah dan cepat. Hal ini memudahkan penjual dan pembeli yang ingin mencari properti tanpa harus bersusah payah. 

Contoh jenis perusahaan startup di bidang ini adalah Lamudi.co.id, Rumah123, dan Mamikos. 

Startup di industri hiburan dan permainan 

Industri hiburan dan permainan seakan menjadi lahan bisnis yang tidak ada matinya. Apalagi, kebanyakan orang saat ini sering menghabiskan waktu dengan bermain game di smartphone.  

Contoh jenis perusahaan startup industri hiburan dan gaming berbasis teknologi adalah Agate Studio, Touchten Games, dan Toge Production. 

Startup di industri pertanian dan agroteknologi 

Startup pertanian dan agroteknologi memiliki fokus yang beragam. Ada yang fokus menghubungkan petani dan investor dengan tujuan pendanaan, atau menjadi wadah penghubung petani lokal atau produsen dengan konsumen yang ingin mendapatkan produk pertanian.

Contoh startup pertanian yang operasinya berbasis teknologi adalah Crowde, TaniHub, dan Sayurbox. 

Startup di industri kesehatan 

Dalam bidang kesehatan, perusahaan startup membantu konsumen untuk terhubung dengan layanan kesehatan tanpa harus meninggalkan rumah.

Layanan tersebut meliputi konsultasi via chat, video call dengan dokter, dan delivery obat langsung sampai ke rumah tanpa melalui proses yang rumit. 

Contoh jenis perusahaan startup di bidang kesehatan adalah Halodoc dan Alodokter. 

Startup di industri pendidikan 

Industri pendidikan memiliki startup yang cukup populer dan gampang diakses oleh peserta.  

Platform yang tersedia memiliki banyak fitur, seperti video pembelajaran dengan tampilan menarik dan mudah dimengerti. Ada pula fitur premium seperti sesi belajar langsung dengan mentor.

Contoh perusahaan startup di bidang pendidikan adalah Ruangguru, Dibimbing.id, dan Quipper.

Startup di industri e-commerce 

Di dunia e-commercestartup menjadi wadah bagi penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi secara online tanpa harus menguras waktu dan tenaga. 

Contoh perusahaan startup di bidang e-commerce yang berkembang di Indonesia adalah Tokopedia, Cosmart, Shopee, BliBli, dan Bukalapak. 


⁠Jenis Startup Berdasarkan Seri Pendanaannya 

Tiga orang pimpinan perusahaan startup sedang membicarakan sumber pendanaan.

Sebagai perusahaan rintisan, startup membutuhkan suntikan dana yang tidak sedikit. Apalagi, jika ide bisnisnya mengusung inovasi-inovasi besar yang dirasa mampu menarik publik. 

Dalam hal ini, ada berbagai jenis perusahaan startup berdasarkan seri pendanaannya. Berikut penjelasannya:

Bootstrapping 

Seri pendanaan bootstrapping hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang. Pasalnya, pendanaan ini dilakukan tanpa menarik investor lain, dan hanya menggunakan dana pribadi. 

Bootstrapping dilakukan oleh founder yang memiliki modal pribadi yang cukup besar untuk mendanai startup tanpa bantuan investor luar.  

Pre-seed Funding 

Pre-seed funding adalah jenis pendanaan pada perusahaan startup yang dilakukan pada tahap awal.

Biasanya, pendanaan pre-seed berasal dari kolega atau kerabat dekat, dan dilakukan sembari perusahaan startup mengembangkan model bisnis ataupun produknya. 

Seed Funding 

Berbeda dengan pre-seed fundingseed funding adalah pendanaan startup oleh investor. Injeksi dana yang diberikan menjadi modal pertama pada awal pembentukan startup.

Konsekuensinya, investor akan mendapatkan timbal balik berupa keuntungan melalui penjualan saham ketika badan usaha tersebut sudah mencetak keuntungan. 

Pendanaan Seri A 

Pendanaan seri A adalah pendanaan yang diberikan oleh investor kepada startup yang sudah memiliki produk dan pelanggan dalam jumlah tertentu. Jenis pendanaan ini adalah tahap awal dari venture capital

Startup yang mendapatkan suntikan pendanaan seri A biasanya telah memiliki valuasi senilai US$ 10 juta hingga US$ 15 juta. 

Pendanaan ini digunakan untuk dapat melakukan inovasi dan pengembangan produk, layanan, mengimbangi kekurangan finansial, serta membangun pertumbuhan bisnis yang terukur. 

Pendanaan Seri B 

Lanjutan dari pendanaan seri A bisnis startup adalah pendanaan seri B. Jenis pendanaan ini diberikan investor kepada startup yang telah melakukan ekspansi dari segi produk, layanan, manajemen, ekspansi pasar, dsb. 

Hal ini tentu diperuntukkan untuk pencapaian keuntungan yang lebih besar. Pendanaan seri B oleh investor biasanya dilakukan saat valuasi startup bernilai US$ 30 juta hingga US$ 60 juta. 

Pendanaan Seri C 

Jenis pendanaan seri C bisa dicapai ketika perusahaan startup memiliki valuasi senilai US$ 100 juta hingga US$ 150 juta. 

Pendanaan seri C menjadi bukti bahwa startup sudah berkembang pesat, dinilai dari pendapatan, jumlah konsumen, tingkat pertumbuhan, dan proyeksi ke depannya.

Suntikan dana seri C biasanya digunakan untuk mengembangkan produk atau layanan baru, memperluas jangkauan pasar, hingga mengakuisisi startup lain di bidang industri yang sama. 

Pendanaan dengan Initial Public Offering (IPO) 

Pendanaan dengan sistem IPO dilakukan ketika perusahaan startup sudah siap untuk diluncurkan ke publik. 

Artinya, startup akan melakukan IPO di bursa saham dan berubah dari badan usaha swasta menjadi publik. Sahamnya pun sudah bisa dibeli di bursa saham. Dalam level ini, startup biasanya sudah mencapai valuasi sekitar 1 miliar dollar Amerika. 

Baca Juga: 8 Alasan Pentingnya Learning Culture di Perusahaan 


⁠Kelebihan Kerja di Startup 

Empat karyawan startup tampak sangat kompak setelah melaksanakan meeting.

Bekerja di perusahaan startup kini banyak menjadi incaran para jobseeker. Selain menawarkan suasana kerja yang asyik dengan gaji kompetitif, berikut adalah kelebihan kerja di startup yang menarik untuk disimak. 

Kesempatan belajar lebih luas 

Dengan bekerja di perusahaan startup, kesempatan kamu untuk belajar jadi lebih terbuka. Budaya multitasking membuat karyawan mau tidak mau sering bersinggungan dengan job description yang luas. 

Startup bisa membuat kamu mempelajari hal-hal baru dan mengembangkan potensi diri semaksimal mungkin. 

Lebih adaptif 

Lingkungan kerja di perusahaan startup menawarkan suasana yang lebih adaptif dan fleksibel.

Hal ini menjadi kelebihan tersendiri, terutama bagi karyawan yang ingin mencari side hustle.  

Waktu bekerja di perusahaan startup memang telah ditentukan, tetapi tidak dibatasi aturan jam kerja. Misalnya, pekerjaanmu pada hari itu selesai lebih cepat, maka kamu bisa bersantai.

Namun, kamu harus tetap waspada akan datangnya pekerjaan lain secara tiba-tiba, ya. 

Pengakuan lebih akan setiap kontribusi 

Dalam perusahaan startup, kinerja apik dan kontribusi positif apa pun yang dilakukan karyawan akan mendapatkan spotlight dan pengakuan. Pasalnya, jumlah karyawannya pun belum begitu banyak.

Selain itu, inovasi dan gebrakan yang kamu sampaikan tentu menjadi nilai plus di tengah pengembangan yang dilakukan.

Suasana kerja yang menyenangkan 

Selain lingkungan yang adaptif, perusahaan startup biasanya juga memiliki tempat dan suasana kerja yang menyenangkan. Banyak fasilitas yang bisa digunakan karyawan sehingga tidak harus monoton duduk di meja kerja untuk menyelesaikan pekerjaan.  

Soal aturan pakaian kerja, perusahaan startup biasanya juga santai, asalkan sopan.

Suasana ini tentu lebih menyenangkan untuk bekerja dan membuat karyawan semakin rileks. 

Ruang untuk berkreasi lebih terbuka 

Di startup, jangan sungkan bahkan ragu untuk mengemukakan ide. Kamu bisa menjajal dan mengusulkan banyak ide segar kepada rekan kerja ataupun founder tanpa batas waktu dan birokrasi. 


⁠Kekurangan Kerja di Startup 

Startup Adalah

Selain menawarkan berbagai kelebihan, bekerja di startup juga memiliki kekurangan. Apa saja? Berikut penjelasannya:

Umumnya belum stabil 

Kondisi perusahaan startup biasanya belum stabil. Tidak sedikit startup yang masih pitching atau mencari pendanaan untuk mengembangkan bisnis pada tahun pertama. 

Sayangnya, tidak semua berhasil. Survei memperlihatkan bahwa lebih dari 80% startup gagal di tiga tahun pertama dan harus gulung tikar. 

Harus pandai multitasking 

Menjalani peran multitasking dalam pekerjaan startup adalah hal wajib dan bisa sangat melelahkan.

Jika tidak mampu bekerja multitasking, tugas-tugas akan tercecer dan berdampak pada waktu istirahat. Kehidupan pribadi kamu juga pasti akan terganggu karena harus sering working late untuk menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk. 

Level gaji lebih variatif 

Bekerja di startup tidak seperti bekerja di perusahaan pada umumnya yang menggaji karyawan dengan Upah Minimum Regional (UMR). Kamu akan menerima gaji yang variatif, tergantung dari besarnya startup

Jika statusnya sudah unicorn atau decacorn, perusahaan startup tentu mampu memberi gaji yang cukup besar. Namun, apabila startup masih baru berdiri, kisaran gaji yang diberikan bisa di bawah UMR. 

Perlu usaha ekstra untuk mengatur work life balance 

Dengan banyaknya tuntutan soal beban kerja, kreatifitas, hingga kewajiban multitasking, bekerja di startup menuntut kamu untuk pandai mengatur waktu. 

Jam kerja di startup memang fleksibel. Tapi, karyawan startup kemungkinan besar akan bekerja lebih lama karena banyaknya beban tugas dan jumlah karyawan yang terlalu sedikit.

Hal ini tentu memengaruhi kehidupan pribadi. So, harus pintar-pintar atur waktu, ya. 


⁠Tips Membangun Karir di Startup 

Startup Adalah

Nah, sampai di sini, apakah kamu tertarik untuk bekerja di perusahaan startup

Kalau kamu tertarik, berikut adalah tips membangung karir di startup:

Manfaatkan orang-orang di sekitar sebagai mentor 

Saat bekerja di perusahaan startup, tak perlu sungkan dengan atasan atau rekan kerja yang lebih senior. 

Kamu harus bisa memanfaatkan setiap orang yang ada di sekitar sebagai mentor dan selalu dengarkan saran-saran yang mereka sebagai ilmu baru. 

Bersikap fleksibel dan mampu beradaptasi dengan cepat 

Selain bisa multitasking, kamu juga harus menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang fleksibel, mampu beradaptasi, dan belajar dengan cepat.  

Hal itu dibutuhkan karena pace kerja di startup cukup tinggi. Alhasil, karyawan dituntut mampu mengatasi segala perubahan yang terjadi. 

Tunjukkan inisiatif yang tinggi 

Tips selanjutnya adalah tunjukkan inisiatif yang tinggi. Jangan ragu untuk mengemukakan ide atau inisiatif kreatif untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. 

Bangun hubungan yang baik dengan orang lain 

Cakupan kerja startup yang luas membuat kamu akan sering bertemu dengan orang baru, baik itu rekan kerja maupun investor.

Manfaatkan setiap hubungan untuk membangun networking dan relasi, sehingga kamu memiliki kesempatan untuk mengembangkan karir di masa depan. 

Berikan kontribusi sebesar mungkin 

Dalam perusahaan startup, setiap masukan sangatlah berarti. Kamu harus mampu menunjukkan kontribusi positif terhadap perusahaan agar peran pekerjaan pun tampak nyata dan memiliki pengaruh.

Berani ambil inisiatif dalam mengambil proyek 

Untuk mengetahui seberapa besar kemampuanmu, cobalah untuk mengambil tantangan dengan mengerjakan proyek baru. 

Jangan ragu untuk ajukan gagasan pada atasan dengan mengambil kontribusi besar pada ide tersebut. 

Namun, pastikan juga bidang yang diambil memang sesuai dengan skill karir dan pengetahuan yang kamu miliki. 

Tingkatkan kemampuan dan kinerja 

Mengembangkan karir di dunia startup memang butuh kerja keras. Kamu harus terus meningkatkan performa kerja untuk menjadi profesional yang andal dalam bidang yang kamu tekuni.


⁠Kesimpulan

Setelah memahami plus dan minus bekerja di perusahaan rintisan, apakah kamu tertarik membangun karir di startup?

Tertarik atau tidak, kamu tetap harus selalu mengembangkan diri agar bisa terus bersaing di dunia kerja yang dinamis.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Startup 

  1. Apa yang dimaksud dengan startup?
    Secara garis besar, istilah startup artinya perusahaan yang baru dirintis dengan mengedepankan inovasi baru.
  2. Apa saja contoh startup?
    ⁠Contoh startup di Indonesia ada cukup banyak, seperti Gojek, Traveloka, dan Halodoc. 
  3. Apa ciri-ciri perusahaan startup?
    ⁠Salah satu ciri utama startup adalah umurnya yang masih sangat muda, yakni kurang dari tiga tahun. Perusahaan ini masih merintis dengan fokus untuk menciptakan produk atau layanan yang menjadi solusi bagi target pasar mereka. 
  4. Apakah startup sama dengan perusahaan korporat?
    Startup berbeda dengan perusahaan korporat atau badan usaha konvensional. Hal itu bisa dilihat dari segi birokrasi, waktu kerja, dan lokasi kerjanya.
  5. Apa beda UMKM dan startup?
    ⁠UMKM berfokus pada industri yang sudah ada dan bertujuan meraih keuntungan. Di sisi lain, startup cenderung “bermain” di bidang baru dan lebih mengedepankan pengembangan inovasi pada tahun-tahun pertamanya berdiri.
  6. Apa kelebihan dan kekurangan bekerja di startup?
    ⁠Kelebihan dan kekurangan bekerja di perusahaan rintisan cukup beragam. Salah satunya adalah memiliki kesempatan untuk belajar lebih luas, sekaligus dituntut untuk menjadi karyawan yang serba bisa.
  7. Bagaimana cara membangun karir di startup?
    ⁠Mulailah dengan mencari lowongan di job portal seperti Jobstreet by SEEK. Cari informasi tentang startup dan lamar posisi yang sesuai dengan keahlianmu.

More from this category: Mencari pekerjaan untukmu

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.